Anda di halaman 1dari 39

SISTEM OTOT

BY
DINDA TRI NOVIANTI
4153341010
Non-Reg A 2015
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SIFAT
DAN FUNGSI OTOT POLOS, OTOT LURIK
DAN OTOT JANTUNG
Perbedaan sifat dan fungsi otot polos, otot jantung, dan otot
lurik
Perbedaan sifat Otot polos Otot lurik Otot jantung
dan fungsi
1. Pola gerakan relatif lamban geraknya lebih Sama seperti otot
tetapi bisa cepat, namun polos, otot ini
bekerja dalam otot ini juga lebih memiliki sebuah
waktu yang lama mudah inti sel serta
mengalami bekerja secara
kelelahan lambat, tidak
mudah lelah
2. Prinsip kerja Saraf otot polos Pola kerja otot ini bekerja secara
bekerja secara bersifat somatik otonom artinya
otonom artinya yang berarti tidak disadari dan
tidak disadari dan disadari dan bisa tidak berkontraksi
tidak berkontraksi diatur
3. Letak Letak otot ini Otot lurik berada Di jantung
berada di organ di sepanjang
dalam seperti rangka tubuh
usus, lambung, manusia, seperti
paru-paru, hati, rangka tangan
dan lain-lain. dan rangka kaki.
Perbedaan proses kontraksi otot
polos, otot lurik dan otot jantung
OTOT POLOS

Mekanisme kerja otot polos hampir sama


dengan mekanisme kerja otot lurik.
Pada otot polos terjadi juga peristiwa sliding
filament yang diakibatkan oleh keberadaan
rangsangan asetilkolin. Asetilkolin memicu ion
kalsium yang disimpan dalam otot dilepaskan.
Pelepasan ion kalsium menyebabkan filamen
otot polos mengkerut (berkontraksi).
Tahapan dalam kontraksi otot polos yaitu:

Rangsangan berupa senyawa kimia asetilkolin masuk kedalam


membran sel
Asetilkolin merangsang otot untuk melepaskan ion kalsium yang
disimpannya
Ion kalsium dilepaskan oleh tubula retikulum sarkoplasma dan
berpindah ke ruang ekstraseluler
Ion kalsium berikatan dengan calmodulin, sejenis protein
sitoplasma.
Kompleks antara kalsium dan calmodulin mengaktifkan miosin
kinase, kemudian mengaktifkan miosin.
Miosin aktif dan menempel dengan aktin, sehingga terjadi
kontraksi otot.
KONTRAKSI OTOT LURIK
Potensial Aksi yang Dihantarkan Saraf Memicu Otot
Berkontraksi
Kontraksi otot dimulai saat saraf pusat mengirimkan
rangsangan atau impuls, yang disebut potensial aksi.
Potensial aksi akan dihantarkan sepanjang sel-sel saraf
hingga sampai ke sel saraf motorik dan neuromuscular
junction. Neuromuscular junction adalah daerah
pertemuan antara sel saraf motorik dan sel otot. Saat
impuls dari saraf pusat sampai pada daerah ini, saraf
motorik akan melepaskan bahan kimiawi, asetilkolin.
Asetilkolin ini kemudian berikatan dengan reseptor pada
permukaan serabut otot, yang mengakibatkan terjadi
reaksi dalam otot.
Asetilkolin berikatan dengan reseptor pada
membran otot

Saat asetilkolin berikatan dengan reseptor membran


serabut serabut otot,saluran masuk membran terbuka dan
proses kontrasi dimulai dengan tahapan:Membran dapat
dimasuki oleh ion sodium ke dalam sitoplasmanya Ion
sodium dalam sitoplasma memicu pelepasan ion kalsium
yang disimpan Ion kalsium berdifusi kedalam serabut
otot Ikatan antar protein pada sel otot berubah (disebut
juga sliding filament), terjadilah kontraksi.
Otot Relaksasi saat impuls dari saraf pusat
berhenti.
Saat impuls dari saraf pusat terhenti, maka reaksi
kimia yang menyebabkan pengaturan ulang protein
pada sel otot juga terhenti. Akibatnya proses
kimiawi dikembalikan seperti semula dan otot
kembali dalam keadaan relaksasi.
OTOT JANTUNG
Struktur otot jantung menyerupai otot lurik, tetapi
nukleus terletak di tengah sel dan memiliki
percabangan. Setiap percabangan pada otot jantung
terdapat jaringan pengikat yang disebut discus
interkalaris.
Kontraksi otot jantung menimbulkan denyut
jantung. Jantung akan berkontraksi terus-menerus
selama organisme hidup. Pada manusia dewasa
normal, jantung berdenyut sebanyak 72 kali setiap
menit.
KONTRAKSI OTOT JANTUNG
Peristiwa rangsangan: rangsangan atau stimulus berasal dari
dalam jantung sendiri atau berasal dari luar jantung.
Rangsangan dari luar jantung dapat berupa rangsangan-
rangsangan saraf, listrik, kimia, mekanik, fisik dan lain-lain.
Peristiwa listrik : stimulus pada potensial ambang dengan
rangsangan minimal pada otot jantung mulai menimbulkan
impuls yang mula-mula terjadi pada NSA sehingga timbul aksi
potensial yang akan disebarkan berupa gelombang
depolarisasi atau gelombang kontraksi ke seluruh bagian
jantung.
Peristiwa kimia : setelah peristiwa listrik tadi kalsium kemudian
akan berdifusi ke dalam miofibril dan mengkatalisis reaksi-reaksi
kimia sehingga kalsium intrasel akan bertambah banyak. Kalsium
ini akan mengikat protein modulator yaitu troponin. Sementara
itu ATP dihidrolisa untuk pembentukan energi.
Peristiwa mekanik : Energi dari ATP tadi akan menyebabkan
pergerakan aktin dan myosin secara tumpang tindih sehingga
sarkomer miofibril memendek, dimana akan mengakibatkan
terjadinya kontraksi otot jantung. Di sini ATP dirubah menjadi
ADP.
PERBEDAAN OTOT POLOS,OTOT
LURIK,DAN OTOT JANTUNG
Perbedaan antara otot polos dan otot lurik,
otot polos membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk melakukan kontraksi dan
relaksasi, namun energi yang dibutuhkan
sedikit.
Berbeda dengan otot polos dan otot jantung
yang bekerja dibawah sadar (saraf autonom),
otot lurik bekerja secara sadar.
Apa peran ion kalsium dalam kontraksi otot?

Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam


interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin.
Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak
bisa mengendur sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku
dan dapat menimbulkan kejang.
Peranan Ion Ca++
Peran ion Ca dalam memulai peristiwa pergeseran miofilamen.
Jika kemudian impuls syaraf motorik berhenti, maka ion Ca
dalam sitoplasma akan kembali ke reticulum sarkoplasma
melalui kanal ion oleh kegiatan pompa aktif. Ketiadaan ion Ca
di sitoplasma mengakibatkan binding sites di filament aktin
tertutup kembali, ikatan aktin dan myosin terlepas sehingga
terjadilah relaksasi otot.. Kalsium membantu semua pergerakan
tubuh, kepadatan kalsium merupakan standar dasar yang
mengatur kontraksi otot dan merengang dan bergerak.
CARA KERJA:
Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik
sampai ke ujungnya pada serabut otot. Bila suatu impuls saraf
tiba di taut neuromuscular, sekitar 125 vesikel asetilkolin
dilepaskan dari terminal dan masuk ke dalam ruangan sinaps.
Dengan terlepasnya asetil kolin ke dalam ruang sinaps, maka
kanal asetilkolin akan membuka dan memungkinkan sebagian
besar ion natrium untuk berdifusi ke dalam membran serabut
otot. Peristiwa ini akan menimbulkan potensial aksi pada
membran serabut otot (sarkolema). Potensial ini diteruskan ke
sepanjang myofibril dan sampai ke dalam reticulum
sarkoplasma.
Di dalam reticulum sarkoplasma terdapat kolam tempat dimana
banyak terdapat ion kalsium. Dengan adanya potensial aksi ini,
enzim-enzim yang ada dalam retikuluum sarkoplasma bekerja dan
menyebabkan ion kalsium keluar ke sarkomer.
Sarkomer otot terdiri dari filament myosin dan aktin. Pada filament
aktin terdapat tropomiosin dan troponin. Tropomiosin ini berbentuk
filament, sedangkan troponin berbentuk globular. Troponin terdiri
dari troponin I, C, dan T.
Troponin I berfungsi untuk menghambat interaksi aktin dan
myosin melalui kerja tropomiosin.
Troponin C akan mengikat kalsium secara reversible, dapat
mengikat 4 Ca.
Troponin T akan berinteraksi dengan tropomiosin. Tropomiosin
dan tropoinin inilah yang mencegah aktin dan myosin berikatan
pada saat relaksasi atau istirahat.
Tropomiosin menutup tempat pengikatan kepala
miosin pada aktin
Ketika ion kalsium ke luar ke sarkomer, maka ion kalsium akan
berikatan dengan troponin C. Troponin C ini akan berinteraksi
dengan troponin I dan T sehingga aktin akan dapat berikatan
dengan myosin. Ketika aktin telah berikatan dengan kalsium,
maka aktin akan mencari kepala myosin yang memiiliki ATP.
Saat aktin dan myosin telah berikatan, ATP akan diuraikan
menjadi ADP dan P yang merupakan energi akan dilepas. Hal
ini akan berlanjut terus dan menyebabkan filament aktin dan
myosin saling bertumpang tindih, dan menghasilkan kontraksi.
Molekul Ca2+ mengikat troponin C. Tropomiosin
bergeser, mengakibatkan kepala miosin dapat berikatan
dengan aktin
Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa
kembali ke dalam reticulum sarkoplasma oleh
pompa membrane Ca++, dan ion-ion ini tetap
disimpan dalam reticulum samapi potensial aksi
otot baru datang lagi; kembalinya ion kalsium ke
dalam reticulum sarkoplasma akan meyebabkan
terlepasnya ikatan aktin dan myosin, proses
berulang relaksasi kembali.
MEKANISME KONTRAKSI OTOT
1. Otot dalam keadaan Istirahat, troponin menutup tempay
perlekatan miosin pada aktin fibriler. ATP hidrolisis
oleh ATP-ase miosin; namun ADP dan Pi masih tetap
melekat pada miosin; energi tersimpan dalam jembatan
silang.
2. a. Bila Ca++ dibebaskan ke sarkoplasma karena
perangsangan (eksitasi); dan ditangkap troponin subunit
TnC, maka tropomiosin akan bergeser dan tempat lekat
miosin pada aktin terbuka, sehingga jembatan silang
berlekatan dengan aktin
b. bila tidak ada rangsangan, maka ada pembebasan Ca+
+
, tidak ada perlekatan aktin miosin, otot tetap istirahat.
3. Jembatan silang mengangguk, dengan menggunakan
energi dari pemecahan ATP, ADP dan Pi dibebaskan
ke jembatan silang.
4. a. Bila jembatan silang menerima ATP baru maka
jembatan silang akan terlepas dari aktin, dan kembali
ke posisi semula.
b. Bila ATP baru tidak tersedia (setelah mati), aktin
dan miosin tetap berlekatan, sehingga terjadi rigor
kompleks
PRINSIP ALL OR NONE

Sel otot berkontraksi menurut prinsip all or none (ya


atau tidak sama sekali), yang berarti bahwa bila suatu
sel otot diberi stimulus, maka ia akan berkontraksi
dengan kapasitas penuh, tanpa tergantung pada
kekuatan stimulus, asal kekuatan stimulus lebih besar
atau sama dengan stimulus ambang.
MEKANISME HUTANG OKSIGEN
PADA ATLET LARI JARAK DEKAT
Hutang Oksigen
Oksigen diperlukan untuk pemulihan
sistem energi. Selama melakukan
aktifitas olahraga, simpanan keratin
fosfat pada otot akan berkurang, asam
laktat akan menumpuk dan glikogen
yang disimpan akan terpakai.

Hal ini bergantung pada intensitas


latihan dan lama latihan, selama
melakukan latihan olahraga, pembuluh
darah otot berdilatasi dan
Tubuh yang normal memiliki dua liter
cadangan oksigen yang dapat
digunakan untuk metabolisme
aerobik.
Cadangan oksigen terdiri atas (Guyton
& Hall, 2008) :
0,5 Liter udara berada di paru-paru
0,25 Liter larut didalam cairan
tubuh
1 Liter bergabung dengan
haemoglobin
Meningkatnya pemakaian oksigen sebanding
dengan energi yang dikeluarkan.
Hutang oksigen diukur dengan cara
eksperimental dengan menentukan pemakaian
oksigen setelah beraktifitas sampai dicapai
pemakaian basal yang konstan dan
mengurangi pemakaian basal dari jumlah
keseluruhan.
Jumlah hutang oksigen dapat mencapai enam
kali pemakaian oksigen basal, artinya
seseorang mampu melakukan aktifitas sebesar
enam kali yang tidak mungkin dilakukan tanpa
hutang oksigen (Lauralee, Sherwood, 2001)
Adapun contoh adaptasi sistem
pernapasan terhadap latihan
Dalam pembentukan energi, terdapat dua
macam proses yang dapat ditempuh, yaitu
proses aerobik, proses yang memer- lukan
oksigen; dan proses anaerobik, proses
yang tidak memerlukan oksigen.
Atom hidrogen dioksidasi menjadi H2O dan
atom karbon dioksidasi menjadi CO2.
Sisa metabolisme ter- sebut dikeIuarkan
dari tubuh melalui proses pernapasan .
Energi tersebut dengan proses lebih lanjut
digunakan untuk sintesis ATP (adenosine
triphosphate) dan senyawa senyawa
berenergi tinggi yang lain..
Proses pemecahannya yang tidak
memerlukan oksigen dengan menghasilkan
energi yang besar itu merupakan proses
anaerobik.
Energi yang dihasilkan dari pemecahan ATP ini
dapat digunakan sebagai sumber energi untuk
mengerut oleh otot (2,3).
Proses aerobik dan proses anaerobik tersebut
dalam tubuh selalu terjadi bersama-sama dan
berurutan.
Pada kerja berat yang hanya berlangsung beberapa
detik saja, dan pada permulaan kerja pada umumnya,
proses anaerobik Iebih menonjol dari pada proses
aerobik.
Pada keadaan kerja tersebut, sistem kardiopulmonal
beIum bekerja dengan kapasitas yang diperlukan.
Untuk penyesuaiannya, diperlukan waktu.
Dengan demikian oksigen yang tersedia tidak
mencukupi. Maka keperluan akan energi terutama
dicukupi dengan proses anaerobik.
Jumlah oksigen yang diperlukan pada
taraf kerja yang lebih tinggi ini juga
lebih besar. Bila taraf kerja dinaikkan
secara bertahap demikian dengan
setiap kali menambah beban kerja,
suatu saat seluruh kapasitas sistem
kardiopulmonal terpaksa dikerahkan
untuk memenuhi keperluan akan
oksigen.
USAHA-USAHA UNTUK MEMILIKI OTOT
YANG BESAR, KUAT DAN KERAS
OLAH RAGA

1. Perubahan tulang yang disebabkan oleh aktivitas olahraga


dapat meningkatkan aktivitas enzim tulang dan
pembesaran pada tulang ( bone hypertrhophy).
2. Latihan fisik juga dapat membuat ligamen dan tendon otot
dapat menjadi lebih kuat.
3. Selama latihan dapat mempertebal kartilago pada semua
persendian.
4. Dari penelitan Bomming ternyata terdapat perbedaan
mencolok pada pertumbuhan tulang, disesuaikan dengan
aktivitas pertumbuhan tulang.
5. Contoh : para pemain tenis, pergelangan yang aktif
bergerak, lebih besar dibanding tangan yang kurang aktif
bergerak.
JENIS MAKANAN

1. IKAN TUNA
2. BROKOLI
3. TELUR
4. YOGHURT
5. KACANG ARAB
6. SUSU
7. DADA AYAM
POLA HIDUP
Untuk memelihara kesehatan kita, para pakar
kesehatan memakai kata-kata sehat + i menjadi
(sehati ) yang penjabaran singkatnya sbb :

S : seimbang gizi
E : enyahkan rokok
H : hindari stress
A : awasi tekanan darah
T : teratur berolah raga
I : Istirahat yang cukup ( 5 7 Jam / hari )
SISTEM OTOT

GANGGUAN MEKANISME
KIMIA JARINGAN SUMBER ENERGI
JENIS OTOT PADA SISTEM HUTANG KONTRAKSI OTOT
OTOT KONTRAKSI
OTOT OKSIGEN

PROSES
STRUKTUR OTOT
OTOT RANGKA FIBROSIS KONTRAKSI OTOT
RANGKA
RANGKA

ANATOMI PROSES
OTOT POLOS FIBROSITIS MIKROSKOP SEL KONTRAKSI OTOT
OTOT POLOS

PERANAN ION Ca
MIASTEMIA DALAM
OTOT JANTUNG
GRAVIS KONTRAKSI OTOT
RANGKA

Anda mungkin juga menyukai