(JAMUR)
DISUSUN
O
L
E
H
Kelompok 5
Nama : Zhivilia
Sulis
Tedi
Rama
Cahaya
Asty
Ulan
Kelas : VII
Guru Pembimbing : Defri Al Fuadi
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
JAMUR/FUNGI “ tepat pada waktu yang ditentukan.
Untuk itu, ucapan terimakaih tak lupa kami sampaika kepada semua pihak
terutama pada guru pembimbing mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Yang dalam hal ini telah memberi motivasi dalam bentuk materi maupun
pemikiran sehingga dalam penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi semua pihak khusnya bagi para
pembaca dan penyusunan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan
memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta
konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi
siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang
terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup
(abiotik).
Ruang lingkup yang dipelajari dalam biologi sangat luas, agar
mudah mepelajarinya biologi dibagi menjadi berbagai cabang ilmu
berdasarkan bidang yang dipelajari seperti mikologi, dimana mikologi yaitu
ilmu yang mempelajari tentang jamur serta peranannya bagi kehidupan
manusia. Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya
berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun
cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur
yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas
tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat
merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai
berikut :
1. Pengertian jamur/fungi secara umum ?
2. Bagaimana cir-ciri dari jamur/fungi ?
3. Bagaimana struktur tubuh jamur/fungi ?
4. Bagaimana cara hidup dan habitat fungi?
5. Reproduksi jamur/fungi ?
6. Klasifikasi fungi dan peranannya ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui mengetahui pengertian jamur/fungi.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri jamur
3. Untuk mengetahui struktur tubuh jamur/fungi
4. Untuk mengetahui cara hidup dan habitat fungi
5. Reproduksi jamur/fungi
6. Klasifikasi fungi dan perananya dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jamur/Fungi
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi)
bereproduksi secara aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan
fragmentasi. Sedangkan dengan cara seksual pada zigospora, askospora, dan
basidiospora. Jamur (fungi) hidup di tempat-tempat yang lembap, air laut, air
tawar, tempat yang asam dan bersimbosis dengan ganggang hingga kemudian
membentuk lumut (lichenes). Menurut Gandjar (2006) jamur atau fungi
adalah sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa,
memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap
nutrien melalui dinding selnya, mengekskresikan enzim ekstraselular ke
lingkungan melalui spora, dan melakukan reproduksi secara seksual dan
aseksual. Sementara menurut Campbell (2003) Fungi adalah eukariota, dan
sebagian besarnya merupakan eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah
dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik
yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari caranya
memperoleh makanan, organisasi struktural, pertumbuhan dan cara
bereproduksi.
B. Ciri-Ciri Jamur
Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya
berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun
cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur
yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas
tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur
didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat
(nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari
glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan
menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan
aseksual.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan
lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap
tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai
saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan
manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam
keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis
yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur yang lain tidak
diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut
kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari
oleh para ahli.
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu : hidup di
tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan
cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat
heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari
organisme lain.
Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya
memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofi t) maupun
sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur
saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah
diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak
senyawa-senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme
yang telah mati, misalnya pada serasah atau batang kayu yang telah lapuk.
Jamur parasit adalah jamur yang menyerap makanan dari organisme
yang ditumpanginya. Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi menjadi
parasit obligat dan parasit fakultatif.
Jamur parasit obligat adalah jamur yang hanya bisa hidup sebagai
parasit. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia akan mati. Contohnya adalah
Pneumonia carinii (parasit pada paru-paru penderita AIDS,. Sedangkan
jamur parasit fakultatif adalah jamur yang di samping hidup parasit, ia juga
bisa hidup sebagai saprofi t. Jamur tersebut akan bersifat parasit ketika
mendapatkan hospes. Jamur memiliki kemampuan hidup yang sangat
mengesankan. Jamur juga dapat hidup pada suhu sekitar 22oC – 30oC. Dan
sifat umum lainnya adalah jamur mampu memanfaatkan berbagai bahan
makanan untuk memenuhi keperluan hidupnya, tetapi tidak dapat
menggunakan senyawa karbon anorganik, seperti halnya bakteri.
C. Struktur Tubuh Jamur
Dilihat dari struktur tubuhnya, jamur memiliki ciri-ciri yang berguna
untuk mengenal apakah suatu organisme merupakan jamur atau bukan.
Organisme yang termasuk jamur bisa terdiri atas satu sel maupun terdiri atas
banyak sel. Jamur yang bersel tunggal (uniseluler), misalnya adalah ragi
(Saccharomyces cerevisiae). Sedangkan jamur yang tubuhnya bersel banyak
(multiseluler) bisa berupa jamur mikroskopis maupun jamur makroskopis.
Jamur mikroskopis adalah jamur yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop,
karena memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Contoh jamur mikroskopis
multiseluler adalah Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Jamur multiseluler
juga ada yang bersifat makroskopis, mudah diamati dengan mata telanjang,
yang berukuran besar. Contoh jamur makroskopis adalah jamur merang
(Volvariella valvacea) dan jamur kuping (Auricularia polytricha).
Jamur merupakan organisme eukariotik (eu: sejati dan cariyon: inti),
yaitu organisme yang inti selnya memiliki selaput inti atau karioteka yang
lengkap. Di dalam sel jamur terdapat sitoplasma dan nucleus yang kecil.
Jamur memiliki bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat, bulat telur, maupun
memanjang. Pada jamur bersel banyak (multiseluler) banyak terdapat deretan
sel yang membentuk benang, disebut hifa. Pada jamur yang sifat hidupnya
parasit, hifa mengalami modifi kasi, disebut haustoria. Haustoria merupakan
organ untuk menyerap makanan dari substrat tempat hidup jamur, dan organ
ini memiliki kemampuan untuk menembus jaringan substrat.
Beberapa jaringan hifa akan membentuk miselium. Miselium
merupakan tempat pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta
alat untuk mendapatkan makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang
disebut badan buah. Badan buah merupakan kumpulan hifa yang muncul
dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah dijumpai pada kelompok
jamur tertentu.
Berdasarkan ada tidaknya sekat atau septa dikenal adanya hifa
aseptat, hifa septat uninukleus, dan hifa septat multinukleus. Beberapa jenis
jamur memiliki hifa yang tidak bersekat. Didalam hifa tersebut terdapat
banyak intisel (multinukleus) yang menyebar didalam sito- plasmanya.
Bentuk hifa yang demikian disebut soenositik.. Hifa jamur bercabang-cabang
membentuk miselium. Kita mengenal ada 2 macam miselium, yaitu miselium
vegetatif (berfungsi sebagai alat penyerap makanan) dan miselium generatif
(berfungsi sebagai alat reproduksi).
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas penyusun dapat menarik kesimpulan
bahwa : Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap
molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual
dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda
melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah,
sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau
fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di
dalam sporangium terdapat spora. Jamur juga berperan dalam kehidupan yaitu
sebagai pengurai atau dekompuser jasad yang sudah mati dan membebaskan
zat zat kimia kea lam selain itu jamur juga berperan dalam kehidupan manusia
seperti pembuatan temped an sebagainya.
B. Saran
Bagi seluruh Civitas Akademik untuk terus menambah wawasan
pengetahuan mengenai fungi/jamur. Sebagai manusia, kita perlu
membudidayakan jamur yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca
dapat memahami akan pentingnya jamur dalam kehiduan sehari-hari. Apabila
pembaca menemukan kata-kata yang kuran berkenan, penyusun mengucapkan
mohon maaf yang sebesar-besarnya.