Anda di halaman 1dari 15

KINGDOM FUNGI

(JAMUR)

DISUSUN
O
L
E
H
Kelompok 5
Nama : Zhivilia
Sulis
Tedi
Rama
Cahaya
Asty
Ulan
    Kelas : VII
Guru Pembimbing : Defri Al Fuadi

SMP NEGERI 12 TUNGKAL JAYA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

        Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
JAMUR/FUNGI “ tepat pada waktu yang ditentukan.
      Untuk itu, ucapan terimakaih tak lupa kami sampaika kepada semua pihak
terutama pada guru pembimbing mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Yang dalam hal ini telah memberi motivasi dalam bentuk materi maupun
pemikiran sehingga dalam penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi semua pihak khusnya bagi para
pembaca dan penyusunan makalah ini.

Berlian Jaya,          September 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan
memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta
konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi
siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang
terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup
(abiotik).
Ruang lingkup yang dipelajari dalam biologi sangat luas, agar
mudah mepelajarinya biologi dibagi menjadi berbagai cabang ilmu
berdasarkan bidang yang dipelajari seperti mikologi, dimana mikologi yaitu
ilmu yang    mempelajari tentang jamur serta peranannya bagi kehidupan
manusia. Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya
berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun
cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur
yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas
tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat
merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai
berikut :
1. Pengertian jamur/fungi secara umum ?
2. Bagaimana cir-ciri dari jamur/fungi ?
3. Bagaimana struktur tubuh jamur/fungi ?
4. Bagaimana cara hidup dan habitat fungi?
5. Reproduksi jamur/fungi ?
6. Klasifikasi fungi dan peranannya ?
C. Tujuan   
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui mengetahui pengertian jamur/fungi.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri jamur
3. Untuk mengetahui struktur tubuh jamur/fungi
4. Untuk mengetahui cara hidup dan habitat fungi
5. Reproduksi jamur/fungi
6. Klasifikasi fungi dan perananya dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jamur/Fungi
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi)
bereproduksi secara aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan
fragmentasi. Sedangkan dengan cara seksual pada zigospora, askospora, dan
basidiospora. Jamur (fungi) hidup di tempat-tempat yang lembap, air laut, air
tawar, tempat yang asam dan bersimbosis dengan ganggang hingga kemudian
membentuk lumut (lichenes). Menurut Gandjar (2006) jamur atau fungi
adalah sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa,
memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap
nutrien melalui dinding selnya, mengekskresikan enzim ekstraselular ke
lingkungan melalui spora, dan melakukan reproduksi secara seksual dan
aseksual. Sementara menurut Campbell (2003) Fungi adalah eukariota, dan
sebagian besarnya merupakan eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah
dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik
yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari caranya
memperoleh makanan, organisasi struktural, pertumbuhan dan cara
bereproduksi.
B. Ciri-Ciri Jamur
Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya
berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun
cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur
yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas
tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur
didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat
(nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari
glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan
menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan
aseksual.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan
lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap
tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai
saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan
manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam
keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis
yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur yang lain tidak
diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut
kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari
oleh para ahli.
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu : hidup di
tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan
cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat
heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari
organisme lain.
Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya
memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofi t) maupun
sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur
saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah
diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak
senyawa-senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme
yang telah mati, misalnya pada serasah atau batang kayu yang telah lapuk.
Jamur parasit adalah jamur yang menyerap makanan dari organisme
yang ditumpanginya. Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi menjadi
parasit obligat dan parasit fakultatif.
Jamur parasit obligat adalah jamur yang hanya bisa hidup sebagai
parasit. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia akan mati. Contohnya adalah
Pneumonia carinii (parasit pada paru-paru penderita AIDS,. Sedangkan
jamur parasit fakultatif adalah jamur yang di samping hidup parasit, ia juga
bisa hidup sebagai saprofi t. Jamur tersebut akan bersifat parasit ketika
mendapatkan hospes. Jamur memiliki kemampuan hidup yang sangat
mengesankan. Jamur juga dapat hidup pada suhu sekitar 22oC – 30oC. Dan
sifat umum lainnya adalah jamur mampu memanfaatkan berbagai bahan
makanan untuk memenuhi keperluan hidupnya, tetapi tidak dapat
menggunakan senyawa karbon anorganik, seperti halnya bakteri.
C. Struktur Tubuh Jamur
Dilihat dari struktur tubuhnya, jamur memiliki ciri-ciri yang berguna
untuk mengenal apakah suatu organisme merupakan jamur atau bukan.
Organisme yang termasuk jamur bisa terdiri atas satu sel maupun terdiri atas
banyak sel. Jamur yang bersel tunggal (uniseluler), misalnya adalah ragi
(Saccharomyces cerevisiae). Sedangkan jamur yang tubuhnya bersel banyak
(multiseluler) bisa berupa jamur mikroskopis maupun jamur makroskopis.
Jamur mikroskopis adalah jamur yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop,
karena memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Contoh jamur mikroskopis
multiseluler adalah Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Jamur multiseluler
juga ada yang bersifat makroskopis, mudah diamati dengan mata telanjang,
yang berukuran besar. Contoh jamur makroskopis adalah jamur merang
(Volvariella valvacea) dan jamur kuping (Auricularia polytricha).
Jamur merupakan organisme eukariotik (eu: sejati dan cariyon: inti),
yaitu organisme yang inti selnya memiliki selaput inti atau karioteka yang
lengkap. Di dalam sel jamur terdapat sitoplasma dan nucleus yang kecil.
Jamur memiliki bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat, bulat telur, maupun
memanjang. Pada jamur bersel banyak (multiseluler) banyak terdapat deretan
sel yang membentuk benang, disebut hifa. Pada jamur yang sifat hidupnya
parasit, hifa mengalami modifi kasi, disebut haustoria. Haustoria merupakan
organ untuk menyerap makanan dari substrat tempat hidup jamur, dan organ
ini memiliki kemampuan untuk menembus jaringan substrat.
Beberapa jaringan hifa akan membentuk miselium. Miselium
merupakan tempat pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta
alat untuk mendapatkan makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang
disebut badan buah.    Badan buah merupakan kumpulan hifa yang muncul
dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah dijumpai pada kelompok
jamur tertentu.
Berdasarkan ada tidaknya sekat atau septa dikenal adanya hifa
aseptat, hifa septat uninukleus, dan hifa septat multinukleus. Beberapa jenis
jamur memiliki hifa yang tidak bersekat. Didalam hifa tersebut terdapat
banyak intisel (multinukleus) yang menyebar didalam sito- plasmanya.
Bentuk hifa yang demikian disebut soenositik.. Hifa jamur bercabang-cabang
membentuk miselium. Kita mengenal ada 2 macam miselium, yaitu miselium
vegetatif (berfungsi sebagai alat penyerap makanan) dan miselium generatif
(berfungsi sebagai alat reproduksi).

1. Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta


yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau septum. Istilah lain dari
hifa tipe ini adalah soenositik. Hifa tersebut dapat dijumpai misalnya pada
Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo.
2. Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal
yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki
sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki
satu inti sel. Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma dari ruang yang
satu dapat berpindah ke ruang lainnya. Hal ini dimungkinkan oleh adanya
pori pada sekat-sekat tersebut. Hifa tipe ini dapat dijumpai misalnya pada
Puccinia graminis.
3. Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak
yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti banyak dan memiliki
sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki
inti sel lebih dari satu. Nectria cinnabarina merupakan contoh jamur yang
memiliki tipe hifa seperti ini.
C. Cara Hidup dan Habitat jamur
Cara hidup jamur bervariasi, ada yang hidup secara soliter dan ada
yang hidup berkelompok (membentuk koloni). Pada umumnya jamur hidup
secara berkelompok atau berkoloni, karena hifa dari jamur tersebut saling
bersambungan atau berhubungan. Cara hidup ini dijumpai misalnya pada
jamur tempe (Rhizopus oryzae), jamur roti (Mucor mucedo), dan Aspergillus
fl avus. Jadi, kalau kalian melihat jamurjamur tersebut yang nampak adalah
koloninya, sedangkan individu yang menyusunnya berukuran sangat kecil.
Perhatikan Gambar 5.8. Habitat jamur juga bermacam-macam. Berbagai
jamur hidup di tempat-tempat yang basah, lembab, di sampah, pada sisa-sisa
organisme, atau di dalam tubuh organisme lain. Bahkan banyak pula jenis-
jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau
air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah
yang asam, atau pada pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi,
misalnya pada selai. Bahkan, jamur yang hidup bersimbiosis dengan
ganggang (lumut kerak), dapat hidup di habitat ekstrim dimana organisme
lain sulit untuk bertahan hidup, seperti di daerah gurun, gunung salju, dan di
kutub. Jenis jamur lainnya juga dijumpai hidup pada tubuh organisme lain,
baik secara parasit maupun simbiosis.
E. Cara Memperoleh Makanan
Jamur bersifat heterotrof, artinya tidak dapat menyusun atau
mensintesis makanan sendiri. Jamur tidak memiliki klorofi l, sehinggatidak
bisa berfotosintesis. Jamur hidup dengan memperoleh makanan dari
organisme lain atau dari materi organik yang sudah mati. Untuk memenuhi
kebutuhan makanannya, jamur dapat hidup secara saprofi t, parasit, dan
simbiotik.
Kebanyakan jamur adalah bersifat saprofi t. Jamur tersebut
memperoleh makanannya dari materi organik yang sudah mati atau sampah.
Untuk memperoleh makannya, hifa jamur mengeluarkan enzim pencernaan,
yang dapat merombak materi organik, menjadi materi yang sederhana
(anorganik) sehingga mudah diserap oleh jamur. Jamur paying, jamur ragi
(Saccharomyces cerevisiae), dan jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk
dalam kelompok jamur ini.
Beberapa jenis jamur, ada yang mendapatkan makanannya langsung
dari tubuh inangnya. Jamur tersebut hidup sebagai parasit yang menyerang
tumbuhan, biasanya mempunyai hifa khusus, yang disebut haustoria. Bentuk
hifa tersebut dapat menembus sel inang dan menyerap zat makanan yang
dihasilkan inang. Jamur parasit tersebut sering menimbulkan penyakit pada
tanaman, sehingga di bidang pertanian menyebabkan penurunan hasil panen.
Pada manusia, jamur juga menyebabkan penyakit, misalnya penyakit kaki
atlit (athlete’s foot) dan penyakit panu. Lihat Gambar 5.10. Beberapa jenis
jamur ada yang membentuk hubungan simbiosis mutualisme dengan akar
tumbuhan. Dalam hal ini, jamur menyediakan materi organik bagi tumbuhan
dan sebaliknya, jamur memperoleh materi organik dari tumbuhan. Selain itu
beberapa jenis jamur ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
(Chlorophyta) atau ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) membentuk lumut
kerak atau Lichens.   
F. Reproduksi Jamur
Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat, jamur terbagi atas dua,
yaitu uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini memiliki
cara berkembang biak yang berbeda.
Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan
membentuk tunas, dan secara seksual dengan membentuk spora askus.
Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari rangkaian sel
membentukbenang seperti kapas, yang disebut benang hifa. Dalam
perkembangbiakkannya secara aseksual ia memutuskan benang hifa
(fragmentasi), membentuk spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan
konidia. Secara seksual melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina
sehingga terbentuk spora  askus atau spora sidium.
Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat bergerak di
dalam air dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora
biasanya hidup di lingkungan yang lembab atau berair.
Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap
tinggal di dalam sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.
Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui
perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya
berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur
Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium,
dan biasanya berjumlah empat spora.
Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat
melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak
konidia. Jika telah masak konidia paling ujung dapat melepaskan diri.

1. Reproduksi secara sesksual


Reproduksi secara seksual dapat dijelaskansecara ingkas sebagai
berikut. Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk
alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut
askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi
jantan yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari
askogonium tumbuh saluran yang menghubungkan antara askogonium dan
anteridum. Saluran itu disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti
sel dari anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya,
inti anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk
pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini disebut
sebagai hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu masuk ke dalam
askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja
berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh,
membentuk sekat melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-
ujung hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak
akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium,
bentuknya kompak,yang mudah menjadi tubuh buah atau askokarp.
Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu
membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut
terbentuk di dalam askus, karena itulah disebut  spora askus. Spora askus
dapat tersebar kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai
spora askus akan tumbuh menjadi benag hifa baru.
2. Reproduksi Secara Aseksual
Selain reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan
perkembangbiakkan secara aseksual melalui pembentukan tunas,
pembentukan konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-
macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah
oranye.
Ukuran tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada
yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada
yang hidup saprofit, parasit dan ada pula yang bersimbiosis.
G. Klasifikasi Jamur
        Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur
tubuhnya. Dalam klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi 4
divisi yaitu
Divisi Zygomycota
Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang,
ada pula yang tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan
dinding selnya mengandung kitin.
Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu
ada juga yang hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan makanan
lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit
busuk pada ular jalar.
Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora.
Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk
spoangium. Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian
pecah dan spora tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh
membentuk benang baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan sebagai berikut :
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian
inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot
menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut
zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan.
Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan
betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel,
disebut betina kalau menerima isi sel.
1. Divisi Ascomycota
Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan
spora askus (askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8
spora yang tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai
kantong sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu
askus dibutuhkan pengamatan yang teliti.
H.    Peranan Jamur dalam Kehidupan
Peranan jamur atau fungi dalam kehidupan sangat luas. Jamur
berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai
dekomposer, jamur menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati
sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal ini sangat penting dalam
keberlanjutan ekosistem di bumi, karena yang menjadi kunci
keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara produksi
biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur
ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik
ini, fungi memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.
Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar
tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikro riza
merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Kalian
bisa membaca kembali bagian awal dari bab ini yang membicarakan cara
jamur memperoleh makanan. Berdasarkan posisi jamur terhadap akar
tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza (bila hifa menembus korteks akar)
dan ektomikoriza (bila hifa hanya menem bus epidermis akar). Kelompok
jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan umumnya termasuk
anggota Divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina.
Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan
dan obat-obatan. Sebagai contoh, pada Divisi Zygomycotina, sedikitnya ada 2
jenis Rhizopus yang digunakan secara komersial dalam industri pil
kontrasepsi dan anestesi, yaitu R. arrhizus dan R. nigricans. Beberapa jenis
lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan
daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning yang
digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Beberapa jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan
adalah sebagai berikut :
1. Rhizopus stolonifera : untuk membuat tempe
2. Rhizophus nigricans: menghasilkan asam fumarat
3. Saccharomyces cerevisiae : untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan
bir
4. Aspergillus oryzae : mengempukkan adonan roti
5. Aspergillus wentii : untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam
oksalat, dan asam formiat
6. Aspergillus niger : untuk menghilangkan O2 dari sari buah, dan
menjernihkan sari buah
7. Penicillium notatum dan P. chrysogenum : menghasilkan penicillin
(antibiotik)
8. Ganoderma lucidum : bahan obat
9. Penicillium roquefortii dan P. camemberti : meningkatkan kualitas (aroma)
keju
10. Trichoderma sp. : menghasilkan enzim selulose
11. Neurospora crassa (jamur oncom) : untuk membuat oncom
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas penyusun dapat menarik kesimpulan
bahwa : Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap
molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual
dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda
melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah,
sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau
fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di
dalam sporangium terdapat spora. Jamur juga berperan dalam kehidupan yaitu
sebagai pengurai atau dekompuser jasad yang sudah mati dan membebaskan
zat zat kimia kea lam selain itu jamur juga berperan dalam kehidupan manusia
seperti pembuatan temped an sebagainya.

B. Saran
                Bagi seluruh Civitas Akademik untuk terus menambah wawasan
pengetahuan mengenai fungi/jamur. Sebagai manusia, kita perlu
membudidayakan jamur yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca
dapat memahami akan pentingnya jamur dalam kehiduan sehari-hari. Apabila
pembaca menemukan kata-kata yang kuran berkenan, penyusun mengucapkan
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai