Anda di halaman 1dari 12

STRUKTUR DAN FUNGSI BIOMOLEKUL

“Metabolisme Asam Nukleat Pada Makhluk Hidup”

DOSEN:

Noer Komari, S.Si., M.Kes


NIP 19671010 199502 1 001

OLEH:

DITHA AYUNDA AMELIA NIM 1711012220001

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Metabolisme Asam Nukleat
Pada Makhluk Hidup" ini dapat penulis selesaikan. Makalah ini penulis buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas.
Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih kepada dosen
pembimbing dan pihak yang terkait yang telah membantu menyumbangkan ide dan
pikirannya demi terwujudnya makalah ini. Penulis berharap apa yang tertulis dalam
makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan bisa memberikan nilai-nilai
positif bagi yang sudah membacanya. Selain itu, penulis sadar bahwa masih banyak
koreksi dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangung dari
Anda sangat diperlukan agar pembuatan makalah berikutnya menjadi lebih baik.

Banjarbaru, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Metode Penulisan
BAB II ISI
2.1. Asam Nukelat
2.1.1. Pengertian
2.1.2. Jenis Asam Nukleat
a. Asam Deoksiribonukleat/Deoxyribonucleic Acid (DNA)
b. Asam Ribonukleat/Ribonucleic Acid (RNA)
2.2. Metabolisme Asam Nukelat
2.3. Manfaat Mengetahui Metabolisme Asam Nukleat
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap organisme atau makhluk hidup memerlukan energi untuk
keberlangsungan hidupnya. Untuk memperoleh energi, organisme atau makhluk
hidup akan mengolah energi dari sumber makanan yang didapatkannya misalnya
dengan cara ekstraksi dan mensisntesis senyawaan kimia yang terdapat di dalam
makanan tersebut sedemikian rupa untuk menghasilkan energi (Fried dan
Hademenos, 2006). Energi yang dihasilkan inilah yang akan digunakan suatu
organisme untuk menjalankan sistem-sistem yang ada di dalam tubuhnya.
Salah satu senyawaan kimia yang sangat penting dalam suatu makhluk hidup
adalah asam nukleat. Pada makhluk hidup asam nukleat dapat ditemukan dalam
jumlah besar. Senyawa ini memiliki peran penting dalam encoding, transmisi dan
mengekspresikan informasi genetik. Dua kelompok asam nukleat yang sangat peting
dalam informasi genetik adalah DNA (Deoksiribonucleic Acid) dan RNA
(Ribonucleic Acid). Keduanya terbentuk dari nukleotida yang merupakan suatu
monomer atau dapat juga disebut nukleotida fosfat (Sumbono, 2019).
Berdasarkan fungsi asam nukleat dalam makhluk hidup maka dapat diketahui
bahwa asam nukleat sangat penting untuk dipelajari bagaimana metabolismenya
sehingga segala hal yang berkaitan dengan biologis makhluk hidup dapat dipelajari
misalnya bagaimana proses pembentukan gen, modifikasi suatu virus atau bakteri dan
sebagainya sehingga dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana metabolism dari
asam nukleat.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan asam nukleat?
2. Apa yang saja jenis asam nukleat?
3. Bagaimana metabolisme asam nukleat pada makhluk hidup?
4. Apa manfaat dari pengetahuan tentang metabolism asam nukleat?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat :
1. Mengetahui pengertian dari asam nukleat.
2. Mengetahui jenis-jenis asam nukleat.
3. Mengetahui metabolisme asam nukleat pada makhluk hidup.
4. Mengetahui manfaat dari pengetahuan tentang metabolisme asam nukleat.

1.4 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah menggunakan dan
mempelajari buku elektronik, koran elektronik, dan atau jurnal penelitian yang terkait
dengan judul makalah ini.
BAB II

ISI
2.1 Asam Nukleat
2.1.1. Pengertian
Asam nukleat mulanya ditemukan oleh Friedrich Misecher yang
merupakan salah satu ilmuwan asal Swiss. Ia mencoba melakukan isolasi
dan identifikasi terhadap jenis keempat dari molekul biologis. Molekul
biologis ini berasal dari sel darah putih yang ada pada nanah yang
didapatnya dari perban di rumah sakit. Friedrich menambahkan suatu
enzim yang dapat memecahkan protein sehingga diperolah inti sel yang
kemudian diekstraksi dan didapatkan suatu senyawa yang larut dalam basa
tetapi tidak larut dalam asam. Zat ini disebut nuclein yang saat ini dikenal
dengan nucleoprotein atau asam nukleat (Sumbono, 2019).
Menurut Sumbono (2019), asam nukleat termasuk golongan
makromolekul biologis yang pasti ada di dalam suatu makhluk hidup.
Bebrapa fungsi dari asam nukleat yaitu dalam encoding, transmisi dan
dalam pengekspresian informasi genetik, metabolisme antara (intermediary
metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi, koenzim pembawa energi,
koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul
lainnya, koenzim reaksi dan okdidasi-reduksi. Asam nukleat ini terbari
menjadi 2 macam yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid
(DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Kedua macam
asam nukleat ini memiliki ikatan yang sama yaitu melalui jembatan
fosfodiester antara posisi 3’ suatu mononukleotida dan posisi 5’ pada
mononukleotida lain (Nusantari, 2015).

2.1.2. Jenis Asam Nukleat


a. Asam Deoksiribonukleat/Deoxyribonucleic Acid (DNA)
Pada makalah ini sebelumnya telah disebutkan bahwa Friedrich
Miescher merupakan ilmuwan yang mengawali penilitian tentang asam
nukleat melalui ekstraksi inti sel yang didapat dari nanah yang melekat
pada perban dari rumah sakit. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa
nuclein yang didapatnya dari ektraksi tersusun atas bagian asam yang
hingga saat ini akrab dikenal dengan sebutan deoxyribonucleic acid
(DNA). DNA terbukti sebagai suatu materi genetik karena DNA
merupakan penyusun kromosom bersama protein (Baktir, 2017).
Baktir (2017) juga mengatakan bahwa DNA merupakan
makromolekul yang berbentuk polimer linier yang tersusun atas
monomer nukleotida. Ia berfungsi sebagai cetak biru yang menentukan
ciri dan sifat pada makhluk hidup. Ciri dan sifat ini merupakan hasil
ekpresi informasi genetik yang dibawa oleh DNA. Informasi genetik
diturunkan induknya dari generasi ke generasi.
DNA terdiri dari dua buah pita yang saling berpilin membentuk
suatu heliks ganda dengan setiap pitanya merupakan polimer dari
ratusan sampai ribuan nukleotida dimana setiap nukleotida terdiri dari
komponen-komponen berikut.
o Gula pentosa deoksiribosa yaitu gula pentosa yang mengandung
5 atom karbon yang kehilangan satu atom oksigen.
o Gugus fosfat yaitu gugus yang terikat pada atom kabon nomor 5
dari gula pentosa.
o Basa nitrogen yaitu gugus yang terikat pada atom karbon nomor
1 dari gula pentosa.

Gambar 1. Struktur DNA


b. Asam Ribonukleat/Ribonucleic Acid (RNA)
RNA yang berasal dari transkripsi DNA belum dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Sebelum bergerak ke ribosom, setiap RNA
yang dihasilkan harus melalui beberapa proses. Adapun poses tersebut
antara lain yaitu capping, polideanilasi, dan splicing. Menurut Russel
(1992), pada prokariotik, tidak terdapat selubung inti (membran inti),
sehingga proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara
serentak karena semua komponen transkripsi dan translasi terletak
pada ruangan sitoplasma yang sama. Sebaliknya, pada eukariotik,
transkripsi berlangsung di dalam nukleus sedangkan translasi
berlangsung di dalam sitoplasma. Dengan demikian translasi baru
dapat dijalankan jika proses transkripsi sudah selesai dilakukan. Jeda
waktu semacam ini disebut sebagai fase pasca transkripsi. Pada fase ini
terjadi beberapa proses pembentukan RNA siap pakai (RNA-d, RNA-r,
RNA-t).

Gambar 2. Struktur RNA


RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah
nukleotida. Setiap nukleotida ,fmemiliki satu gugus fosfat, satu gugus
gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun
dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida
dengan gugus gula ribosa dari nukleotida yang lain. Perbedaan RNA
dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada cincin
gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA
sama dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan
urasil pada RNA. RNA berfungsi sebagai penyimpan informasi
genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain (Fried dan
Hademenos, 2006).
2.2. Metabolisme Asam Nukleat
Genom pada suatu sel terdiri dari semua indormasi genetik yang dimilikinya
yang dikode dalam DNA (asam deoksiribonukleat). Pada eukariot, DNA
terutama terletak di inti tetapi juga terdapat di mitokondria dalam jumlah kecil.
Gen inti terkemas dalam kromosom yang mengadung DNA dan protein dalam
struktur berbentuk kumparan yang sangat rapat.
Mekanisme molecular dari pewarisan melibatkan proses yang dikenal
sebagai replikasi di mana untai DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk
sintesis salinan DNA. Setelah replikasi DNA, sel membelah dan salinan DNA ini
diwariskan ke sel-sel anak. Perubahan bahan genetik terjadi melalui rekombinasi
(pertukaran gen antara kromosom), dan melalui mutasi (akibat perubahan pada
DNA). Mekanisme perbaikan DNA memperbaiki sebagian besar dari kerusakan
DNA, tetapi banyak perubahan gen yang diwariskan kepada sel anak.

Gambar 3. Metabolisme
Asam Nukleat sebagai DNA dan RNA
Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses yaitu transkripsi dan
translasi. DNA mengalami traskripsi untuk menghasilkan asam ribonukleat
(RNA) dalam tiga bentuk utama yang kemudian ketiganya berpartisipasi dalam
proses translasi (sintesis protein). RNA messenger (mRNA) membawa informasi
genetik dari inti ke sitoplasma pada ribosom yang merupakan tempat translasi
berlangsung. Struktur yang terbentuk mengandung kompleks protein-RNA
ribosomal (rRNA). RNA transfer (tRNA) membawa asam amino ke ribosom,
tempat asam amino tersebut disatukan dalam ikatan peptide untuk membentuk
protein. Selama translasi, urutan basa pada mRNA dibaca toga-tiga (setiap set
yang terdiri dari tiga basa terdapat sebuah kodon). Urutan kodon pada mRNA
menentukan urutan asam amino pada protein.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asam nukleat makromolekul biologis yang pasti ada di dalam suatu makhluk
hidup yang memiliki peran sangat penting dalam pengekspreisan informasi
genetik. Asam nukleat terbagi menjadi 2 macam yaitu asam deoksiribonukleat
(DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Metabolisme asam nukleat dalam bentuk
DNA dan RNA meliputi beberapa cara yaitu replikasi, transkripsi dan translasi.
DAFTAR PUSTAKA

Baktir, A. 2017. DNA Struktur dan Fungsi. Airlangga University Press, Surabaya.

Fried, G. H., & George, J. H. 2006. Schaum’s Outlines of Theory and Problems of
Biology. Erlangga, Jakarta.

Nusantari, E. 2015. Genetika : Belajar Genetika dengan Mudah & Komprehensif.


Deepublish, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai