DOSEN PEMBIMBING :
Utami Irawati, S.Si., M.ES.,
NIP 19810214 200501 2 002
Disusun Oleh :
Ditha Ayunda Amelia 1711012220001
Kiki Amalia Wardhani 1711012220005
Noor Octa Maqhrena 1711012220008
Yunita Zulkarna’im 1711012220014
Yurida 1711012220015
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah studi kasus
dengan menggunakan dan mempelajari koran elektronik, dan atau jurnal
penelitian yang terkait dengan judul makalah ini.
BAB II
ISI
Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil
proses seluruh kegiatan rumah sakit, yang meliputi: limbah cair domestik, yaitu
buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian, limbah cair klinis, air
limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit, air limbah laboratorium dan
lainnya. Limbah cair dari instansi layanan kesehatan, mutunya serupa dengan
limbah cair yang berasal dari daerah perkotaan, tetapi mungkin juga mengandung
berbagai komponen berbahaya diantaranya : patogen mikrobiologis, zat kimia
berbahaya, dan isotop radioaktif. Organisme patogen yang terkandung didalam
limbah cair rumah sakit biasanya adalah Ascaris spp., Enterocobius spp., Brucella
spp., Entamoeba Hstolystica., Salmonella typhi., dan Virus (Djoko S, 1991).
Baku mutu air limbah domestik yang diizinkan berdasarkan Peraturan
Mentri LHK RI No. P. 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Limbah Domestik
yaitu kadar maksimum untuk PH 6-9, BOD 30 mg/L, COD 100 mg/L, dan TSS 30
mg/L.
Salah satu sumber penghasil air limbah di Kota Banjarmasin adalah sumber
pencemar institusi yang terdiri dari kegiatan industri, perhotelan, rumah sakit,
rumah makan,mall/swalayan dan lainnya. Sampai sekarang besaran beban
pencemar, jenis sumber pencemar terhadap perairan yang terdapat di Kota
Banjarmasin belum terinventarisasi dan teridentifikasi dengan baik. Sumber
pencemar institusi rumah sakit merupakan salah satu penyumbang sumber
pencemar yang besar selain industri perhotelan dan rumah makan (Rahman., dkk,
2011).
Kandungan limbah cair rumah sakit memiliki kesamaan dengan limbah cair
domestik, hanya saja pada buangan rumah sakit bersifat infeksius. Akan tetapi
yang paling dominan adalah kandungan zat organik yang tinggi yang menjadi
sumber nutrisi bagi mikroorganisme. Kandungan organik yang tinggi ini terutama
berasal dari limbah kebidanan, operasi dan dapur (Saibun, 2002).
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan di tahun 2015 dengan
melakukan pengamatan terhadap 8 rumah sakit di Banjarmasin. Dari data tersebut
diperoleh bahwa pengukuran dengan parameter TSS menunjukkan semua rumah
sakit telah melampaui nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Peraturan
Gubernur No.4 Tahun 2007. Hasil data dari 8 rumah sakit yang diperoleh yaitu :
No. Rumah Sakit BOD V (L/jam) OpHrs Fk BP
(mg/L) (jam/tah (mg/kg) (kg/tahun)
un)
1 RS. Junjung 12.3 195.5556 8640 1000000 20.78208
Buih
2 RS. Siaga 144 503.8889 8640 1000000 626.9184
3 RS. P. 312 107.7778 8640 1000000 290.5344
Paramitha
4 RS. Ulin 14.4 33333.33 8640 1000000 4147.2
5 RS. Suaka 12.3 0.7956 8640 1000000 0.08455
Insan
6 RS. Ansyari 28.8 0.288 8640 1000000 0.071664
Saleh
7 RS. Suharsono 18.6 3888.889 8640 1000000 624.96
8 RS. Islam 37.2 2083.333 8640 1000000 669.6
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil
proses seluruh kegiatan rumah sakit, yang meliputi: limbah cair domestik, yaitu
buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian, limbah cair klinis,dll.
Kandungan limbah rumah sakit yaitu patogen mikrobiologis, zat kimia berbahaya,
dan isotop radioaktif. Organisme patogen yang terkandung didalam limbah cair
rumah sakit biasanya adalah Ascaris spp., Enterocobius spp., Brucella spp.,
Entamoeba Hstolystica., Salmonella typhi., dan Virus.
Kandungan limbah cair rumah sakit memiliki kesamaan dengan limbah
cair domestik, hanya saja pada buangan rumah sakit bersifat infeksius. Akan tetapi
yang paling dominan adalah kandungan zat organik yang tinggi yang menjadi
sumber nutrisi bagi mikroorganisme. Kandungan organik yang tinggi ini terutama
berasal dari limbah kebidanan, operasi dan dapur.
Penanggulangan limbah rumah sakit dapat dilakukan dalam beberapa cara
yaitu dengan penggunaan PAC (Poly Alumunium Chloride) dan penggunaan
AOP (Advance Oxidation Prosses).
3.2 Saran
Penulis merekomendasikan kepada pembaca untuk menggunakan sumber
relevan selain makalah ini, agar jangkauan informasi yang didapatkan menjadi
lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Rahman., Alim, MS., Utami, UB. 2011. Inventarisasi Dan Identifikasi
Sumber Pencemar Air Di Kota Banjarmasin. Journal EnviroScienteae. 7 :
58-68.
Rahman K.N, Aditya. 2015. Analisis Beban Pencemar Dan Identifikasi Sumber
Pencemar Air Dari Sumber Institusi Di Kota Banjarmasin. Jurnal
Biodidaktika. 10 (2) : 6-17.
Saibun. 2002. Kualitas Limbah Cair Beberapa Rumah Sakit Yang Dibuang ke
Badan Air Sungai Deli di Kota Medan. [Thesis]. USU. Medan.
Suprihatin dan Ono Suparno. 2013. Teknologi Proses Pengolahan Air untuk
Mahasiswa dan Praktisi Industri. Bogor : IPB-Press.