PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
2.1 Radiasi Sinar Gamma
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
bentuk panas, partikel, atau gelombang elektromagnetik (foton) dari suatu
sumber energi (Ritongga, 2008). Selain itu menurut Harahap (2005), radiasi
merupakan penyinaran dengan sinar radioaktif, yang mempunyai
kemampuan menghasilkan radiasi pengion. Radiasi pengion adalah radiasi
dengan energi tinggi yang dapat mengadakan reaksi dengan objek yang
dikenai radiasi dengan cara pengionan, termasuk didalamnya adalah sinar
gamma.
Harten (1998) mengatakan, sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik
dan mempunyai energi yang cukup tinggi untuk mengionisasi atom-atom dari
molekul yang disinari tersebut, gelombang elektromagnetik ini mempunyai
spektrum berkelanjutan. Sinar gamma diproduksi oleh transisi energi karena
percepatan elektron, karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk
memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih
antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi
tinggi.
2
yaitu dengan melakukan iradiasi pada benih atau bibit tanaman. Metode
iradiasi ini akan menyebabkan mutasi pada gen tanaman yang disinari.
Mutasi adalah perubahan materi genetik pada makhluk hidup yang terjadi
secara tiba-tiba dan secara acak serta diwariskan (Pardal, 2018). Pemuliaan
secara mutasi dapat diinduksi dengan mutagen fisik atau mutagen kimia.
Mutagen fisik adalah mutasi berupa bahan fisika, yang mana sumbernya
berupa sinar alfa, beta dan gamma. Pada umumnya mutagen fisik dapat
menyebabkan mutasi pada tahap kromosom.
Sinar yang banyak digunakan untuk proses iradiasi tanaman ini adalah
sinar gamma. Dalam penelitian yang dilakukan Sutapa dan Kusmawan
(2016) dimana mereka memberikan radiasi sinar gamma Co-60 dengan dosis
yang berbeda-beda pada tanaman tomat untuk melihat pengaruh sinar radiasi
tersebut terhadap pertumbuhan fisiologis dari tanaman tomat. Sinar gamma
termasuk ke dalam radiasi pengion dan berinteraksi dengan atom atau
molekul untuk memproduksi radikal bebas (kehilangan satu buah elektron
dari pasangan elektron bebasnya) dalam sel. Radikal tersebut dapat merusak
atau memodifikasi komponen yang sangat penting dalam sel tanaman dan
menyebabkan perubahan sebagian dari morfologi anatomi, biokimia dan
fisiologi tanaman tergantung dari level radiasinya. Radiasi dapat
menginduksi terjadinya mutasi karena sel yang teradiasi dibebani oleh tenaga
kinetik yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi atau mengubah rekasi
kimia sel tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya
perubahan susunan kromosom pada tanaman. Hasil yang didapat dari
penelitian ini adalah peningkatan pertumbuhan fisiologi tanaman tomat
terhadap dosis radiasi gamma paling besar terjadi pada dosis 100 Gy. Dosis
dibawah 100 Gy belum memberikan efek terhadap tanaman tomat sedangkan
dosis diatas 100 Gy memberikan tekanan terhadap pertumbuhan tanaman
tomat sehingga pertumbuhan menjadi menurun.
Metode serupa juga digunakan oleh Al-Safadi dkk (2000) pada tanaman
bawang putih (Allium sativum L.) dan Herison dkk (2008) pada benih jagung
(Zea mays L.). Dimana dalam penelitian tersebut membuktikan bahwa radiasi
3
sinar gamma dengan dosis tertentu dapat menyebabkan mutasi gen pada
tanaman sehingga terjadi modifikasi pada kromosom tanaman tersebut dan
menjadikan tanaman tersebut lebih unggul daripada tanaman yang tidak
diberikan perlakukan pemuliaan tanaman.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pembaca diharapkan dapat lebih banyak mempelajari literasi-literasi
lain yang terkait dengan isi makalah ini untuk menambah pengetahuan.
5
DAFTAR PUSTAKA