NIM : 18051334030
IRADIASI PANGAN
RADIASI
Pancaran energi melalui suatu materi/ ruang dalam bentuk panas, partikel atau
gelombang elektromagnetik (foton) dari suatu sumber energi. Radiasi energi tinggi adalah
bentuk-bentuk energi yang melepaskan tenaga dalam jumlah yang besar dan kadang-kadang
disebut juga radiasi ionisasi, karena ion-ion dihasilkan dalam bahan yang dapat ditembus oleh
energi tersebut.
IRADIASI PANGAN
TUJUAN
KEUNGGULAN
ENERGI RADIASI
Iradiasi pangan menggunakan energi radiasi pengion yaitu radiasi dengan energi yang
mampu membuat electron suatu atom terpental dari tempatnya yang mengakibatkan atom
netral berubah menjadi ion positif, yaitu atom yang kehilangan elektronnya.
IONISASI
Dalam hal ionisasi, radiasi gamma berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses
utama :
Jika sumber radiasi yang digunakan adalah Co-60 dengan energi gamma sebesar 1,17
MeV dan 1,33 MeV maka interaksi yang mungkin terjadi adalah produksi pasangan (Akrom
et al., 2014).
DOSIS RADIASI
Radiasi gamma dilakukan dengan pemberian dosis tertentu dengan jangka waktu yang
tergantung pada ketebalan dan volume produk yang akan diiradiasi.
Dosis iradiasi : jumlah energi radiasi yang diserap ke dalam bahan dengan Satuan
gray (Gy). Satu gray = 1 Joule/kg (Wahyudi dkk., 2005).
Terkait dengan perubahan kimia tergantung pada faktor fisik (laju dosis, distribusi
dosis, dan kualitas radiasi) dan fisiologis dari organisme hidup tersebut (suhu, kadar air, dan
konsentrasi oksigen )
Efek langsung : akibat adanya tumbukan langsung energi radiasi atau elektron
dalam mikroba yang menyebabkan terputusnya ikatan rantai pada DNA dan
mempengaruhi kemampuan sel untuk bereproduksi dan bertahan.
Efek tidak langsung terjadi apabila radiasi mengenai molekul air yang
merupakan komponen utama dalam sel sehingga terjadi proses radiolisis pada
molekul air dan terbentuk radikal bebas
Pada prinsipnya proses pengawetan bahan pangan dengan iradiasi gamma, sinar-x
ataupun berkas elektron akan menimbulkan :
a. Eksitasi : keadaan dimana sel hidup dalam keadaan peka terhadap pengaruh
dari luar.
b. Ionisasi : peruraian senyawa kompleks atau makromolekul menjadi fraksi atau
ion radikal bebas.
c. Perubahan kimia : timbul sebagai akibat dari eksitasi, ionisasi dan reaksi-
reaksi kimia yang terjadi baik saat berlangsung maupun setelah proses iradiasi
selesai. Bila perubahan kimia terjadi dalam sel hidup, maka akan menghambat
sintesis DNA yang menyebabkan proses kehidupan normal dalam sel akan
terganggu dan terjadi efek biologis (Maha, 1985)
IRADIATOR
suatu fasilitas untuk melakukan iradiasi berbagai macam sampel atau produk dengan
tujuan penelitian, pengembangan, pengawetan, dan sterilisasi. Salah satu contoh iradiator
yang digunakan untuk beberapa peneliatian :
1. Tote diisi oleh produk yang akan di radiasi dibantu oleh pneumatik.
2. Sumber radiasi dinaikkan dari kolom pada ruang iradiasi sebelum tote masuk
ruang iradiator.
3. Setelah tote masuk ruang radiator, maka tote akan mengalami pergerakan yang
sitematis dengan menggunakan sistem konveyor supaya produk terradiasi
secara merata/sempurna.
4. Parameter waktu lamanya radiasi ditentukan oleh jenis produk.
5. Setelah produk teradiasi sempurna, maka produk akan berjalan keluar ruang
iradiator dengan pergerakan yang sistematis dengan menggunakan sistem
pneumatik dan konveyor rantai.
6. Lalu tote yang yang berisi produk yang sudah terradiasi akan berjalan menuju
loading dock dibantu oleh pneumatik
Pada pertemuan di Geneva pada bulan Mei 1992, World Health Organization
(WHO) menyatakan bahwa iradiasi merupakan cara yang aman untuk mengawetkan suplai
makanan dunia. Makanan yang diiradiasi sampai tingkat tertentu tidak menimbulkan masalah
gizi dan bahaya racun (Dwiloka, 2002).Batas maksimal energi sumber radiasi yang dapat
dipakai adalah 5 MeV untuk sinar gamma dan sinar-X, dan 10 MeV untuk berkas elektron
(Derr, 1998). FDA menetapkan bahwa pada kemasan produk pangan yang telah diiradiasi
harus mencantumkan logo radura (radiation durable).
Ditinjau dari aspek kimia dan nutrisi, bahan pangan yang mengalami pengolahan
iradiasi mengalami perubahan yang lebih sedikit Perubahan akan semakin meningkat apabila
terjadi peningkatan dosis yang juga bergantung pada jumlah dan komposisi bahan
a. Dosis rendah (sampai 1 kGy) kehilangan zat gizi dari pangan tidak bermakna.
b. Dosis sedang (1-10 kGy) kehilangan vitamin dapat terjadi pada pangan yang
terkena udara selama iradiasi atau penyimpanan.
c. Dosis tinggi (10- 50 kGy) kehilangan vitamin dapat dikurangi dengan upaya
perlindungan iradiasi pada suhu rendah dan menghilangkan oksigen selama
proses pengolahan dan penyimpanan.
Beberapa vitamin yaitu riboflavin, niasin, dan vitamin D, tidak begitu peka terhadap
iradiasi. Vitamin lain, yaitu vitamin A, B, B1, E, dan K, mudah rusak (Murray, 1996).
Iradiasi mampu meningkatkan daya awet bahan pangan, mempertahankan mutu dan
menjaga kebersihan bahan pangan, namun pada dasarnya iradiasi bukan ditujukan untuk
menggantikan semua proses pengawetan konvensional, tetapi untuk melengkapi atau
dikombinasikan dengan proses pengawetan lain.
1. Komoditi Buah Manggis
Iradiasi Gamma memungkinkan warna keunguan pada perikarp buah manggis
bertahan lebih lama. Selain itu membuat dinding sel menjadi lebih lunak. Kelunakan
dinding sel tersebut terjadi karena iradiasi Gamma menyebabkan reaksi kimia yang
dapat melepaskan kalsium dari dinding sel yang mempunyai peran dalam penyusunan
struktur dinding sel (Sasmita dkk., 2013).
2. Komoditi Biji Kedelai
Iradiasi dengan laju dosis lebih tinggi (waktu lebih pendek) berpotensi dapat
menghancurkan senyawa antigizi dengan lebih efektif, sekaligus memberikan
kecerahan warna yang baik. Iradiasi gamma dilaporkan dapat memutus struktur kimia
asam fitat menjadi inisitol phospat dan inositol dan pemecahan struktur cincin fitat itu
sendiri. Sedangkan penurunan senyawa antitripsin (Panca dkk., 2013).
3. Komoditi Jamur tiram kering (Pengeringan matahari & Oven)
iradiasi efektif menurunkan secara nyata kandungan cemaran mikroba pada jamur
tiram kering. Dosis iradiasi 5 kGy mampu menurunkan mikroba baik bakteri maupun
khamir sebesar 2 log cycle. Setelah diiradiasi kandungan koloni bakteri pada jamur
pengeringan matahari dan oven masing-masing turun dari 9,8x106 (kol/g) menjadi
1,4x104 (kol/g) dan dari 3,0x107 (kol/g) menjadi 6,0x105 (kol/g), sedangkan khamir
dari 5,5x104 (kol/g) menjadi 7,5x102 (kol/g) dan dari 1,0x105 (kol/g) menjadi 1,2x103
(kol/g).
4. Produk Seafood (Penyimpanan Beku)
iradiasi gamma dan penyimpanan beku memberikan pengaruh terhadap penurunan
jumlah bakteri pathogen pada kerang hijau. Dengan penggunaan dosis iradiasi sebesar
1,5 dan 3 kGy dengan penyimpanan beku selama 3 dan 6 hari jumlah cemaran bakteri
aerob (ALT), bakteri koliform, E. coli dan S. aureus pada kerang hijau dapat direduksi
masing-masing hingga 2, 4, 4 dan 1 log cycles. Dan pada penentuan nila D10 terbukti
bahwa bakteri S. aureus lebih resisten bila dibandingkan dengan E. coli karena S.
Aureus.