Iradiasi pangan
(Aplikasi dalam produk buah-buahan)
OLEH :
Pe rli A n d ria n a N a d iya Yu lia P.
Yo g i A g u st in a N o rma M a h a ra n i
M if ta k h A sc h afa Ilma h S h e lma Wa rd a h A .
S h af ira S u c i Uta mi M a g rit iya
Teknologi Pangan
Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pancaran energi melalui suatu materi/ ruang dalam bentuk panas, partikel
atau gelombang elektromagnetik (foton) dari suatu sumber energi. Radiasi
energi tinggi adalah bentuk-bentuk energi yang melepaskan tenaga dalam
jumlah yang besar dan kadang-kadang disebut juga radiasi ionisasi, karena
ion-ion dihasilkan dalam bahan yang dapat ditembus oleh energi tersebut.
Energi
yaitu radiasi dengan energi yang mampu membuat
electron suatu atom terpental dari tempatnya yang
Radiasi mengakibatkan atom netral berubah menjadi ion
positif, yaitu atom yang kehilangan elektronnya.
Contoh :
Sumber radiasi yang dapat digunakan untuk proses pengawetan
bahan pangan terdiri dari Cobalt-60 (60Co), Caesium-137 (137Cs)
masing masing menghasilkan sinar gamma, mesin berkas elektron dan
mesin generator sinar-x (Irawati, 2006)
Sinar gamma yang dipancarkan oleh radionukleotida 60Co dan 137Cs
merupakan sumber iradiasi pengion yang telah banyak digunakan
untuk aplikasi komersial pengawetan makanan (Irawati, 2007).
Mesin berkas elektron berenergi tinggi (10 MeV) yang dapat menembus
produk pangan hingga 3 cm, sedangkan iradiasi gamma (60Co dengan dua
sinar energi masing-masing sebesar 1,17 MeV dan 1,33 MeV ) hingga 20 cm
(Cahyani dkk, 2015).
Ionisasi Dalam hal ionisasi, radiasi gamma berinteraksi dengan
bahan melalui tiga proses utama :
Jika sumber radiasi yang digunakan adalah Co-60 dengan energi gamma
sebesar 1,17 MeV dan 1,33 MeV maka interaksi yang mungkin terjadi adalah
produksi pasangan (Akrom et al., 2014).
Radiasi gamma dilakukan dengan pemberian
Dosis dosis tertentu dengan jangka waktu yang
Radiasi
tergantung pada ketebalan dan volume produk
yang akan diiradiasi.
Dosis iradiasi : jumlah energi radiasi yang diserap
ke dalam bahan dengan Satuan gray (Gy). Satu
gray = 1 Joule/kg (Wahyudi dkk., 2005).
Beberapa vitamin yaitu riboflavin, niasin, dan vitamin D, tidak begitu peka terhadap
iradiasi. Vitamin lain, yaitu vitamin A, B, B1, E, dan K, mudah rusak (Murray, 1996).
Pengaruh Terhadap Karakteristik Produk
Perubahan pada beberapa zat gizi :
Protein : dapat menyebabkan denaturasi protein pada
pemberian dosis iradiasi tinggi. Ionisasi menyebabkan suatu
pembentangan molekul-molekul protein dan menjadikan
tempat-tempat tertentu lebih mudah diserang oleh enzim.
Enzim dapat diinaktivasikan baik dengan pengaruh langsung
maupun tidak langsung dengan radiasi pengion.
Karbohidrat : tidak nyata mempengaruhi
Lipid : bergantung pada susunan asam lemak dan asam lemak
tak jenuh yang lebih mudah dioksidasi dibandingkan yang
jenuh.
Aplikasi iradiasi pada
komoditi Pangan
Komoditi Buah Manggis
Iradiasi Gamma memungkinkan warna keunguan pada perikarp
buah manggis bertahan lebih lama. Selain itu membuat dinding
sel menjadi lebih lunak. Kelunakan dinding sel tersebut terjadi
karena iradiasi Gamma menyebabkan reaksi kimia yang dapat
melepaskan kalsium dari dinding sel yang mempunyai peran
dalam penyusunan struktur dinding sel (Sasmita dkk., 2013).