Anda di halaman 1dari 5

Nama : Risti Meinasari

Nim : 17051334001

UTS KONSELING GIZI 2019

1. Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan perilaku sehingga membantu klien/pasien
mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan makanan dan minuman.
Apa yang perlu Anda siapkan sebelum melaksanakan konseling gizi?

Jawaban :

a) Persiapan fisik konselor


- Konselor perlu mengupayakan dan menggunakan waktu untuk rileks sebelum melakukan
tugas yang melelahkan.
- Konselor juga perlu mengatur jam makan pada waktunya meskipun ada tantangan
pelayanan yang harus dihadapi. Sehingga konselor tidak sampai sakit saat melayani konseli
nya
b) Persiapan mental konselor
- Koselor perlu persiapan mental untuk melayani klient nya, siap menjadi pendengar yang
baik dalam artian mengikuti pembicaraan sekaligus selektif dalam mendengarkan konseli.
- Konselor perlu belajar memusatkan perhatian dan berkonsentrasi terhadap masalah
konseli, dengan memahami hal ini konselor akan tertolong untuk dapat mengerti dan
member jalan keluar atas permasalahan yang sedang dihadapi oleh konseli.
- Konselor perlu bersikap sensitive untuk melihat makna yang tepat dari pokok persoalan,
sehingga ia akan sanggup mengamati masalah yang dialami oleh konseli dengan jelas.
- Konselor perlu mengembangkan sikap untuk tidak cepat menganggap dirinya mengetahui
semua apa yang dipikirkan oleh konseli atau apa yang akan dibicarakan, sehingga dapat
membantu konselor mencari kemungkinan makna lain dibalik pikiran konseli.
c) Persiapan emosi konselor
- Konselor perlu mengontrol emosinya dalam menghadapi setiap konseli, sehingga dapat
mendeteksi secara dini apakah konseli itu bersungguh-sungguh atau hanya berpura-pura
untuk menemuinya.
- Konselor yang dapat mengontrol emosinya dapat bersabar memahami perasaan konseli,
sehingga akan lebih mudah untuk menyelesaikan masalah konseli.
- Dengan bersabar, konselor juga dapat menolak permasalahan yang membingungkan dengan
kepala dingin, serta tidak memotong pembicaraan konseli .
- Dalam rangka mengendalikan emosi secara konsisten, konselor dapat menanyakan hal-hal
yang memerlukan jawaban pendek, jelas, dan tepat dengan tidak menyela pada saat yang
tidak perlu.
- Pengendalian emosi juga dapat menolong seorang konselor untuk dapat menggali latar
belakang dan asal usul dari konseli (misalnya penyakit yang berasal dari factor keturunan/
genetika)
- Pengendalian emosi juga dapat menolong seorang konselor untuk dapat berhati-hati dalam
memberikan nasihat ,siap mengatasi perasaan sendiri, rasa rendah diri, dan sebagainya.
d) Persiapan sosial konselor
- Konselor harus siap menghadapi setiap konseli pada tingkat level yang berbeda-beda,
misalnya dari status sosialnya, pendidikannya, pekerjaannya, dan lain sebagainya.
- Kesiapan sosial dapat membantu seorang konselor menjunjung tinggi kesopanan,
menghargai konseli sebagai subjek yang patut diperlakukan semanusiawi mungkin.
- Kesiapan sosial menopang konselor memiliki sikap tulus hati, sehingga konselinya tidak
memiliki keinginan untuk menipu atau memanipulasi konselor secara halus.
- Menunjang konselor untuk terus belajar menerima diri sendiri sebagaimana adanya, tidak
mudah terpengaruh oleh konsep pemikiran orang lain, khusunya pemikiran konseli yang
sedang dihadapinya.
e) Persiapan rohani konselor
- Konselor harus memahami arti kehidupan dengan benar berdasarkan agama yang
dianutnya, maupun agama yang dianut oleh si konseli.

2. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh konselor adalah attending.
a. Jelaskan pemahaman Anda tentang keterampilan attending.
Jawab :
Menurut pemahaman saya, ketrampilan attending merupakan komunikasi baik verbal maupun
non verbal yang menunjukkan bahwa konselor memberikan perhatian secara penuh terhadap
lawan bicara yang sedang berbicara tanpa syarat tertentu.
Yaitu meliputi keterlibatan postur tubuh, grakan tubuh yang tepat, kontak mata dan lingkungan
yang nyaman.
b. Kapan attending dibutuhkan dalam proses konseling? Berikan pejelasan Anda.
Jawab :
Attending dibutuhkan dalam proses konseling dari pada saat awal konseli masuk ke ruangan
konselor . Sehingga mulai awal konselor menyambut baik kedatangan konseli, membangun
hubungan yang baik dengan konseli, mendefinisikan masalah, tahap inti (tahap kerja), hingga
tahap akhir (hingga tahap perubahan dan tindakan).

3. Buatlah percakapan konseling antara Anda (konselor gizi) dengan klien/pasien dalam sebuah
pertemuan awal konseling. Sebutkan jenis respon konselornya !
Jawab :
Konsultasi diet diabetes mellitus

Konselor /
Pernyataan Klien / Respon Konselor Jenis Respon
Klien (Pasien)
Klien (Pasien) Assalamualaikum. .Selamat pagi..

Konselor Waalaikumsalam.. Iya, Selamat pagi juga (sambil tersenyum) Attending


Klien (Pasien) Apakah benar ini dengan Ibu Risti Meinasari, salah satu Ahli gizi Attending
yang ada di poli gizi disini ?
Konselor Iya, betul ibu.. dengan saya sendiri. Apakah benar ini dengan Attending
saudara Ana Catur Farahiya, yang kemarin telah membuat janji
melalui whatsapp saya untuk konsultasi?
Pasien Iya Bu, benar… Attending

Konselor Oh iya,, Silahkan duduk!! (sambil tersenyum ) Attending


Ada yang bisa saya bantu ?

Pasien Iya bu, saya sedang ada masalah kesehatan dan saya di rujuk Attending
dari dokter spesialis penyakit dalam ke poli gizi.

Konselor Baiklah bu.. kalau boleh saya tahu, ibunya bekerja dan/ atau Attending
sudah menikah?

Pasien Iya bu benar, saya bekerja di salah satu restoran cake yang ada Mendengarkan
di mojokerto, sudah menikah dan mempunyai tiga anak,
kebetulan anak saya yang pertama dan kedua sudah bekerja
dan yang terakhir masih kuliah di UNAIR bu.

Konselor Baik bu, boleh saya lihat surat rujukan dari poli penyakit Mendengarkan
dalamnya?

Pasien Ini bu… (sambil menyerahkan hasil rujukannya ) Mendengarkan


Saya kemarin kan ke poli penyakit dalam, lalu di sarankan untuk + empati
test laboratorium terkait tekanan gula darah saya, setelah itu
saya disarankan kembali menemui ahli gizi di poli gizi ini bu,
apakah penyakit saya separah itu ya bu…? (menunduk sedih)
Konselor Saya bisa merasakan apa yang ibu rasakan. (empati) dari Mendengarkan
penjelasan ibu ana dan saya lihat berdasarkan data hasil + empati
laboratorium ini,, Ibu Ana gula darahnya tinggi, dan ibu terkena
diabetes mellitus tipe II.
Mohon maaf sebelumnya ibu, Apakah boleh saya tau, untuk
kegiatan ibu sehari-hari dikantor mungkin?
Pasien Iya bu, saya setiap hari, dari rumah pukul 6.30 perjalanan dari Mendengarkan
rumah ke restoran memakan waktu 45 menit bu, dilanjut saya
bekerja sampai pukul 16.00 sore. Lalu kembali pulang kerumah
dengan membawa makanan matang.
Konselor Untuk pekerjaan di restorannya ibu ana sebagai koki atau Bertanya
manager mungkin?
Pasien Iya benar bu, di restoran tersebut saya sebagai koki bakery dan Mendengarkan
menghias cake ulang tahun bu
Konselor Apakah disela-sela waktu kerja ibu memakan camilan atau yang Bertanya
lainnya (atau mungkin mencicip) ?
Pasien Iya bu, saya seringkali mencicip. Mendengarkan

Konselor Oou begitu ya bu (sambil mengangguk-nganggukan kepala) Mendengarkan


Kalau untuk olahraga, Ibu juga suka?
Pasien Kebetulan saya itu orangnya males banget buat olahraga bu Mendengarkan

Konselor Loh kenapa memangnya kok males ? padahal kan olahraga juga Bertanya +
penting untuk Kesehatan kita, membuat tubuh lebih sehat, empati
bugar, dan lebih semangat dalam Menjalankan pekerjaan
Pasien Saya lihat orang bergerak aja sudah capek duluan, bu.. tapi Mendengarkan
kalau olahraga sepenting itu, saya akan mencoba buat
membiasakan dan meluangkan waktu untuk olahraga bu

Konselor Kalau dari hasil laboratorium tadi, ibu ana kan diabetes mellitus Pemusatan
tipe II, menurut ilmu gizi selain disarankan mengatur pola penyelesaia
konsumsi makanan , ibu ana juga sangat disarankan untuk masalah
beraktifitas fisik / olahraga. Apakah di restoran ada waktu /
tempat untuk olahraga?
Pasien Tidak ada bu, malah karena pekerjaan saya koki,banyak berdiri Pemusatan
diruangan dapur untuk memasak itu sudah saya anggap penyelesaia
sebagai olahraga bu, apakah dengan kebiasaan memakan masalah
makanan yang manis- manis dan tidak pernah olahraga
menjadikan tubuh saya semakin parah penyakitnya. Benarkah
bu?
Konselor Kalau menurut ilmu gizi, bisa menyebabkan DM II semakin Pemusatan
menjadi apabila tidak melakukan diet dan olahraga teratur, jadi penyelesaia
minimal ibu kalau hari biasa tidak bisa karena banyak pekerjaan masalah
olahraga dapat juga dapat dilakukan di hari sabtu dan
weekend. Sehingga apabila ibu aktif bergerak dapat
mengurangi atau bahkan menstabilkan gula darah ibu, jadi
dapat mengurangi resiko penyakit komplikasi akibat DM II.

Pasien Iya bu, saya akan mencobanya. Terimakasih ya bu, atas Pemusatan
masukan dan nasihatnya. Saya merasa ada solusi untuk penyelesaia
masalah saya setelah konsultasi dengan ibu. masalah
Konselor Iya bu, sama-sama.. semoga bisa segera terlaksana progran Pemusatan
olahraganya yaaa penyelesaia
masalah

Pasien Oh iya bu, bagaimana kalau kita adakan pertemuan lagi bu Penutup
setelah saya sudah lumayan terbiasa dengan olahraganya,?

Konselor Ohh, tentu saja boleh kalau memang ibu maunya seperti itu, Penutup
saya siap dan membuka pintu lebar-lebar untuk ibu.

Pasien Iya bu, sekali lagi terimakasih. Baiklah, saya pamit dulu ya bu, Penutup
Assalamualaikum (menjabat tangan konselor dan beranjak).

Konselor Waalaikumsalam… Saya tunggu kedatangan Ibu ana kembali Penutup


(menyambut jabatan tangan konseli sambil tersenyum ).

Anda mungkin juga menyukai