Anda di halaman 1dari 5

Gizi Gaya Hidup – Aktivitas Fisik

PENGUKURAN GAYA HIDUP BERDASARKAN AKTIVITAS FISIK


Syaifuddin Rastamadya
(Gizi, Teknik, Universitas Negeri Surabaya) syaifuddin.17051334005@mhs.unesa.ac.id
Gias Anjar Sasmita Rustamaji
(Gizi, Teknik, Universitas Negeri Surabaya) gias.17051334011@mhs.unesa.ac.id
Diah Ayu Pitaloka
(Gizi, Teknik, Universitas Negeri Surabaya) diah.17051334017@mhs.unesa.ac.id
Adek Setia Wahyuneng Tyas
(Gizi, Teknik, Universitas Negeri Surabaya) adek.17051334023@mhs.unesa.ac.id
Sabila Zainun Ni’mah
(Gizi, Teknik, Universitas Negeri Surabaya) sabila.17051334029@mhs.unesa.ac.id
Mardiana Zardhari
(Gizi, Teknik, Universitas Negeri Surabaya) mardiana.17051334035@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia membuat dampak yang cukup besar dalam sektor
kehidupan. Dengan diberlakukannya social distancing dan PSBB (Pembatasan sosial berskala besar)
membuat banyak aktivitas terhambat bahkan terhenti. Masyarakat dituntut untuk Work or Activity From
Home. Hal ini berdampak pada perubahan aktivitas ataupun gaya hidup yang dilakukan oleh masyarakat di
rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat Tingkat Aktivitas fisik yang dilakukan selama masa
Work or Activity From Home berdasarkan AIO (Activities, Interest, Opinion). Penelitian ini merupakan
penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian ini menggunakan Survey online.
Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa dengan usia 19-25 tahun. Sampel pada penelitian ini
sejumlah 80 Responden, 40 responden mahasiswa Teknik Elektro UNESA dan 40 responden mahasiswa
umum luar UNESA. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang pemilihan aktivitas selama WFH secara
dominan dilakukan berdasarkan hobi dan menyatakan secara dominan perubahan asupan gizi diperlukan
karena aktivitas fisik bertambah saat WFH. Sedangkan, kontribusi aktivitas fisik yang dipilih terhadap
status gizi sebanyak 62 (77,5%) responden menyatakan ada kontribusi dan berdasarkan data opini
responden terhadap kaitan antara aktifitas fisik yang dipilih baik jangka pendek maupun jangka panjang
menyatakan bisa saja berkaitan, begitu pula kaitan antara aktivitas fisik yang dilakukan terhadap riwayat
penyakit degeneratif yang dimiliki. Responden sebagian besar telah memilih pola asupan B2SA sebanyak
56 orang sedangkan lainnya memilih dengan pola asupan makanan pokok, hanya lemak dan protein, dll.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh responden saat
WFH paling banyak adalah kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik ringan seperti bermain game,
duduk di depan komputer (streaming, surfing) informasi dari internet dan lain sebagainya.
Kata Kunci: Work From Home, Aktivitas Fisik, Pola Makan

Abstract
The Covid-19 pandemic that was sweeping Indonesia had a significant impact on the life sector. With the
enactment of social distancing PSBB and(large-scale social restrictions) making many activities hampered
even stopped. Communities are required to Work or Activity From Home. This has an impact on changes in
activities or lifestyle carried out by the community at home. The purpose of this study is to look at the level
of physical activity undertaken during the period Work or Activity From Home based on AIO (Activities,
Interest, Opinion). This research is an analytic study with a quantitative approach. This research design
uses online survey. The population in this study were students aged 19-25 years. The samples in this study
were 80 respondents, 40 respondents were students of Electrical Engineering UNESA and 40 respondents
were general students outside of UNESA. The results of the study show that the background of activity
selection during WFH is predominantly based on hobbies and states that dominantly changes in nutritional
intake are needed because physical activity increases when WFH. Meanwhile, the contribution of physical
activity chosen to nutritional status as many as 62 (77.5%) of respondents stated there was a contribution
and based on the data of respondents' opinions on the relationship between physical activity chosen both
short term and long term states could be related, so too was the link between activities physical activity
carried out against a history of degenerative diseases. Most respondents have chosen the pattern of B2SA
intake as many as 56 people while others chose the basic food intake pattern, only fat and protein, etc.
Based on this research it can be concluded that the activities that are often carried out by respondents when
WFH is most activities associated with light physical activities such as playing games, sitting in front of a
computer (streaming, surfing) information from the internet, etc.

1
Gizi Gaya Hidup-Aktivitas Fisik Tahun 2020

Keywords: Work from Home, physical activity, eating patterns


PENDAHULUAN tidak diimbangi dengan pengeluaran energi yang
Pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia seimbang (dengan kurang melakukan aktivitas fisik) akan
membuat dampak yang cukup besar dalam sektor menyebabkan terjadinya penambahan berat badan.
kehidupan. Dengan diberlakukannya social distancing dan Perubahan gaya hidup mengakibatkan terjadinya
PSBB (Pembatasan sosial berskala besar) membuat perubahan pola makan masyarakat yang merujuk pada
banyak aktivitas terhambat bahkan terhenti. Masyarakat pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol, dan tidak
dituntut untuk Work or Activity From Home. Hal ini diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup sehingga
berdampak pada perubahan aktivitas ataupun gaya hidup dapat menimbulkan masalah gizi lebih (Hidayati, 2010).
yang dilakukan oleh masyarakat di rumah. Hal tersebut Berbagai sarana dan fasilitas memadai menyebabkan
bisa memberikan dampak positif apabila kegiatan yang gerak dan aktivitas menjadi semakin terbatas dan hidup
dilakukan bermanfaat bagi tubuh. Dan bisa berdampak semakin santai karena segalanya sudah tersedia (Hudha,
negatif apabila aktivitas fisik berkurang sedangkan 2010). Selain dari kebiasaan berolahraga, lamanya waktu
konsumsi makanan menjadi tidak stabil dan berlebihan tidur juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya
sehingga menimbulkan ketidakseimbangan dan masalah gizi lebih pada remaja putri. Aktivitas fisik merupakan
kesehatan hingga gizi (Burdorf, 2020). faktor penting yang mempengaruhi status gizi remaja
Kemajuan teknologi modern saat ini berdampak dikarenakan pada masa ini, seorang remaja biasanya akan
positif dan negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari menjadi lebih aktif dan banyak terlibat dalam kegiatan
dampak positif banyak kegiatan menjadi lebih mudah dan olahraga, tetapi tidak sedikit juga dari mereka yang malah
singkat, sedangkan dilihat dari dampak negatif orang mengabaikan aktivitas fisik yang seharusnya mereka
menjadi malas bergerak. Sebagai contoh adalah lakukan dengan baik, salah satunya adalah malas
penggunaan lift menyebabkan orang malas naik tangga, berolahraga.
penggunaan remote televisi memungkinkan orang Ada tiga alasan mengapa remaja dikatagorikan rentan
mengganti saluran televisi tanpa berpindah dari tempat terhadap masalah gizi. Pertama percepatan pertumbuhan
duduk, dan masih banyak lagi contoh lain yang dan perkembangan memerlukan energi lebih banyak.
menggambarkan kemajuan teknologi kurang memberikan Kedua perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan
kesempatan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang menurut penyesuaian masukan energi dan zat gizi. Gaya
kurang merupakan salah satu faktor risiko penyakit kronik hidup merupakan faktor internal penting yang
terutama penyakit kronik kardiovaskuler, penyakit mempengaruhi kesehatan yang termasuk dalam dimensi
serebrovaskuler dan Diabetes Mellitus tipe 2 (Al - kognitif.
Maskari, 2011). Saat ini penyakit kronik tersebut Gaya hidup merujuk pada bagaimana cara seseorang
merupakan penyebab terbesar morbiditas dan mortalitas di hidup termasuk pilihan tempat tinggal dan pola perilaku
seluruh dunia. Data World Health Organization (WHO) individu yang dipengaruhi oleh faktor sosiokultural serta
menyebutkan bahwa 61% kematian disebabkan oleh karakteristik individu. Faktor ini dapat dikontrol dan
karena penyakit kronik. Diperkirakan pada tahun 2030 berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan
jumlahnya dapat meningkat sampai 70% karena gaya tergantung dari pilihan individu. Gaya hidup yang bersifat
hidup yang tidak sehat (Al - Maskari, 2011). negatif seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan
Berbagai penelitian membuktikan bahwa penyakit tidak beraktifitas dapat memicu timbulnya berbagai
kronik berkaitan erat dengan obesitas. American Heart penyakit. Aktivitas fisik akan berjalan dengan baik jika
Association menyatakan bahwa gaya hidup tidak aktif diiringi dengan tercukupinya asupan gizi seseorang serta
merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. komposisi tubuh yang memadai. Kebutuhan tubuh akan
Sementara gaya hidup tidak aktif atau tingkat aktivitas zat-zat gizi memberikan dampak pada status gizi yang
yang rendah merupakan salah satu faktor utama terjadinya baik jika zat-zat gizi terpenuhi kecukupannya.
obesitas, selain faktor asupan kalori yang berlebihan . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat
US Health and Human Services merekomendasikan Tingkat Aktivitas fisik yang dilakukan selama masa Work
latihan fisik dengan intensitas sedang 150 menit dalam or Activity From Home berdasarkan AIO (Activities,
seminggu, dengan rata – rata 30 menit sehari selama lima Interest, Opinion)
hari per minggu. Rekomendasi tersebut dikeluarkan
sebagai upaya prevensi dan promosi kesehatan METODE
Rekomendasi yang sama juga dikeluarkan oleh American Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
Heart Association dengan tujuan mengurangi risiko pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian ini
terhadap penyakit jantung koroner. Sepanjang hidupnya, menggunakan Survey online dengan menyebarkan
manusia memiliki tingkat aktivitas fisik yang berbeda– kuesioner via online kepada responden. Populasi pada
beda. penelitian ini adalah Mahasiswa dengan usia 19-25 tahun.
Pada masa remaja, umumnya seseorang menjadi lebih Sampel pada penelitian ini sejumlah 80 Responden. Yang
aktif. Tidak hanya pada remaja putra, tetapi remaja putri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 Mahasiswa
juga banyak melakukan akivitas fisik mulai dari aktivitas Teknik Elektro Fakultas Teknik Unesa yang berjumlah 40
fisik ringan, hingga aktivitas fisik yang tergolong berat. responden dan kelompok 2 Mahasiswa umum luar unesa
Salah satu aktivitas fisik yang umum dilakukan oleh para yang berjumlah 40 responden. Pengumpulan data
remaja adalah olahraga. Asupan energi yang berlebih dan
dilakukan dengan cara wawancara menggunakan diperlukan karena aktivitas fisik bertambah saat WFH.
kuesioner. Sedangkan, kontribusi aktivitas fisik yang dipilih
terhadap status gizi sebanyak 62 (77,5%) responden
HASIL DAN PEMBAHASAN menyatakan ada kontribusi dan berdasarkan data opini
Aktivitas Fisik responden terhadap kaitan antara aktifitas fisik yang
Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh dipilih baik jangak pendek maupun jangka panjang
yang menghasilkan tenaga secara sederhana yang sangat menyatakan bisa saja berkaitan, begitu pula kaitan antara
penting bagi pemeliharaan fisik, mental dan kualitas gaya aktivitas fisik yang dilakukan terhadap riwayat penyakit
hidup sehat. Aktivitas fisik atau disebut juga aktivitas degeneratif yang dimiliki.
eksternal ialah suatu rangkaian gerak tubuh yang
menggunakan tenaga atau energi. Jenis aktivitas fisik Pola Makan
yang sehari-hari dilakukan antara lain seperti berjalan Pola makan pada dasarnya merupakan variabel
kaki, berlari, berolahraga, mengangkat dan memindahkan yang secara langsung berhubungan dengan status gizi.
benda, belajar, dll. Aktivitas fisik menentukan kondisi Pola makan diketahui dengan banyak cara antara lain
kesehatan seseorang. Kelebihan energi karena rendahnya dengan menilai frekuensi penggunaan bahan makanan
aktivitas fisik dapat meningkatkan resiko kegemukan dan dan asupan gizi. Frekuensi penggunaan bahan makanan
obesitas. Aktivitas fisik pada umumnya dibagi menjadi lebih cenderung pada pemilihan bahan makanan untuk
tiga golongan yaitu ringan, sedang dan berat. Aktivitas dikonsumsi setiap hari sedangkan asupan gizi adalah
fisik ringan adalah segala sesuatu yang berhubungan akibat langsung dari sebuah aktifitas memilih makanan
dengan menggerakkan tubuh, aktivitas fisik sedang untuk dikonsumsi. Konsumsi makanan berpengaruh
adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status
tenaga cukup besar, dengan kata lain adalah bergerak gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat
yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari gizi secara efisien, sehingga memungkinkan
biasanya, sedangkan aktivitas fisik berat adalah pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan
pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi
yang cukup banyak (pembakaran kalori) sehingga nafas mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami
jauh lebih cepat dari biasanya (Wilder, 2020). kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status
gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi
Tabel 1. Aktivitas fisik yang sering dilakukan saat WFH dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek
toksik atau membahayakan.
No Jenis aktivitas fisik Frekuensi (Orang)

1 Aktivitas fisik ringan 62 orang Tabel 2. Pola asupan makanan pendukung WFH
Makanan Hanya Lainnya
Pola
2 Aktifitas fisik sedang 18 orang B2SA pokok protein & (kondisio
asupan
saja lemak nal)
3 Aktivitas fisik berat 10 orang Frekuensi
56 12 6 6
a
(Orang)
Berdasarkan data yang diperoleh untuk aktivitas
yang sering dilakukan oleh responden saat WFH paling Kemudian aktivitas fisik demikian didukung
banyak adalah kegiatan yang berhubungan dengan oleh pola asupan makanan yang rata – rata memiliki pola
aktivitas fisik ringan seperti bermain game, duduk di asupan makanan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang,
depan komputer (streaming, surfing) informasi dari Aman). Didapatkan hasil bahwa responden sebagian
internet dan lain sebagainya. Berdasarkan data yang besar telah memilih pola asupan B2SA sebanyak 56
diperoleh, kegiatan yang disarankan oleh responden orang sedangkan lainnya memilih dengan pola asupan
terkait aktivitas fisik yang dapat dilakukan selama WFH makanan pokok, hanya lemak dan protein, dll.
adalah melakukan Latihan fisik ringan seperti push up,
PENUTUP
sit up, pull up, plank, aerobic dance, dan lain sebagainya.
Hal ini mungkin saja terkait pemikiran responden bahwa Simpulan
kontribusi yang diberikan oleh aktivitas fisik memiliki Berdasarkan data yang diperoleh untuk aktivitas yang
kontribusi yang baik terhadap status gizi yang dimiliki sering dilakukan oleh responden saat WFH paling banyak
seseorang. Sedangkan apabila aktivitas yang disarankan adalah kegiatan yang berhubngan dengan aktivitas fisik
oleh responden selama WFH ini di kaitkan dengan ringan seperti bermain game, duduk di depan komputer
penyakit metabolik dan juga penyakit degeneratif
(streaming, surfing) informasi dari internet dan lain
berdasarkan hasil tertinggi menyatakan bisa saja aktivitas
latihan fisik ringan dapat berkaitan dengan riwayat sebagainya.
penyakit metabolik maupun riwayat penyakit degenratif
yang dimiliki seseorang. Saran
Latar belakang pemilihan aktivitas selama WFH Kegiatan yang disarankan oleh responden terkait aktivitas
secara dominan dilakukan berdasarkan hobi dan
fisik yang dapat dilakukan selama WFH adalah
menyatakan secara dominan perubahan asupan gizi
melakukan Latihan fisik ringan seperti push up, sit up,
pull up, plank, aerobic dance, dan lain sebagainya. Hal ini
mungkin saja terkait pemikiran responden bahwa
kontribusi yang diberikan oleh aktivitas fisik memiliki
kontribusi yang baik terhadap status gizi yang dimiliki
seseorang

DAFTAR PUSTAKA

Adelia Elsa D. Hubungan Citra Tubuh, Aktivitas Fisik


Dan Pengetahuan Gizi Seimbangdengan Status Gizi
Remaja : skripsi Unair ,Surabaya 2016
Burdorf, A., Porru, F. and Rugulies, R., 2020. The
COVID-19 (Coronavirus) pandemic: consequences
for occupational health. Scandinavian Journal of
Work, Environment & Health, 46(3), pp.229-230.
Marni. Gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar; 2013.
Mongey, S. and Weinberg, A., 2020. Characteristics of
workers in low work-from-home and high personal-
proximity occupations. Becker Friedman Institute for
Economic White Paper.
Sada M, Hadju V, Dachlan D.M. Hubungan body image,
pengetahuan gizi seimbang dan aktivitas fisik
terhadap status gizi mahasiswa politeknik kesehatan
Jayapura. Media Gizi Masyarakat Indonesia; 2012. 2
(1).
Susiana Candrawati. Hubungan Tingkat Aktivitas fisik
dengan indeks massa tubuh (IMT) dan Lingkar
pinggang Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Soedirman,
Volume 6, No 2, Juli 2011
Wilder-Smith, A. and Freedman, D.O., 2020. Isolation,
quarantine, social distancing and community
containment: pivotal role for old-style public health
measures in the novel coronavirus (2019-nCoV)
outbreak. Journal of travel medicine, 27(2),
p.taaa020.
World Health Organization. Global Physical Activity
Surveillance. Geneva: World Health Organization;
2010

Anda mungkin juga menyukai