Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan sosial kesejahteraan dan

bukan hanya ketidakadaan penyakit atau kelemahan World Health

Organization (WHO, 1947). Sehat itu adalah anugerah dari sang pencipta

yang diberikan kepada umatnya. Semua manusia pasti menginginkan hidup

sehat, oleh karena itu jaga kesehatan kita sebaik mungkin agar kita semua

tetap sehat.

Obesitas adalah suatu masalah kesehatan serius yang dapat

mengakibatkan masalah emosional maupun sosial. Seseorang dikatakan

memiliki berat badan berlebih bila berat badannya 10% sampai dengan 20%

dari berat badan normal, sedangkan sesorang disebut obesitas apabila

kelebihan berat badannya mencapai lebih 20% dari berat badan normal.

Obesitas saat ini menjadi masalah kesehatan yang menyeluruh diseluruh

dunia, bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) mendeklarasikan sebagai

epidemic globlal, World Health Organization (WHO 2016) dalam septiani

(2017).

Persentase obesitas anak di Indonesia merupakan yang tertinggi di

ASEAN (World Health Organization, 2013). Hampir 12% anak di Indonesia

mengalami Obesitas. Jika dirinci lagi, dari 17 juta anak yang mengalami

obesitas di ASEAN, hampir 7 jutanya berasal dari Indonesia. Angka ini hanya
mencangkup balita. Jika ditambah lagi dengan kisaran anak berumur 5-10

tahun, mungkin saja angkanya semakin bertambah. Angka 12% ini cukup

mengejutkan karena naik berkali-kali lipat pada dekade 2000-an. Kenaikan

melonjak tajam pada tahun 2007 yaitu 11 % dari tahun tahun sebelumnya

(Hanifan, 2016).

Beberapa tahun terakhir kasus obesitas terjadi di Kabupaten Karawang

Jawa Barat. Terdapat empat kasus dan dua diantaranya dapat ditangangi

sedangkan dua diantaranya berakhir tragis. (Abramena, Liputan6.com, 2019).

obesitas pada anak tak hanya meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Menurut Mayo Clinic “anak yang obesitas juga mengalami komplikasi secara

sosial dan emosional”. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada anak

yang mengalami obesitas diantaranya ada komplikasi secara fisik dan

komplikasi sosial dan emosional. Komplikasi fisik diantaranya menyebabkan

Diabetes Tipe 2, Sindrom metabolik, kolesterol dan hipertensi, asma,

gangguan tidur, perlemakan hati nonalkohol, serta pubertas dini. Sedangkan

komplikasi sosial dan emosional menyebabkan anak merasa rendah diri,

gangguan prilaku dan dapat pula menyebabkan depresi.

Beberapa faktor yang menyebabkan obesitas diantaranya adalah faktor

makanan. Pada zaman yang serba mudah ini masyarakat sangat mudah untuk

mendapatkan makanan cepat saji (zunk food) yang mengandung banyak lemak

jenuh yand dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih. Hal ini juga

berkaitan dengan kemajuan sosial, ekonomi, teknologi dan informasi global


yang menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat yang meliputi pola

pikir dan sikap, yang terlihat dari pola kebiasaan makan dan beraktivitas fisik.

Kurangnya aktivitas fisik memungkinkan menjadi salah satu penyebab utama

dari meningkatnya kejadian obesitas. Hal ini terjadi karena adanya

ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi dalam waktu

yang lama sehingga akan ditimbun sebagai lemak yang berlebihan.

Kriteria aktivitas fisik menurut RIKESDAS 2013 terbagi menjadi 2

yaitu aktivitas aktif dan aktivitas kurang aktif. Aktivitas aktif adalah individu

yang melakukan aktivitas berat atau sedang atau boleh jadi melakukan

keduanya. Sedangkan aktivitas kurang aktif adalah individu yang melakukan

kegiatan ringan. “Proporsi penduduk Indonesia berumur ≥10 tahun yang

melakukan aktifitas fisik aktif sebanyak 73,9% dan kurang aktif 26,1% (Sari,

2017).

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak dengan

obesitas pada anak usia seklah dasar di SD x Karawang

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan obesitas dan tingkat aktivitas fisik pada

anak usia sekolah dasar di SD X karawang


2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kejadian obesitas yang di ukur berdasarkan tinggi

badan, berat badan, umur dan indeks massa tubuh pada anak

b. Untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik pada anak yang mengalami

obesitas

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Memberi informasi ilmiah mengenai hubungan obesitas dan

tingkat aktivitas fisik pada anak usia sekolah dasar di SD X karawang

2. Bagi Mahasiswa

Sebagai upaya pembelajaran untuk menghindari faktor risisko

obesitas terutama pada anak-anak

3. Bagi Institusi Terkait

a. Memberi informasi kepada pihak sekolah mengenai indeks massa

tubuh yang dimiliki murid-muridnya

b. Pihak sekolah dapat memfasilitasi agar siswanya aktif dalam

melakukan aktivitas fisik terutama dalam pembelajaran olahraga

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai informasi dan sumber penelitian khusunya

tentang aktivitas fisik


Daftar Pustaka

Aprilia, A. (2015). Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar. MAJORITY. Volume 4.

Nomor 7. Hal. 45-48

Burhaein, E. (2017). Aktivitas Fisik Olahraga Untuk Pertumbuhan Dan

Perkembangan Siswa SD. Indonesian Journal Of Primary Education. Vol 1.

No 1. Hal 51-58 Http://Ejournal.Upi.Edu/Index.Php/IJPE/Index

CDC. (2015). How Much Physical Activity Do Children Need ? – Physical Activity

Dari Centers For Disease Contron And Prepevtion. Diakses Pada Tanggal 1

Maret 2020: Https://Www.Cdc.Gov/Physicalactivity/Basic/Children/

CDC. (2016). Chilhood Obesity Cause & Consequences-Overweight & Obesity. Dari

Centers For Disease Contron And Prepevtion. Diakses Pada Tanggal 1 Maret

2020 : Https://Www.Cdc.Gov/Obesity/Childhood/Cayses.Html

KEMENKES. (2012). Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Kegemukan Dan

Obesitas Pada Anak Sekolah. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia : Http://Gizi.Depkes.Go.Id/Download/Pedoman

%20Gizi/Obesitas.Pdf

Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Dkk. (2015). Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kejadian Obesitas Pada Remaja. Jurnal Gizi Klinik

Indpnesia Vol 11, No. 4 Hal. 179-190


Sari, A. M., Ernalia, Y., Bebasari, E. (2017) Hubungan Aktivitas Fisik Dengan

Kejadian Obesitas Pada Siswa Sdn Di Pekanbaru. JOM FK Vol. 4 No. 1 Hal.

1-8

Septiani. R,. Raharjo. B. B. (2017). Pola Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik Dan

Faktor Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas (Studi Kasus Pada Siswa SD

Negeri 01 Tonjong Kecamatan Tonjong Kebupaten Brebes). Public Health

Perspective Journal 2 (3). Hal 262 – 269 Diakses Pada Tanggal 29 Februari

2020: Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Phpj

WHO. (2017). Malnutrition. Diakses Pada Tanggal 22 Februari 2020 :

Http://Www.Who.Int/Mediacentre/Factsheet/Fs311/En/

Anda mungkin juga menyukai