Disusun Oleh :
Dini Wahyuni
0433131420117052
1. Silahkan buat patofisiologi dalam bentuk pathway cedera kepala, dan munculkan diagnose kegawat daruratan pada kasus
cedera kepala, tambahkan didalamnya dx fisik, psikologi (pasien & keluarga), dan spiritual (min 8 diagnosa).
tindakan
Observasi
ronkhi kering)
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
perlu.
2. Gangguan mobilitas fisik Dukungan mobilisasi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
tidur)
pergerakan
Edukasi
tempat tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
3. Nyeri akut Menejemen nyeri
Tindakan
Observasi
nyeri
Terapeutik
terapi bermain)
pencahayaan, kebisingan)
meredakan nyeri
Edukasi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
lingkungan pasien
Edukasi
Kolaborasi
Tindakan
Observasi
Nyeri, kelelahan)
Terapeutik
terlalu terang)
Edukasi
Kolaborasi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
pegangan tangan)
polisi, damkar)
Edukasi
lingkungan
7. Gangguan pertukaran gas Pemantauan respirasi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Tindakan
Observasi
ronkhi kering)
Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin lift (jaw-
Edukasi
Kolaborasi
perlu
Ansietas Reduksi ansietas
Observasi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik
1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
3. Pahami situasiyang membuat ansietas
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
6. Tempatkan barang pribadi yang memberikan keyamanan
7. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
8. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
2. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
4. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
6. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
7. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
8. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
Distres Spiritual Dukungan Spiritual
Observasi
1. Identifikasi perasaan khawatir, kesepian, dan ketidakberdayaan
2. Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan
kesehatan
3. Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
4. Identifikasi ketaatan dalam beragama
Terapeutik
1. Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit
dan kematian
2. Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah
secara tepat
3. Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa
ketidakberdayaan
4. Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktvitas spiritual
5. Diskusikan keakinan tentang makna dan tjuan hidp,jika perlu
6. Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Edukasi
1. Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, temann, dan/atau orang
lain
2. Anjurkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
2. Atur kunjungan dengan rohaniawan
Sumber :
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, Edisi 1.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.