Anda di halaman 1dari 9

Nama : Vany Dwi Asmara

Nim : 2020273032
Tugas 1 : Keterampilan Komunikasi Dalam Konseling Gizi
Mata Kuliah : Konseling Gizi

1. Jelaskan tentang konsep komunikasi interpersonal sebagai bentuk komunikasi dalam


konseling gizi
Jawaban :
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang
biasanya tidak diatur secara formal. Komunikasi ini memberikan kesempatan kepada kedua
pihak untuk saling bertanya jawab, saling menanggapi, menggali informasi dan mengklarifikasi
permasalahan yang dihadapi.
Dalam konseling gizi komunikasi interpersonal terjadi antara ahli gizi sebagai konselor dan
klien / pasiennya. Ahli gizi berperan untuk membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi
masalah gizi yang dihadapi serta mendorong klien/pasien untuk memilih cara pemecahan
masalah gizi secara efektif dan efisien sehingga setelah konseling diharapkan klien/pasien
mampu mengambil langkah – langkah untuk mengatasi masalah gizi termasuk perubahan pola
makan serta pemecahan masalah terkait gizi ke arah kebiasaan hidup sehat.

2. Jelaskan beserta contoh keterampilan mendengarkan dan mempelajari dalam konseling gizi
a. Menggunakan komunikasi non-verbal
ü Komunikasi non verbal dengan cara menunjukkan sikap kita melalui gerakan
tubuh, ekspresi, dan apa saja tanpa bicara. Komunikasi non verbal dapat berupa
isyarat, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan nada suara meliputi : suara (volume,
nada, vokal, ramah); body language; kontak mata dan mimik wajah.
ü Contoh komunikasi non verbal dalam konseling gizi adalah :
Konselor Selamat pagi ibu (menyapa klien dengan nada ramah, senyum dan
menyalami klien). Apa yang dapat saya bantu ibu?
Klien (Klien menceritakan tentang keluhan yang dia rasakan selama
menjalani diet rendah garam)
Konselor (Konselor memandang dan memperhatikan klien saat klien
menjelaskan tentang keluhannya)

Bentuk – bentuk komunikasi non verbal yang pada saat konseling di atas adalah :
Suara dengan nada ramah, senyum, menyalami klien, memandang dan
memperhatikan klien

b. Mengajukan pertanyaan terbuka


ü Mengajukan pertanyaan dengan cara yang mendorong klien untuk bicara dan
memberi informasi pada kita. Cara ini mencegah kita mengajukan terlalu banyak
pertanyaan, dan memungkinkan kita mempelajari lebih banyak dalam waktu yang
tersedia.
ü Contoh pertanyaan terbuka dalam konseling gizi saat ahli gizi visit ke ruangan
pasien
Konselor Selamat Siang Bapak Nurdin, Bagaimana Keadaan Bapak hari ini?
Klien Alhamdulillah bu, saya sudah mulai membaik
Konselor Bagaimana dengan sarapan hari ini pak?
Klien Tadi sarapan pagi dikasih bubur ayam dan habis bu tanpa bersisa
Konselor Bagus bapak, makannya sudah mulai kembali normal ya. Apakah
makan malam kemaren juga habis pak?
Klien Kalau makan malam kemaren nasinya bersisa bu, karena
seepertinya porsi nasi terlalu banyak untuk saya.
Konselor Baiklah untuk makan malam nanti akan saya sampaikan porsi
nasinya dikurangi untuk Bapak ya

Pertanyaan terbuka yang digunakan di atas adalah menggunakan pertanyaan


“Bagaimana..”
c. Menggunakan respons dan gerakan tubuh yang menunjukkan perhatian
ü Memberikan tanggapan yang menunujukkan perhatian dan ketertarikan atas
jawaban klien dalam bentuk bahasa isyarat seperti mengangguk – angguk dan
kata – kata penghargaan seperti “wah.., mmmm, ooo begitu”.
ü Contoh respon gerakan tubuh yang menunjukkan perhatian dalam konseling gizi :
Seorang klien datang menemui ahli gizi untuk konseling mengenai anaknya yang
susah sekali makan sayur :
Konselor Selamat Pagi Bu, Silahkan duduk bu...., Apa yang bisa saya bantu
Bu?
Klien Iya bu, begini bu anak saya Farhan umur 4 tahun susah sekali makan
sayurnya bu. Jika makanan yang saya hidangkan terdapat sayur
dipiringnya, anak saya tidak mau makan sebelum sayurnya di
keluarkan dari piringnya, atau kalaupun saya paksa dengan
menyuapkannya, dia akan memuntahkan kembali makanan yang
saya suapkan.
Konselor Ooo begitu, (konselor mengangguk – angguk ketika mendengarkan
apa yang disampaikan klien)
Klien Bagaimana ya bu agar anak saya menyukai sayur?
Konselor Hmm, boleh saya tau bagaimana cara ibu mengolah sayur yang
diberikan ke Farhan?
Klien Biasanya sayur saya tumis atau saya buat sayur bening bu.

Respon dan gerakan tubuh yang digunakan pada dialog di atas adalah
penggunakaan kata ooo begitu, hmmm, dan gerakan tubuh menganguk - angguk

d. Mengatakan kembali yang ibu katakan


ü Untuk menunjukkan bahwa konselor telah mendengar hal – hal yang telah
disampaikan oleh klien.
ü Contoh seorang klien datang menemui ahli gizi setelah 1 Minggu mencoba
menjalan kan diet DM dan penurunan berat badan
Konselor Selamat pagi Ibu Rahma, Apakabar Bu?
Klien Begini Bu, saya sudah 1 minggu ini menjalankan Diet DM dan
menurunkan berat badan saya bu, saya sudah tidak makan pagi,
hanya makan siang sedikit dan malam hanya minum susu saja. Berat
badan saya turun bu, tapi kok rasanya 1 minggu ini badan saya terasa
lemas saja ya bu an saya merasa kurang nyaman.
Konselor Ooo begitu ya bu, jadi 1 minggu ini bapak merasa lemas saja ya
(mengatakan dan kurang nyaman dengan pola makan seperti itu ya pak?
kembali)
Klien Iya betul bu, kira – kira itu kenapa ya bu, apakah diet yang saya
jalankan sepeti itu benar bu?

e. Berempati – menunjukkan kita paham perasaan ibu


ü Berempati berarti konselor telah mendengar hal – hal yang telah dikatakan klien.
Bila ibu mengatakan sesuatu yang menunjukkan perasaannya, akan berguna sekali
jika kita berespons dengan cara yang menunjukkan bahwa kita mendengarkan apa
yang ia ungkapkan, dan bahwa kita memahami perasaannya dari sudut pandangnya.
Konselor Selamat Pagi Ibu Hera? Bagaimana keadaannya pagi ini?
Klien Hmm, iya ini saya sedih bu, mulut saya masih pahit dan tidak nafsu
makan.
Konselor Ibu kelihatannya sangat sedih ya karena mulut ibu yang masih pahit
dan mengganggu nafus makan ibu
Klien Ya, saya sangat khawatir habis kalau keadaan ini terus begini , kapan
saya akan sembuh nya .....
Konselor Iya ibu......, saya akan mencoba konsul dengan dokter, apakah perlu
ibu diberikan obat kumur agar rasa pahit di mulut berkurang. Dan
bagaimana menurut ibu makan pagi yang dihidangkan tadi apakah
ada usulan?
f. Hindari kata-kata yang menghakimi
ü Penggunaan kata - kata tertentu dalam kalimat dapat menyebabkan klien merasa
bersalah dan dihakimi. Contohh kata – kata yang dapat digolongkan menghakimi
antara lain bagus, jelek, baik, tepat, benar, salah, tidak cukup, dll.
ü Contoh pertanyaan menghakimi dan tidak menghakimi :
Pertanyaan yang “menghakimi” Pertanyaan yang tidak “menghakimi”

Apa ibu memberikan makanan yang Bagaimana ibu memberikan makanan pada anak
bergizi kepada anak ibu ? ibu?
Apa berat badannya anak ibu naik Bagaimana berat badan anak ibu bulan lalu?
dengan normal?
Apakah bayi Ibu tidur dengan baik? Bagaimana bayi Ibu tidur?

3. Jelaskan beserta contoh Keterampilan membangun rasa percaya diri dan memberikan
dukungan dalam konseling gizi.

a. Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan


ü Klien akan merasa tidak senang, kecewa dan terganggu karena konselor tidak mau
mendengar apa yang ia katakan serta membuat ia merasa bersalah. Oleh kareana itu
jangan mengatakan tidak setuju dengan apa yang disampaikan klien. Walapun
begitu, jangan mengatakan setuju dengan pemikiran atau pendapat yang keliru.
ü Contoh :
Konselor Selamat pagi Ibu Rahma, Apa kabar Ibu hari ini?
Klien Iya bu, saya sudah berusaha mengurangi makan, saya tidak makan
pagi, hanya makan siang sedikit dan makan malam hanya minum susu
saja.. Rasanya BB turun, tapi memang lemas dan kurang nyaman
Konselor Oh, begitu ya, dengan mencoba makan 2 kali sehari , Ibu tidak
nyaman, walaupun ada penurunan berat badan ya?
Klien iya karena saya ingin berat badan saya cepat turun bu, agar tensi dan
kadar gula darah saya normal lagi, saya malas minum obat
Konselor Apakah bapak mau menceritakan tentang makanan yang bapak
konsumsi akhir-akhir ini ?

b. Mengenali dan memuji apa yang dilakukan dengan benar oleh klien
ü Menerima apa yang dilakukan, dipikirkan dan dirasakan, serta mengenali dan
memuji perilaku baik yang akan membangun rasa pecaya diri klien.
ü Contoh : Seorang Ibu mendatangi ahli gizi, ingin menanyakan apakah pemberian
makanan untuk anaknya Reza umur 1 tahun sudah benar, dia menceritakan
kebiasaan makan ke ahli gizi
Konselor Terima kasih Ibu, sudah cerita kepada saya mengenai kebiasan
makan Reza
(Memuji) Ibu memberikan makanan dengan variasi yang bagus buat anak ibu,
seperti buah, daging, sayuran-sayuran hijau dan nasi. Makanan-
makanan tersebut yang ibu berikan akan membantu Reza tumbuh
dengan baik.
Sekarang Reza sudah berusia 1 tahun, mungkin perlu ditambah porsi
makannya.
Jika Reza diberikan tambahan beberapa sendok daging, sayur dan
nasi, cukup untuk memenuhi ¾ mangkok, apakah menurut Ibu dia
akan memakannya?
Klien Saya tidak yakin.
Sepertinya terlalu banyak untuk diberikan kepada anak kecil.
Apakah memang dia membutuhkan makanan sebanyak itu?
Konselor Mungkin kelihatannya agak banyak untuk anak kecil.
Tetapi pertumbuhan Reza sangat pesat saat ini. Agar tumbuh baik,
dia memerlukan banyak makan
Klien Baik saya akan coba, jadi saya bisa lihat apakah anak saya mampu
menghabiskan makanannya
Konselor Bagus Ibu, Itu usaha yang baik
(Memuji)
Klien Terimakasih
c. Memberikan Bantuan praktis
ü Memberikan bantuan praktis akan terasa lebih bermanfaat daripada hanya
mengatakan sesuatu.
ü Contohnya : Saat konselor akan melakukan konseling ke ruangan pasien yang
baru melahirkan, dapat melakukan beberapa bantuan praktis seperti :
1. Mempermudah ibu menggendong bayi, dengan bantal atau dengan kursi yang
lebih pendek atau nyaman.
2. Memberi ibu minuman hangat, atau sesuatu untuk dimakan.
3. Menggendong bayinya, sementara ibu menyamankan diri atau mencuci muka,
atau ke toilet.

d. Memberikan sedikit informasi yang relevan


ü Menyampaikan hal – hal yang dapat dilakukan klien pada saat ini.
ü Contoh seperti dialog di bawah ini :
Konselor: Selamat pagi Ibu Ayu. Apa yang saya bisa bantu?
Klien Saya ingin mendapatkan informasi mengenai makanan untuk bayi
saya yang berumur enam bulan.
Konselor: Ibu ingin tahu apa yang terbaik untuk bayi Ibu. Bagus sekali Ibu
datang kesini untuk mandapatkan informasi tentang itu.
Klien Terima kasih. Iya, saya bingung. Kakak saya bilang saya
sebaiknya memberikan bubur yang encer, tetapi bayinya tidak
tumbuh sehat, jadi saya ragu tentang apa yang disampaikan.
Konselor Banyak keluarga yang membuat bubur yang encer. Tapi seperti
(memberikan pengamatan Ibu, ternyata bayinya tidak tumbuh dengan sehat.
informasi) Makanan yang cukup kental dan tidak mudah dituangkan dari
sendok, seperti bubur kental atau makanan biasa yang dihaluskan,
lebih mendukung pertumbuhan bayi
Klien Saya akan coba memberi makanan yang lebih kental kepada bayi
saya. Saya ingin bayi saya tumbuh besar dan gemuk.
Konselor Ibu ingin bayinya tumbuh dengan baik. Mari kita memperhatikan
berbagai makanan yang sesuai dan bagaimana cara
memberikannya (kemudian ahli gizi menjelaskan…)

e. Menggunakan bahasa sederhana


ü Gunakan isitilah yang umum untuk menjelaskan sesuatu kepada klien. Sebagian
besar orang tidak mengerti istilah – istilah yang bersifiat teknis yang digunakan
konselor
ü Contoh :
Pernyataan 1:
"Jika Ibu memberikan ASI Ekslusif pada bayi Ibu, maka akan dpaat memperkuat
bonding antara ibu dan anak ibu”.
Pernyataan 2 :
"Jika Ibu memberikan ASI Ekslusif pada bayi Ibu, maka akan dpaat memperkuat
ikatan antara ibu dan anak ibu”.

f. Memberikan satu atau dua saran, bukan perintah


ü Sarankan apa yang dapat dilakukan klien, hal ini memberikan perasaan klien
menguasai keadaan dan membantunya untuk merasa percaya diri.
ü Contoh pada dialog dibawah ini :

Konselor Terima kasih Ibu, sudah cerita kepada saya mengenai kebiasan
makan Farhan
Ibu memberikan makanan dengan variasi yang bagus – buah,
daging, sayuran-sayuran hijau dan nasi. Makanan-makanan
tersebut akan membantu Farhan tumbuh dengan baik.
Sekarang Farhan sudah berusia 1 tahun, mungkin perlu ditambah
porsi makannya.
Memberi saran Jika Farhan diberikan tambahan beberapa sendok daging, sayur
dan nasi, cukup untuk memenuhi ¾ mangkok, apakah menurut
Ibu dia akan memakannya?
Klien Saya tidak yakin.
Sepertinya terlalu banyak untuk diberikan kepada anak kecil.
Apakah memang dia membutuhkan makanan sebanyak itu?
Konselor Mungkin kelihatannya agak banyak untuk anak kecil.
Tetapi pertumbuhan Farhan sangat pesat saat ini. Agar tumbuh
baik, dia memerlukan banyak makan.
Memberi saran Apakah bisa Ibu coba memberi makanan ¾ mangkok penuh tiga
kali sehari kepada Farhan ?
Klien Bagaimana kalau tidak dihabiskan? Saya tidak mau membuang
makanan.
Konselor Ibu khawatir kalau membuang makanan jika tidak dihabiskan.

Memberi saran Bagaimana kalau meningkatkan porsi makan secara bertahap


dengan menambahkan satu atau dua sendok setiap hari sampai
mangkoknya ¾ penuh?
Klien Saya akan coba. Jadi saya bisa lihat apakah dia bisa memakannya
tanpa membuang makanan.
Konselor Itu usaha yang baik Bu.

Anda mungkin juga menyukai