Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian flexitarian atau semivegetarian

Diet flexitarian adalah diet yang diprakarsai oleh ahli diet Dawn Jackson Blatner untuk membantu
orang-orang mendapatkan manfaat dari pola makan vegetarian sambil tetap bisa menikmati produk
hewani secukupnya. Itulah mengapa metode diet ini dinamakan flexitarian yang menjadi gabungan
dari kata fleksibel dan vegetarian.

Meski begitu, diet flexitarian menganjurkan pengikutnya untuk memperbanyak makanan nabati
yang bergizi dan mengonsumsi lebih sedikit daging. Blatner percaya bahwa salah satu cara ampuh
untuk mengurangi jumlah asupan kalori dalam tubuh adalah mengonsumsi makanan berbahan dasar
nabati. 

Diet flexitarian terdiri dari tiga level. Pemula, mahir, dan ahli. Bagi pemula, Anda bisa mencoba
mengurangi asupan daging sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.

Pola makan seorang flexitarian terdiri dari tiga makanan utama dan dua kudapan. Anda harus
mengikuti sistem 3-4-5. Artinya, 300 kalori untuk sarapan, 400 kalori untuk makan siang, dan 500
kalori untuk makan malam. Sementara untuk kudapan, tidak lebih dari 150 kalori per kudapan.

Diet ini mendukung gaya hidup sehat menyeluruh yang berkarakteristik diet bersih dan aktivitas fisik.
Jadi olahraga adalah sebuah kewajiban. Setiap hari setidaknya 30 menit

kemungkinan berat badan turun sangat tinggi. Ini disebabkan karena beberapa hal.

Pertama, fokus diet pada komponen nabati. Saat Anda makan berbagai biji-bijian, buah, dan sayur-
mayur, Anda tetap merasa kenyang namun asupan kalori lebih rendah dari biasanya.

Kedua, jika berkurangnya asupan kalori dibarengi dengan aktivitas fisik, berat badan pasti turun.
Rasa kenyangnya dapat mencegah hasrat ingin mengudap yang merupakan salah satu penyebab
utama kenaikan berat badan.

Berikut prinsip-prinsip dasar diet flexitarian:

 Makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. 


 Pilih protein dari tumbuhan daripada hewan.
 Bersikap fleksibel dalam menjalani diet dan kombinasikan daging dan produk hewani dari
waktu ke waktu.
 Konsumsi makanan yang paling sedikit diproses dan yang paling alami.
 Batasi tambahan gula dan makanan manis.
2. Tujuan Diet Flexitarian

Diet flexitarian membantu menurunkan berat badan karena metode diet ini menganjurkan untuk
membatasi makanan olahan yang berkalori tinggi. Diet ini juga mendorong orang untuk makan lebih
banyak makanan nabati yang secara alami lebih rendah kalorinya. Beberapa penelitian
menunjukkan, orang yang mengikuti pola makan nabati bisa menurunkan lebih banyak berat badan
daripada mereka yang tidak.

Namun, tidak hanya bisa menurunkan berat badan, diet flexitarian bisa memberikan manfaat lain,
seperti:

Menjaga Kesehatan Jantung


Diet yang kaya serat dan lemak sehat baik untuk mendukung kesehatan jantung. Sebuah studi yang
meneliti 45000 orang dewasa selama 11 tahun menemukan bahwa orang yang menjadi vegetarian
memiliki risiko penyakit jantung 32 persen lebih rendah dibandingkan dengan non vegetarian.

Hal itu disebabkan karena pola makan vegetarian kaya serat dan antioksidan yang bisa menurunkan
tekanan darah dan meningkatkan kolesterol baik. Diet flexitarian juga mengutamakan makanan
nabati, sehingga kemungkinan besar memiliki manfaat yang serupa dengan diet vegetarian. 

Mencegah Diabetes

Diabetes tipe 2 adalah masalah kesehatan yang sangat umum. Nah, mengonsumsi makanan sehat,
terutama yang berbasis nabati bisa membantu mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut.

Hal itu karena pola makan nabati membantu menurunkan berat badan dan mengandung lebih
banyak makanan yang tinggi serat dan rendah lemak tidak sehat, serta membatasi tambahan gula.

Mencegah Kanker

Makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan,


semuanya memiliki nutrisi dan antioksidan yang bisa membantu mencegah kanker. Menjalani diet
flexitarian dengan mengonsumsi lebih banyak makanan vegetarian bisa mengurangi risiko kanker
kamu.

Anda mungkin juga menyukai