Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BIOFISIKA

RADIASI IONIZING
“Mekanisme Pemanfaatan Radiasi Ionizing untuk Sterilisasi Air
Minum dan Efek Samping yang Ditimbulkannya”

Dosen Pengampu :
Dr. Sudarti, M.Kes.

Oleh :
Nama : Ega Aprecia Freitas
NIM : 170210104090
Kelas/Prodi : C/Pendidikan IPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Radiasi dapat didefinisikan sebagai suatu energi yang dipancarkan
kedalam bentuk partikel ataupun gelombang. Radiasi memiliki beberapa
karakteristik, salah satunya adalah memiliki panjang gelombang, yaitu jarak antar
puncak gelombang yang satu dengan puncak gelombang berikutnya. Terdapat
beberapa jenis radiasi yang mana setiap jenis radiasi memiliki panjang
gelombangnya masing-masing.
Ditinjau dari massanya, radiasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Radiasi Elektromagnetik, yaitu radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini
diklasifikasikan menjadi gelombang radio, gelombang mikro, inframerah,
cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma, dan sinar kosmik.
b. Radiasi Partikel, yaitu radiasi berupa partikel yang memiliki massa. Contoh
dari radiasi ini adalah partikel beta, alfa, dan neutron (Irzal, 2016:95).
Radiasi elektromagnetik memiliki dua tipe, yaitu :
a. Ionizing radiation, adalah tipe radiasi yang mengandung cukup energi
elektromagnetis yang dapat menyebabkan reaksi kimia di dalam tubuh
manusia. Contoh jenis radiasi bentuk ionizing radiation yaitu Sinar Gamma dan
Sinar X. Kedua sinar tersebut dapat menyebabkan kerusakan, sehingga harus
menggunakan pelindung yang aman apabila akan diberikan pada tubuh dengan
tujuan tertentu.
b. Non-ionizing radiation, adalah tipe radiasi yang lebih aman dibandingkan
ionizing radiation. Efek-efek yang dihasilkan dapat berupa efek panas, namun
tidak sampai menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh manusia. Contoh
radiasi ini yaitu energi Radio-frequency, sinar yang terlihat dan radiasi
microwave radiation (Mulyanta, 2005).

1
Radiasi memberikan efek yang bervariasi berdasarkan panjang gelombang,
intenistas dan waktu atau durasi dari radiasi yang diberikan. Contoh dari ionizing
radiaton yaitu sinar gamma dan sinar x yang memiliki panjang gelombang kurang
dari 1 nm yang berionisasi membentuk radikal hidroksil yang sangat reaktif, dan
gugus radikal bereaksi dengan komponen sel organik terutama DNA. Sedangkan
contoh non ionizing radiation yatu sinar UV memiliki panjang gelombang lebih
dari 1 nm yang banyak digunakan dalam dunia kesehatan seperti sterilisasi ruang
rumah sakit, ruang operasi, kafetaria, disinfeksi vaksin, dan produk medis. Efek
yang ditimbulkan adalah kerusakan DNA dengan pembentukan antara Timin
dalam rantai DNA (Harti, 2015).

1.2 Manfaat
1.2.1 Dapat mengetahui manfaat radiasi ionizing melalui teknologi sterilisasi
air minum
1.2.2 Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan radiasi ionizing pada
teknologi sterilisasi air minum

2
BAB 2. PEMBAHASAN

Sterilisasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk membunuh suatu


organisme yang dapat dilakukan secara fisika ataupun kimiawi. Terdapat beberapa
metode yang telah digunakan dalam proses sterilisasi yaitu pemanfaatan panas,
kimia, electroproton, dan ionizing radiation. Selain itu dapat juga dilakukan
dengan pendekatan mekanik, yaitu melalui metode mencuci, menyaring,
membersihkan, pemvakuman dan dehidarasi (Endarko dkk, 2013).
Endarko (2013) juga menyebutkan teknologi dekotaminasi berbasis cahaya
merupakan satu dari sekian jenis metode yang digunakan untuk aplikasi
dekontaminasi, hal tersebut dikarenakan teknologi tersebut efektif dan cepat
dalam proses transfer energi serta proses pembunuhan mikroorganisme. Beberapa
riset telah diakukan untuk mengetahui pemanfaatan sinar ultraviolet, antara lain
yaitu untuk proses pengolahan makanan cair, pengolahan makanan tradisional,
proses dekontaminasi untuk pengemasan secara vakum, pengolahan limbah, dan
proses dekontaminasi ruangan. Dari uraian mengenai penelitianpenelitian yang
telah dilakukan tersebut terlihat bahwa penelitian tentang pengembangan proses
sterilisasi dan dekontaminasi berbasis cahaya ultraviolet sangat penting untuk
dilakukan terutama dalam pengolahan sumber air untuk menghasilkan air bersih
dan sehat.

Gambar 1. Proses sterilisasi dan dekontaminasi air (Sumber: Endarko,


2013).
Sinar ultraviolet yang berenergi tinggi dari spektrum elektromagnetik
bersifat pengion, yang artinya termasuk jenis radiasi ionizing. Spektrum
elektromagnetik adalah distribusi radiasi elektromagnetik sesuai dengan frekuensi
seperti frekuensi radio, gelombang mikro, infra merah, cahaya tampak, ultraviolet,
Sinar X dan γ (Idris dkk, 2016). Sinar ultraviolet adalah radiasi elektromagnetis
yang memiliki panjang gelombang lebih panjang dari sinar-X yang kecil, tetapi
lebih pendek dari daerah sinar tampak. Sinar ultraviolet dapat dimanfaatkan dalam
sterilisasi air.

3
Terdapat sebuah alat yang dinamakan lampu ultraviolet yang merupakan
sebuah alat filter yang dapat mengeluarkan sinar UV untuk mensterilkan air
minum. Filter air yang ditambah dengan lampu ultraviolet mampu membunuh
kuman dan bakteri secara efektif, terbukti bahwa sinar ultraviolet 99% dapat
membunuh bakteri ataupun kuman yang ada didalam air. Menurut
viscochemical.com, air yang telah melalui sterilisasi menggunakan sinar
ultraviolet dapat dikonsumsi dan menjadi air minum yang sehat.
Proses desinfeksi terhadap pengolahan air dapat menggunakan sinar
ultraviolet (UV) pada sistem ultraviolet sterilisasi air. gelombang elektromagnetik
yang memiliki panjang gelombang sebesar 200nm – 300nm dapat membunuh
bakteri, spora bahkan virus. Sedangkan panjang gelombang sinar ultraviolet yang
palig efektif dalam membunuh bakteri adalah 265nm.
Peralatan dari ultraviolet sterilisasi air terdiri dari :
1. Alat pertama yaitu sebuah adaptor yang berguna untuk
memberikan daya listrik sesuai dengan tegangan arus yang
dibutuhkan oleh lampu UV didalam tabung.
2. Alat kedua adalah tabung UV yang berguna untuk menempatkan
lampu ultraviolet, yang dapat mengalirkan air minum masuk
kedalam ruang steril yang berisi sinar ultraviolet.
3. Alat ketiga adalah quarts sleve atau selongsong kaca UV yang
berfungsi untuk melindungi lampu UV dari kontak langsung
dengan air yang dapat mengakibatkan korsleting.
4. Alat keempat adalah bohlam lampu UV yang memancarkan radiasi
sinar UV yang berfungsi untuk membunuh mikroognaisme/kuman.

Gambar 2. Lampu Ultraviolet Filter (Sumber: vischochemical.com, 2019)

Mekanisme kerja alat sterilisasi air menggunakan sinar ultraviolet setelah


filter air yaitu dengan melepaskan poton yang kemudian akan dierap oleh DNA

4
mikroorganisme. Penyerapan pton tersebut akan menyebabkabn kerusakan DNA
mikroorganisme, sehingga proses replikasi DNA nya akan terganggu. Dengan
kondisi tersebut, maka mikroorganisme perlahan-lahan akan mati , hal tersebut
dikarenakan mereka tidak dapat mengatur metabolisme sel serta tidak dapat
berkembang biak. DNA yang tersusun dari rantai dasar nitrogen berupa purine
(yang terdiri dari adenine dan guanine) dan pyrimidin (yang terdiri dari tymine
dan cytoosine). Pada saat proses penyerapan pton oleh DNA, DNA akan rusak
diakibatkan oleh terputusnya rantai hidrogen yang menghubungkan antara tymine
dan cytosine dikarenakan energi yang dimiliki oleh poton.
Selain lampu ultraviolet terdapat alat yang juga dapat digunakan untuk
sterilisai air yaitu teknologi distilator surya yang digunakan baik untuk pemurnian
air, maupun merubah air laut menjadi air tawar (desalinasi). Teknologi ini bisa
digunakan dimana saja asalkan tempat tersebut mendapat penyinaran matahari.
Pada dasarnya teknologi ini beoperasi melalui proses penguapan yang diikuti oleh
pengembunan. Distilasi surya sangat berguna untuk memurnikan air dari polutan-
polutan berbahaya. Ketika mengalami pemanasan, air menguap sedangkan
polutan tertinggal, karena perbedaan volatilitas. Dalam kasus desalinasi, air murni
(tidak mengandung garam) menguap kemudian mengembun sedangkan garam dan
mineral lainnya akan tersisa (Soebyakto dan Shidiq, 2013).

Gambar 3. Destilator air dengan tenaga surya (Sumber: Soebyakto, 2013)

Air suling disini diproses dengan metode memanaskan air terlebih dahulu
oleh kolektor dengan energi matahari, dengan siklus; radiasi matahari mengenai
plastik yang transparan dimana plastik disini berfungsi untuk menjebak panas
radiasi matahari agar sulit hilang/keluar, jadi panas bisa masuk tapi sulit untuk
keluar, dari situ panas akan diteruskan ke dalam air, secara radiasi kemudian
panas dari baskom dan air akan dikonduksikan ke dinding plastik bagian dalam
terus dikonveksikan ke air dalam mangkok, suhu air disini bisa mencapai 50,4°C.
Setelah air dalam baskom panas air akan bergerak keatas oleh karena perbedaan
massa jenis air yang panas dan yang dingin, air yang panas berat jenisnya lebih

5
ringan bergerak/mengalir keatas ke bak penguapan. Sementara sebagian air
menguap dan sebagian air agak dingin, karena agak dingin maka berat jenis
bertambah jadi agak berat kemudian turun ke kolektor lagi untuk dipanasi lagi,
dan bergerak keatas lagi di bak penguapan begitu seterusnya bersirkulasi.
Sirkulasi disini berlangsung secara alamiah /tanpa pompa, jadi hemat energi atau
bisa dikata biaya operasional nol (0). Pada bak penguapan air panas akan
diuapkan dan akhinya mengembun pada plastic. Pengembunan, ini terjadi karena
beda temperatur antara temperatur luar/lingkungan dan temperatur dalam plastik
atau bak penguapan. Titik-titik embun yang menempel pada plastik karena
gravitasi akhirnya turun sesuai kemiringan plastik, ditampung oleh mangkok.
Setelah banyak air bersih di mangkok, dibawa keluar untuk siap dikonsumsi
langsung.
Kualitas sinar radiasi paling banyak berguna dinyatakan dalam hal daya
tembusnya, yang adalah fungsi terutama dari energi foton rata-rata, dan mungkin
sepenuhnya dijelaskan oleh karakteristik dosis kedalamannya dalam air. Tetapi
peningkatan dosis permukaan dengan ukuran lapangan juga dicatat karena
hamburan elektron dari bahan intervensi. Dosis yang diserap dalam tubuh
tergantung pada kedalaman, ukuran lapangan, energi foton dan Sumber ke
permukaan jarak (Naqqash, 2017).
Selain memiliki berbagai manfaat, kita juga harus mewaspadai berbagai
bahaya paparan sinar UV, seperti :
1. Penyebab terjadinya kanker kulit
Sinar UV mengandung karsinogen ( zat yang dapat menimbulkan kanker )
yang paling umum pada lingkungan. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa, sinar UV merupakan penyebab utama terjadinya kanker kulit
seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma.
Kanker kulit ditandai dengan munculnya bintik-bintik coklat pada kulit.
Untuk itu disarankan untuk menggunakan sunblock setiap kali beraktivitas
di bawah terik matahari.
2. Dapat Membakar kulit
Sinar UV, khususnya UV-B dapat mengakibatkan sel kekebalan tubuh
yang ada pada kulit melepaskan histamin dalam jumlah yang besar. Hal ini
mengakibatkan pembesaran pembuluh darah, peradangan akut, serta dapat
mematikan berbagai jenis sel kulit yang berdampak pada terjadinya
pengelupasan pada kulit. Pemakaian sunblock dapat mengurangi resiko
terbakarnya kulit.
3. Mempercepat proses penuaan dini
Sinar UV dapat mengakibatkan hancurnya kolagen dan jaringan ikat di
bawah lapisan atas kulit. Hal inilah yang menyebabkan kulit menjadi
keriput, kecoklatan, muncul bintik-bintik, serta hilangnya elastisitas kulit.

6
4. Merusak sistem kekebalan tubuh
Paparan radiasi UV yang berlebih dapat memicu bahaya pada sistem
kekebalan tubuh. Sengatan sinar matahari dapat mengubah distribusi dan
fungsi sel darah putih untuk melawan penyakit. Sehingga dapat
menyebabkan kerusakan sistem kekebalan yang melindungi tubuh dari
bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit.
5. Memicu kerusakan pada mata
Terlalu lama berada di bawah paparan sinar ultraviolet pada intensitas
yang tinggi dapat menyebabkan rusaknya jaringan sel-sel pada mata serta
memicu resiko terjadinya photokeratitis. Keadaan ini seperti sensasi
terbakar pada permukaan mata. Jika semakin parah, gangguan ini dapat
menyebabkan terjadinya komplikasi. Pada tahun 1998, Journal of
American Medical Association menyatakan bahwa sinar matahari dapat
meningkatkan risiko kerusakan pada mata seperti katarak, kebutaan,
pterygium dan Pinguekula. Radiasi sinar UV dapat mengakibatkan reaksi
oksidasi pada lensa mata, sehingga dapat menimbulkan kekeruhan pada
lensa mata. Oleh karena itu, sebaiknya pergunakanlah kacamata hitam saat
anda sedang berada di bawah sinar matahari yang terik.
6. Dapat Memudarkan Warna
Sinar UV juga dapat merubah pigmen atau zat pewarna yang biasa
digunakan pada makanan, kain, plastik, cat, tinta, dan bahan-bahan
lainnya.
7. Dapat Melumerkan Plastik
Berbagai jenis bahan polimer yang biasa digunakan untuk menaruh
barang-barang konsumen seperti plastik, nilon dan polystyrene, dapat
pecah atau kehilangan kekuatan karena paparan sinar UV.

7
BAB 3. KESIMPULAN

Sinar ultraviolet merupak salah satu radiasi ionizing yang memiliki


berbagai macam manfaat, antara lain yaitu berguna untuk membunuh bakteri atau
mikroorganisme dalam air minum. Pada depo-depo air, proses penyaringan air
membutuhkan proses yang steril dan higienis untuk menghasilkan air yang murni
serta bebas dari kuman penyakit. Dalam proses penyaringan ini, sinar ultraviolet
digunakan untuk membunuh bakteri pada air yang sedang di saring.
Selain memiliki banyak manfaat yang berguna bagi manusia, sinar
ultraviolet juga memiliki dampak negatif ataupun efek khusus yang ditimbulkan
yang dapat merugikan ataupun menggangu aktivitas sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Endarko, dkk. 2013. Rancangan Bangun Sistem Penjernihan dan Dekontaminasi


Air Sungai Berbasis Biosand Filter dan Lampu Ultraviolet. Jurnal Berkala
Fisika. 16(3) : 75-84.
Harti, Agnes Sri. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta : Andi.
https://manfaat.co.id/10-manfaat-sinar-ultraviolet-dan-bahayanya
https://viscochemical.com/ultraviolet-sterilisasi-air/
Idris, M. dkk. 2016. Investigation of Electromagnetic Radiatiom Emmited from
Mobile Base Stations in Khartoum State. International Journal of Science
and Research. 5(3) : 1045-1051.
Irzal. 2016. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : Kencana
Mulyanta, Edi S. 2005. Kupas Tuntas Telepon Selular Anda. Yogayakarta : Andi.
Naqqash, Manwar dkk. 2017. Measurement of X-Ray Dose Delivers at Different
Depths Applied on Water Phantom. International Journal of Science adn
Research. 6(10) : 635-638.
Soebyakto., dan M. A. Shidiq. 2013. Analisis Destilasi Air Keruh dengan
Menggunakan Tenaga Surya dan Tenaga Listrik. Jurnal Bidang Teknik.
7(2) : 1-14.

9
LAMPIRAN

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai