Anda di halaman 1dari 5

Nama : Refi Rivani

Kelas : Biologi A
NIM : 1908106017

Mengenal Dunia Kenukliran Dalam Era 4.0 di STTN-BATAN

Sekolah tinggi teknologi nuklir (STTN) adalah sekolah tinggi kedinasan yang
diselenggarakan oleh lembaga pemerintah Badan tenaga nuklir nasional (BATAN).
STTN pada awalnya bernama PATN atau pendidikan tinggi ahli teknik nuklir yang
diresmikan pada tanggal 3 agustus 1985 . Pelaksanaan kegiatan pendidikan ahli teknik
nuklir di yogyakarta dibuka secara resmi oleh bapak direktur jendral BATAN yaitu
Ir.Djali Ahimsa. Pendidikan ahli teknik nuklir (PTAN) kemudian menjadi sekolah
tinggi teknologi nuklir dan diresmikan menjadi STTN- BATAN pada tanggal 15
maret 2001 hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kemajuan teknologi nuklir di era
globalisasi harus disiapkan tenaga sumber daya manusia yang ahli dalam
ketenaganukliran maka dari itu dari yang semula PTAN yang menghasilkan tenaga
profesional kenukliran diploma III kemudian menjadi STTN-BATAN yang mencetak
tenaga profesional kenukliran diploma IV setara dengan S1.
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) memiliki 2 Jurusan dan 3 Program Studi,
yaitu Jurusan Teknokimia Nuklir dengan Program Studi Teknokimia Nuklir dan
Jurusan Teknofisika Nuklir dengan dua Program Studi yaitu Elektronika Instrumentasi
dan Elektromekanik. Persetujuan dan pembukaan program studi yang ada di STTN-
BATAN yogyakarta yaitu oleh direktur jenderal perguruan tinggi pada tanggal 20
maret 2001.
STTN batan mengemban tugas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
profesional yang dapat mengantisipasi segala hambatan, tantangan, dan perubahan
eksternal maupun internal di bidang ilmu pengetahuan teknologi nuklir. STTN
melaksanakan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu meliputi kegiatan
pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Hasil
utama kegiatan STTN-BATAN adalah sumber daya manusia (SDM) profesional yaitu
Sarjana Sains Terapan bidang ilmu pengetahuan teknologi nuklir yaitu lulusan
Program Diploma IV Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi, dan
Elektromekanik. Hasil lain dari sekolah tinggi teknologi nuklir(STTN) adalah penelitian
terapan di bidang ilmu pengetahuan teknologi terutama ilmu pengetahuan teknologi
nuklir dan menyebarluaskan hasil penelitian tersebut, sedangkan dalam bidang
pengabdian kepada masyarakat, sekolah tinggi teknologi nuklir(STTN ) melakukan
sosialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir kepada masyarakat luas , serta
meningkatkan keterkaitan program yang ada di STTN dengan kebutuhan masyarakat
saat ini.
STTN adalah sekolah tinggi teknologi nuklir. Teknologi nuklir adalah teknologi
yang melibatkan reaksi dari inti atom. Ilmu tentang nuklir berkaitan erat dengan ilmu
kimia. Kimia nuklir atau kimia inti adalah cabang kimia yang mempelajari
radioaktivitas, proses nuklir, dan sifat nuklir. Di dalam bidang ilmu kimia nuklir terdiri
dari beberapa kategori diantaranya radiokimia yang berhubungan dengan
radioaktivitas untuk mempelajari reaksi Kimi biasa, Fisi dan fusi yaitu aplikasi teknik-
teknik kimia untuk mempelajari reaksi inti, kimia isotop yaitu cabang ilmu kimia
nuklir yang mempelajari efek massa inti terhadap reaksi kimia dan sifat-sifat
senyawa kimia.
Nuklir atau reaksi nuklir, terdiri atas reaksi fusi nuklir dan fisi nuklir. Reaksi fusi
nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, atau dikenal sebagai reaksi yang bersih. Contohnya proses
pengayaan atau peningkatan kualitas unsur radioaktif, seperti Uranium, Plutonium,
dan lain-lain.
Sedangkan reaksi fisi nuklir adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang seringkali
menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan
melepaskan energi yang sangat besar. Misalnya dalam proses ledakan senjata nuklir
dan ledakan pada reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir.
Radiasi (nuklir) dari zat radioaktif adalah jenis radiasi dari berbagai jenis ratusan
atom yang tidak stabil. Radiasi nuklir terbagi dalam tiga jenis (partikel). Pertama,
Partikel Alpha yang terdiri atas Helium yang memiliki komponen dua proton dan dua
neutron. Selain itu, material yang berasal dari Uranium dan Radium juga bisa
memancarkan radioaktif Partikel Alpha. Radiasi ini memancar kuat, meskipun tidak
bisa menembus kulit manusia, tapi sangat berbahaya. Kedua, Partikel Beta adalah
jenis elektron yang bisa bergerak dengan cepat dan memiliki banyak elemen
radioaktif. Radiasi bisa dihalangi oleh bahan seperti kayu atau alumunium. Efek dari
radiasi, akan seperti terkena sinar matahari tetapi sulit untuk disembuhkan. Ketiga,
Sinar Gamma yang memiliki bentuk seperti balok energi tinggi dan memiliki efek
yang sangat tajam. Sinar Gamma banyak digunakan untuk alat pengukur pada
industri dan juga pada mesin untuk radioterapi.
Bagi orang awam mendengar kata nuklir sangatlah menakutkan dan mengerikan
namun sebenarnya Nuklir sangat berguna sekali bagi kehidupan manusia apabila
dimanfaatkan dengan benar dan tidak di salah gunakan. Salah satu pemanfaatan
teknologi nuklir yaitu dengan adanya alat yang bernama iradiator . Iradiator yang
merupakan perangkat peralatan pemancar radiasi dengan sumber radionuklida
pemancar gamma atau pesawat akselerator pembangkit sinar X dan atau berkas
elektron,yang digunakan untuk tujuan penelitian, sterilisasi/pasteurisasi, polimerisasi
ataupun untuk pemgawetan makanan. Iradiator STTN-BATAN merupakan iradiator
tipe 1 yang bermerk ob-servo ignis dari hungaria yang menggunkan sumber radioaktif
cobalt 60 12 kiloCurie. Iradiator memancarkan radiasi berenergi tinggi ,radiasi
pengion berupa sinar gamma.(Nurfiana,et.al,2017).
Radiasi sinar gamma dapat mengakibatkan efek somatik dan efek genetik. Efek
somatik terdiri dari efek segera dan efek tertunda. Efek segera diantaranya
adalahsindrom radiasi akut termasuk di dalamnya cedera sumsum tulang, cedera
saluran gastrointestinal dan cedera kardiovaskular.Selain itu efek segera yang
mungkin muncul adalah rontoknya rambut, luka bakar pada kulitdan kelainan janin.
Sementara efek tertunda seperti katarak, kanker dan leukimia. Efek yang diterima
akan pada bergantung pada dosis yang terserap (efek deterministik), namun ada pula
yang bersifat probability (efek stokastik). (shimura,et.al.2013).
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sebagai Lembaga pengawas
penggunaan fasilitas radiasi mengatur tentang dosis maksimal atau biasa dikenal
dengan Nilai Batas Dosis (NBD) yang dapat diterima oleh pekerja radiasi. Pekerja
magang untuk pelatihan kerja, pelajar, atau mahasiswa yang berumur 16 tahun sampai
dengan 18 tahun, dan anggota masyarakat. NBD bagi setiap orang tersebut berbeda-
beda dan telah diatur dalam Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 tahun 2013
tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. Dalam
pembanguan fasilitas iradiator juga harus memenuhi izin kontruksi dan ijin operasi
sesuai dengan Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 11/Ka-BAPETEN/VI-99 tentang
Izin Konstruksi dan Operasi Iradiator. (Nurfiana,et.al.2017).
Kehidupan tidak lepas dari radiasi contohnya radiasi kosmik yaitu radiasi
matahari merupakan reakton alam terbesar yang menjadi sumber kehidupan bumi.
Matahari memancarkan radiasai yang bermanfaat yang setiap hari manusia terima.
Radiasi terrestrial terdapat di batuan bumi,radiasi yang bersal dari dalam bumi
mengandung radiasi alam yang bermanfaat juga bagi kehidupan yaitu sebagai baham
bangunan. Radiasi interna yaitu radiasi dari dalam tubuh manusia. Setiap hari manusia
menghirup unsur radioaktif alami dari udara ataupun makanan yang kemudian
tersimpan dalam tubuh sehingga tubuh manusia juga memancarkan radiasi. Sejatinya
manusia hidup bersama radiasi, radiasi alam telah ada sejak bumi terbentuk. Sehingga
setiap hari kita selalu berinteraksi dengan radiasi dan tidak dapat menghindarinya oleh
karena itu radiasi ada disekitar kehidupan manusia dan radisa itu aman.
Beberapa contoh pemanfaatan teknologi nuklir dalam era 4.0 adalah salah satu
contohnya iradiasi pangan,Iradiasi di gunakan untuk melumpuhkan bakteri patogen
dan mikroba penyebab menurunnya kualitas makanan,tanpa efek samping pada
kesehatan. Sesuai dosisnya radiasi dapat di gunakan untuk menghambat pertunasan,
menunda pematangan disfentasi seranggga, dekontaminasi mikroba, dan
perpanjangan masa simpan. Radiasi juga dapata bermanfaat dalam bidang kesehatan
yaitu radiasi di manfaatkan untuk pendeteksian fungsi tubuh menggunakan sinar
X ,sinar gamma dan radioisotop. Selain itu juga digunakan untuk pengobatan dengan
tujuan mendegradasi sel kanker, tumor, atau benda asing lainnya melalui radiasi
dengan perhitungan dosis yang sesuai dan aman.

Anda mungkin juga menyukai