Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RADIASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP


KESEHATAN MASYARAKAT

OLEH:

MELINDA CHRISTINE PUSPITA DEWI


2007010193

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya makalah berjudul “Radiasi dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Masyarakat” terselesaikan tepat waktu. Terima kasih kepada seluruh pihak terkait
yang telah memberikan dukungan dalam bentuk apapun, terlebih khusus orang
tua. Terima kasih juga yang sebanyak-banyaknya kepada Dr. Marylin S. Junias,
ST., M. Kes selaku dosen mata kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan Universitas
Nusa Cendana yang telah memberikan tugas penulisan makalah.
Penulisan makalah berjudul “Radiasi dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Masyarakat” dimaksudkan untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dan
bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar lebih
memahami mengenai radiasi, serta dampaknya bagi kesehatan baik kesehatan
individu atau masyarakat maupun kesehatan lingkungan.
Akhir kata, terima kasih kepada para pembaca yang telah meluangkan
waktu untuk membaca makalah berjudul “Radiasi dan Dampaknya Terhadap
Kesehatan Masyarakat”. Mohon maaf untuk setiap kesalahan yang terdapat dalam
makalah, baik penulisan kata, gelar, nama, tempat, dan lain sebagainya

Kupang, 19 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
A. Pengertian Radiasi........................................................................................6
B. Sumber Radiasi............................................................................................6
1. Sumber alami.........................................................................................6
2. Sumber buatan.......................................................................................7
C. Jenis-jenis dan Sumber Radiasi....................................................................7
1. Jenis radiasi berdasarkan massanya......................................................7
2. Jenis radiasi berdasarkan “muatan listriknya”......................................7
D. Dampak Radiasi bagi Kesehatan..................................................................8
E. Pengendalian dan Pencegahan Bahaya Radiasi...........................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua benda yang memiliki energi dapat memancarkan radiasi. Radiasi
merupakan pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel, atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi.
Meskipun tidak dapat dilihat, radiasi selalu terjadi di sekitar kita. Terdapat
beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kita, yaitu matahari, televisi,
lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer,
handphone, dan lain-lain.
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, radiasi sering digunakan
dalam berbagai bidang, terlebih khusus bidang kesehatan (radiodiagnostik,
radioterapi, dan kedokteran nuklir). Misalnya pemanfaatan radiasi sinar-X dalam
radioterapi (terapi kanker). Meskipun sangat bermanfaat, radiasi juga dapat
berdampak buruk bagi kesehatan. Hal ini terjadi jika jumlah radiasi yang diterima
melebihi batas. Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah. Semakin
dekat tubuh dengan sumber radiasi, maka semakin besar paparan radiasi yang
diterima. Orang yang berada di atas gunung atau sedang menaiki pesawat lebih
banyak menerima radiasi. Hal ini dikarenakan kedudukan orang tersebut lebih
dekat dengan sumber radiasi (dalam hal ini radiasi alam) dibandingkan dengan
orang yang berada di dataran rendah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, terdapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu radiasi?
2. Dari mana sumber radiasi?
3. Apa saja jenis-jenis radiasi?
4. Apa dampak negatif radiasi bagi kesehatan?
5. Bagaimana tindakan penanganan untuk mengatasi radiasi lingkungan?
C. Tujuan
Menurut masalah yang telah dirumuskan, maka dapat diketahui tujuan
penulisan makalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian radiasi
2. Mengetahui sumber radiasi
3. Mengetahui jenis-jenis radiasi
4. Mengetahui dampak negatif radiasi bagi kesehatan
5. Mengetahui tindakan penanganan yang tepat dalam mengatasi salah satu
kasus radiasi lingkungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Radiasi
Radiasi merupakan pemancaran atau perambatan energi dalam bentuk
gelombang atau partikel melalui materi atau ruangan (Novia, 2006). Radiasi
adalah pemancaran energi oleh sumber radiasi atau zat radioaktif (Aryawijayanti
& Susilo, 2016). Kesimpulannya, radiasi adalah energi yang terpancar dalam
bentuk partikel atau gelombang dari materi (atom). Tidak hanya partikel dan
gelombang elektromagnetik (foton), radiasi juga dapat berbentuk panas (kalor)
dari suatu sumber energi (BATAN, 2008). Radiasi dipancarkan dari sumber
radiasi ke segala arah. Semakin dekat tubuh dengan sumber radiasi, maka semakin
besar paparan radiasi yang diterima.

B. Sumber Radiasi
1. Sumber alami
Sumber radiasi alami adalah sumber radiasi yang memang sudah ada di
alam. Sumber radiasi ini berasal dari luar angkasa maupun permukaan bumi.
Bahan-bahan radioaktif di alam berperan sebagai sumber radiasi alami. Radiasi
oleh sumber alami meliputi benda-benda luar angkasa (radiasi kosmik), interaksi
antara radiasi kosmik dengan inti atom di atmosfer bumi (radionuklida
kosmogenik), dan bahan radioaktif alam di permukaan bumi yang ditemukan
dalam lapisan tanah, batuan, air, serta udara (radionuklida primordial) (Batan,
n.d.-b).
Sederhananya, sumber radiasi alam dalam kehidupan manusia berasal dari
radiasi kosmik, radiasi sinar matahari, radiasi kulit bumi, gas radioaktif radon,
makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan dalam tubuh manusia (karbon C-14,
potassium K-40, dan polonium Po-210).
2. Sumber buatan
Sumber radiasi buatan adalah sumber radiasi yang proses pembentukannya
melibatkan intervensi manusia, baik sumber yang sengaja dibuat atau diciptakan
oleh manusia karena maksud dan tujuan tertentu maupun hasil samping dari
pemanfaatan teknologi nuklir oleh manusia. Sumber buatan yang dimaksud adalah
nuklir dan zat radioaktif yang digunakan kedokteran dan industri. Sumber radiasi
buatan salam kehidupan manusia berasal dari teknologi, yaitu dalam dunia medik
(CT-Scanner dan sinar-X), sisa uji coba dari bom atom dan PLTN (nuklir), hasil
pembakaran batu bara, dan produk-produk yang memancarkan radiasi (misalnya
handphone dan WIFI).

C. Jenis-jenis dan Sumber Radiasi


1. Jenis radiasi berdasarkan massanya
Berdasarkan massanya, radiasi dibedakan menjadi radiasi elektromagnetik
dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik (radiasi gelombang) merupakan
radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi elekromagnetik berbentuk gelombang
yang menyebar dalam udara kosong atau materi. Radiasi elektromagnetik terdiri
dari radiasi gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak,
sinar-X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet.
Radiasi partikel merupakan radiasi berupa partikel yang memiliki massa,
misalnya partikel alfa, beta, dan neutron (Bandunggawa et al., 2009).

2. Jenis radiasi berdasarkan “muatan listriknya”


Ditinjau dari muatan listriknya, radiasi dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
radiasi pengion dan radiasi non-pengion (Batan, n.d.-a).
Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menghasilkan listrik. Partikel
bermuatan listrik yang dihasilkan disebut ion. Radiasi pengion mengionisasi
atom-atom dan materi yang dilaluinya. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom
atau radiasi nuklir. Termasuk di dalam radiasi pengion ialah sinar-X, sinar
gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Meskipun radiasi
sinar-X, sinar gamma, dan sinar kosmik tidak memiliki massa dan muatan listrik,
namun tetap termasuk ke dalam radiasi pengion karena dapat menimbulkan
ionisasi secara tidak langsung. Sementara itu, partikel beta, alfa dan neutron dapat
menimbulkan ionisasi secara langsung.
Radiasi non-pengion adalah kebalikan dari radiasi pengion. Radiasi non-
pengion tidak dapat menimbulkan ionisasi, sehingga tidak menghasilkan muatan
listrik (ion). Termasuk dalam radiasi ini adalah radiasi gelombang radio,
gelombang mikro, inframerah, ultraviolet, dan cahaya tampak.

D. Dampak Radiasi bagi Kesehatan


Radiasi pengion sangat berdampak bagi kesehatan manusia. Paparan radiasi
ini pada tubuh manusia dapat mengionisasi molekul atau sel dalam tubuh. Efek
pada tubuh manusia akibat terpapar radiasi bergantung pada dosis radiasi yang
diterima. Badan Peneliti Radiasi PBB (UNSCEAR) menyatakan rata-rata dosis
efektif radiasi yang diterima manusia dari alam per tahun adalah 2,4 mSv, yang
terdiri dari radiasi kosmik (0,4 mSv), gamma (0,5 mSv), radon (1,2 mSv) dan
radiasi internal (0,3 mSv). Pada paparan akut dengan dosis tinggi, radiasi dapat
menimbulkan efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik adalah
efek yang disebabkan karena kematian sel karena paparan radiasi. Pada pria, efek
deterministik pada organ reproduksi atau gonad adalah sterilitas atau kemandulan.
Pajanan radiasi pada testis akan mengganggu proses pembentukan sel sperma dan
akhirnya akan memengaruhi jumlah sel sperma yang dihasilkan. Selain pada pria,
wanita juga dapat mengalami kemandulan akibat efek radiasi ini. Pengaruh radiasi
pada sel telur sangat bergantung pada usia. Semakin tua usia, maka semakin
sensitif terhadap radiasi karena semakin sedikit sel telur yang masih tersisa dalam
ovarium. Tidak hanya sterilitas, radiasi juga dapat mengakibatkan menopause dini
akibat dari gangguan hormonal sistem reproduksi.
Efek stokastik adalah efek yang disebabkan oleh paparan radiasi dengan
dosis tinggi dan menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. Efek stokastik yaitu
terbentuknya sel baru yang tidak normal dan berpotensi kanker pada individu
yang terpapar atau penyakit yang diturunkan pada keturunan.
Badan energi nuklir dunia (IAEA) menggolongkan radiasi sebagai zat
karsinogenik, artinya radiasi pada dosis serendah berapa pun yang diterima
manusia akan menyebabkan efek terhadap sel dan jaringan yang berpotensi
kanker. Target organ paparan gas radon adalah sel epitel paru, sehingga dampak
kesehatan akibat paparan gas radon adalah kanker paru. (Astrid, 2017).
Beberapa efek negatif pada tubuh akibat paparan sinar-X dan sinar gamma
yang sering digunakan di bidang kedokteran adalah kerontokan rambut dan
kerusakan kulit. Kedua efek ini terjadi pada pasien kanker yang sedang mengikuti
terapi kanker (radioterapi).

E. Pengendalian dan Pencegahan Bahaya Radiasi


Pengendalian paparan radiasi dilakukan dengan cara:
1. Pemantauan dosis radiasi perorangan
Pemantauan dosis radiasi perorangan dilakukan secara eksternal dan
internal. Pemantauan secara ekternal dilakukan dengan menggunakan
dosimeter perorangan, yaitu dosimeter termoluminesens (TLD).
Pemantauan tersebut dilakukan sesuai dengan medan radiasi yang ada.
Pemantauan internal dilakukan secara in-vivo (langsung) dan/atau in-vitro
(tidak langsung).
2. Pengendalian daerah kerja
Pengendalian daerah kerja harus dilakukan di kawasan nuklir dengan
pembagian daerah kerja, pemantauan paparan radiasi dan/atau kontaminasi
radioaktif menggunakan alat ukur radiasi di daerah kerja tersebut. Tujuan
pengendalian daerah kerja adalah untuk membatasi dan memperkecil
penerimaan dosis perorangan dalam batas keselamatan.

Penanganan dan pencegahan bahaya radiasi dikenal dengan proteksi radiasi.


Awalnya, proteksi radiasi hanya diterapkan pada pekerja, anggota masyarakat dan
lingkungan hidup, tanpa memasukkan pasien rumah sakit sebagai objek yang
harus diproteksi juga. Namun kenyataanya saat ini justru pasien yang lebih
memperoleh prioritas proteksi radiasi dibandingkan dengan pekerja dan anggota
masyarakat. ini karena jika pasien hanya memperoleh radiasi serendah mungkin
yang dapat dicapai tanpa mengabaikan informasi diagnostik yang harus dicapai
dan dengan sistem proteksi radiasi yang baik, maka staf dan personil yang ada di
dekatnya juga akan berpotensi menerima radiasi dengan jumlah rendah. Akan
tetapi, hubungan risiko radiasi antara pekerja dan pasien tidak sesederhana itu.
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan dosis pada pekerja. Salah satu
faktor utama adalah peralatan proteksi yang memadai dan penggunaannya yang
tepat dalam ruang tindakan, serta pengetahuan pekerja mengenai proteksi radiasi.
Pemanfaatan sumber radiasi pengion harus selalu dikontrol atau
dikendalikan oleh badan pengawas, yaitu Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN). BAPETEN memiliki tugas dan kewajiban dalam pengawasan
pemanfaatan tenaga nuklir yang di dalamnya termasuk penggunaan sumber radiasi
pengion di bidang kesehatan.

Pengendalian risiko bahaya radiasi khususnya bagi para pekerja dapat


dilakukan dalam beberapa tindakan sebagai berikut:

1. Administrasi
Upaya secara administrasi difokuskan pada penggunaan prosedur
seperti SOP (Standard Operating Prosedure). Ini sebagai langkah
mengurangi tingkat risiko. Upaya yang dilakukan seperi pengembangan
kebijakan K3 rumah sakit dan pelaksanaan berbagai program pelatihan
seperti penyusunan SOP penggunaan alat pelindung diri dari radiasi.
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri merupakan langkah terakhir yang dilakukan dan
berfungsi mengurangi keparahan akibat bahaya radiasi yang ditimbulkan.
APD merupakan alat yang digunakan untuk melindungi diri pekerja dari
luka atau penyakit yang disebabkan oleh adanya kontak dengan bahaya
(hazard) di tempat kerja (dalam hal ini radiasi).
BAB III
PENUTUP

Radiasi adalah pancaran energi dalam bentuk panas (kalor), partikel,


dan/atau gelombang elektromagnetik (cahaya) dari sumber radiasi. Radiasi
bersumber dari radionuklida dan bahan radioaktif. terdapat 2 (dua) jenis sumber
radiasi, yaitu sumber alami dan sumber buatan. Radiasi diklasifikasikan
berdasarkan beberapa kategori, yaitu massanya dan ada tidaknya muatan listrik.
Berdasarkan massanya, radiasi dibedakan menjadi radiasi elektromaknetik dan
radiasi partikel. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya muatan listrik, radiasi dibagi
menjadi radiasi pengion dan non-pengion.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, radiasi sangat berperan
dalam membantu keperluan manusia (khususnya radiasi yang berasal dari sumber
buatan). Misalnya dalam bidang kedokteran, dimanfaatkannya radiasi sinar-X dan
sinar gamma dalam radioterapi pasien kanker. Namun meskipun banyak
bermanfaat, radiasi juga dapat berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat.
Efek pada tubuh manusia akibat terpapar radiasi bergantung pada dosis radiasi
yang diterima. Jika tubuh menerima dosis radiasi melebihi batas, maka akan
timbul efek negatif yang berdampak pada kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Aryawijayanti, R., & Susilo, S. (2016). Analisis Dampak Radiasi Sinar-X pada
Mencit melalui Pemetaan Dosis Radiasi di Laboratorium Fisika Medik.
Jurnal MIPA Unnes, 38(1), 25–30.

Astrid. (2017). Radiasi dan Kesehatan. Website Direktorat Jenderal Kesehatan


Masyarakat Kementrian Kesehatan RI.
https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/031717-radiasi-dan-kesehatan

Bandunggawa, P., Sandi, I., & Merta, I. (2009). Bahaya Radiasi dan Cara
Proteksinya. Medicina, 40, 47–51.

Batan. (n.d.-a). Jenis Dan Mekanisme Radiasi. In Ensiklopedia Teknologi Nuklir.


https://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/01/02/08-01-01-02.html

Batan. (n.d.-b). Radionuklida Yang Ada Di Bumi. In Ensiklopedia Tenaga Nuklir.


https://www.batan.go.id/ensiklopedi/09/01/01/06/09-01-01-06.html

Novia, W. (2006). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (W. Novia (ed.)). Kashiko
Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai