OLEH:
MASRIDA SINAGA, SKM, M.Kes.
PENDAHULUAN
KOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUK
1. FERTILITAS
• TFR 2,6 anak per wanita usia subur
(SDKI, 2012)
2. MORTALITAS
• CDR (angka kematian kasar)
• IMR (angka kematian bayi)
• Angka kematian neonatal, Balita
• MMR (angka kematian ibu)
•
Rumus:
D
CDR xk (1000)
Pm
Contoh Soal
• Banyaknya kematian di Prov. X pada tahun
2017 adalah 2.880 orang. Banyaknya
penduduk pada pertengahan tahun sebesar
1.165.685 orang. Hitung CDR!
• 2,47/1000: 2/1000
• Setiap 1000 penduduk di provinsi x tahun
2014 ada 2 jiwa yang meninggal.
2. Kematian Menurut Umur dan Jenkel
•Kematian pada umur 0-4 tahun sangat tinggi dibandingkan umur-umur setelah
itu, terutama bayi: FENOMENA 2/3 (sehingga ada perhitungan tersendiri untuk
kematian bayi/Balita)
•Kematian pada kelompok umur 10-14 tahun lebih rendah dari kelompok umur
yang lain
•Orang yang berumur 80 tahun umumnya lebih cepat meninggal daripada orang
berumur 20 tahun
ASDRi
Di
X 1000(k )
Pmi
– Laki-laki
– perempuan
Contoh Soal
• Banyaknya kematian kelompok umur 5-9
tahun di Prov. X pada tahun 2017 adalah
2.828 orang. Banyaknya penduduk berumur 5-
9 tahun pada pertengahan tahun sebesar
1.165.685 orang. Hitung ASDR (5-9 tahun)!
3. Angka Kematian Bayi
(IMR=Infant Mortality Rate)
IMR
Do
X 1000( k )
B
Contoh Soal
• Tahun 2015, sebanyak 1.488 jiwa bayi
meninggal di Provinsi NTT, lahir hidup
sebanyak 97.131 jiwa. Hitung tingkat
kematian bayi!
Contoh Soal
• Tahun 2012, sebanyak 1.350 jiwa bayi
meninggal di Provinsi NTT, lahir hidup
sebanyak 97.131 jiwa. Hitung tingkat
kematian bayi!
• 14/1000
• Setiap 1000 bayi lahir hidup di Provinsi NTT
tahun 2012, ada 14 jiwa bayi yang meninggal
Contoh Soal
• Tahun 2012, sebanyak 977 jiwa neonatal (0-
28 hari) meninggal di Provinsi NTT, lahir
hidup sebanyak 97.131 jiwa. Hitung tingkat
kematian neonatal!
Contoh Soal
• Tahun 2012, sebanyak 977 jiwa neonatal (0-
28 hari) meninggal di Provinsi NTT, lahir
hidup sebanyak 97.131 jiwa. Hitung tingkat
kematian neonatal!
• 10/1000
• Setiap 1000 bayi lahir hidup di Provinsi NTT
tahun 2012, ada 10 jiwa neonatal/bayi baru
lahir yang mati
• Terdapat variasi tingkat kematian bayi antara
negara berkembang dan negara maju (Pada
negara berkembang lebih tinggi dibandingkan
negara maju).
• Demikian juga terdapat variasi angka kematian
bayi di dalam suatu negara, misalnya antara kota
dan desa, antara berbagai golongan sosial
ekonomi penduduk.
• Di samping itu, AKB pada suatu tempat juga
bervariasi menurut waktu.
• AKB merupakan indikator yang sangat berguna,
tidak saja terhadap status kesehatan anak, tetapi
juga terhadap status penduduk keseluruhan dan
kondisi ekonomi dimana penduduk tersebut
tinggal.
• AKB tidak hanya merefleksikan besarnya
masalah kesehatan yang bertanggung jawab
langsung terhadap kematian bayi seperti diare,
ISPA, salah gizi, penyakit-penyakit infeksi spesifik
dan kondisi prenatal, tetapi juga merefleksikan
tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan dan secara umum tingkat
perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
• Baik di negara maju dan di negara berkembang,
terdapat hubungan terbalik antara tingkat
kematian bayi dengan status ekonomi orang tua.
Fakta
• Kematian ibu dan anak lebih banyak pada
masyarakat pedesaan, sosek rendah dan tingkat
pendidikan rendah (tidak berdaya)
120 115
109
100
85 85
78
80 74
70
75
67
62 60 60
56 58 57
58 55 57
60 52 54 54
49 47
45 45 44 42
37 40 37 38 38 40 37 38 38 34 37 35 37
40 35 33 36 36 33
35 34 33 34 32 30
32 32 32 31 30 30 30 29 29 29
26 26 26 27 25 28 26 25
30
26 24 28 31 31
27 27 25 25 24
21 23 22 23 22 21
19 18 20 17 20 21 18 17 20 18
20 16 14 13 15 15 12
DI YOG YAKARTA
G ORONTALO
INDONESIA
LAM PUNG
BENG KULU
M ALUKU
SUM BAR
SUM SEL
PAPBAR
KALBAR
SULTENG
KALTENG
SULBAR
SUM UT
PAPUA
M ALUT
JATENG
SULUT
BANTEN
KALSEL
SULSEL
JAM BI
SULTRA
BABEL
KALTIM
JABAR
KEPRI
JATIM
ACEH
NTT
RIAU
BALI
NTB
DKI
AKN AKB AKABA
Penyebab kematian
kebanyakan
penyebab endogen
RPJMN: 24
• Penyebab kematian pada masa neonatal pada
umumnya berkaitan dengan kesehatan ibu
selama hamil, kesehatan janin selama dalam
kandungan, dan proses pertolongan
persalinan yang diterima ibu/bayi, yaitu
asfiksia, hipotermia karena
prematuritas/BBLR, trauma persalinan dan
tetanus neonatorum.
31
PENYEBAB LANGSUNG KEMATIAN NEONATAL
4%
6%
7%
37% Asfiksia
Prematur
12%
Sepsis
Hipotermi
Masalah hematologi
lain-lain
34%
Penyebab kematian
kebanyakan penyebab
endogen 32
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL
TAHUN 2012 DI PROVINSI NTT
34
AKB NTT
Provinsi NTT
AKB 45/1.000 KH dan AKN 26/1.000 KH (SDKI, 2012)
70% bayi di NTT Indonesia:
meninggal pada masa AKB 32/1.000 KH, AKN 19/1000 KH
neonatal (karena
asfiksia dan BBLR)
AKBAL
D5
X 1000( k )
B
DIARE DAN PNEUMONIA
merupakan penyakit
infeksi sebagai penyebab
utama kematian
38
Menurunkan kejadian gizi kurang, berarti
menurunkan kematian bayi dan balita
Malaria
ISPA 5%
19% Diare
19%
Gizi kurang
Campak
54%
7%
Lainnya
32%
Perinatal Sumber: WHO, 2002
18%
54% penyebab kematian bayi dan balita dipengaruhi oleh faktor gizi
Sebagian besar
manusia
meninggal karena
akumulasi dari
beberapa kejadian
kesakitan