Anda di halaman 1dari 43

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

SEKSI KESGA dan GIZI MASYARAKAT


DINAS KESEHATAN PROVINSI JATIM

TRENGGALEK, 04 MEI 2017

Kemenkes RI
ANALISA SITUASI

Kemenkes RI
UHH DAN JUMLAH PENDUDUK LANSIA DI INDONESIA

 UHH di Indonesia meningkat dari 69 th (2008) --> menjadi 70,8 th (2015) -- > diperkirakan
meningkat menjadi 72,2 th (2030-2035)
 Jml Lansia berdasarkan SP th 2010 :18,1 juta jiwa (7,6% dari total pddk) -- > Susenas
th 2014 mencapai 20,24 juta jiwa (8,03% dari total pddk), tahun 2035 diperkirakan akan
mencapai 41 juta jiwa

UHH Indonesia tahun 2008-2015 dan Persentase Penduduk Lansia di


proyeksi tahun 2030-2050 Indonesia tahun 2010 -2035
Kemenkes RI
SEBARAN POPULASI LANSIA MENURUT PROVINSI

Susenas 2012
Kemenkes RI
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup
(pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015


1990 2000 Cedera
2010 Cedera
2015
Cedera Cedera
8% 9% 13%
7%

Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Penyakit Menular Penyakit 33% 30%
Penyakit
Tidak 43% Tidak
Menular Penyakit Penyakit
56% Menular Menular Tidak
Tidak
37% 49% Menular
Menular
57%
58%

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)


 hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
Kemenkes RI
STATUS KESEHATAN LANJUT USIA
Masalah Kesehatan Lanjut Usia
(Riskesdas 2013)
Prevalensi
Masalah
No 55-64 65-74
Kesehatan 75 + tahun
tahun tahun
1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8 PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN
(BPJS KESEHATAN)
2 Artritis 45 51.9 54.8
3 Stroke 33 46.1 67 • Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan
4 PPOK 5.6 8.6 9.4 Tahun 2014: 42,6 Trilyun
• Rasio Klaim : 104%
5 DM 5.5 4.8 3.5
6 Kanker 3.2 3.9 5
Penyakit Jantung
7 2.8 3.6 3.2
Coroner
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1
9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1
10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6

Sumber: BPJS Kesehatan


Kemenkes RI
Proporsi Lansia menurut kombinasi
Penyakit yang diderita

Kemenkes RI
Kondisi Lanjut Usia

Angka Kesakitan Lansia tahun 2014 sebesar 25,05% menunjukkan bahwa satu dari
empat Lansia mengalami sakit. Perkembangan derajat kesehatan Lansia relatif
membaik selama empat tahun terakhir, baik Lansia yang tinggal di perkotaan maupun
pedesaan.
Sumber : BPS, Susenas 2011-2014
Kemenkes RI
POTENSI LANJUT USIA
Proporsi Penduduk 15 Tahun keatas dan Lansia
Menurut Jenis Kegiatan, 2014

48% Lansia masih bekerja, 30% mengurus rumah tangga dan 22% melakukan kegiatan
lainnya. Kegiatan lainnya antara lain berbagai kegiatan selain bekerja, mencari pekerjaan dan
mengurus rumah tangga (seperti : rekreasi, olahraga, hiburan, kegiatan sosial, kegiatan
keagamaan dan kegiatan kemasyarakatan). Hal ini menunjukkan potensi Lansia untuk dapat
berkarya dan berdaya guna (Lansia Potensial).
Kemenkes RI Sumber : BPS, Sakernas 2014
KEBIJAKAN PELAYANAN
KESEHATAN LANJUT USIA

Kemenkes RI
KERANGKA PIKIR
KOMITMEN GLOBAL
KOMITMEN NASIONAL
FAKTOR FAKTOR
• Kecenderungan penyakit degeneratif PENDUKUNG PENGHAMBAT
makin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah lansia KONDISI YANG DIHARAPKAN
• Kebutuhan biaya yang tinggi untuk
1. Tersedianya fasyankes yang

GAP
perawatan penyakit degeneratif
mampu memberikan
pelayanan Lansia sesuai
MASALAH standar
2. Meningkatnya kepedulian dan
pelayanan publik terhadap
1. Fasyankes yang ramah Lansia kualitas dan akse kesehatan
belum tersedia secara memadai PRAKONDISI Lansia
2. Kurangnya pengetahuan dan
1.UHH meningkat 3. Terwujudnya Lansia yang
perhatian masyarakat terhadap -- > lansia ↑ sehat, mandiri aktif dan
produktif dalam konteks
kesehatan Lansia
kesehatan keluarga
3. Anggapan sebagian masyarakat
bahwa Lansia itu identik dengan
ketidak berdayaan dan sakit- SASARAN STRATEGIS
sakitan Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan
bagi Lansia di fasyankes primer dan rujukan serta
KONDISI SAAT INI pemberdayaan potensi Lansia
LANDASAN HUKUM : • Permenkes 79/2014 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di
11RS
• UU No. 39 th 1999 ttg Hak Asasi Manusia
• UU No. 13 th 1998 ttg Kesejahteraan Lansia • Permenkes 67/2015 ttg Penyelenggaraan Yankes Lansia di
• PP No. 43 th 2004 ttg Pelaksanaan Upaya Peningkatan Puskesmas
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia • Permenkes 25/2016 ttg RAN Kesehatan Lansia tahun 2016-2019
Kemenkes RI
PROGRAM KESEHATAN KELUARGA
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN
HULU  HILIR
• Penjaringan kes. Peserta didik •Penjaringan kes. peserta didik
• Kespro remaja •BIAS, UKS
• Konseling: Gizi HIV/AIDS,NAPZA dll •PMT-AS
• Pemberian Tablet
tambah darah
Anak SD
PUS & WUS
Balita
• Konseling Kespro
• Pelayanan KB Anak SMP/A & remaja
• KIE Kespro Catin • Pemantauan
• PKRT pertumbuhan &
perkembangan
Lansia berkualitas Bayi • PMT

Persalinan, nifas &


neonatal
•ASI eksklusif
Pemeriksaan •Imunisasi
• Pelayanan Kes. Santun Lansia Kehamilan dasar lengkap
• Posyandu Lansia •P4K Mendorong persalinan di • MP-ASI
• Peningkatan kualitas Hidup •Buku KIA Fasyankes •Penimbangan
•ANC terpadu •APN (MAK III) dan KF •Vit A
Mandiri (Home care/long term
•Kelas Ibu Hamil • IMD, Vit K 1 inj, Imm Hep B •MTBS, MTBM
care) • Rumah Tunggu
• Perlambatan proses •Fe & asam folat
• Kemitraan Bidan Dukun
Degeneratif (fisik,12
kognitif) •PMT ibu hamil
• KB pasca persalinan
• Peran dalam kes .Keluarga dan •TT ibu hamil • PONED-PONEK
masy.
Kemenkes RI
TUJUAN
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi


Lansia di fasyankes primer dan rujukan serta
pemberdayaan potensi Lansia

Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai Lansia yang


sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna bagi keluarga
dan masyarakat

Kemenkes RI 13
SASARAN PROGRAM
LANGSUNG
 Pra Lansia TAK LANGSUNG
(45-59 th)  Organisasi
 Lanjut Usia sosial/ Ormas
(60-69 th)  Masyarakat luas
 Lansia Risti  Ibu Hamil,bayi,
(> 70 th / 60 – 69 th dg balita, usia
masalah kes) sekolah, remaja
 Keluarga dan usia subur
 Masyarakat tmpt Lansia
berada

Kemenkes RI 14
RAN KESEHATAN LANJUT USIA TAHUN 2016 - 2019

1. Memperkuat dasar hukum pelaksanaan pelayanan


STRATEGI kesehatan lanjut usia
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjutan yang melaksanakan
pelayanan kesehatan santun lanjut usia
3. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan
jejaring pelaksanaan pelayanaan kesehatan lanjut
usia yang melibatkan LP, LS, organisasi profesi,
lembaga pendidikan, lembaga penelitian, LSM,
dunia usaha, media dan pihak terkait lainnya.
4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di
bidang kesehatan
5. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan
keluarga, masyarakat, dan lanjut usia
6. Meningkatkan peran serta Lansia dalam upaya
peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat
Kemenkes RI
PENGEMBANGAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
Melalui PROGRAM TERINTEGRASI
dengan melibatkan lintas program dan Lintas Sektor

1. Pengembangan dan Penguatan Pelayanan dasar -- > Pengembangan Puskesmas yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan Santun Lansia

2. Pengembangan Pelayanan Rujukan -- > Pengembangan RS yang mempunyai pelayanan Geriatri


Terpadu

3. Peningkatan Pelayanan Home Care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat

4. Pengembangan pelayanan Long Term Care

5. Peningkatan pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia

6. Peningkatan pemberdayaan Lansia dalam keluarga/masyarakat

7. Peningkatan pelayanan integrasi dengan Lintas Program melalui pendekatan siklus hidup

8. Peningkatan kemitraan dengan LS,TOMA,TOGA,LSM,ORMAS, Swasta, dll


16
Kemenkes RI
dilaksanakan secara komprehensif meliputi upaya promotif, preventif kuratif, rehabilitatif
dan rujukan kepada Lanjut Usia, yang dilakukan secara proaktif, baik,sopan, memberikan
kemudahan dan dukungan bagi Lanjut Usia

KOTA PALU 1. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas


2. Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan
penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses
3. Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut usia dan
keluarga secara berkesinambungan (continum of care)
4. Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat
menjangkau sebanyak mungkin sasaran lanjut usia
yang ada di wilayah kerja Puskesmas --- > Posyandu
KOTA DUMAI
Lansia
5. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan
pendekatan siklus hidup
6. Melakukan kerjasama dengan lintas sektor, termasuk
organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dengan
asas kemitraan

Kemenkes RI
18
Kemenkes RI
Poli khusus Lansia
Ruang Tunggu Khusus Lansia

19
Kemenkes RI
Puskesmas Santun Lanjut Usia - Puskesmas Kotagede I Yogyakarta

Kemenkes RI
PELAYANAN KEPADA PRA LANSIA/LANSIA

• Peningkatan kesehatan: senam/latihan fisik, senam vitalisasi otak


• Penyuluhan kesehatan: PHBS, konsumsi gizi seimbang dan aktifitas
sosial
• Deteksi dini: pemeriksaan secara berkala, setiap bulan melalui
Kelompok Lanjut Usia (Posyandu/Posbindu/Karang Lansia, dll) atau di
Puskesmas
• Pengobatan penyakit: apabila terdapat gangguan kesehatan/penyakit
fisik dan/atau psikis upaya rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
• Upaya rehabilitatif: upaya medis, psikososial dan edukatif
mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan fungsional dan
kemandirian
• Pengembangan peran Pra Lansia/Lansia: dalam meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat

Kemenkes RI
PELAKSANAAN PELAYANAN
ALUR PELAYANAN

LANJUT USIA

Loket Pendaftaran

Ruangan Pemeriksaan
Lanjut Usia Rawat Jalan (Poliklinik)
Pengkajian Paripurna •Asesmen dan konsultasi
Pasien Lansia •Kuratif primer
•Intervensi psikososial
Masalah Kesehatan Lansia •Rehabilitasi primer

Ruang kegiatan Lanjut Usia


Rencana Tatalaksana •Terapi terpadu (promotif, preventif,
Komprehensif oleh rehabilitatif)
•dll
Dokter

Rawat Inap

Home Care

Rujuk ke RS

Kemenkes RI
PELAYANAN KEPADA LANSIA
A. Pengkajian Paripurna Pengelompokan: Program
Geriatri (P3G)
Tujuan: Menapis dan a.Lansia sehat dan Ikut kegiatan di
mengelompokkan usia lanjut ~ mandiri Kelompok Lansia/
status fungsionalnya b.Lansia sehat dengan Posyandu
– Lansia yang berkunjung ke ketergantungan ringan Lansia/Posbindu aktif
Puskesmas pada kontak
pertama dengan petugas c.Lansia sehat dengan • Rujuk ke RS atau
kesehatan dilakukan: ketergantungan sedang • Layanan home care -
pengkajian paripurna d.Lansia dengan - > melibatkan pelaku
menggunakan ketergantungan berat/ rawat/pendamping/
Comprehensive Geriatric total Pramusila(caregiver)
Assessment (CGA).
e.Lansia pasca-rawat
– Dilakukan oleh tim yang • Layanan home care -
(dua minggu pertama)
dipimpin oleh dokter - > melibatkan pelaku
f. Lansia yang rawat/pendamping
– Paripurna: tidak hanya
memerlukan asuhan (caregiver)
melakukan pengobatan tapi
nutrisi
juga perlu melakukan • Ketergangan ringan –
berbagai upaya promotif, g.Lansia yang sedang -- > dapat ikut
pencegahan penyakit, serta memerlukan kegiatan kelompok
pencegahan komplikasi dan pendampingan Lansia dibawah
pendekatan rehabilitatif (memiliki masalah pengawasan dokter
psiko-kognitif
Kemenkes RI
PELAYANAN KEPADA LANSIA
B. Pelayanan kepada lansia sehat
Tujuan: mempertahankan derajat status fungsionalpaling optimal.
Aktivitas:
• Latihan fisik (senam Lanjut Usia, senam osteoporosis, senam
poco2, dll) sesuai kebutuhan
• Stimulasi kognitif
• Pemberian makanan tambahan
• Penyuluhan kesehatan primer
• Berinteraksi sosial
• Menggali potensi untuk diberdayakan secara optimal bagi
keluarga dan masyarakat

C. Pelayanan kepada lansia sakit

D. Rujukan

Kemenkes RI
Kegiatan Luar Gedung Puskesmas
1. Posyandu Lansia
 Posyandu lansia merupakan salah satu bentuk UKBM sebagai wadah pelayanan kepada Lansia di
masyarakat
 Proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama LSM, LS, swasta,
organisasi sosial, ormas, dll
 Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kader dengan pendampingan dari tenaga kesehatan Puskesmas
dengan pelayanan kesehatan yang menitik beratkan pada upaya promotif dan preventif

25 Akan dilakukan revisi pedoman


Kemenkes RI
penyelenggaraan Posyandu Lansia
Kegiatan Luar Gedung (lanjutan)

2. Pelayanan perawatan lansia di rumah (home care)


dan Long Term care
3. Pemberdayaan Lansia dalam meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat: penyuluhan ttg kes ibu, kes anak dan
remaja, KB, kes usia dewasa dan kes lanjut usia,
pemanfaatan potensi lainnya
4. Pelayanan Lansia di Panti Lansia (panti wredha)

Puskesmas harus melakukan pembinaan dan pelayanan


kesehatan secara berkala ke panti lansia yg ada di wilayah
kerjanya, minimal 1 kali dalam sebulan.

Kemenkes RI
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
DI RUMAH SAKIT

 Tempat rujukan --- > RS Kabupaten dan RS Provinsi


 RS menerima rujukan dari Puskesmas bagi Lansia yg tidak
mampu ditangani di Puskesmas
 Rumah Sakit harus disiapkan dengan sumber daya dan tenaga
yang profesional
- Dokter spesialis penyakit dalam/geriatri
- Dokter umum terlatih geriatri
- Tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya
- Fisioterapist
- dll
 Pelayanan di Rumah Sakit dilaksanakan di Poliklinik Geriatri
Terpadu yang melibatkan interdisiplin ilmu.
Kemenkes RI 27
PELAYANAN KESEHATAN GERIATRI KOMPREHENSIF

PREVENTIF PROMOTIF KURATIF REHABILITATIF PALIATIF

PENDEKATAN TIM TERPADU


Kemenkes RI
TINGKATAN PELAYANAN GERIATRI DI RS
Berdasarkan kemampuan pelayanan, pelayanan Geriatri di Rumah
Sakit dibagi menjadi:

a. Sederhana b. Lengkap c. Sempurna d. Paripurna


• Jenis pelayanan paling • Jenis pelayanan paling • Jenis pelayanan paling • Jenis pelayanan :rawat
sedikit : rawat jalan, sedikit : rawat jalan, sedikit : rawat jalan, jalan, Klinik Asuhan
kunjungan rumah (home rawat inap akut, rawat inap akut, klinik Siang, rawat inap akut,
care). kunjungan rumah (home asuhan siang, kunjungan rawat inap kronik, rawat
care). rumah (home care). inap Psikogeriatri,
• Tim : a. dokter spesialis
• Tim : a. dokter spesialis • Tim : a. dokter spesialis penitipan Pasien Geriatri
penyakit dalam; b. dr (respite care), kunjungan
penyakit dalam; b.dr Sp penyakit dalam; b. Dr Sp
Spesialis lain sesuai Rehab Medik c. dr Sp Rehab Medik; c. Dr Sp rumah (home care), dan
dengan jenis penyakit Jiwa; d.dr Sp lainnya jiwa/psikiater; d. dr Sp Hospice
Pasien Geriatri; c. dokter; sesuai dengan jenis lainnya sesuai dengan • Tim : a. dokter spesialis
d.perawat terlatih penyakit Pasien Geriatri; jenis penyakit Pasien penyakit dalam
keperawatan gerontik e.dokter; f. perawat Geriatri; e. dokter; f. konsultan Geriatri; b. dr
atau pelatihan terlatih keperawatan perawat terlatih Sp Rehab Medik; c. dr Sp
keterampilan inteligensia; gerontik atau pelatihan keperawatan gerontik jiwa/psikiater; d. dr Sp
d.apoteker; f.tenaga gizi; keterampilan intiligensia; atau pelatihan lainnya sesuai dengan
g.apoteker; h. tenaga keterampilan inteligensia; jenis penyakit Pasien
g. fisioterapis; dan h.
gizi; i. fisioterapis; j. g. apoteker; h. tenaga Geriatri; e. dokter;
okupasi terapis okupasi terapis k. gizi; i. fisioterapis; f.perawat terlatih
psikolog; dan l.pekerja j.okupasi terapis; keperawatan gerontik
sosial. k.terapis wicara; atau pelatihan
l.perekam medis; keterampilan inteligensia;
m.psikolog; dan n.pekerja g. apoteker; h. tenaga
sosial. gizi; i.fisioterapis;
j.okupasi terapis;
k.terapis wicara;
l.perekam medis;
m.psikolog; dan n.pekerja
sosial;

Kemenkes RI
INDIKATOR PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA

Kemenkes RI
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
(TINGKAT PUSKESMAS)
INPUT PROSES OUTPUT

• Jumlah petugas terlatih • Frekuensi penyuluhan • Presentase angka


• Ketersediaan dana untuk kesehatan berkala cakupan pelayanan
kegiatan kesehatan usia • Frekuensikegiatan deteksi kesehatan LanjutUsia
lanjut dini kesehatan Lanjut Usia • Persentase Lanjut Usia
• Ketersediaan sarana: • Frekuensi kegiatan yang dirujuk ke rumah
KMS, Buku Pemantauan konseling kesehatan sakit
Kesehatan Pribadi Lanjut Lanjut Usia • Persentase
Usia, Lansia KIT • Jumlah Pasien Geriatri Kelompok/Posyandu
• Frekwensi pertemuan yang dirujuk Lanjut usia yang aktif
koordinasi • Frekuensi kegiatan senam • Persentase Lanjut Usia
• Jumlah kelompok usia Lanjut Usia yang mandiri.
lanjut yang ada. • Jumlah Kelompok Lanjut • Persentase lanjut usia
• Jumlah kader kesehatan Usia yang dibina yang menjadi peserta
usia lanjut yang aktif. Jaminan Kesehatan
• Frekuensi pembinaan ke Nasional
• Pedoman-pedoman yang Panti Wredha
ada tentang kesehatan • Ada atau tidak proses
lanjut usia pencatatan dan pelaporan
termasuk kelengkapannya.

Kemenkes RI
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA
(NASIONAL)

No INDIKATOR TARGET
2015 2016 2017 2018 2019

1 Persentase Puskesmas yang 10% 20% 30% 40% 50%


menyelenggarakan pelayanan santun
lanjut usia

DEFINISI OPERASIONAL :
Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan santun lanjut usia adalah :
Puskemas yang
1. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas -- > Petugas terlatih atau
memahami pelayanan kesehatan lansia dan geriatri
2. Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana
yang aman dan mudah diakses
3. Melakukan pelayanan secara pro-aktif --- > minimal 50% desa mempunyai
Posyandu Lansia
4. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
Kemenkes RI
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
lanjutan

TARGET
No INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
2 Jumlah RS yang menyelenggaran 10 12 15 20 26
layanan geriatri terpadu Diharapkan dapat di dorong sejalan dengan
pengembangan RS Rujukan Nasional dan
Regional

3 Persentase Puskesmas dengan 10% 20% 30% 40% 50%


Posyandu lansia aktif di setiap desa

4 Persentase Puskesmas 5% 10% 15% 20% 25%


melaksanakan home care lanjut usia
5 Persentase Lansia yang mendapatkan - 25% 35% 50% 75%
pelayanan

Kemenkes RI
SPM KESEHATAN LANSIA

Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas


mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan


Skrining Kesehatan Sesuai Standar pada warga negara
usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya minimal 1 kali
dalam kurun waktu satu tahun.

TARGET : 100 persen

Kemenkes RI
HASIL PENGEMBANGAN PROGRAM HINGGA TAHUN 2015

 Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan


Santun Lansia sebanyak 1.066 Puskesmas
 Jumlah Kelompok Lanjut Usia (Posyandu Lansia) yg memberikan
pelayanan promotif dan preventif ada 86.000 yang tersebar di
semua provinsi
 RS yang mempunyai pelayanan geriatri terpadu ada 10 di 8 Provinsi
yaitu:
RSCM - Jakarta, RSUP Karyadi - Semarang, RSUP Sardjito -
Yogyakarta, RSUP Sanglah - Denpasar, RSHS - Bandung, RSUP
Wahidin - Makassar, RSUD Soetomo - Surabaya, RSUD Moewardi -
Solo, RSUP Adam malik- Medan, RSU Syaiful Anwar – Malang

Kemenkes RI
HASIL PENGEMBANGAN PROGRAM
Masih perlu
HINGGA TAHUN 2016 konfirmasi

 Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan


Santun Lansia sebanyak 220 Puskesmas
 Jumlah Kelompok Lanjut Usia (Posyandu Lansia) yg memberikan
pelayanan promotif dan preventif ada 16384 dari 9047 desa yang
tersebar di seluruh Jatim.
 RS yang mempunyai pelayanan geriatri terpadu ada 2 di Jatim
yaitu:
RSUD Soetomo – Surabaya,RSU Syaiful Anwar – Malang

Kemenkes RI
DATA PUSKESMAS MENYELENGGARAKAN Masih perlu
PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANSIA konfirmasi

Kemenkes RI
Masih perlu
DATA POSYANDU LANSIA konfirmasi

Kemenkes RI
PEDOMAN YANG SUDAH ADA

Kemenkes RI
PEDOMAN YANG AKAN DISUSUN
1. Pedoman Pemberdayaan Lansia dalam meningkatkan Status
Kesehatan Keluarga bagi Petugas Kesehatan (hampir final)
2. Pedoman Pelayanan Kesehatan pada Perawatan Jangka Panjang
Lansia bagi Petugas Kesehatan (sedang disusun tahun 2017)
3. Pedoman Penyelenggaraan Posyandu Lansia terintegrasi (akan
disusun tahun 2017)
4. Buku Saku Kesehatan Lansia bagi Petugas Kesehatan (akan
disusun tahun 2018)
5. Buku Saku Kesehatan Lansia bagi Kader (akan disusun tahun
2018)
6. Penyusunan pedoman teknis pelayanan lansia bagi calon jamaah
haji (akan disusun tahun 2018)

Kemenkes RI
MENU DEKON KESEHATAN LANSIA TAHUN 2018

NO KEGIATAN/KOMPONEN
1 Pelatihan pelayanan kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi petugas
puskesmas
2 Sosialisasi Pedoman Kesehatan Lanjut Usia
3 Kampanye Kesehatan lansia dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional

4 MONEV/BIMTEK/FASILITASI
1. Monitoring Evaluasi Provinsi-Kabupaten-PKM
2. Monitoring evaluasi Kabupaten-Puskesmas

Kemenkes RI
PERINGATAN HLUN 2017
Peringatan HLUN 2017 pada tanggal 29 Mei 2017

Tema HLUN 2017 :


“Hidup Bermartabat di Usia Senja, Lanjut Usia Sejahtera”

Sub Temanya :
“Bersama Membangun Kepedulian Terhadap Lanjut Usia

Sub Tema bidang kesehatan :


“Giatkan GERMAS ..... Wujudkan Lansia Sehat, Mandiri,
Aktif dan Produktif”.

Kemenkes RI
Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai