Anda di halaman 1dari 42

MORTALITAS (KEMATIAN)

Pengantar:

• Kematian terkait dengan masalah sosial dan


ekonomi
• Komitmen SDGs  pada tahun 2030:
- Menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya
hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan
Angka Kematian Balita 25 per 1000.
- Angka Kematian Ibu menjadi kurang dari 70 per
100.000 kelahiran
• Informasi kematian berguna untuk:
- Proyeksi penduduk  untuk perencanaan
pembangunan
- Evaluasi program yang terkait dengan kebijakan
kependudukan
Konsep “Mortalitas”
Definisi (UN dan WHO):

Mati (death):
keadaan menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap
saat setelah kelahiran hidup

• Mati hanya bisa terjadi setelah terjadi kelahiran hidup


• Keadaan mati selalu didahului dengan keadaan hidup
- Tidak ada mati kalau tidak pernah ada hidup
- “lahir mati” tidak dimasukkan dalam mati maupun
hidup
Lahir Mati (fetal death):
 Peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan
dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut
dikeluarkan dari rahim ibunya

Lahir mati dibedakan menjadi:


• Stillbirth (late fetal death): Merupakan kematian bayi yang cukup
masanya pada waktu keluar dari rahim (berumur paling sedikit 28
Minggu) minggu)
• Aborsi/keguguran: kematian janin yang terjadi pada awal kehamilan
UKURAN DEMOGRAFI YANG TERKAIT DGN KEMATIAN

‘Rate’/’Angka’

• Ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian


demografis (kelahiran, kematian, migrasi) selama
periode tertentu.
• Merupakan hasil pembagian antara jumlah kejadian
yang terjadi selama periode tertentu dengan jumlah
penduduk yang mempunyai risiko mengalami kejadian
tersebut pada periode yang sama.
• Pembilang merupakan bagian dari penyebut
• Penyebut disebut juga sebagai “person-years lived
exposed to risk”
Konsep “Person-Years Lived”
• Jumlah orang yang mempunyai risiko mengalami
suatu kejadian demografi (kematian, melahirkan, dan
migrasi)
• Diterjemahkan sebagai “Tahun Orang Hidup”
• Karena sulit untuk mendapat data yang akurat,
“tahun orang hidup” diperkirakan dengan
menggunakan asumsi bahwa jumlah kelahiran/
kematian/pindah adalah sama sebelum dan
sesudah pertengahan dari suatu periode, atau
sama dengan jumlah penduduk tengah periode,
yaitu rata-rata dari penduduk awal tahun dan akhir
tahun  disebut juga “mid-year population”
‘Ratio’/’Rasio’

• Ukuran yang merupakan hasil perbandingan antara


dua angka yang berbeda
• Pembilang bukan bagian dari penyebut (tidak ada
kaitan)
• Contoh:
rasio jenis kelamin = jumlah penduduk laki-laki dibagi
jumlah penduduk perempuan
• Dalam mendefinisikan angka dan rasio, harus
jelas :
- Kapan (waktu berlakunya ukuran/kejadian)

- Siapa (ukuran mengenai populasi yang


mana)
- Apa (ukuran atas kejadian apa)
Indikator Mortalitas

• Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate


(CDR)

• Angka Kematian Bayi (AKB)

• Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)

• Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)

• Angka Kematian IBU (AKI)

• Angka/Usia Harapan Hidup


Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate : CDR)

• Besarnya kematian yang terjadi pada suatu periode


(tahun) tertentu untuk setiap 1000 penduduk pada
tengah tahun yang sama

• Rumus : D x k
CDR = P

• dimana :
- D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
- P = Jumlah penduduk pd pertengahan tahun tertentu
- k = konstanta (1000)
Contoh:

Data Susenas tahun 2003 menunjukkan:


- jumlah kematian: 767.740 jiwa
- jumlah penduduk pertengahan tahun 2003: 214.374.096 jiwa

D
CDR = ---- x k
P
767.740
= --------------- x 1000 = 3.5 per 1000 pddk
214.374.096

Seperti fertilitas, ukuran ini juga sangat kasar karena


membandingkan jml kematian dgn jml penduduk tengah
tahun, padahal kematian menurut umur cukup bervariasi.
KELEBIHAN CDR:

1. Mudah dihitung dengan cepat, karena itu bisa


segera diinformasikan ke masyarakat
2. Dapat memberi kesimpulan awal/ petunjuk
pendahuluan mengenai tingkat kematian, serta
bisa juga diketahui trend-nya
3. Dapat untuk menyelidiki fluktuasi kematian pada
periode waktu tertentu
4. Tidak memerlukan data kematian berdasarkan
kriteria tertentu
KELEMAHAN CDR:
1. Tidak menggambarkan kematian berdasarkan kriteria /
variabel tertentu
2. Hasilnya merupakan angka rata-rata, sedangkan
tingkat kematian antara kelompok dalam populasi
mungkin berbeda
3. Kurang aman untuk tujuan komparasi / perbandingan,
sehingga harus hati-hati
4. Dalam sensus penduduk atau survei, kematian yg
dilaporkan terjadi di waktu lampau  kemungkinan
lupa
Angka Kematian Menurut Umur
(Age-Specific Death Rate : ASDR)

• Definisi:
banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu
per 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama
pada tengah tahun yang sama
• ASDR lebih rinci dibanding CDR karena melihat
kematian pada kelompok umur tertentu

• Risiko kematian berbeda antara satu kelompok


penduduk dgn klpk penduduk lainnya  umumnya
ASDR diagregasikan menurut jenis kelamin, tempat
tinggal (desa-kota), dan karakteristik sosial -
ekonomi
Rumus ASDR untuk kelompok umur i:

Di
ASDRi = ---- x k
Pi

dimana: Di = jml kematian kelompok umur i


Pi = jml penduduk kelompok umur i tengah tahun
k = konstanta (1000)
Contoh:

• Tahun 2020 jml penduduk umur 40-44 tahun: 6.424 jiwa


• Jml kematian penduduk umur 40-44 tahun pada
pertengahan tahun 2020: 92 jiwa
D40-44
ASDR40-44 = --------- x 1000
P40-44

92
= -------- x 1000
6.424

= 14,3 per 1000 pddk 40-44 tahun


• Risiko kematian berbeda antara satu klpk umur dgn
klpk umur lainnya, relatif lebih tinggi pd umur sangat
muda dan tua  grafik menyerupai huruf “U”
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate: IMR)

Definisi:
banyaknya kematian bayi (anak usia kurang satu
tahun) pada suatu tahun tertentu per 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama

D<1
Rumus: IMR = ------ x k
B

dimana: D<1 = jml kematian bayi selama satu tahun


B = jml lahir hidup selama tahun yg sama
k = konstanta (1000)
Contoh:

Pada tahun 2019 jml kematian bayi: 16.658 jiwa


Jml kelahiran hidup selama tahun 2019: 342.692 jiwa.

D<1
IMR = ------ x k
B

16.658
= ---------- x 1000
342.692

= 48,6 per 1000 kelahiran hidup


Agar tidak ‘over-estimated’, angka kematian bayi bukan
Merupakan ‘rate/angka’ melainkan ‘ratio’, sehingga:

• Menggunakan pendekatan ‘kejadiannya’ dan bukan


‘risiko/risk’

• Penyebut menggunakan jumlah kelahiran (jumlah bayi


lahir hidup) dan bukan jumlah bayi pada pertengahan
tahun
• Angka kematian bayi mencerminkan:
- besarnya masalah kesehatan yang berkaitan
langsung dgn kematian bayi, spt diare, infeksi saluran
pernapasan, kurang gizi dll.
- tingkat kesehatan ibu  kebijakan KB & KIA (ANC,
PNC, dll.)
- tingkat sosial ekonomi masyarakat

• Angka kematian bayi juga dipakai sebagai angka


probabilitas untuk mengukur risiko kematian bayi saat
lahir sampai menjelang ulang tahun pertama.
Angka Kematian Bayi di Indonesia
1967 – 2002/3
160
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran

140 142(a)

120
112(b)
100

80 70(d) 68(e)
75(c)
60 57(f)
46(g)
35(h)
40

20

0
1967 1978 1982 1987 1989 1993 1995 2002/3

Sumber : (a) Sensus 1971, (b) Sensus 1980, © SPI 1987,


(d) Sensus 1990, (e) SDKI 1991, (f) SDKI 1994,
(g) SDKI 1997, (h) SDKI 2002/03
Angka Kematian Neo-Natal

Definisi:
kematian yang terjadi sebelum bayi berumur
satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup
pada satu tahun tertentu
D0-<1 bulan
Rumus: IMR = ------------- x k
B

dimana D0-<1 bulan = jml kematian bayi umur 0 - kurang 1


bulan pada satu tahun tertentu di
daerah tertentu
B = jml kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu di daerah tertentu
k = konstanta (1000)
Angka Kematian Post Neo-Natal

Definisi:
banyaknya kematian yang terjadi pada bayi yang berumur
antara 1 bulan sampai kurang 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup pada satu tahun tertentu

Rumus: D1 bln -<1 thn


IMR = ---------------- x k
B

dimana D1 bln-<1thn = jml kematian bayi umur 1 bulan - kurang


1 tahun pada satu tahun tertentu di
daerah tertentu
B = jml kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu di daerah tertentu
k = konstanta (1000)
Bagan Definisi Kematian Bayi

Post-neonatal
mortality

Infant Mortality
28 days
Neonatal mortality

One week
live birth
Stillbirths (late foetal Perinatal
deaths) deaths

28 weeks Foetal deaths


gestation
Miscarriage (early
foetal deaths)

conception Sumber: Rowland, 2003 hal. 202


Angka Kematian Balita

Definisi:
Banyaknya kematian anak berumur 0-5 tahun selama
satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama
pada pertengahan tahun tsb.
D0 – 5 thn
Rumus: AKBa (0- 5 th) = ------------ x k
P 0 - 5 thn

dimana D0-5 thn = jml kematian anak berusia 0-5 th (belum


tepat 5 thn) pada satu tahun tertentu di daerah
tertentu
P = jml penduduk berusia 0-5 th pada pertengahan
tahun tertentu di daerah tertentu
k = konstanta (1000)
Angka Kematian Anak

Definisi:
Banyaknya kematian anak berumur 1-5 tahun selama
satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama
pada pertengahan tahun tsb.
D1 – 4 thn
Rumus: AKA (1- 4 th) = ------------ x k
P 1-4 thn

dimana D1- 5 thn = jml kematian anak berusia 1-4 th (belum


tepat 5 thn) pada satu tahun tertentu di daerah
tertentu
P = jml penduduk berusia 1-4 th pada pertengahan
tahun tertentu di daerah tertentu
k = konstanta (1000)
Angka Kematian Ibu (AKI)

Definisi “Kematian Ibu”:


kematian yang berkaitan dengan kehamilan dan
persalinan oleh sebab apapun, tetapi bukan kecelakaan
atau kelalaian, dan terjadi selama kehamilan sampai
dengan 42 hari setelah persalinan (masa nifas) serta
tidak tergantung umur atau letak kehamilan (WHO)

Ada 2 ukuran:
• Maternal mortality rate
• Maternal mortality ratio
Maternal Mortality Rate

• Definisi:
banyaknya kematian perempuan pada saat hamil
atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan
tanpa memandang lama dan tempat persalinan,
yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab
lain, pada suatu periode (tahun) per 100.000
perempuan yang mempunyai risiko mengalami
kematian tersebut pada periode/tahun yang sama

• digunakan dalam laporan SDKI 2002-2003


• Rumus Maternal Mortality Rate:

Jumlah kematian ibu pada tahun tertentu x 100.000


Jumlah perempuan umur 15-49 tahun

• Angka ini menunjukkan frekuensi perempuan usia


produktif yang terekspos risiko kematian akibat
kehamilan/kelahiran (Rowland, 2003)

• Jumlah perempuan umur 15-49 tahun disebut juga


“person years lived exposed to risk” yaitu jumlah
orang yang mempunyai risiko mengalami kematian
karena kehamilan/persalinan (sesuai definisi
kematian ibu)
Maternal Mortality Ratio

• Definisi:
banyaknya kematian ibu pada waktu hamil atau
selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lama & tempat kelahiran, yg disebabkan
krn kehamilannya atau pengelolaannya, bukan oleh
sebab-sebab lain pada suatu periode (tahun) per
100.000 kelahiran hidup pada periode/tahun yang
sama

• lebih umum digunakan, dan disebut juga sebagai


“Angka Kematian Ibu”

• digunakan dalam SDGs


• Rumus Maternal Mortality Ratio:

Jumlah kematian ibu pada tahun t x 100.000


Jumlah kelahiran hidup pada tahun t

Ukuran ini mengindikasikan:


• risiko kematian ibu di antara perempuan yg sedang
hamil
• status kesehatan seorang perempuan, akses kepd
pelayanan kesehatan dasar, dan kualitas pelayanan
kesehatan yg diterima perempuan tsb.
Contoh:

Pada tahun 2018 jumlah kematian ibu karena kehamilan dan


atau persalinan: 250 jiwa
Jumlah kelahiran hidup selama tahun 2018: 81.376 jiwa

Maternal mortality ratio:


250
= ----------- x 100.000
81.376

= 307 per 100.000 kelahiran hidup


Angka Kematian Ibu di Indonesia
1986 - 2002/3

500
400 450
334 336
300 390
200
100
0
1986 1994 1997 2003

Sumber:
- SKRT 1985/1986
- SDKI 1994, 1997, 2003/3
Persentase Kematian Maternal di Indonesia
Menurut Penyebab Kematian
SKRT Tahun 1995 dan 2001
PENYEBAB KEMATIAN 1995 2001
A. KOMPLIKASI KEHAMILAN, PERSALINAN & NIFAS
1. Perdarahan 45,1 34,3
2. Infeksi 9,6 10,5
3. Keracunan Kehamilan 14,5 23,7
4. Partus Lama/Macet 6,5 5,3
5. Obstetrik Trauma 3,2 5,3
6. Obstetrik Embolism 2,6
7. Komplikasi Puerperium 1,6 7,9
B. PENYAKIT YG MEMPERBURUK KES. IBU
1. Penyakit Infeksi 3,2 5,3
2. Anemia 1,6 2,6
3. Tidak Spesifik 9,7 2,6
C. KEMATIAN MATERNAL MNRT WAKTU KEJADIAN
1. Hamil 28,9
2. Bersalin 44,7
3. Nifas 26,3
Strategi untuk menurunkan angka kematian
maternal

Kematian ibu karena


kehamilan/persalinan

Kehamilan Komplikasi

Dicegah dengan:
1. Mencegah kehamilan
2. Mencegah terjadinya
komplikasi
3. Manajemen komplikasi yg
terjadi secara tepat guna
Hubungan Kematian Ibu dan KB

Program KB Kematian Ibu

1. Menunda kahamilan s/d usia


20 thn atau lebih
2. Memberi peluang utk
menghentikan kehamilan pd
usia 35 thn atau lebih
3. Memperkecil jumlah paritas,
dan jarak kehamilan menjadi
minimal 2 thn
4. Mengurangi risiko kehamilan
yg tidak diinginkan sehingga Sumber:
dapat mengurangi aborsi Fortney, 1987
Angka Harapan Hidup

Definisi:
• Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah
rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh
seseorang yang telah berhasil mencapai umur x,
pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas
yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
• Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata
tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru
lahir pada suatu tahun tertentu.
• Kegunaan:
mencerminkan keberhasilan program kesehatan dan
program pembangunan sosial-ekonomi  kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk, khususnya dalam bidang kesehatan

• Cara menghitung:
Idealnya menggunakan ASDR yg datanya diperoleh
dari registrasi kematian untuk dibuat Tabel Kematian
(Life Table), tetapi krn sistem registrasi penduduk di
Indonesia belum berjalan baik  menggunakan cara
tidak langsung.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai