OLEH :
YULITA (J1A121234)
ANZELIA SIMARMATA (J1A121243)
EMILIA SUHARMAWATI (J1A121258)
IKSAN ARIANSYAH (J1A121264)
INDAH KHAIRUN NISSA (J1A121267)
INDRAYANTI FAUZIAH (J1A121269)
MARIA PASOLON (J1A121283)
MITHA ANASTASYA EKA PUTRI (J1A121285)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Rumus:CDR= (D/P) x k
D = jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
P= Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama
k = konstanta, biasanya 1.000
Contoh CDR
Pada tahun 1988, di Venezuela terdapat 81.442 kematian. Jumlah pendudukvenezuela pada
pertengahan tahun tersebut adalah 18.940.000.
Maka CDR =(81.442/18.940.000) x 1.000 = 4.3
Artinya: pada tahun 1988, di Venezuela terdapat 4.3kematian per 1.000 penduduk.
3. age Spesific Death Rate (ASDR) angka kematian menurut golongan umur
Rumus:ASDR= (Dx/Px) x k
Ket :
Dx = jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun pada golongan umur x
Px = jumlah penduduk pada golongan umur x pada pertengahan tahun yang sama
k = Konstanta
Contoh ASDR Jumlah kematian penduduk berusia 40 – 44 tahun di Australia pada tahun 1987
adalah1.825 orang. Jumlah penduduk berusia 40 – 44 tahun pada tahun tersebut adalah 1.100.213
orang.ASDR = (1.825/1.100.213) x 1000 = 1.7. Artinya: ASDR
penduduk Australia pada tahun 1987 untukpenduduk berusia 40 – 44 tahun adalah 1.7 per 1.000
penduduk kelompok tersebut
Rumus:UFMR = (M/R) x k
M = Jumlah kematian balita yang dicatat selama satu tahun
R = Jumlah Penduduk balita pada tahun yang sama ,
k = Konstanta
NMR = (Di/ B) x k
Di = Jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari
B = Kelahiran hidup pada tahun yang sama
k = konstanta
6. .Perinatal Mortality Rate (PMR) angka kematian perinatal
Rumus:PMR = (P+M/R) x k
P = jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan berumur 28 minggu
M = jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari
R = Jumlah kelahiran kelahiranhidup pada tahun yang sama.
k=1000
Rumus:IMR = (D0/B) x k
D0= Jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun
B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta
Contoh IMR: Pada tahun 1988 di Sri Lanka terdapat 6.658 kematian bayi berusia di bawah
1tahun. Jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebut adalah 343.692 orang.IMR =
(6.658/343.692) x 1.000 = 19.4. Artinya: pada tahun 1988, di Sri Lanka terdapat 19.4kematian
bayi berusia di bawah 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup.
Contoh: Jika pada tahun 1988, di Costa Rica terdapat 15 kematian perempuan karenakomplikasi
kehamilan atau kelahiran anak dan jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebutadalah 81.376.
AKI/MMR = 18.4 Artinya di Costa Rica terdapat 18,4 kematian maternal per 100.000kelahiran
hidup pada tahun 1988
B. STANDARISASI
1.Pengertian Standarisasi
Standardisasi Langsung
Standardisasi langsung ialah angka kematian menurut golongan umur kedua populasi yang
akan dibandingkan dan diterapkan pada populasi standard berdasarkan distribusi menurut
golongan umur. Jumlah kematian yang diharapkan terjadi bila kedua
populasimempunyaidistribusimenurutgolonganumurspertipopulasistandarddan angka kematian
kedua populasi dapat dihitung dan dibandingkan. Angka kematian pad kedua populasi bukanlah
angka kematian yang nyata, hanya berarti bila dipergunakakn untuk membandingkan.
2.TujuanStandardisasi
Standardisasi Langsung
Metode : angka rata-rata studi diaplikasikan pada populasi standar
Populasi Studi : angka spesifi rata-rata umur-jenis kelamin (age-sex-specific rates)
Populasi standar : komposisi variabel umur-jenis
Hasil : angka rata-rata umur-jenis kelamin yang tertandardisasi (age-sex adjusted rate)
Standardisasi tidak lansung
Metode : angka rata-rata pada populasi standar di aplikasikan pada populasi studi
Populasi studi : komposisi dan total kematian atau kasus variabel umur-jenis kelamin ( age-sex
composition + total death (or cases)
Populasi standar : rata-rata variabel umur-jenis kelamin dan rata-rata
Hasil : rasio angka kematian-kesakitan yang terstandardisasi (standardised mortality (morbiditiy)
ration +age-sex adjusted rate
KESIMPULAN
Frekuensi kejadian penyakit yang diamati dapat dilihat dengan menggunakan ukuran
dalam epidemilogi. Dimana ukuran dalam epidemiologi terbagi menjadi 3, yaitu : ukuran
frekuensi penyakit, ukuran asosiasi dan ukuran efek/dampak. Ukuran frekuensi penyakit untuk
merefleksikan besar kejadian penyakit (morbiditas) atau kematian karena penyakit (mortalitas)
dalam suatu populasi, dimana untuk mengukur frekuensi penyakit dapat diukur menggunakan
angka insidensi dan angka prevalensi. Ukuran asosiasi untuk merefleksiakan kekuatan atau besar
asosiasi antara suatu eksposur/faktor resiko dan kejadian suatu penyakit, untuk mengukur
asosiasi digunakan risk ratio dan odds ratio. Ukuran efek/dampak merefleksikan dampak suatu
faktor pada frekuensi atau resiko dari suatu masalah untuk mengukur efek/dampak digunakan
attributable risk, attributable risk population dan prevalencefraction.
KUMPULAN CONTOH SOAL
1. Tentukan CDR (Crude Death Rate), jika jumlah kelahiran 50.000 jiwa, dan jumlah
penduduk 200.000 jiwa!
a.300
b.250
c.100
d.150
Pembahasan :
Diketahui:
Jawab:
Pembahasan :
D = 659.000
P = 7.241.500
3. Berdasarkan data demografi di kabupaten X pada tahun 2017 memiliki penduduk pada
rentang usia 60 – 64 sebesar 30.000 jiwa. Jumlah kematian yang terjadi di kabupaten X
pada tahun tersebut sebesar 600 kematian. Berapakah Angka Kematian Spesifik pada
wanita kelompok umur 60 – 64 tahun di kabupaten X pada tahun 2017?
a.20
b.17
c.33
d.24
Pembahasa :
Jadi Angka Kematian Spesifik Kelompok Umur 60-64 di kabupaten X pada tahun 2017
adalah 20, yang artinya terdapat 20 jumlah kematian pada setiap penduduk kelompok
usia 60-64 tahun. (A)
4. Berdasarkan data monografi desa, pada tahun 2019 di Desa Sukatani, jumlah penduduk
pada usia 0 – 14 tahun sebanyak 1895 jiwa. Terjadi kematian sebanyak 14 jiwa, pada
kelompok usia tersebut. Jumlah penduduk di Desa Sukatani pada tahun yang sama adalah
5.216 jiwa. Angka kematian menurut umur Desa Sukatani tahun 2019 adalah…
a.9
b.8
c.7
d.6
Pembahasan :
Diketahui,
Jumlah kelahiran pada usia 0 sd 14 = 14 jiwa
Jumlah penduduk berusia 0 sd 14 = 1895 Jiwa
Ditanya,
berapa ASDR nya ?
Jawab :
ASDR=(Dx/Px)X 1.000
ASDR=(14/1895) X 1000
ASDR=7,38=7
Jadi, disetiap 1000 penduduk umur 0-14 tahun dalam 1 tahun jumlah kematian ada 7
orang (C)
5. Di Desa A pada tahun 2019 telah terjadi kelahiran 160 bayi. Dari jumlah kelahiran
tersebut, 20 bayi meninggal. Hitunglah angka kematian bayi di Desa A?.
a.128
b.111
c.139
d.125
Pembahasan :
6. Tahun 2005 di Daerah X telah terjadi kelahiran bayi berjumlah 3.500 jiwa. Dari proses
kelahiran tersebut 45 bayi meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun. Tentukan nilai
infant mortality daerah X.
a.11,4
b.12,8
c.9,7
d.10
Pembahasan :
Diketahui: Do = 45 bayi
B = 3.500 jiwa
k = 1.000
Ditanyakan: IMR?
Jawab:
IMR = Do / B x k
IMR = 45/3500 x 1000
IMR = 12,86 bayi
Angka tersebut artinya menunjukkan telah terjadi kematian bayi sebanyak 13 jiwa
(tepatnya 12,8) dari setiap 1.000 proses kelahiran bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Timmreck, Thomas. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi II Jakarta. EGC, 127-140
Budiarto, Eko dan Anggreni, Dewi. 2003. Epidemiologi Edisi 2 Jakarta, EGC 52-58
Wahyudin Rajab 2009. Ukuran dalam Epidemiologi Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta EGC, 95-103
1. YULITA (J1A121234)
Pekerjaan (Mencari Materi Standarisasi)
2. ANZELIA SIMARMATA (J1A121243)
Pekerjaan (Mencari Materi & Menyusun Makalah)
3. EMILIA SUHARMAWATI (J1A121258)
Pekerjaan (Membuat PPT)
4. IKSAN ARIANSYAH (J1A121264)
Pekerjaan (Membuat Makalah)
5. INDAH KHAIRUN NISSA (J1A121267)
Pekerjaan (Membuat Makalah)
6. INDRAYANTI FAUZIAH (J1A121269)
Pekerjaan (Membuat PPT & Mengedit Vidio)
7. MARIA PASOLON (J1A121283)
Pekerjaan (-)
8. MITHA ANASTASYA EKA PUTRI (J1A121285)
Pekerjaan (Mencari Materi Mortalitas)
1. Lisa Febyola (J1A121281) : Mengapa besarnya angka kematian bayi menjadi indicator
tingkat kesehatan penduduk di suatu wilayah ?
2. Jenny Arini (J1A121273) : Jelaskan bagaimana solusi anda sebagai tenaga kesehatan
masyarakat dalam upaya mengurangi jumlah kematian ibu di Indonesia saat ini ?
3. Khairiatun Warda (J1A121278) : Jelaskan factor apa saja yang menjadi pendorong
kematian dlam mortalitas ?
Jawaban :