Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA

BERENCANA
“TINGKAT KEMATIAN DI INDONESIA”

DOSEN PENGAMPU :
Serilaila, SKM., MPH

DISUSUN OLEH :
Nanda Mudy Cahyati (P07124119052)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII
SEMESTER II A
2019/2020
TINGKAT KEMATIAN DI INDONESIA
A. Pengertian
Kematian (Mortalitas) merupakan salah satu diantara komponen demografis yang
mempengaruhi perubahan penduduk. Menurut PBB dan WHO, mati adalah keadaan
menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah hidup.
Ada 3 konsep keadaan vital yang mutually exclusive artinya keadaan yang satu
tidak mungkin terjadi bersamaan dengan salah satu keadaan lainnya.
1. Lahir hidup (live birth)
2. Mati (death)
3. Lahir mati (fetal death)
Data mortalitas diperlukan untuk proyeksi penduduk guna perencanaan
pembangunan dan evaluasi program-program kebijakan penduduk serta untuk
memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatann
kesejahteraann masyarakat.

B. Indikator Mortalitas
1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR)
Angka kematian kasar adalahh indikator sederhana yang tidak
memperhitungkan pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator
kematian yang lain, angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai
keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila
dikurangkan dari angka kelahiran kasar akan menjadi dasar perhitungan
pertumbuhan penduduk alamiah. Rumus Angka Kematian Kasar:

Jumlah Kematian tahun tertentu(M )


CDR= ×k
Jumlah Penduduk tahun tertentu( P)
Keterangan:
k = 1000 (konstanta jumlah kelahiran per penduduk)
Contoh soal:
Tahun 2011 jumlah kematian di Nganjuk mencapai 81.442 kematian, dengan
jumlah penduduk 18.940.000 jiwa. Berapakah angka kematian kasar pada tahun
tersebut?
Jawab:
M
CDR= ×k
P
81.442
CDR= × 1000
18.940 .000
¿ 0,0043 ×1000=4,3=4

2. Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)


Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan
program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan
membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer),
program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan,
penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan
keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya
bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat
kesehatan reproduksi.

3. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR)


4. Angka Kmeatian Balita (AKBa) atau Childhood Mortality Rate (CMR)

Anda mungkin juga menyukai