Anda di halaman 1dari 7

PERHITUNGAN FREKUENSI PENYAKIT

1. Rate
Rate merupakan besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan
penduduk di mana peristiwa itu berlangsung dalam suatu batas waktu tertentu

2. Rasio
Rasio merupakan perbandingan dari 2 nilai kuantitatif .
Rasio = A/B

Contoh : Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak
30 orang dan jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Maka penderita
laki-laki / perempuan adalah = 30 / 15 = 2 : 1
3. Proporsi
Misal : Proporsi kematian karena DHF adalah jumlah yang mati karena DHF
dibagi jumlah seluruh kematian Rumusan dari proporsi yaitu:

Contoh: Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak
30 orang dan jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Berapa proporsi
penderita laki-laki? Jawab:

DISUSUN OLEH : DESY ELIANA S.KM.,M.PH 1


UKURAN MORBIDITAS

1) Insidensi Rate
Insidensi adalah jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada kelompok
penduduk tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu.

Contoh: Pada bulan Desember 1988 di Kecamatan X terdapat penderita


Campak 88 orang anak balita. Jumlah anak yang mempunyai risiko penyakit
tersebut (anak balita) di Kecamatan X = 8.000.
Maka insidensi rate penyakit campak tersebut adalah:

Manfaat ukuran insidensi


a. Angka insidensi dapat digunakan untuk mengukur angka kejadian penyakit.
Perubahan angka insidensi dapat menunjukkan adanya perubahan faktor-
faktor penyebab penyakit, yaitu fluktuasi alamiah dan adanya program
pencegahan.
b. Dalam penelitian epidemiologi ---- sebab akibat
c. Perbandingan antara berbagai populasi dengan pemamapan yang
berbeda.
d. Untuk mengukur besarnya risiko determinan tertentu

DISUSUN OLEH : DESY ELIANA S.KM.,M.PH 2


2) Pevalensi Rate
1. Point prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita (lama+baru) yang ada
pada suatu saat tertentu

Contoh: Kasus penyakit TBC Paru di Kecamatan Moyang pada waktu


dilakukan survei pada bulan Juli 1988 adalah 98 orang dari 24.000
penduduk kecamatan tersebut. Maka prevalence rate di Kecamatan
tersebut adalah:

2. Periode prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita (lama+baru) yang ada


pada suatu periode tertentu

Contoh: pada periode tahun 2013 (Januari-Desember) di Kelurahan A


terdapat 75 penderita Malaria. Pada pertengahan tahun 2013 penduduk
kelurahan A tersebut berjumlah 5000 orang.
Maka periode prevalence malaria di kelurahan A adalah

Manfaat ukuran prevalensi


1) Menggambarkan tingkat keberhasilan program pemberantasan
penyakit

DISUSUN OLEH : DESY ELIANA S.KM.,M.PH 3


2) Penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan, misal obat, tenaga,
ruangan
3) Menyatakan banyaknya kasus yang dapat didiagnosis

Anda sudah mempelajari tenteng ukuran morbiditas, bagaimana menurut


yang Anda tulis tadi, apakah Anda sudah mengerti letak perbedaannya?

UKURAN MORTALITAS

a. Crude Death Rate (CDR)


CDR adalah angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang dicatat
selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yang sama.

Contoh: Jumlah penduduk Jakarta pertengahan tahun 2000 berjumlah


11.000.000 orang. Pada tahun tersebut terdapat kematian 200.000 orang.
Hitung berapa angka kematian kasarnya!

CDR 18 artinya tiap 1000 penduduk terdapat kematian 18 jiwa dalam waktu
satu tahun.
Penggolongan angka kematian kasar adalah:
Rendah, jika angka kematian 9 – 13.
Sedang, jika angka kematian 14 – 18.
Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18.

DISUSUN OLEH : DESY ELIANA S.KM.,M.PH 4


b. Infant Mortality Rate (IMR)

Tinggi rendahnya IMR berkaitan dengan:


a. Penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi
b. Diare yang dapat menyebabkan dehidrasi
c. Personal higiene dan sanitasi lingkungan yang kurang memadai, serta
sosial ekonomi rendah
d. Gizi buruk dan daya tahan tubuh yang menurun

Contoh: Hitungan Angka Kematian Bayi Dari Susenas 2004 hasil perhitungan
AKB dengan Mortpak 4 adalah 52 per 1000 kelahiran dengan referensi waktu
Mei tahun 2002. Artinya di Indonesia pada tahun 2002, diantara 1000 kelahiran
hidup ada 52 bayi yang meninggal sebelum usia tepat 1 tahun.

Tabel AKB menurut Propinsi dan Kabupaten, tahun 2002

c. Perinatal Mortality Rate (PMR)

DISUSUN OLEH : DESY ELIANA S.KM.,M.PH 5


Tinggi rendahnya PMR berkaitan dengan
a. Banyaknya bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
b. Status gizi ibu dan bayi
c. Keadaan sosial ekonomi
d. Penyakit infeksi terutama ISPA
e. Pertolongan persalinan
d. Maternal Mortality Rate (MMR)

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan


a. Keadaan sosial ekonomi
b. Kesehatan ibu selama hamil, bersalin dan nifas
c. Pelayanan kesehatan terhadap ibu
d. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

UKURAN FERTILITAS

Crude Birth Rate (CBR), yaitu Angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran yang
dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yang sama

Keterbatasan CBR :

DISUSUN OLEH : DESY ELIANA S.KM.,M.PH 6


1. Perhitungan CBR ini sederhana, mudah dihitung tetapi kasar.
2. Perhitungan ini disebut perhitungan kasar karena yang menjadi pembagi
adalah seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan seluruh usia
termasuk yang bukan perempuan usia reproduksi (15-49 tahun).

DISUSUN OLEH : DESY ELIANA S.KM.,M.PH 7

Anda mungkin juga menyukai