Anda di halaman 1dari 26

UKURAN FREKUENSI

PENYAKIT
RATE
• Menunjukkan besarnya peristiwa yang terjadi
terhadap jumlah keseluruhan penduduk dan
peristiwa tersebut berlangsung dalam suatu
batas waktu ttt.

RUMUS: x
y x k
1. Angka Insidensi (Insidence Rate Penyakit/ IR)
Pembilang (x) = jumlah kasus baru penyakit ttt disuatu wilayah dalam
periode waktu ttt.
Penyebut (y) = populasi yang berisiko terkena penyakit pada wilayah
dan periode waktu yg sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: 1. potret masalah penyakit


2. angka beberapa periode dapat digunakan untuk
memperkirakan kecenderungan dan fluktuasi penyakit
3. pemantauan evaluasi upaya pencegahan dan
penaggulangan penyakit
4. Perbandingan angka insidensi antar wilayah dan antar
waktu
Interpretasi: makin besar angka insidensi berarti makin besar masalah penyakit ttt.
CONTOH
• Pada tahun xx di satu kota ttt berpenduduk 212.000 jiwa,
dilaporkan terjadi kasus penyakit dengan penderita 312
orang. Diantara penderita tersebut terdapat 20 wanita
dan 30 laki-laki berumur 17 tahun, jumlah penduduk
wanita dan laki-laki usia 17 tahun pada saat itu masing-
masing adalah 12.000 jiwa dan 13.000 jiwa.
• Berapa angka insiden per 100.000 penduduk di kota
tersebut selama satu tahun?berapa angka insiden khusus
umur dan jenis kelamin selama satu tahun di kota
tersebut?
2. Angka Prevalensi (Prevalence Rate/ PR)
Pembilang (x) = jumlah kasus lama dan kasus baru penyakit ttt disuatu
wilayah pada periode waktu ttt.
Penyebut (y) = jumlah penduduk berisiko terkena penyakit pada
wilayah ttt dan periode waktu yg sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: 1. mengetahui keganasan dan durasi penyakit


Interpretasi: 1. semakin tinggi prevalensi suatu penyakit
berarti penyakit tidak ganas
2. Semakin rendah durasi penyakit maka
semakin rendah angka prevalensi
Selama tahun 2009 ditemukan 100 org penderita
TB baru. Penderita TB tahun 2008 yang masih
bertahan sampai tahun 2009 sejumlah 50 orang.
Jumlah pddk Kab. X adalah 400.000 orang.
 Hitung angka insidensi dan prevalensi TB di
Kab. X tahun 2009!
3. Attack Rate Penyakit Wabah (AR)

Pembilang (x) = jumlah kasus penyakit sejak ditemukannya kasus penyakit pertama
sampai dengan berakhirnya masa inkubasi kasus terakhir penyakit
tersebut dalam kelompok masyarakat di wilayah ttt.
Penyebut (y) = jumlah penduduk yang terancam di wilayah dan pada periode
waktu
yang sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: 1. mengetahui kecepatan dan jangkauan penyebaran suatu penyakit di


wilayah ttt.

2. mengetahui keberhasilan upaya pencegahan dan penaggulangan


wabah.

Interpretasi: Bila attack Rate suatu penyakit tinggi, berarti kecepatan dan jangkauan
penyebaran penyakit tinggi.
CONTOH
Dalam kejadian wabah penyakit ditemukan 30
kasus kolera, terdiri atas 10 wanita dan 20 laki-
laki. Pada lokasi serangan wabah terdapat 21
wanita dan 70 laki-laki. Berapakah angka
serangan diantara masing-masing jenis kelamin
dan seluruh anggota populasi di wilayah
terserang wabah?
Jenis Kelamin Jumlah Kasus Jumlah Orang

Laki-laki 20 70
Wanita 10 21

Jumlah 30 91

1. Angka serangan pada laki-laki?


2. Angka serangan pada wanita?
3. Angka serangan seluruhnya?
4. Case Fatality Rate (CFR)
Pembilang (x) = jumlah kematian karena penyakit ttt disuatu wilayah
dalam periode waktu ttt.
Penyebut (y) = jumlah kasus penyakit yang sama pada wilayah dan
periode waktu yg sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: 1. untuk mengetahui tingkat keganasan suatu penyakit


2. untuk mengetahui efektifitas atau upaya-upaya
penaggulangan suatu penyakit ttt.
Interpretasi: CFR suatu penyakit tinggi menunjukkan bahwa
penyakit tersebut ganas dan atau upaya
penaggulangan yang kurang efektif.
5. Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate / IMR)
Pembilang (x) = jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun di wilayah ttt
selama satu tahun.
Penyebut (y) = jumlah lahir hidup pada wilayah dan periode waktu yg sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: 1. mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan


masyarakat berkaitan dengan faktor penyebab kematian
bayi.
2. tingkat pelayanan ante-natal
3. status gizi ibu hamil
4. tingkat keberhasilan program KIA & KB
5. Kondisi lingkungan dan sosial ekonomi

Interpretasi: Bila IMR di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di


wilayah tersebut rendah.
6. Angka Kematian Kasar (Crude Date Rate/ CDR)

Pembilang (x) = jumlah kematian penduduk disuatu wilayah dalam


waktu satu tahun.
Penyebut (y) = jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun dalam
tahun yang
sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: 1. petunjuk umum status kesehatan masyarakat.


2. menggambarkan kondisi/ tingkat permasalahan penyakit dalam
masyarakat
3. menggambarkan kondisi lingkungan fisik dan biologik
4. berguna untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk

Interpretasi: angka CDR yang tinggi di suatu wilayah menunjukkan bahwa


keadaan status kesehatan, ekonomi, lingkungan fisik dan
7. Angka Kematian Anak (Child Mortality Rate / CMR)

Pembilang (x) = jumlah kematian anak balita (1-4 tahun) di suatu wilayah dalam
periode waktu ttt.
Penyebut (y) = jumlah penduduk usia 1 sampai 4 tahun pada pertengahan tahun
pada tahun yang sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: 1. mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan


anak balita
2. mengetahui tingkat pelayanan KIA/ Posyandu
3. mengetahui keberhasilan program KIA/ Posyandu
4. menilai kondisi sanitasi lingkungan

Interpretasi: angka kematian anak balita tinggi mencerminkan kondisi


perinatal yang tidak sehat dialami oleh para ibu atau merupakan akibat
dari faktor lingkunagn yang buruk pada awal usia anak
8. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate / MMR)
Pembilang (x) = jumlah kemtian ibu karena kehamilan, persalinan dan
masa nifas di suatu wilayah dalam periode waktu ttt.
Penyebut (y) = jumlah lahir hidup pada wilayah dan waktu yg sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: 1. angka kematian ibu mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh:
a. keadaan sosial ekonomi (kondisi yang kurang baik menjelang
kehamilan)
b. kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran
c. Jangakauan pelayanan kesehatan (perinatal dan obstetri)

Interpretasi: tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi


rendah, fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan
obstetri rendah
9. Angka Kematian Neonatal (Neonatal Death Rate / NDR)

Pembilang (x) = jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari


selama satu tahun di suatu wilayah dan tahun ttt.
Penyebut (y) = jumlah kelahiran hidup pada wilayah dan tahun yang
sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: mengetahui tingkat pelayanan kesehatan ibu,


anak, termasuk antenatal care, imunisasi TT,
pertolongan persalinan dan pstnatal ibu hamil.

Interpretasi: semakin tinggi angka kematian neonatal


berarti semakin rendah tingkat pelayanan
kesehatan ibu anak.
10.Angka Kematian Khusus Menurut Kelompok Umur dan Penyebab Penyakit (Age
And Cause Specifik Death Rate / ASDR dan CSDR)

Pembilang (x) = jumlah kematian karena suatu penyakit pada


penduduk golongan umur ttt di suatu wilayah dalam
periode waktu ttt.
Penyebut (y) = jumlah penduduk golongan umur yang sama pada
wilayah dan periode waktu yg sama.
Konstanta (k) = 10, 100, 1000, 10.000, 100.000

Manfaat: untuk mengetahui tingkat dan pola kematian menurut golongan umur dan
menurut penyebabnya.

Interpretasi: tingginya angka ASDR dan CSDR menggambarkan bahwa pola


kematian suatu penyakit menurut golongan umur meningkat
CONTOH
Kota A dengan jumlah penduduk 300.000 jiwa,
dalam satu tahun terdapat 2.200 jiwa meninggal
dunia, diketahui 34 diantaranya meninggal
dunia akibat HIV/AIDS, data diketahui
penderita HIV/AIDS di Kota A sebanyak 351
orng. Hitung angka kematian kasar per 1.000
dan CFR HIV/AIDS per 100.000!
• Angka kematian kasar?
• Angka kematian khusus ?
Selama tahun 2009 di Kab. T dilaporkan 9.000 kasus
DBD. 100 org diantaranya meninggal dunia. Jumlah
pddk Kab. T adalah 400.000 orang.

 Hitung angka :
1. Cause Spesific Mortality Rate (CSMR)
2. Case Fatality Rate (CFR)
RASIO DAN PROPORSI
RASIO
• Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi
kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa
lainnya
RUMUS: x
y x k
RASIO
• x : banyaknya peristiwa, orang dan lain-lain
yang mempunyai satu atau lebih atribut ttt
• y : banyaknya peristiwa, orang dan lain-lain
yang mempunyai satu atau lebih atribut ttt,
tetapi dalam beberapa hal berbeda atribut
dengan anggota x
• k:1
PROPORSI
• Distribusi proporsi adalah presentase
(yakni, proporsi dari jumlah peristiwa-
peristiwa dalam kelompok data yang mengenai
masing-masing kategori/ sub kelompok dari
kelompok tersebut)
RUMUS: x
x k
y
PROPORSI
• x : banyaknya peristiwa atau orang, yang
terjadi dalam kategori ttt, atau sub kelompok
dari kelompok yang lebih besar
• y : jumlah peristiwa atau orang, yang terjadi
dalam semua kategori dari kelompok data
tersebut
• k : selalu 100
CONTOH
1. Kasus laki-laki: 30, Kasus perempuan: 90,
hitung rasio seks kasus
2. Laki-laki: 67 kasus, perempuan: 59 kasus,
total kasus: 126, hitung proporsi kasus
menurut jenis kelamin
Happy Exam

Anda mungkin juga menyukai