KEPENDUDUKAN
KELOMPOK IV
APRILIANA NESI
RAHMATUN AMALIA
Aliran ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Menurut Marx tekanan
penduduk yang terdapat di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap
bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. Dasar
Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang
sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Marxist juga
berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang
dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.
Aliran ini dipimpin oleh Paul Ehrlich (ahli biologi di Universitas Stanford) dan
Garreth Hardin (ahli biologi di Universitas California). Pada abab ke-20, teori
Malthus mulai diperdebatkan kembali dan kelompok Neo Malthusians ini
mendukung teori Malthus, namun lebih radikal lagi. Mereka menggangap
bahwa bumi itu seperti sebuah kapal yang berlayar dengan persediaan
bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas, dan pada suatu ketika
kapal tersebut akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut,
sehingga akhirnya malapetaka akan menimpa kapal tersebut. Anggapan ini
ada pada tahun 1960-1970an berdasarkan pada foto-foto yang diambil dari
luar angkasa. Maka dari itu, aliran Neo Malthusians sangat menganjurkan
untuk mengurangi jumlah penduduk dengan mengurangi angka kelahiran
menggunakan cara preventif check, yaitu menggunakan alat kontrasepsi.
4. Teori Kependudukan
Kontemporer :
1. John Stuart Mill (ahli filsafat dan ekonomi dari Inggris)
Mill menerima pendapat Malthus mengenai laju pertumbuhan penduduk
melampaui laju pertumbuhan bahan makanan. Menurut Mill, solusi untuk
masalah kemiskinan adalah dengan meningkatkan tingkat golongan yang tidak
mampu. Dengan meningkatnya tingkat pendidikan penduduk maka secara
rasional mereka akan mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah
anak sesuai dengan karir dan usaha mereka. Pendapat lainnya adalah perlunya
distribusi kekayaan para konglomerat eropa.