TEORI KEPENDUDUKAN
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum Pembelajaran dari bab ini adalah menjelaskan : sejarah munculnya I
awal perkembangan kependudukan di Eropah (Inggris) hingga teori kependudukan
modern yang muncul di Amerika Serikat
Indikator Kompetensi
Setelah mengikuti kuliah pada bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
a. Mendeskrepsikan sejarah perkembangan penduduk
b. Menjelaskan pengertian teori Malthusian
c. Menjelaskan pengertian teori Marxist
d.
makhluk
manusia diciptakan beraneka macam, pemikiran ini berkembang kuat setelah tulisan
13
The Origin of Species karya ahli biologi Charles Darwin (1859), pemikiran kedua ini
juga menganggap orang Eropah sebgai orang yang terbaik dan kuat. Pemikiran
manapun yang dianut dalam perspektif kependudukan tidaklah masalah dan yang pasti
bahwa pada awalnya mahluk manusia yang secara agregrat jumlahnya masih sangat
sedikit, menurut pemikiran monogenesis berarti pada tahun tahun awal manusia hanya
berjumlah dua orang/jiwa (baca: Adam dan Hawa) yan terus berkembang sangat cepat.
14
Data perkiraan jumlah penduduk dunia menurut Paul R.Erlich (1981) sebagai
berikut:
Masa/waktu
100.000 SM
8.000 SM
1M
1650 M
1800 M
1900 M
1920 M
1940 M
1960 M
1970 M
1980 M
1990 M
1025 M
2900 M
Berdasarkan data penduduk dan ramalan jumlah penduduk yang dilakukan oleh Paul R.
Eirlich (1981) menunjukkan pada tahun tahun sebelum 1650 M jumlah penduduk relatif
kecil dan pertumbuhan penduduk
(mortality) yang masih tinggi, namun setelah abad ke 17 jumlah penduduk semakin
besar akibat pertumbuhan alamiah cukup besar. Hal ini disebabkan karena tingkat
kematian (mortality) dapat dikendalikan dengan meningkatnya derajat kesehatan
penduduk.
Perkiraan jumlah penduduk setelah tahun 1650 berdasarkan benua/wilayah :
Wilayah
1650
100
1
12
2
Eropa
AmerikaUtara
Amerika Tengah + Selatan
Oceania
Afrika
100
95
Asia
330
479
Jumlah
545
728
Sumber: Lendis dan Hatt (dalam: Mantra, 2002)
1950
187
5,7
18,9
2
266
26
33
2
401
81
63
6
541
166
162
13
90
602
906
95
749
1.171
120
937
1.608
198
1.320
2.400
Pertambahan jumlah penduduk tiap tahun yang semakin besar membuat beberapa
ilmuwan khawatir akan masa depan umat manusia. Keprihatinan tersebut disampaikan
diberbagai buku dan essey yang ditulis, yang kemudian menadi cikal bakal teori tentang
15
kependudukan. Secara umum teori yang diungkapkan dibagi dalam 3 kelompok yaitu;
(i) Aliran Malthusian (ii) Aliran Marxist (iii) Aliran Neomalthusian,
(i) Aliran Malthusian
Masa pencerahan di Eropah telah banyak melahirkan pemikiran diberbagai
bidang pengetahuan, segala yang dilihat dalam kehidupan menjadi pemikiran para
filsuf, tidak terkecuali jumlah penduduk yang bertambah terlalu cepat. Pemikiran
seorang pendeta bernama Thomas Robert Malthus (1748 1834) tentang penduduk
dalam esseai-nya yang berjudul Essay on Principle of Population it Affects the
Future telah membangunkan kesadaran para ilmuwan dan anggota masyarakat untuk
menyadari tentang dampak jumlah penduduk yang tidak terkendali bagi kehidupan
manusia sendiri. Dalam esseai-nya tersebut Thomas Robert Malthus menyatakan:
..........apa bila tidak ada pembatasan jumlah penduduk maka penduduk akan
berkembang biak dengan cepat sebagai deret bilangan 1, 2, 4, 8, 16, 32 ......,
dan
disi lain jumlah pangan hanyak mengalami pertambahan sebbagai
deret bilangan 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12 ......akibatnya penduduk dunia akan
mengalami
kelaparan hebat. Untuk menghindari kekuranga bahan pangan
maka jumlah penduduk harus dibatasi. Untuk itu perlu dilakukan moral
restrain (pengekangan diri: pengekanagn nafsu seksual, penundaan
perkawinan)
Essei Malthus sangat efektif membangun kesadaran para ilmuwan
tentang
pentingnya masalah jumlah penduduk yang besar, meskipun pemikiran Malthus sangat
sederhana. Kesederhanaan
menggunakan dua variabel saja yaitu jumlah penduduk dan jumlah pangan, padahal
besarnya jumlah penduduk tidak ditentukan oleh jumlah pangan saja. John Stuart Mill
mengkritik esseinya dengan mengatakan bahwa manusia dapat mengontrol perilaku
demografisnya antara lain : mengendalikan fertilitas. Selain itu Marx mengritik
pendapat Malthus dengan mengatakan bahwa jumlah penduduk yang banyak tidak
harus menimbulkan kematian antara lain dengan mengimport bahan makanan,
memindahkan penduduk ke tempat lain dan peningkatan pendidikan penduduk.
16
Ilmuwan melakukan beberapa kritik tentang kelemahan ide dalam essai-nya, secara
garis besar kritik terhadap ide Malthus tersebut adalah Malthus dalam esseinya belum
memikirkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Revolusi pertanian ( green revolution) seperti: bibit unggul, varitas baru,
insektisida/obat-2 hama, pupuk dan perangsang tumbuh, managemen usaha,
telah meningkatkan produksi pertanian/perikanan/peternakan secara berlipat
ganda dalam waktu yang singkat,
b. Ditemukan tanah tanah baru (benua baru: Amerika dan Australia) dikemudian
hari
usaha
usaha
usaha pembatasan jumlah penduduk telah merambah pada usaha mengurangi kelahiran
maupun usaha penyabutan nyawa. Secara garis besar saat ini usaha pembatasan jumlah
penduduk dilakukan dengan dua kelompok besar yaitu preventive checks dan positive
17
Aborsi
Homoseksual
Pengekangan nafsu
seksual
Promiscuity
Adultern
Penggunaan
kontrasepsi
Vice
Positive Checks
Misery
Pembunuhan anakanak
Pembunuhan orang
cacat
Pembunuhan
orang-orang tua
Epidemi
Bencana alam
Peperangan
Kekurangan pangan
pembatasan
pertumbuhan penduduk melalui proses kematian yang meliputi (i) vice (kejahatan) atau
segala upaya/jenis pencabutan nyawa, yang banyak dilakukan dengan membunuh anakanak (infanticide), orang orang tua atau orang orang cacat, usaha usaha ini biasanya
dilakukan terhadap penduduk yang dianggap tidak produktif; (ii) misery (kemelaratan)
18
(iii)
meningkat.
(iv)
19
Hasil pemikiran Thomas Robert Malthus tidak direspon secara positif oleh
semua ilmuwan, kritikan teori Malthus datang dari Karl Marx dan Freidrich Engel
yang terkenal sebagai tokoh sosialis. Bagi Karl Marx dan Freidrich Engel,
pertambahan penduduk yang cepat
bukanlah
pertambahan penduduk yang cepat atau tekanan penduduk bukan berakibat terhadap
tekanan bahan pangan
tekanan penduduk
20
fakta tentang jumlah penduduk dunia yang terus bertambah serta mengungkapkan
proyeksi jumlah penduduk dunia di masa mendatang dengan akibat yang ditimbulkan,
misalnya : jumlah penduduk dunia yang akan mendekati 7 milyar (2015) dan jumlah
penduduk akan terus meningkat hingga 12 15 milyar di tahun 2050. Paul Ehrlich dan
Garrett Hardin dalam essaynya The Population Boom menjelaskan hubungan antara
penduduk dunia dan kondisi lingkungan, antara lain : (1) jumlah penduduk dunia
meningkat pesat dan semakin padat (2) pertambahan bahan pangan terbatas dan tidak
secepat pertumbuhan penduduk sehingga dibeberapa wilayah dunia akan mengalami
kelangkaan bahan makanan (3) lingkungan tempat tinggal manusia semakin rusak dan
tercemar.
Beberapa ilmuwan yang mendukung teori neomalthusian adalah kelompok ilmuwan
yang tergabung dalam Rome Club (Club de Roma), salah satunya adalah Dannis L
Meadows dkk yang melahirkan tulisan The Limits to Growth . Dalam buku The Limits
to Growth menjelaskan hubungan pertumbuhan penduduk dunia dengan
beberapa
variabel lain yaitu produksi pertanian, penggunaan sumberdaya alam, produksi industri
dan pulusi. Kelima variabel tersebut digambarkan dalam tiga tahapan yaitu increasing
21
2. Bahan Diskusi
Setiap orang
22
23
24
25