Anda di halaman 1dari 13

Tabel perhitungan tingkat kematian menurut kelompok

umur (ASDR) dan jenis kelamin di suatu wilayah tertentu

Umur Jumlah Penduduk Jumlah Kematian Tingkat Kematian


(Tahun) Pertengahan Tahun Menurut Umur

Laki-Laki Perempuan Laki- Perempuan Laki- Perempuan


Laki Laki

0-4 6,854,655 6,649,905 331,871 299,113 48.42 44.98

5-9 5,601,294 5,458,427 21,285 20,742 3.80 3.80

10-14 4,695,753 4,578,980 10,331 10,532 2.20 2.3

15-19 3,433,346 3,463,303 11,330 11,403 3.30 3.29

20-24 2,741,853 3,191,179 13,709 13,403 5.00 4.20

25-29 2,349,393 2,955,984 11,747 13,598 5.00 4.60

30-34 2,517,386 2,936,112 13,846 14,387 5.50 4.90

35-39 2,338,259 2,531,417 14,497 13,670 6.20 5.40

40-44 2,093,687 2,085,705 16,540 12,723 7.90 6.10

45-49 1,607,439 1,618,732 16,235 11,493 10.10 7.10

50-54 1,176,082 1,186,536 16,230 11,509 13.80 9.70

55-59 861,514 942,037 16,541 12,824 19.20 13.61

60-64 564,514 633,183 15,964 13,803 28.28 21.80


65-69 429,148 506,745 17,724 17,432 41.30 34.40

70-74 262,852 303,254 16,560 16,891 63.00 55.70

75-79 152,010 170,957 14,213 14,600 93.50 85.40

80+ 62,568 69,407 12,514 13,880 200.01 199.99

Jumlah 37,741,753 39,281,858 571,137 522,003 115.13 13.29

1. Angka kematian pada kelompok umur 0-4 tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 48,42 kematian sedangkan
perempuan 44,98 kematian per 1000 penduduk pada kelompok umur 0-4.
Dapat dilihat kematian penduduk laki-laki pada kelompok umur 0-4 tahun
lebih besar daripada kematian penduduk perempuan.Walaupun
perbedaan nya hanya sedikit. Tingginya angka kematian pada kelompok
umur 0-4 tahun disebabkan beberapa faktor berikut :
Penyebab utama kematian bayi berumur 0-6 hari adalah asfiksia
(36 persen), prematur (32 persen) dan sepsis (12 persen). Faktor ibu yang
berperan terhadap kematian perinatal adalah ketuban pecah dini (23
persen), hipertensi maternal (22 persen), komplikasi kehamilan dan
kelahiran (16 persen), gangguan nutrisi (10 persen) . Untuk penanganan
masalah perinatal harus difokuskan terhadap perbaikan kondisi kesehatan
bayi sejak konsepsi dan pertumbu-hannya dalam rahim, peningkatan
nutrisi dan kesehatan ibu, serta pertolongan persalinan dengan standar
mutu yang baik untuk ibu maupun bayi baru lahir . Berarti, peningkatan
kualitas PONED dan PONEK dituntut semakin tinggi seiring dengan
besar-nya masalah kematian perinatal yang dihadapi.
Faktor penyulit persalinan, penyakit yang diderita bayi, maupun
perawatan bayi di rumah, kondisi ibu saat hamil. Ini terbukti menurut data
yang diperoleh bahwa faktor penyebab kematian sangat beragam seperti
melahirkan sungsang, kelainan sejak dalam kandungan, kondisi ibu saat
hamil yang menyebabkan bayi prematur, BBLR, dan asfiksia.
Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun. Dengan jarak kelahiran yang
kurang dari 2 tahun, kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh cukup
istirahat dan ada kemungkinan ibu masih menyusui.
Informasi yang berhubungan dengan perawatan kehamilan sangat
dibutuhkan oleh semua ibu hamil dan keluarganya. Sebagian besar
tingkat pendidikan ibu tamat SMA. Adapun fenomena yang ditemukan di
lapangan berkaitan dengan tingkat pendidikan yaitu anak yang dilahirkan
merupakan anak pertama yang dimiliki oleh ibu dengan usia<20 tahun dan
usia ideal (21-34 tahun). Meskipun pendidikan cukup tinggi, jika dilihat
menurut usia, kemungkinan pengetahuan ibu mengenai kehamilan masih
sangat rendah dan tidak cukup waktu untuk mencari pelayanan
semaksimal mungkin. Sehingga ibu kurang memperhatikan kondisinya
saat hamil. Kebiasaan ibu yang menganggap bahwa kehamilan
merupakan hal biasa memiliki riwayat pendidikan yang rendah serta
ekonomi yang rendah. Sehingga faktor tersebut secara tidak langsung
diduga dapat mempengaruhi kehamilan, proses persalinan dan pasca
persalinan.
Menyusui sebaiknya dilakukan setelah bayi lahir (dalam waktu 30
menit setelah bayi lahir) karena daya hisap pada saat itu paling kuat untuk
merangsang pengeluaran ASI selanjutnya (Kamila, 2005). Pada kasus
kematian bayi hampir semua bayi tidak mendapatkan ASI. Hal tersebut
diakibatkan karena ASI yang belum keluar sama sekali saat bayi sudah
lahir, ASI yang diproduksi sangat lancar namun bayi tidak sempat diberi
ASI, serta bayi mendapatkan campuran susu formula dari pihak rumah
sakit.Penyebab ASI yang tidak bisa keluar diduga karena bayi lahir
prematur sehingga kondisi fisik maupun psikologisnya dapat
mempengaruhi pengeluaran ASI, ibu sedang menderita sakit, ibu yang
mengalami depresi, cemas sedang ada masalah, mulut bayi yang kecil
serta kurang mendapat dukungan dari suami atau keluarganya dalam
menyusui bayinya. Sehingga ASI yang diproduksinya kurang lancar atau
bahkan tidak bisa keluar sama sekali.
Pola pengasuhan bayi yang meliputi pemberian ASI dan MP-ASI
pada bayi, pada hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang
mendapatkan ASI dengan tingkat pendidikan rendah ataupun tinggi
hasilnya tidak jauh berbeda. Pada tingkat pendidikan ibu, baik rendah
ataupun tinggi, tidak menjamin bahwa pengetahuan ibu tentang pola
pengasuhan bayi sudah cukup baik. Disisi lain informasi yang diberikan
petugas kesehatan seputar kehamilan, terutama mengenai ASI tidak jelas
dan kurang lengkap.
Jika dibandingkan dengan kelompok umur yang lain kematian pada
kelompok umur 0-4 tahun cukup tinggi, hal ini dikarenakan dua faktor
utama yaitu faktor ibu dan faktor bayi itu sendiri.

2. Angka kematian pada kelompok umur 5-9 tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 3,80 kematian dan perempuan
3,80 kematian per 1000 penduduk pada kelompok umur 5-9 tahun.
Tingkat kematian laki-laki dan perempuan pada kelompok umur ini
sama.Jika dilihat dari kelompok umur sebelumnya pada kelompok umur 5-
9 tahun angka kematian mengalami penurunan yang cukup tinggi.Dapat
dikatakan angka harapan hidup mengalami kenaikan. Semakin
bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya
peranpemerintah di dalam menyediakan fasilitas seperti pendidikan,
kesehatan dsb, perlunya perhatian keluarga dan pemerintah didalam
penyediaan gizi yang memadai bagi anak-anak (Balita) agar angka
harapan hidup bayi terus meningkat.

3. Angka kematian pada kelompok umur 10-14tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 2,20 kematian dan penduduk
perempuan 2,30 kematian per 1000 penduduk pada kelompok umur 10-14
tahun. Tingkat kematian anatara penduduk laki-laki dan perempuan
hampir sama. Jika dilihat dari kelompok umur sebelumnya angka
kematian pada kelompok umur 10-14 tahun mengalami penurunan yang
juga berarti angka harapan hidup terus mengalami peningkatan.Semakin
bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya
peranpemerintah di dalam menyediakan fasilitas seperti pendidikan,
kesehatan dsb.

4. Angka kematian pada kelompok umur 15-19tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 3,30 kematian dan penduduk
perempuan 3,29 kematian per 1000 penduduk pada kelompok umur 15-19
tahun. Tingkat kematian anatara penduduk laki-laki dan perempuan dapat
dikatakan sama.Memang sedikit mengalami kenaikan dari kelompok umur
10-14 tahun tetapi angka kematian pada kelompok umur ini masih dapat
dikatakan rendah yang juga berarti angka harapan hidup terus mengalami
peningkatan.Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti
perlu adanya peranpemerintah di dalam menyediakan fasilitas seperti
pendidikan, kesehatan, serta penyediaan lapangan kerja.

5. Angka kematian pada kelompok umur 20-24tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 5,00 kematian sedangkan
penduduk perempuan 4,20 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 20-24 tahun.Tingkat kematian anatara penduduk laki-laki dan
perempuan sedikit mengalami perbedaan yaitu tingkat kematian penduduk
laki-laki sedikit lebih besar dibandingkan penduduk perempuan.Pada usia
produktif ini angka kematian mengalami sedikit peningkatan dari kelompok
umursebelumnya dan masih dapat dikatakan angka harapan hidup masih
cukup tinggi. Peranan pemerintah yang dibuuhkan pada usia produktif ini
yaitu penyediaan lapangan keja, penyediaan fasilitas kesehatan, lahan
untuk permukiman serta fasilitas rekreasi/wisata.

6. Angka kematian pada kelompok umur 25-29tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 5,00 kematian dan penduduk
perempuan 4,60 kematian per 1000 penduduk pada kelompok umur 25-29
tahun.Tingkat kematian anatara penduduk laki-laki dan perempuan sedikit
mengalami perbedaan yaitu tingkat kematian penduduk laki-laki sedikit
lebih besar dibandingkan penduduk perempuan. Pada usia produktif ini
angka kematian hampir sama dengan kelompok umur sebelumnya dan
masih dapat dikatakan angka harapan hidup masih cukup tinggi. Peranan
pemerintah yang dibuuhkan pada usia produktif ini yaitu penyediaan
lapangan keja, penyediaan fasilitas kesehatan, lahan untuk permukiman
serta fasilitas rekreasi/wisata.

7. Angka kematian pada kelompok umur 30-34tahun :


Penduduk laki-laki 5 kematian dan penduduk perempuan 5
kematian per 1000 penduduk pada kelompok umur 30-34 tahun. Pada
usia produktif ini angka kematian hampir sama dengan kelompok umur
sebelumnya dan masih dapat dikatakan angka harapan hidup masih
cukup tinggi.Kematian yang terjadi pada kelompok umur 30-50 tahun yang
terjadi secara tiba-tiba biasanya akibat jantung, stroke, dan pecahnya
pembuluh darah otak. Selain itu juga beberapa penyakit pada kelimpik
usia dewasa diabetes, asma, penyakit saluran pernapasna kronis,
kecelakaan lalu lintas, kanker paru-paru dsb. Peranan pemerintah yang
dibuuhkan pada usia produktif ini yaitu penyediaan lapangan keja,
penyediaan fasilitas kesehatan, lahan untuk permukiman serta fasilitas
rekreasi/wisata.

8. Angka kematian pada kelompok umur 35-39tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 6,20 kematian sedangkan
penduduk perempuan 5,40 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 35-39 tahun. Tingkat kematian anatara penduduk laki-laki dan
perempuan sedikit mengalami perbedaan yaitu tingkat kematian penduduk
laki-laki sedikit lebih besar dibandingkan penduduk perempuan.Pada usia
produktif ini angka kematian mengalami sedikit peningkatan dari kelompok
umur sebelumnya dan masih dapat dikatakan angka harapan hidup masih
cukup tinggi.Kematian yang terjadi pada kelompok umur 30-50 tahun yang
terjadi secara tiba-tiba biasanya akibat jantung, stroke, dan pecahnya
pembuluh darah otak. Selain itu juga beberapa penyakit pada kelimpik
usia dewasa diabetes, asma, penyakit saluran pernapasna kronis,
kecelakaan lalu lintas, kanker paru-paru dsb. Peranan pemerintah yang
dibuuhkan pada usia produktif ini yaitu penyediaan lapangan keja,
penyediaan fasilitas kesehatan, lahan untuk permukiman serta fasilitas
rekreasi/wisata.

9. Angka kematian pada kelompok umur 40-44tahun :


Tingkat kemaatian penduduk laki-laki 7,90kematian sedangkan
penduduk perempuan 6,10 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 40-44 tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki sedikit lebih besar
dibandingkan tingkat kematian penduduk perempuan.Pada usia produktif
ini angka kematian mengalami sedikit peningkatan dari kelompok umur
sebelumnya dan masih dapat dikatakan angka harapan hidup masih
cukup tinggi.Kematian yang terjadi pada kelompok umur 30-50 tahun yang
terjadi secara tiba-tiba biasanya akibat jantung, stroke, dan pecahnya
pembuluh darah otak. Selain itu juga beberapa penyakit pada kelimpik
usia dewasa diabetes, asma, penyakit saluran pernapasna kronis,
kecelakaan lalu lintas, kanker paru-paru dsb. Peranan pemerintah yang
dibutuhkan pada usia produktif ini yaitu penyediaan lapangan keja,
penyediaan fasilitas kesehatan, lahan untuk permukiman serta fasilitas
rekreasi/wisata.

10. Angka kematian pada kelompok umur 45-49tahun :


Tigkat kematian penduduk laki-laki 10,10 kematian sedangkan
penduduk perempuan 7,10 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 45-49 tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkan tingkat kematian penduduk perempuan.Kematian yang
terjadi pada kelompok umur 30-50 tahun yang terjadi secara tiba-tiba
biasanya akibat jantung, stroke, dan pecahnya pembuluh darah otak.
Selain itu juga beberapa penyakit pada kelimpik usia dewasa diabetes,
asma, penyakit saluran pernapasna kronis, kecelakaan lalu lintas, kanker
paru-paru dsb.Pada kelompok umur 45-49 tahun ini mengalami sedikit
peningkatan angka kematian.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (2007),penyebab
kematian nomor 6 dari semua kelompok umur adalah diabetes melitus.
Angka kematian penderita diabetes melitus pada kelompok umur 45-54
tahun di daerah perkotaan mencapai 14,7% dan di pedesaan sekitar
5,8%. Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang
mengalami kenaikan jumlah penderita terus-menerus dari tahun ke tahun
selain itu penyakit yang juga paling banyak diderita seperti ISPA (infeksi
saluran pernafasan atas), diare, demam berdarah, malaria, difteri,
penyakit kulit, hipertensi, penyakit lambung dan jantung (kardiovaskuler).

11. Angka kematian pada kelompok umur 50-54tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 13,80 kematian sedangkan
penduduk perempuan 9,70 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 50-54 tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkan tingkat kematian penduduk perempuanPada kelompok
umur 50-54 tahun inihampir sama dengan kelompok umur sebelumnya
yang mengalami sedikit peningkatan angka kematian.Kematian yang
terjadi pada kelompok umur 30-50 tahun yang terjadi secara tiba-tiba
biasanya akibat jantung, stroke, dan pecahnya pembuluh darah otak.
Selain itu juga beberapa penyakit pada kelimpik usia dewasa diabetes,
asma, penyakit saluran pernapasna kronis, kecelakaan lalu lintas, kanker
paru-paru dsb.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (2007), penyebab
kematian nomor 6 dari semua kelompok umur adalah diabetes melitus.
Angka kematian penderita diabetes melitus pada kelompok umur 45-54
tahun di daerah perkotaan mencapai 14,7% dan di pedesaan sekitar
5,8%. Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang
mengalami kenaikan jumlah penderita terus-menerus dari tahun ke tahun
selain itu penyakit yang juga paling banyak diderita seperti ISPA (infeksi
saluran pernafasan atas), diare, demam berdarah, malaria, difteri,
penyakit kulit, hipertensi, penyakit lambung dan jantung (kardiovaskuler).

12. Angka kematian pada kelompok umur 55-59tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 19,20 kematian sedangkan
penduduk perempuan 13.61 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 55-59 tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkantingkat kematian penduduk perempuan Pada kelompok umur
55-59 tahun ini hampir sama dengan kelompok umur sebelumnya yang
mengalami sedikit peningkatan angka kematian.
Penyakit penyebab utama kematian terbesar adalah penyakit
sirkulasi(jantung/pembuluh darah otak), selanjutnya penyakit infeksi dan
pernapasan. Angka kematian untuk penyakit infeksi dan pernapasan lebih
tinggi di pedesaan dibandingkan di perkotaan Pada tahun 2000 terjadi
perubahan penyebab kematian di Indonesia yaitu dari penyakit infeksi
menjadi penyakit sirkulasi (jantung dan pembuluh darah otak).
Situasi penyakit penyebab kematian di Indonesia berada dalam
proses transisi epidemiologik seiring dengan proses transisi demografi.
Pemerintah dihadapkan pada beban ganda dalam menangani penyebab
kematian yang merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana
pencegahan dan penanganannya berbeda antara penyakit infeksi dan
penyakit non-infeksi.

13. Angka kematian pada kelompok umur 60-64tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 28,28 kematian sedangkan
penduduk perempuan 21,80 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 60-64 tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkan tingkat kematian penduduk perempuan.Pada kelompok
umur 60-64 tahun ini mengalami peningkatan angka kematian dibanding
kelompok umur sebelumnya.Penyakit penyebab utama kematian terbesar
adalah penyakit sirkulasi(jantung/pembuluh darah otak), selanjutnya
penyakit infeksi dan pernapasan. Angka kematian untuk penyakit infeksi
dan pernapasan lebih tinggi di pedesaan dibandingkan di perkotaan Pada
tahun 2000 terjadi perubahan penyebab kematian di Indonesia yaitu dari
penyakit infeksi menjadi penyakit sirkulasi (jantung dan pembuluh darah
otak).
Situasi penyakit penyebab kematian di Indonesia berada dalam
proses transisi epidemiologik seiring dengan proses transisi demografi.
Pemerintah dihadapkan pada beban ganda dalam menangani penyebab
kematian yang merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana
pencegahan dan penanganannya berbeda antara penyakit infeksi dan
penyakit non-infeksi.

14. Angka kematian pada kelompok umur 65-69tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 41,30 kematian sedangkan
penduduk perempuan 34,40 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 65-69 tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkantingkat kematian penduduk perempuan.
Pada kelompok umur 65-69 tahun ini mengalami peningkatan
angka kematian dibanding kelompok umur sebelumnya.Penyakit
penyebab utama kematian terbesar adalah penyakit
sirkulasi(jantung/pembuluh darah otak), selanjutnya penyakit infeksi dan
pernapasan. Angka kematian untuk penyakit infeksi dan pernapasan lebih
tinggi di pedesaan dibandingkan di perkotaan Pada tahun 2000 terjadi
perubahan penyebab kematian di Indonesia yaitu dari penyakit infeksi
menjadi penyakit sirkulasi (jantung dan pembuluh darah otak).
Situasi penyakit penyebab kematian di Indonesia berada dalam
proses transisi epidemiologik seiring dengan proses transisi demografi.
Pemerintah dihadapkan pada beban ganda dalam menangani penyebab
kematian yang merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana
pencegahan dan penanganannya berbeda antara penyakit infeksi dan
penyakit non-infeksi.

15. Angka kematian pada kelompok umur 70-74tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 63,00 kematian sedangkan
penduduk perempuan 55,70 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 70-74 tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkantingkat kematian penduduk perempuan
Pada kelompok umur 70-74 tahun ini mengalami peningkatan
angka kematian dibanding kelompok umur sebelumnya. Penyakit
penyebab utama kematian terbesar adalah penyakit
sirkulasi(jantung/pembuluh darah otak), selanjutnya penyakit infeksi dan
pernapasan. Angka kematian untuk penyakit infeksi dan pernapasan lebih
tinggi di pedesaan dibandingkan di perkotaan Pada tahun 2000 terjadi
perubahan penyebab kematian di Indonesia yaitu dari penyakit infeksi
menjadi penyakit sirkulasi (jantung dan pembuluh darah otak).
Situasi penyakit penyebab kematian di Indonesia berada dalam
proses transisi epidemiologik seiring dengan proses transisi demografi.
Pemerintah dihadapkan pada beban ganda dalam menangani penyebab
kematian yang merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana
pencegahan dan penanganannya berbeda antara penyakit infeksi dan
penyakit non-infeksi.

16. Angka kematian pada kelompok umur 75-79tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 93,50 kematian sedangkan
penduduk perempuan 85,40 kematian per 1000 penduduk pada kelompok
umur 75-79 tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkantingkat kematian penduduk perempuan.
Pada kelompok umur 75-79 tahun ini mengalami peningkatan
angka kematian dibanding kelompok umur sebelumnya.Penyakit
penyebab utama kematian terbesar adalah penyakit
sirkulasi(jantung/pembuluh darah otak), selanjutnya penyakit infeksi dan
pernapasan. Angka kematian untuk penyakit infeksi dan pernapasan lebih
tinggi di pedesaan dibandingkan di perkotaan Pada tahun 2000 terjadi
perubahan penyebab kematian di Indonesia yaitu dari penyakit infeksi
menjadi penyakit sirkulasi (jantung dan pembuluh darah otak).
Situasi penyakit penyebab kematian di Indonesia berada dalam
proses transisi epidemiologik seiring dengan proses transisi demografi.
Pemerintah dihadapkan pada beban ganda dalam menangani penyebab
kematian yang merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana
pencegahan dan penanganannya berbeda antara penyakit infeksi dan
penyakit non-infeksi.

17. Angka kematian pada kelompok umur 80+tahun :


Tingkat kematian penduduk laki-laki 200,01 kematian sedangkan
penduduk perempuan 199,99 kematian per 1000 penduduk pada
kelompok umur 80+ tahun. Tingkat kematian penduduk laki-laki hampir
sama dengantingkat kematian penduduk perempuan.
Pada kelompok umur 80+ tahun ini mengalamipeningkatan angka
kematian dibanding kelompok umur sebelumnya.Penyakit penyebab
utama kematian terbesar adalah penyakit sirkulasi(jantung/pembuluh
darah otak), selanjutnya penyakit infeksi dan pernapasan. Angka
kematian untuk penyakit infeksi dan pernapasan lebih tinggi di pedesaan
dibandingkan di perkotaan Pada tahun 2000 terjadi perubahan penyebab
kematian di Indonesia yaitu dari penyakit infeksi menjadi penyakit sirkulasi
(jantung dan pembuluh darah otak).
Situasi penyakit penyebab kematian di Indonesia berada dalam
proses transisi epidemiologik seiring dengan proses transisi demografi.
Pemerintah dihadapkan pada beban ganda dalam menangani penyebab
kematian yang merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana
pencegahan dan penanganannya berbeda antara penyakit infeksi dan
penyakit non-infeksi.

Anda mungkin juga menyukai