Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT UKUR DAN TEKNIK PENGUKURAN

ALAT UKUR PROTEKSI RADIASI

Disusun Oleh :

Nama : Fenita Yosi Ariningrum (032300004)

Rekan Praktikan : Abinaya Nugraha E (032300001)

Argo Zhafran P (032300002)

Fauzan Karim Harahap (032300003)

Dimas Ariawisnu Widodo (032300021)

Kelompok : 1A

Prodi/Angkatan : Elektro Mekanika/2023

Tanggal Praktikum : Selasa 24 Oktober 2023

Dosem Pengampu : Totok Dermawan, S.ST., M.Eng.


PROGRAM STUDI ELEKTRO MEKANIKA
POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nuklir merupakan salah satu solusi sumber daya yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Meski begitu, jika nuklir difungsikan sebagai senjata, maka akan
menjadi senjata pemusnah massal yang memiliki dampak yang dahsyat. Hal tersebut
terjadi karena daya ledaknya yang sangat besar dan memberikan dampak yang
merusak bagi kehidupan. Dampak senjata nuklir bahkan dapat terus memberikan
pengaruh jangka panjang terhadap umat manusia maupun lingkungan alam di area
tersebut.

Seperti yang terjadi di Jepang pada tahun 1945, Amerika Serikat


menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada 6 dan 9 Agustus
1945. Di bawah pemerintahan Presiden Harry S. Truman, AS menjatuhkan bom
atom "Little Boy" di Hiroshima sebagai upaya mengalahkan Jepang dalam Perang
Dunia II. Jepang yang berada di blok Sentral merupakan musuh AS dari blok
Sekutu. Tidak cukup menghancurkan satu kota, bom kedua "Fat Man" dijatuhkan
tiga hari kemudian di kota lain, Nagasaki. Dua ledakan bom tersebut mengakibatkan
Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945. Meski perang akhirnya berakhir, warga
Jepang harus menanggung dampak yang berat akibat kedua bom atom itu. Ratusan
ribu warga meninggal dunia, sementara mereka yang bertahan hidup menderita
penyakit akibat paparan radiasi. Mereka juga menghadapi diskriminasi dalam
kehidupan sehari-hari. Para penyintas diyakini mengalami gangguan fisik atau
psikologis. Karena itu, mereka mungkin mewarisi cacat genetik di anak-anaknya
kelak. Stigma ini banyak dialami penyintas bom atom dari generasi pertama, kedua,
bahkan hingga hari ini. Diskriminasi terbesar terutama dialami perempuan yang
selamat.

Radiasi adalah energi yang terpancar dari materi (atom) dalam bentuk
partikel atau gelombang. Berdasarkan kemampuan dalam melakukan ionisasi,
radiasi dapat dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi non pengion. Sumber
radiasi di lingkungan secara alami dapat berasal dari sinar kosmik (angkasa luar)
dan peluruhan radioaktif di permukaan bumi. Contoh zat radioaktif yang aktif
memancarkan radiasi seperti Uranium (U), Plutonium (Pu), Thorium (Th), Curium
(Cu), dan lain lain. Pancaran sinar gelombang radiasi nuklir berbeda-beda dari tiap
jenis zat radioaktif. Pancaran sinar radioaktif tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berwarna sehingga tidak bisa dilihat oleh kasat mata. Orang yang terpapar zat
radioaktif tidak bisa mengetahui dirinya terpapar radiasi nuklir. Seperti halnya
yasng dirasakan warga Jepang. Tubuh mereka mulai mengalami perubahan dan
ternyata dampak radiasi ini turun ke anak anak mereka. Dampak radiasi ini pula
berbeda beda tiap orangnya tergantung dosis radiasi ysng didapat.

Dosis radiasi dapat di ketahui dengan alat ukur radiasi. Alat ukur proteksi
radiasi adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur kuantitas,
energi, intensitas,maupun dosis radiasi. Petugas yang ditugaskan untuk
melaksanakan pekerjaan ysng berhuungsn dengan proteksi radiasi biasa disebut
PPR (Petugas Proteksi Radiasi).

1.2 Tujuan Praktikum


1.2.1 Untuk mengetahui beberapa alat ukur radiasi
1.2.2 Untuk mengetahui cara kerja beberapa alat proteksi radiasi
1.2.3 Untuk Mengetahui jenis dan penggunaan instrumen radiasi
1.2.4 Untuk mengetahui satuan yan gdigunakan dalam instrumentasi
radiasi
1.3 Manfaat Praktikum
1.3.1 Mengetahui beberapa alat ukur radiasi
1.3.2 Mengetahui cara kerja beberapa alat proteksi radiasi
1.3.3 Mengetahui satuan yang digunakan dalam instrumen radiasi
1.3.4 Mengetahui jenis dan penggunaan instrumen radiasi
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Dasar Teori


Radiasi adalah peristiwa dimana energi disebarkan atau dilepaskan. Kebanyakan
orang mungkin berpikir jika energi yang dilepaskan harus dipicu oleh ledakan besar.
Jawabannya bisa iya dan juga tidak, karena semua itu tergantung dari penyebabnya.
Beberapa sumber radiasi yang ada disekitar manusia

1. Radiasi Kosmik

Sumber radiasi yang pertama adalah radiasi kosmik yang berasal dari sebuah
bintang. Mengingat matahari adalah bintang yang paling dekat dengan Bumi, maka
radiasi kosmik yang paling banyak diterima oleh planet kita berasal dari matahari.
Kabar baiknya, Tuhan menciptakan Bumi lengkap dengan pelindungnya yakni
atmosfer. Atmosfer Bumi yang berlapis-lapis dan memiliki ketebalan 1000 kilometer
sehingga tidak semuanya. Partikel radiasi mengenai bumi, beberapa partikel lainnya
tertahan di atmosfer.

Semakin dekat jarak sebuah planet dengan bintang induknya, maka tingkat
radiasi yang diterima juga akan semakin tinggi Planet Merkurius dan Venus adalah dua
planet yang paling banyak menerima radiasi matahari, karena dua planet ini yang paling
dekat dengan matahari. Sedangkan posisi Bumi sebagai planet ketiga cukup aman,
ditambah dengan adanya atmosfer yang cukup tebal.

2. Unsur Radioaktif di Bumi

Beberapa unsur radioaktif yang ada di Bumi memicu terjadinya radiasi. Bumi.
Bumi juga mengandung unsur seperti uranium, torium, dan radon yang memiliki inti
atom yang dapat mengalami peluruhan radioaktif ketika intinya stabil. Ketika hal ini
terjadi, unsur-unsur ini akan memberikan hasil berupa energi dalam bentuk radiasi yakni
radiasi ion.

3. Unsur Radioaktif di Tubuh Manusia


Tidak hanya planet, matahari dan alat elektronik, tubuh manusia juga bisa
menghasilkan radiasi. Ini karena tubuh manusia memiliki beberapa zat seperti kalium-
40. Ketika sel tubuh melakukan metabolisme, zat ini akan menghasilkan radiasi.

4. Radiasi Ciptaan Manusia

Manusia adalah makhluk paling cerdas yang hidup di Bumi, manusia bukan
hanya bisa menghasilkan sejumlah kecil radiasi alami dari tubuhnya, tapi juga
menciptakan berbagai barang yang dapat memancarkan radiasi dengan kekuatan yang
sangat besar.

Dengan otak yang cerdas, manusia bisa menciptakan banyak penemuan hebat
untuk kepentingan hidupnya. Mulai dari penemuan yang digunakan untuk kehidupan
sehari-hari seperti smartphone dan komputer yang dapat memancarkan sejumlah kecil
radiasi, pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menunjang kehidupan, hingga sejumlah
senjata nuklir yang dapat memancarkan radiasi sangat besar dengan jangkauan luas
ketika digunakan.

Berbeda dengan smartphone atau komputer, radiasi yang dikeluarkan oleh senjata
nuklir sangatlah besar dan berbahaya bagi manusia sendiri.

Radiasi meiliki banayk jeninya hal ini dikarenakan asal radaisi yang berbeda
beda. Berikut adalah jenis jenis dari radiasi :

1. Radiasi Berdasarkan Massa

Berdasarkan masanya, radiasi dibedakan menjadi dua yakni, radiasi


elektromagnetik dan radiasi partikel.

Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang muncul akibat kombinasi antara


medan magnet dan medan listrik. Keduanya kemudian menghasilkan energi yang
merambat dan melewati satu tempat ke tempat lainnya. Radiasi elektromagnetik sendiri
merupakan jenis radiasi yang tidak memiliki bentuk dan juga massa. Contoh dari radiasi
elektromagnetik diantaranya adalah cahaya tampak, gelombang radio, sinar-X,
inframerah, dan berbagai jenis radiasi lain yang tidak memiliki wujud.
Radiasi partikel atau yang sering disebut juga sebagai radiasi korpuskuler adalah
pancaran atom yang memiliki kemampuan untuk memindahkan energi kinetik ke bahan
yang ditumbuknya.

2. Radiasi Berdasarkan Muatan Listrik

Berdasarkan muatan listrik, ada dua jenis radiasi yaitu radiasi pengion dan radiasi
non pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat memunculkan partikel listrik
berupa ion. Biasanya, hal ini terjadi ketika radiasi menabrak sesuatu. Radiasi non
pengion tidak akan memunculkan partikel listrik berupa ion ketika radiasi itu menabrak
sesuatu.

3. Radiasi Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, radiasi dibagi menjadi radiasi alam dan radiasi buatan.
Radiasi alam adalah jenis radiasi yang muncul dengan sendirinya akibat proses alamiah.
Biasanya radiasi alam berasal dari sinar kosmos maupun sinar gamma. Radiasi buatan
adalah radiasi yang muncul sebagai akibat dari kegiatan atau aktivitas manusia, seperti
senjata maupun pembangkit listrik tenaga nuklir.

Alat ukur proteksi radiasi memiliki bermacam macam tergantung dengan


kegunaannya yaitu :

1. Dosimeter perorangan
2. Film Badge
3. Thermoluminescene Dosimeter (TLD)
4. Surveymeter

2.2 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan untuk praktikum alat ukur proteksi radiasi ini
yaitu :

1. Dosimeter saku
2. Surveymeter digital
3. Surveymeter gamma dan kontaminasi alfa beta
BAB III
LANGKAH KERJA DAN DOKUMENTASI

3.1 Langkah Kerja


Berikut ini adalah langkah kerja dalam praktikum alat ukur Radiasi :
A. Survey Meter
a. Siapkan alat survey meter yang akan digunakan
b. Periksa baterai pada alat
c. Periksa sertifikat kalibrasi yang tertera pada alat
d. Cara kalibrasi alat dilakukan dengan menggunakan sumber radiasi
standar, dilakukan setiap setahun sekali atau saat alat selesai
diperbaiki
e. Saat data muncul hasilnya dikalikan dengan kalibrasi yang tertera
pada sertifikat
B . Dosimeter saku
a. Siapkan dosimeter saku yang akan digunakan
b. Pastikan skala berada pada posisi 0.
c. Apabila skala tidak berada posisi 0 maka perlu dilakukan kalibrasi
d. Gunakan dosimeter saku saat memasuki area yang berpotensi adanya
paparan radiasi
e. Lakukan pembacaan skala pada dosimeter saku setelah keluar dari
area tersebut dengan mengarahkan ke arah sumber cahaya
f. Catat pembacaan skala pada logbook yang tersedia
C. Survey meter gamma dan kontaminasi alfa beta/surveymeter inspector
1. Pengukuran laju dosis ( μR/hr μsv/hr)
a. Set switch timer pada posisi off
b. Set switch dibagian depan surveymeter inspektor pada bagian μR/hr
μsv/hr
c. Arahkan surveymeter dengan detektor kesumber radiasi
d. Hasil dapat dilihat pada display
2. Pengukuran cacah (CPM CPS)
a. Set switch timer pada bagian off
b. Set switch dibagian depan surveymeter pada bagian CPM/CP
c. Arahkan surveymeter dengan detektor ke sumber radiasi
d. Hasil dapat dilihat pada display
3. Pengukuran jumlah cacah per satuan waktu (total/timer)
a. Set switch timer pada posisi set
b. Set switch di bagian depan surveymeter pada bagian total/timer
c. Tekan tombol +/- di bagian atas untuk mengatur waktu yang
digunakan dalam satuan menit
d. Set switch timer pada posisi on
e. Surveymeter akam mulai mendeteksi cacah radiasi/satuan waktu
yang telah di set
f. Bila tanda beep 2x terdengar, waktu pendeteksian sudah habis
g. Nilai yang tampil di display adalah jumlah cacah/satuan waktu
4. Merubah satuan laju dosis (μR/hr μsv/hr atau sebaliknya)
a. Pada saat menghidupkan alat, secara bersamaan menekan tombol +
pada bagian atas
b. Tahan tombol + pada bagian atas sampai muncul ikon menu pada
display
c. Tekan tombol + atau – pada bagian atas sehingga di isplay tampil
angka 2
d. Jangan mencoba nomor lain, karena akan merubah kalibrasi alat
e. Tekan tombol set pada bagian atas alat
f. Tekan tombol + atau – untuk memilih satuan laju dosis dalam μR/hr
atau μsv/hr
g. Tekan tombol set untuk selesai
h. Surveymeter akan tampil satuan sesuai yang telah di set
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kashelara.com/2013/05/alat-ukur-proteksi-radiasi-surveymeter.html?m=1
https://www.caesarvery.com/2019/12/macam-macam-alat-ukur-proteksi-radiasi.html?
m=1
Pemerintah Indonesia.2011.Undang Undanng Nomor 8 Tahun 2011 Tentang
Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X. Lembaran RI Tahun
2011 No. 8. Sekretariat Negara. Jakarta.
Dermawan, Totok. Modul Pengenalan Alat Ukur Proteksi Radiasi. Yogyakarta.2023
Badan Riset dan Inovasi Nasioanl. Modul Alat Ukur Radiasi PPR Industri_Ringkasan.
Yogyakarta.2023

Anda mungkin juga menyukai