Anda di halaman 1dari 3

WASPADA!!

Protein Salah Satu Penyebab Milia


Ditha Ayunda Amelia
Protein adalah sebuah makormolekul yang tersusun dari 20 macam asam amino. Setiap
organisme memiliki protein yang berfungsi sebagai zat yang mempercapt reaksi, pengangkut,
pendukung mekanisme kekebalan tubuh dan masih banyak lagi sehingga sangat penting bagi
makhluk hidup untuk mengonsumsi protein. Sumber-sumber proein dapat ditemukan pada hewan
maupun utmbuhan. Sumber protein hewani yaitu daging merah, daging ayam, daging ikan, telur,
dan susu. Sumber protein nabati dapat diperoleh dari tahu, tempe, kacang kedelai, kacang polong
dan masih banyak lagi.
Salah satu sumber protein yang paling sering dikonsumsi dan kebanyakan anak-anak kecil
menyukainya adalah telur sehingga para orang tua tidak perlu susah-susah memaksa anaknya
memakan sayur yang menjadi sumber protein nabati. Selain itu, telur juga sangat mudah diolah
dan mempunya berbagai variasi olahan diikuti dengan harganya yang terjangkau sehingga dapat
dikonsumsi oleh seluruh kalangan baik menengah ke bawah maupun menengah ke atas.
Protein tidak hanya satu jenis tetapi terbagi menjadi 7 macam berdasarkan fungsinya yaitu
sebagai berikut.
1. Protein hormon
Protein hormone merupakan protein yang berperan sebagai bahan kimia dasar pembentuk
hormon dimana hormon ini akan menjadi pembawa pesan kimia dan mengantarkannya
melalui darah.
2. Protein enzim
Protein jenis ini memiliki tugas sebagai pembentuk enzim. Enzim ini juga memiliki peran
yang sangat penting untuk mendukung terjadinya reaksi kimia dalam tubuh.
3. Protein struktural
Protein jenis ini merupakan protein yang paling besar. Protein struktural berfungsi sebagai
komponen penting dalam pembentukan konstruksi tubuh dari tingkat sel. Ada 2 protein
struktural yang cukup dikenal yaitu kolagen dan protein. Protein struktural jenis kolagen
memiliki peran dalam hal pembentukan tendon, tulang, otot, tulang rawan dan kulit
sedangkan protein struktural jenis keratin berperan dalam pembentukan struktur kulit,
kuku, rambut dan gigi. Jika dibandingkan, keratin dapat membentuk bagian-bagian tubuh
yang lebih keras daripada bagian-bagian yang dibentuk oleh kolagen. Hal ini dikarenakan
keratin memiliki struktur yang kuat dan berserat.
4. Protein antibodi
Protein antibodi disebut juga protein defensif yaitu jenis protein yang secara tidak langsung
berfungsi sebagai pelindung tubuh dari zat atau organism easing yang masuk ke dalam
tubuh dimana dalam hal ini protein antibodi menjadi salah satu komponen pembentuk
antibodi. Saat tubuh kekurangan protein, maka bukan hal yang tidak mungkin pertahanan
diri makhluk hidup dari penyakit akan menurun.
5. Protein transport
Sesuai dengan namanya, protein jenis ini berfungsi mengantarkan molekul dan zat-zat gizi
yang ada di dalam tubuh keluar dan masuk ke dalam sel. Salah satu contohnya yaitu
hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pembentuk sel darah merah yang bekerja dengan
cara mengikat oksigen kemudian mengantarkannya ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan oksigen.
6. Protein pengikat
Fungsi atau peran dari protein pengikat adalah untuk mengikat zat-zat gizi dan molekul
seperti misalnya zat besi. Di dalam tubuh terdapat ferritin yaitu protein yang dapat
mengikat zat besi tersebut. Saat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah, maka
ferritin akan melepaskan zat besi.
7. Protein penggerak
Setiap gerakan yang dilakukan oleh tubuh maupun organ di dalamnya memerlukan protein.
Protein yang berperan pada proses ini adalah protein penggerak, misalnya mengatur
kekuatan dan kecepatan jantung dan kontraksi otot. Untuk menghasilkan perubahan
mekanis, tubuh harus mengubah ATP atau bentuk energi kimia. Dalam proses pengubahan
energy kimia ini akan melibatkan 2 jenis protein penggerak yaitu aktin dan myosin yang
terdapat dalam serabut otot. Tanpa adanya protein penggerak maka dapat dibayangkan
tidak akan terjadi gerakan apapun oleh tubuh maupun organ tubuh makhluk hidup.

Berdasarkan jenis protein menurut fungsinya tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia
sangat membutuhkan protein. Namun terkadang banyak orang yang lupa bahwa mengkonsumsi
sesuatu yang berlebihan dapat berdampak negatif termasuk dalam hal mengkonsumsi protein.
Salah satu dampak yang banyak terjadi akibat terlalu banyak mengkonsumsi protein adalah Milia.
Dalam istilah kedokteran milia disebut juga kista milium. Ciri-ciri fisik dari milia ini
adalah berbentuk bitnik dan benjolan kecil berwarna putih biasanya muncul di area sekitar hidung,
mata, dahi, kelopak mata dan pipi serta muncul secara berkelompok. Milia ini mirip dengan
jerawat tetapi bukan jerawat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat salah satu
jenis protein yaitu protein struktural yang didalamnya termasuk keratin. Keratin ini dapat
terperangkap di dalam kelenjar polisebasea yang ada pada lapisan dermis kulit. Dikarenakan
jumlah keratin yang berlebih dan ditambah lagi dengan terlalu sering terkena paparan sinar
matahari menyebabkan milia akan terbentuk. Milia sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan
anak-anak terutama yang sering mengkonsumsi telur. Tidak hanya pada anak-anak, milia juga
dapat terjadi pada orang dewasa sehingga dapat sedikit mengganggu penampilan terkhusus wanita.
Untuk itu, penting bagi kita semua mengetahui jenis makanan yang kita makan serta tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi sesuatu walaupun makanan tersebut awalnya sehat namun karena
terlalu sering dapat menjadi boomerang bagi diri kita sendiri. Milia ini sendiri tidak tergolong
dalam jenis penyakit kulit yang berbahaya dan tidak memerlukan suatau perawatan khusus, namun
jika kemunculan milia ini disertai dengan rasa gatal maka sebaiknya segera dikonsultasikan kepada
dokter agar mendapat penanganan yang cepat dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai