PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan membran Reverse Osmosis?
2. Bagaimana prinsip dari membran Reverse Osmosis?
3. Apa saja aplikasi dari membran Reverse Osmosis?
2
BAB II
ISI
3
dan beda muatan dengan gaya dorong (driving force) berupa tekanan
terbukti cocok diterapkan dalam industri pengolahan air bersih.
Membran Reverse Osmosis memiliki spesifikasi yaitu ketebalan
150 μm (sublayer) dan 1 μm (toplayer), ukuran pri <2 μm, Driving
force 15-25 bar (air payau), 40-80 bar (air laut). Fungsi dari membran
ini adalah merejeksi kadar garam, menghilangkan partikel dari air
sampai ukuran terkecil, dan menghilangkan bakteri serta virus
(Hartomo, 2006).
4
Proses dari teknologi Reverse Osmosis menggunakan membran
semipermeable yang diameternya lebih kecil dari 0.0001 mikron
(500,000 kali lebih kecil dibandingkan dengan sehelai rambut atau
sama dengan penyaring micron berfungsi membuang berbagai kotoran,
bahan mikro, bakteri, virus dan sebagainya) dan diberikan tekanan
tinggi agar proses penyaringan dapat berjalan. Proses ini dapat
menghilangkan partikel garam dan partikel-partikel pencemar lainnya
dimana ukuran dari partikel-partikel tersebut lebih besar dari membran
Reverse Osmosis. Karena itu, Reverse Osmosis disebut sebagai metode
pemurnian air yang paling efektif (Winata, 2016).
Di dalam membran Reverse Osmosis tersebut terjadi proses
penyaringan dengan ukuran molekul, yakni pertikel yang molekulnya
lebih besar daripada molekul air, misalnya molekul garam dan lainnya,
akan terpisah dan akan terikut ke dalam air buangan (brine/reject
water). Oleh karena itu air yang akan masuk ke dalam membran
Reverse Osmosis harus mempunyai persyaratan tertentu misalnya
kekeruhan harus nol, kadar besi harus < 0,1 mg/L, pH harus dikontrol
agar tidak terjadi pengerakan kalsium dan lainnya. Membran Reverse
Osmosis bertindak sebagai “barrier” yang bersifat semi permeabel
yang dengan mudah melewatkan komponen secara selektif (pelarut,
biasanya air) dan menghalangi zat terlarut secara parsial maupun
keseluruhan. Air akan berpindah dari sisi umpan ke sisi permeat
dengan proses difusi dengan tekanan sebagai driving force atau gaya
dorong yang dibutuhkan agar membran dapat bekerja (Wanten et al,
2010).
5
pertama kali diluncurkan, sistem Reverse Osmosis menggunakan
membran yang cukup tebal serta diperlukan tempat yang luas untuk
instalasi peralatanny. Namun seiring perkembangan membran yang
semakin pesat, terutama pada elemen dan sistem konfigurasi yang
digunakan, sistem Reverse Osmosis kini telah dapat diaplikasikan pada
skala rumah tangga. Selain itu, penggunaan jenis membran yang sangat
tipis dan instalasi peralatan yang tidak lagi memerlukan tempat luas,
turut mendukung sistem Reverse Osmosis menjadi sistem yang umum
digunakan untuk proses pemurnian air skala rumah tangga (Ariyanti &
Widiasa, 2011).
Sebagai sistem pemurnian air skala rumah tangga, Reverse
Osmosis telah terbukti sangat efektif mengatasi permasalahan kualitas
air dibandingkan metode pemurnian yang lain seperti karbon aktif,
water softener, distilasi, UV, dan netralisasi. Sistem Reverse Osmosis
dapat memisahkan komponen-komponen yang tidak diinginkan seperti
komponen organik, non organik, bakteri, virus, partikulat, serta ion
atau garam terlarut. Sistem Reverse Osmosis juga dikenal sebagai
media filter yang memiliki pori paling kecil dibandingkan filter-filter
yang lain yaitu 0.0001 mikron. Beberapa riset dan paten tentang
keefektifan sistem Reverse Osmosis dengan berbagai macam desain
dan konfigurasi turut mendukung perkembangan sistem Reverse
Osmosis skala rumah tangga (Ariyanti & Widiasa, 2011).
Reverse Osmosis telah terbukti dapat memisahkan molekul organik
dari pelarutnya ataupun dari fermentation broth , hal ini dikemukanan
oleh Febrianto (2015), yang mencoba memisahkan berbagai macam
molekul organik terlarut dari suatu model campuran. Berikut adalah
contoh contoh pengaplikasian dari metode Reverse Osmosis pada
bidang bioproses.
6
Adapun spektrum dari filtrasi menggunakan metode Reverse
Osmosis dapat dilihat pada gambar 1. berikut
Gambar 1.
Spektrum Pemisahan dengan RO.
Terlihat bahwa RO dapat digunakan pada proses pemurnian perasa dan
pengharum, antibiotik, garam garam yang larut dalam air, gula, dan
asam amino (Febrianto, 2015).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reverse Osmosis adalah suatu metode pemurnian air melalui membran
semi permeable di mana suatu tekanan tinggi (50-60 psi) diberikan
melampaui tarikan osmosis sehingga akan "memaksa" air melewati proses
osmosis terbalik dari bagian yang memiliki kepekatan tinggi ke bagian
dengan kepekatan rendah. Proses reverse osmosis pada prinsipnya adalah
kebalikan proses osmosis. Dengan memberikan tekanan larutan dengan
kadar garam tinggi (concentrated solution) supaya terjadi aliran molekul air
yang menuju larutan dengan kadar garam rendah (dilute solution).
3.2 Saran
Penulis diharapkan dapat lebih banyak mempelajari literasi-literasi
terkait untuk meambah pengetahuan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Said, N. I., dkk. 2010. Pengolahan Air Asin atau Payau dengan Sistem
Osmosis Balik. Erlangga, Jakarta.