Analisis Perbedaan Nilai Paparan Medan Listrik pada Biji Buncis (Phaseolus
vulgaris l.) Terhadap Panjang Tanaman yang Dihasilkan
ABSTRACT
The effect of an electric field on plant roots can affect plant growth and development, plants growing
in an electric field cause cell and tissue polarization and can affect plant root growth. This study aims
to determine the effect of the electric field on the length of the bean plant. In this study, the electric
field application used for field treatment was 0.5 kV/m, 1 kV/m, 1.5 kV/m, and 2 kV/m for 60
minutes. The results obtained from this study indicate that the electric field can accelerate the growth
of bean plant length. The most suitable electric field to accelerate germination growth is an electric
field of 1 kV/m.
Keywords: Electric field, green beans, plant length.
ABSTRAK
Efek medan listrik terhadap akar tanaman dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, tanaman yang tumbuh di antara medan listrik menyebabkan polarisasi sel dan jaringan serta
dapat mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
medan listrik terhadap panjang tanaman buncis. Dalam penelitian ini aplikasi medan listrik yang
digunakan untuk perlakuan medan sebesar 0,5 kV/m, 1 kV/m, 1,5 kV/m, dan 2 kV/m selama 60 menit.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa medan listrik dapat mempercepat
pertumbuhan panjang tanaman buncis. Medan listrik yang paling sesuai untuk mempercepat
pertumbuhan perkecambahan adalah medan listrik sebesar 1 kV/m.
Kata Kunci: Medan listrik, biji buncis, panjang tanaman.
76
Jurnal AgriTechno. Vol. 14 (2): 76-80
https://doi.org/10.20956/at.v14i2.487
Kiatgamjorn dkk, (2002); dalam Agustin lama waktu paparan optimum terhadap panjang
(2013) , menunjukkan bahwa kacang yang tanaman buncis.
tumbuh di medan listrik memiliki pertumbuhan
lebih baik, dibandingkan tanpa medan listrik. METODOLOGI PENELITIAN
Germinasi (perkecambahan) merupakan
Alat dan Bahan
proses pertumbuhan embrio dan komponen-
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
komponen biji yang memiliki kemampuan
alat medan listrik, multimeter, tray semai,
untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan
tanah, pupuk kompos, penggaris, benang.
baru. Didalam proses perkecambahan, radikula
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu biji
(akar embrionik) mengalami perpanjangan
tanaman buncis.
kearah luar menembus kulit biji. Di balik gejala
morfologi dengan pemunculan radikula Pelaksanaan Penelitian
tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang Penelitian ini dimulai dengan studi literatur,
kompleks, dikenal sebagai proses yaitu tahap awal untuk mengumpulkan
perkecambahan fisiologis (Agustin, 2013). referensi yang menunjang penelitian.
Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Selanjutnya dilakukan persiapan alat dan bahan
merupakan tumbuhan holtikultura yang untuk dilakukan pengadaan pemenuhan
termasuk dalam jenis tanaman kacang- kebutuhan alat dan bahan yang digunakan.
kacangan dan berpotensi dikembangkan karena Dalam penelitian ini, alat yang digunakan yaitu
berperan dalam memenuhi kebutuhan berupa dua lempeng logam berdiameter 15 cm
konsumsi nasional serta sebagai komoditas dan dipisahkan dengan jarak 2 cm yang
ekspor (Sirait & Sugito, 2020). Menurut Badan dihubungkan dengan sumber tegangan yaitu
Pusat Statistik tahun 2018, produksi tanaman listrik. Sumber tegangan sebesar 5 VDC
buncis nasional pada tahun 2014-2018 digunakan untuk menghasilkan beda potensial
mengalami penurunan berturut-turut, hal ini antara dua lempeng. Beda potensial akan timbul
berbanding terbalik dengan kebutuhan diantara kedua lempeng saat rangkaian listrik
masyarakat yang semakin meningkat seiring ditutup kemudian menghasilkan medan listrik
∆𝑉
dengan bertambahnya jumlah penduduk setiap homogen sebesar 𝑑 . Dengan ∆𝑉 beda potensial
tahunnya. antar pelat dan d adalah jarak antar pelat. Pada
Belum terpenuhinya kebutuhan dalam tahap perlakuan dilakukan pengulangan
negeri dan ekspor diakibatkan oleh Produksi sebanyak 3 kali untuk setiap variasi medan
tanaman buncis yang berfluktuasi dan listriknya. Dalam penelitian ini masing-masing
cenderung masih rendah. Salah satu faktor yang
biji dipapari selama 60 menit dan diletakkan
menyebabkan rendahnya produksi buncis di diantara kedua pelat logam dengan tegangan
Indonesia yaitu produksi buncis yang belum yang digunakan yaitu sebesar 10 V, 20 V, 30 V,
dapat berjalan secara kontinuitas serta kualitas dan 40 V untuk menghasilkan kuat medan
dan kuantitas yang belum memenuhi pasar listrik sebesar 0,5 kV/m, 1 kV/m, 1,5 kV/m, dan
(Srirejeki et al., 2015). Dengan adanya kendala 2 kV/m sesuai dengan persamaan (Ardiansyah
tersebut, maka dibutuhkan solusi untuk & Pramudita, 2020):
meningkatkan produktivitas dan kualitas 𝑉
tanaman buncis, salah satu hal yang dapat E=
𝑑
dilakukan adalah dengan memberikan paparan
keterangan:
medan listrik.
E = magnitude dari kuat medan listrik (V/m)
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
V = tegangan pada elektroda plat (Volt)
diperlukan penelitian lebih lanjut dalam
d = jarak antara dua plat (m)
mendukung penelitian sebelumnya mengenai
efek paparan medan listrik pada biji buncis
terhadap panjang tanaman yang dihasilkan
dengan menggunakan elektroda yang terbuat
dari tembaga. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui besar medan listrik terbaik serta
77
Jurnal AgriTechno. Vol. 14 (2): 76-80
https://doi.org/10.20956/at.v14i2.487
78
Jurnal AgriTechno. Vol. 14 (2): 76-80
https://doi.org/10.20956/at.v14i2.487
79
Jurnal AgriTechno. Vol. 14 (2): 76-80
https://doi.org/10.20956/at.v14i2.487
80