Anda di halaman 1dari 5

RANCANG BANGUN ALAT PENGUSIR HAMA PADI

MENGGUNAKAN METODE GELOMBANG


ULTRASONIK DENGAN PANEL SURYA UNTUK
KETAHANAN PANGAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SANDY IKHWANUL ATTAR

5210711040

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Energi matahari merupakan sumber energi utama untuk proses yang
terjadi di bumi. Energi matahari ini dapat membantu berbagai proses fisis dan
biologis di Bumi. Dalam perkembangan teknologi saat ini tidak dapat di pungkiri
hampir semua kebutuhan energi listrik dan kemanfaatan konversi energi buatan
bersumber dari energi matahari, yang mendukung perkembangann kehidupan di
bumi. Panel surya merupakan alat yang mampu mengubah energi matahari
menjadi energi listrik. Panel surya merupakan semikondiktor yang memiliki
permukaan luas. Sumber energi yang bisa digumakan sebagai energi alternative
salah satunya dengan memanfaatkan sumber energi matahari. Sumber energi
matahari merupakan salah satu harapan utama sebagai sumber energi alam yang
tidak pernah habis dan dapat mengurangi dampak pemanasan global yang
ditimbulkan oleh buangan gas, dan bahan – bahan yang dapat membentuk efek
rumah kaca. Sumber energi matahari merupakan salah satu energi matahari
merupakan salah satu energi terbarukan yang semakin meningkat
pengembangannya disetiap tahun (Kusumaning Tiyas & Widyartono, n.d.)
Indonesia memiliki potensi besar terhadap energi matahari. Hal ini
disebabkan posisi Indonesia berada di garis khatulistiwa dan sebagian negara
tropis yang menyebabkan pancaran matahari yang cukup besar. Dengan adanya
kelebihan dari letak Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat dan pemerintah Indonesia. Banyak peneliti yang dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi daya pada panel surya. Sehingga hal tersebut dapat
dijadikan referensi yang dapat diambil oleh masyarakat dan pemerintah dalam
pengembangan energi matahari di Indonesia. Besar kecilnys output yang
dihasilkan panel surya bergantung pada banyaknya cahaya yang diserap oleh
panel surya. Akibat pergerakan matahari membuat cahaya yang diserap oleh panel
surya akan berubah – ubah. Kinerja dari panel surya dipengaruhi oleh beberapa
faktor radian, suhu dan kecepatan angin (Kusumaning Tiyas & Widyartono, n.d.).
Berdasarkan undang undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945
dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 bahwa
perlindungan petani adalah segala upaya untuk membantu petani menghadapi
permasalahan kesulitan memperoleh prasarana dan sarana produksi, kepastian
usaha, risiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan
perubahan iklim (PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA-2, n.d.).
Target produksi pangan tiap tahun terus meningkat. Pada tahun 2020,
Kementrian Pertaninan menargetkan produksi pangan meningkat dari tahun
sebelumnya. Mentri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, target produksi
padi sebesar 59,15 juta ton, jagung 30,35 juta ton dan kedelai 1,29 juta ton. Namun
target – target produksi tersebut seringkali terhambat oleh berbagai hal termasuk
dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Ancaman OPT setiap
tahun terus terjadi seperti pada Juli 2005, dimana serangan wereng cokelat di
pantura jawa telah memporakporandakan sedikitnya 10.644 ha tanaman padi di
Kabupaten Cirebon. Total serangan organisme pengganggu tanaman secara
nasional pada periode Januri – Juni 2006 mencapai 135.988 hektar dengan puso
1.274 hektar. Luas serangan ini lebih besar dibandingkan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya. Beberapa jenis hama yang ditemukan antara lain
penggerak batang padi (PBP), wereng batang coklat, tikus, dan tungro (Irfan,
2020).
Dengan meningkatnya hama padi yang dapat menurunkan pendapatan dan
hasil pangan para petani, dengan hal tersebut kita bisa memanfaatkan gelombang
ultrasonik sebagai salah satu sistem yang mendukung untuk mengusir hama
tersebut. adapun pengertian dari gelombang ultrasonik itu sendiri merupakan
salah satu sumber radiasi yang memiliki bunyi ataupun frekuensi yang berbeda
beda yang tentunya aman untuk digunakan. Cara penggunaan gelombang
ultrasonik itu sendiri yang pertama dari sumber dayanya melaluin tenaga matahari
yang diserap dengan panel surya kemudian diproses menuju penyimpanan energi
memakai aki kemudian alat ini menggunakan mikrokontroler yaitu plc16F767
guna untuk pembangkit frekuensi gelombang pulse width modultaion (PWM) dan
disupport dengan komponen IC LM7805 sebagai amplifier. Cara kerja nya
kemudian dari aki dikirimkan dayanya melalui plcnya lalu diatur frekunsinya 25
kHz, kemudian frekuensi tersebut dikeluarkan di speaker selama 10 detik. Jika
sudah 10 detik maka mesin otomatis menaikkan frekuensi sebesar 5 kHZ, cara ini
berulang hingga pada mencapai frekuensi 65 kHz dan kembali ke frekuensi ini
diuji pada 2 ekor tikus, 4-5 ekor semut api, 2 ekor kecoa dan 2 ekor jangkrik.
dari sekian banyak hewan diuji. Hewan yang terlibat adalah tikus, sedangkan
hewan lain lebih kecil dari tikus tidak menjadi perhatian. Diantara frekuensi yang
digunakan, frekuensi yang mampu mengusir tikus adalah frekuensi 25-35 kHz.
Terdapat speaker error pada frekuensi pancar 35 hingga 65 kHz, karena
kemmungkinan speaker tersebut hanya mampu mentransmisikan frekuensi
tertinggi 35 kHz. Namun sistem masih dapat menghasilkan frekuensi antara 25
dan 65 kHz (Gelombang et al., n.d.).
Dalam membasmi hama tumbuhan petani dapat memanfaatkan
gelombang ultrasonik sebagai metode untuk mengurangi hama untuk membantu
petani meminimalisir terjadinya kegagalan panen sehingga kedepannya dengan
alat tersebut kegagalan panen akibat hama akan berkurang dan pendapatan hasil
panen meningkat. Sesuai dengan latar belakang tersebut, tujuan dibuatnya tugas
akhir ini adalah untuk upaya menentukan upaya efektif bagi petani dalam
mengurangi beban kerja dan memberikan panen padi yang lebih maksimal.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut “Apakah penggunaan metode gelombang ultrasonik
dengan panel surya untuk ketahanan pangan dapat digunakan sebagai alat
pengusir hama padi?”
1.3Batasan Masalah
Beberapa aspek permasalahan yang menjadi batasan masalah dalam
penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Sistem ini akan mengambil masukan berupa status dan jenis hama dari
pendeteksi hama padi
2. Penggunaan alat ini hanya digunakan pada pengusir hama padi

1.4Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan tugas akhir ini, tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai beriku:
1. Tujuan Umum
Membuat alat yang dapat mengusir hama padi menggunakan glombang
ultrasonik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pemanfaatan frekuensi glombang ultra sonik
b. Mengetahui keefektifan penggunaan panel surya sebagai pengusir
hama

1.5Manfaat Penelitian
Manfaat dari proyek penelitian akhir ini adalah dapat membantu petani
lebih mudah mengendalikan hama yang mempengaruhi hasil panen padi yang
kurang optimal. Hal ini digunakan dengan tujuan untuk menentukan upaya efektif
petani untuk mengurangi beban kerja dan menghasilkan panen padi yang
maksimal..

Anda mungkin juga menyukai