Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN TEKNOLOGI PENETASAN TELUR BERBASIS

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

PRAKTIK PERENCANAAN SISTEM KETENAGALISTRIKAN

Nama Mahasiswa :

Devina Nor Azizah (5301419020)

Hafizh Firmansyah (5301419028)

Rizal Anas Khasbullah (5301419033)

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Ir. Drs. Sri Sukamta, M. Si., IPM.


Drs. Yohanes Primadiyono, M. T.

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
DAFTAR ISI

BAB 1....................................................................................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
2. Tujuan........................................................................................................................................1
3. Manfaat......................................................................................................................................2
BAB 2....................................................................................................................................................3
1. Metode Pelaksanaan..................................................................................................................4
2. Panel Surya Berjalan dengan Mengikuti Gerak Laju Matahari..................................................5
3. Perencanaan Sistem...................................................................................................................6
4. Rancangan Anggaran Biaya.......................................................................................................9

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Perencanaan ini ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Praktik Perencanaan


Sistem Ketenagalistrikan yang diampu oleh Ir. Drs. Sri Sukamta, M. Si., IPM dan Drs.
Yohanes Primadiyono, M. T. Materi kuliah ini berupa perencanaan sebuah sistem
Tenaga Listrik.  Dalam sistem tenaga listrik terdapat 5 bidang yaitu berupa
pembangkitan, transmisi, distribusi, pemakaian dan Gardu induk. Untuk itu kami akan
membuat perencanaan dari salah satu bidang tersebut, yaitu pada bidang
pembangkitan

Dalam bidang pembangkitan ini kami akan membuat inovasi untuk


merencanakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Peternakan Penetasan
Telur. Alat penetas telur otomatis yang kami buat dilengkapi dengan teknologi
otomatisasi yang meminimalkan telur gagal menetas, otomatisasi tersebut berupa
pengaturan suhu dan kelembaban. Sel surya digunakan untuk mencadangkan listrik
karena terjadinya pemadaman di desa tersebut yang membuat sistem penetas telur
otomatis mati dan tidak bekerja. Pada prinsipnya penetasan buatan sama dengan
penetasan alami, yaitu menyediakan kondisi lingkungan (temperatur, kelembaban dan
sirkulasi udara) yang sesuai agar embrio dalam telur berkembang dengan optimal,
sehingga telur dapat menetas. 

Dengan ini, tujuan kami dengan menciptakan mesin penetas telur yang
inovatif dan efisien adalah untuk mengatasi kendala penetasan telur pada peternakan
ayam dengan ini kita dapat memaksimalkan produksi telur ayam sehingga dapat
meningkatkan jumlah produksi dan perolehan laba pada peternakan ayam. Adanya
kegiatan ini juga meningkatkan wawasan baru mengenai nilai jual produk dengan
menerapkan teknologi tepat guna.

2. Tujuan
Dengan menciptakan mesin penetas telur yang inovatif dan efisien kami bertujuan
untuk mengatasi kendala penetasan telur pada peternakan ayam dengan ini kita dapat
memaksimalkan produksi telur ayam sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi

1
dan perolehan laba pada peternakan ayam. Adanya kegiatan ini juga meningkatkan
wawasan baru mengenai nilai jual produk dengan menerapkan teknologi tepat guna.

1. Rumusan Masalah
i. Bagaimana pembuatan alat penetasan telur otomatis berbasis PLTS
ii. Bagaimana proses kinerja dari alat penetasan telur otomatis
iii. Apa saja manfaat dari alat penetasan telur otomatis

3. Manfaat
Dengan terciptanya teknologi ini dapat memudahkan penetasan telur meminimalkan
telur gagal menetas sehingga dapat memaksimalkan produksi telur ayam serta dapat
meningkatkan jumlah produksi dan perolehan laba pada peternakan ayam

2
BAB 2
PEMBAHASAN
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Peternakan Penetasan Telur
merupakan suatu inovasi agar dapat memudahkan penetasan telur dengan
memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya. Alat penetas telur otomatis yang kami
buat dilengkapi dengan teknologi otomatisasi yang meminimalkan telur gagal
menetas, otomatisasi tersebut berupa pengaturan suhu dan kelembaban. Sel surya
digunakan untuk mencadangkan listrik karena terjadinya pemadaman di desa tersebut
yang membuat sistem penetas telur otomatis mati dan tidak bekerja. Pada prinsipnya
penetasan buatan sama dengan penetasan alami, yaitu menyediakan kondisi
lingkungan (temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara) yang sesuai agar embrio
dalam telur berkembang dengan optimal, sehingga telur dapat menetas. 
Untuk mengoptimalkan inovasi tersebut, kami menggunakan panel surya jenis
poly. Panel surya merupakan kumpulan sel surya yang ditata sedemikian rupa agar
efektif dalam menyerap sinar matahari. Kemudian yang bertugas menyerap ini adalah
sel surya. Sel surya sendiri terdiri dari beberapa komponen photovoltaic atau
komponen yang dapat mengubah cahaya (photo) menjadi listrik (voltaic)

Setelah hasil dari Observasi didapatkan dilanjutkan dengan melakukan design


rangkaian PLTS. Dalam tahap ini perencanaan schematic dibuat dengan
mempertimbangkan beban, tegangan dan juga arus yang diinginkan nantinya.
Penentuan alat dan bahan juga dilakukan pada tahapan ini.

Penyediaan alat dan bahan dilaksanakan setelah melewati perhitungan dan


perkiraan schematic yang telah dibuat. Penyediaan alat dan bahan melingkupi
pembelian komponen-komponen pendukung PLTS.

Perakitan pertama dimulai dengan melakukan perakitan SSC (solar system


charge) dalam perakitan ini merupakan perakitan box panel satu dengan komponen
yang ada didalamnya yaitu Inverter, Mppt, switch MCB. Setelah panel box telah
dirakit dilanjutkan dengan penyambungan unit penyimpan daya.

Langkah selanjutnya adalah pemasangan panel surya, ditahap ini dilakukan


pemasangan panel surya, pembuatan tiang penyangga dan juga perakitan sistem

3
automatic light follower. Setelah panel dan rangkaian telah terpasang dilanjutkan
dengan penghubungan ke SSC (solar system charge).

Uji coba rangkaian dilakukan setelah seluruh komponen telah dipasang. Pada
tahap ini dilakukan pengaturan settingan Mppt dengan memperhatikan sistem yang
diinginkan seperti switch charging dan auto charging. Jika output tegangan dan arus
yang diharapkan masih kurang maka dilakukan perubahan seperti perubahan
rangkaian pada panel surya. Ketika rangkaian sudah sesuai dengan output yang
diharapkan maka PLTS siap digunakan.

1. Metode Pelaksanaan 

Metode pelaksanaan dalam pembuatan pembangkit listrik tenaga surya ini


dilaksanakan dengan kegiatan lapangan (offline). Kegiatan pelaksanaan program ini
diawali dengan melaksanakan survey. Survey berfungsi untuk mengenali informasi
sarana fisik seperti kondisi geografis dan juga faktor eksternal seperti kondisi alam
dan cuaca. Kemudian dilakukan identifikasi permasalahan. Proses penetasan telur
ayam masih menggunakan proses alami. Kendala muncul ketika cuaca cukup panas
sehingga banyak telur yang tidak menetas. Selain itu ketika sang induk mati, maka
tidak ada yang mengerami telur tersebut. Solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut yaitu dengan dibuatkannya mesin penetas telur otomatis yang dapat
membantu proses pengeraman telur hingga telur menetas dengan menyediakan
kondisi lingkungan (temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara) yang sesuai agar
embrio dalam telur berkembang dengan optimal, sehingga telur dapat menetas.

4
Gambar 1. Flowchart Pemasangan Intalasi PLTS

2. Panel Surya Berjalan dengan Mengikuti Gerak Laju Matahari


Modul PV akan menghasilkan output terbanyak jika diarahkan langsung
kematahari. Instalasi raksasa Modul PV di negara-negara yang jatuh dari ekuator
dibangun menggunakan pelacak matahari untuk memastikan agar modul mengikuti
cahaya matahari sehingga memastikan situasi yang optimal Sensor cahaya LDR
(Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami
perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya.
Besarnya nilai hambatan pada sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR
sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap
cahaya.
Mikrokontroler ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya rendah berbasis
arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus
clock, ATmega8 mempunyai throughput mendekati 1 MPS per MHz membuat disain
dari sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses.
Salah satu jenis aktuator yang dapat digunakan sebagai penggerak sistem
mekanik robot adalah motor DC permanen magnet, selanjutnya disingkat dengan

5
DCMP. Motor DCMP adalah komponen elektromagnet yang dapat memiliki energi
gerak apabila bagian kumparan listriknya diberi tegangan listrik. Sebuah rotor yang
berupa kumparan listrik yang digulung dalam suatu inti besi yang dirangkai dengan
As motor. Dua buah stator yang berupa magnet permanen dengan kutub yang
berbeda, yaitu satu magnet berkutub selatan (S) dan satu magnet berkutub utara (N).
Modul akan diarahkan dari program yang sudah ditentukan dari awal
menghadap timur dimulai dari sudut 30,60,90,120 derajat.

3. Perencanaan Sistem

Perancangan Sistem terdiri dari 3 bagian, yaitu Blok Diagram Rancangan,


Blok Diagram Keseluruhan Sistem, dan Diagram Alir Sistem. Blok diagram
rancangan ini bertujuan untuk membagi beberapa komponen sesuai dengan fungsi
komponen tersebut yang dimana pembagian memiliki 3 bagian yang terdiri dari Input,
Output, dan Proses. Untuk mengetahui keseluruhannya dapat dilihat pada Gambar 1
Blok Rancangan Sistem Pembangkit Panel Surya Dengan Metode Solar Tracker Dual
Axis sebagai berikut :

Gambar 1.

6
Gambar 2
Keunggulan dan Kekurangan pada Jenis Solar panel :

Jenis Solar Keunggulan Kerugian


Panel
 Efisien/Kinerja  Biaya
Monocrystaline tinggi lebih
 Estetika tinggi
 Biaya rendah  Efisien/
kinerja
Polycrystaline
lebih
rendah
 Portabel dan  Efisiensi /
fleksibel kinerja
Thin-Film
 Ringan terendah
 Estetika

Jenis Panel surya dan daya maksimal yang dapat dihasilkan :

No Jenis Panel Daya Maksimal


Surya Yang Dihasilkan
1 10 WP 10 Watt
2 20 WP 20 Watt
3 50 WP 50 Watt
4 80 WP 80 Watt
5 100 WP 100 Watt
6 120 WP 120 Watt
7 240 WP 240 Watt

Perencanaan rangkaian Panel Surya:

Panel 1 Panel 3 Panel 5

Panel 2 Panel 4 Panel 6

7
Diagram blok keseluruhan sistem akan menjelaskan sistem kerja pembangkit
panel surya dengan metode solar tracker dual axis yang dimana setiap komponen pada
sistem ini memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda – beda seperti yang telah di
sebutkan pada pembahasan sebelumnya. Jadi pada Gambar 3 dijelaskan alur sistem di
setiap tahapan mulai dari Panel Surya dan sistem kontrol arduinonya adalah berikut
ini:

Gambar 3

Gambar 4
Pengujian sensor cahaya ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon
sensor bekerja terhadap perubahan cahaya yang terjadi pada saat pengujian,
pengukuran sensor LDR digunakan multimeter untuk mengukur output yang
dihasilkan pada komponen tersebut. Pengujian ini dilakukan agar mengetahui berapa

8
keluaran pada masing masing LDR di jam tertentu. Berikut adalah hasil pengukuran
sensor ldr yang didapat pada waktu pagi, siang, dan sore hari. Berdasarkan Tabel 1
pada motor servo bergerak sesuai dengan perbandingan nilai resistansi sensor LDR,
yang dimana jika salah satu sensor resistansinya lebih kecil maka motor akan
bergerak kearah sensor yang menerima cahaya lebih sedikit. Misalnya pada jam
09.00, 12.00, dan 16.00.

4. Rancangan Anggaran Biaya

No Nama Alat dan Bahan Harga Satuan Qty Total

Panel Surya 220wp


1 Rp1.279.000 3 Rp.3.837.000
Monocrystalline

2 Tiang Panel Rp 2.000.000 3 Rp 6.000.000

DC to AC Inverter Real 500W


3 Rp 1,100,000 1 Rp 1,100,000
PSW + casing

4 Arduino mega 2560 R3 + kabel Rp 195,000 3 Rp 585,000


Powerplus Agm Vrla Gel Baterai
5 Rp2.190.000 3 Rp6.570.000
UPS [12V/ 100 Ah]
KABEL NYAF TUNGGAL
SERABUT 1X0,75MM (1X0,75
6 Rp170.000 2 Rp340.000
MM 0.75 MM) SUTRADO 50
meter.
7 Motor Synchoronous Rp 75,000 3 Rp 225,000
8 MCB DC 2P 63A Rp 1 00,000 1 Rp 100,000
9 Adaptor 12V 5A Ram Besi Rp 60,000 1 Rp 60,000
10 Skun bentuk Y Hitam Rp 1,000 60 Rp 60,000
11 TC 4 Rp 8,500 3 Rp 25,500

12 Roll NYA (2,5mm x 2,5mm) 100M Rp 387,000 1 Rp 387,000

13 Pagar Aki dan box panel tiang Rp 1,800,000 3 Rp 5.400.000

Jumlah Anggaran Rp 23.704.500

Motor Motor
Panel Surya 9
Servo X Servo Y

Anda mungkin juga menyukai