Anda di halaman 1dari 39

PROJEK

PEMELIHARAAN GENERATOR SET DIESEL 350 KVA DI


RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA MEDAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 :

Nama Mahasiswa : Jekki Manullang (5203131028)

Mart Reynol Gultom (5203131004)

Rizka Wanda Fiana Lubis (5203131005)

Samuel Kristofelando Pratama Munte (5203131006)

Sofiana Natalia Siregar (5201131002)

Wesley Giankeke SB (5203131021)

Dosen Pengampu : Dr. Sukarman Purba, S.T, M.Pd.

Mata Kuliah : Perencanaan Sistem Tenaga Listrik


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kasih
sayangNya dan memberikan waktu kepada penulis untuk menyelesaikan tugas
Projek pada mata kuliah “Perencanaan Sistem Tenaga Listrik”. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Projek ini.
Penulis sangat menyadari bahwa Projek ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis ataupun
secara lisan, khususnya kepada Dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Sistem
Tenaga Listrik yaitu bapak Dr. Sukarman Purba, S.T, M.Pd., agar penulis bisa
mengembangkan ilmu pengetahuannya, khususnya memahami tentang
Perencanaan Sistem Tenaga Listrik.

Medan, 20 Mei 2023

Penulis,

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1


1.1.1 Latar Belakang Rumah sakit Ginjal Rasyida Medan .................... 2
1.1.2 Visi Dan Misi Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan ...................... 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 4
1.4 Tujuan Pelaksanaan Observasi Lapangan............................................... 4
1.5 Manfaat Pelaksanaan Observasi Lapangan ............................................ 4
1.5.1 Manfaat Bagi Mahasiswa .............................................................. 4
1.5.2 Manfaat Bagi Fakultas Teknik ...................................................... 4
1.5.3 Manfaat Bagi Perusahaan .............................................................. 4
1.6 Metode Penulisan.................................................................................... 5
1.7 Waktu Dan Tempat Observasi Lapangan ................................................ 5
1.7.1 Waktu Observasi Lapangan ........................................................... 5
1.7.2 Tempat Observasi Lapangan ......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 6

2.1 Genset (Generator Set) ........................................................................... 6


2.2 Bagian – Bagian Pada Genset (Generator Set) ....................................... 7
2.2.1 Sistem Pelumasan.......................................................................... 7
2.2.2 Sistem Bahan Bakar ...................................................................... 9
2.2.3 Sistem Pendinginan ....................................................................... 10
2.3 Mesin Yang Digunakan Pada Genset ...................................................... 14
2.4 Cara Kerja Mesin Diesel ......................................................................... 15
2.5 Mesin Diesel Generator Set .................................................................... 15
2.6 Sistem Pengaman Genset ........................................................................ 17

iii
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 19

3.1 Mesin Diesel ........................................................................................... 19


3.2 Suplay Listrik Rumah Sakit .................................................................... 21
3.3 Pemeliharaan Generator.......................................................................... 21
3.4 Faktor Penting Pada Genset Dan Komponen Bantu ............................... 30
BAB IV PENUTUP ................................................................................ 31

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 31


4.2 Saran ....................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13

LAMPIRAN .....................................................................................................

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rumah sakit adalah lembaga kesehatan yang sangat penting dalam


masyarakat, dan mereka membutuhkan pasokan listrik yang stabil dan dapat
diandalkan untuk menjalankan peralatan medis penting, sistem penerangan,
pendingin ruangan, dan berbagai sistem pendukung lainnya. Namun, gangguan
pasokan listrik seperti pemadaman listrik umum, pemadaman darurat, atau
gangguan pada sistem pasokan listrik lokal dapat terjadi dan mengancam
operasional rumah sakit.
Rumah sakit menggunakan banyak peralatan yang bergantung pada pasokan
listrik, seperti peralatan medis, lampu penerangan, sistem pendingin udara, sistem
monitoring, alat sterilisasi, dan masih banyak lagi. Kehilangan pasokan listrik
dalam jangka waktu yang lama dapat memiliki dampak serius terhadap pasien yang
membutuhkan perawatan segera dan juga mengganggu operasional keseluruhan
rumah sakit.
Di banyak negara, terutama di daerah yang rawan bencana alam atau memiliki
infrastruktur energi yang tidak stabil, sering kali terjadi pemadaman listrik yang tak
terduga. Dalam keadaan seperti itu, rumah sakit harus memiliki sumber daya energi
darurat yang dapat menggantikan pasokan listrik dari jaringan umum. Generator
listrik menjadi solusi yang umum digunakan untuk memastikan kelangsungan
operasional rumah sakit dalam situasi darurat.
Generator adalah salah satu solusi yang umum digunakan untuk menyediakan
suplai listrik darurat di rumah sakit. Generator dapat menghasilkan listrik secara
mandiri dan dapat diaktifkan secara otomatis ketika pasokan listrik utama terputus.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa generator digunakan dalam rumah sakit:
Makalah ini akan membahas berbagai aspek yang terkait dengan penggunaan
generator sebagai suplai tenaga pada rumah sakit, termasuk kebutuhan daya rumah
sakit, pemilihan jenis generator yang sesuai, instalasi dan pemeliharaan generator,

1
keandalan pasokan listrik, manajemen bahan bakar, dan aspek keamanan yang
terkait dengan pengoperasian generator di lingkungan rumah sakit.
Dengan pemahaman yang baik tentang pentingnya generator sebagai suplai
tenaga pada rumah sakit, diharapkan rumah sakit dan pihak terkait dapat mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk memastikan pasokan energi yang andal,
keamanan pasien, dan kelangsungan operasional yang efisien.
1.1.1 Latar Belakang Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan
Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi “RASYIDA“ Medan didirikan
pada tanggal 10 November 1995 oleh Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD-
KGH bersama Ibu Dra. Siti Asrah Siregar di Jalan D.I Panjaitan No. 144,
Medan 20119. Semula berbentuk badan hukum yayasan dan terakhir dirubah
menjadi badan hukum perseroan terbatas, dan terdaftar dengan nama
“PT.NURANI UMMI RASYIDA MEDAN”
KSGH Rasyida Medan didirikan atas kebutuhan masyarakat di
Sumatera Bagian Utara untuk pasien yang telah dinyatakan positif harus
dilakukan tindakan hemodialisis.
Pada awalnya KSGH Rasyida Medan hanya memiliki mesin
hemodialisis sebanyak 5 unit, dengan jumlah pasien/ pelanggan sebanyak 7
orang.
Dengan kerja keras pemilik dan seluruh karyawan KSGH Rasyida
Medan terus tumbuh dan berkembang sehingga sekarang telah
mengoperasikan 52 unit mesin hemodialisis, dan alat pendukung
hemodialisis lainnya seperti satu unit mesin Rontgen, alat USG Warna,
Laboratorium, Bio Impedance Analysis dan Apotek. Tindakan medis
pendukung seperti intervensi nefrologis berupa operasi doublelumen,
doublelumen tunnel dan cimino juga sudah dapat dilakukan oleh dokter yang
memiliki kompetensi dibidangnya.
Sistem Manajemen Klinik juga terus diperbaharui untuk menciptakan
suatu system manajemen mutu yang dapat meningkatkan kinerja dari masa
ke masa. Sejak November 2010, KSGH Rasyida telah terakreditasi
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 oleh SAI GLOBAL dengan nomor

2
registrasi 28282 yang berlaku selama tiga tahun dan telah di akreditasi ulang
sampai November 2016. Setiap tahun SAI GLOBAL melaksanakan audit
tahunan untuk memastikan komitmen kami dalam pelaksanaan Sytem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Untuk aplikasi Sistem Informasi Manajemen Klinik, kami
mengembangkan software yang kami beri nama SO KLIK : Sistem
Operasional Klinik, yang terintegrasi pada semua komputer dengan jaringan
Lokal Area Network mulai dari pendaftaran pasien hemodialisis, penerbitan
kwitansi, rekam medis dan data administrasi lainnya dan selanjutnya
menghasilkan laporan Neraca dan Laba Rugi pada satu periode. Software ini
terus kami kembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan klinik.
Komitmen pelayanan kami tuangkan dalam Visi yang ditetapkan
adalah :. Untuk itu Misi ditetapkan sebagai berikut :
1.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan
Visi :
“Menjadi Klinik Pelayanan Hemodialisis terbaik se Indonesia,
dengan daya saing, produktifitas, dan efisiensi yang tinggi didukung
oleh sumber daya yang handal.”
Misi :
Memberikan produk dan pelayanan yang terbaik untuk memenuhi
permintaan pelanggan demi tercapainya kepuasan pelanggan dan
terjangkau.
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah yang diangkat dalam penulisan laporan ini, yaitu :


1. Apa itu generator dengan sumber bahan bakar diesel ?
2. Bagaimana suplay listrik di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan ?
3. Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan generator sumber bahan bakar
diesel ?

3
1.3 Batasan Masalah

Batasan Masalah dalam laporan ini adalah penulis hanya membahas


pemeliharaan Generator Set pada Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan.
1.4 Tujuan Pelaksanaan Observasi Lapangan

Adapun tujuan dari pelaksanaan observasi ini, yaitu :


1. Untuk mengetahui apa itu generator dengan sumber bahan bakar diesel.
2. Untuk mengetahui suplay listrik di Rumah Sakit Ginjal Rasyida
Medan.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan pemeliharaan generator sumber bahan
bakar diesel ?

1.5 Manfaat Pelaksanaan Observasi Lapangan

1.5.1 Manfaat Bagi Mahasiswa


1. Menambah wawasan mahasiswa dalam penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi di indusri khususnya di bagian tenaga
listrik.
2. Menambah keterampilan dan kreatifitas mahasiswa terhadap
pengembangan sistem tenaga listrik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen – komponen pada
Generator.
1.5.2 Manfaat Bagi Fakultas Teknik
Kampus dapat meningkatkan mutu lulusan dan dengan
memadukan keseimbangan teori dalam dunia industri dan peningkatan
kualitas kurikulum.
1.5.3 Manfaat Bagi Perusahaan

1. Perusahaan dapat membangun kerja sama dengan Universitas


dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa.
2. Perusahaan mendapat saran yang membangun mengenai
Generator Set, Sistem Tenaga Listrik.
3. Perusahaan mendapat kepercayaan dari Universitas dan
membangun kerja sama yang erat.

4
1.6 Metode Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan informasi data-data


yang berhubungan dengan topik pembahasan. Adapun metode penelitian yang
penulis lakukan, yaitu :
1. Studi Pustaka, yaitu mengkaji beberapa teori yang berhubungan
langsung dalam penulisan ini, serta mengkaji teori-teori yang
mendukung dalam penyelesaian masalah dalam penulisan laporan ini.
Adapun beberapa teori itu didapat dari sumber bacaan seperti jurnal
ilmiah, buku, ebook dan beberapa penelitian terdahulu.
2. Wawancara. Pengumpulan data untuk penulisan laporan ini secara
langsung didapat dari tempat objek penelitian, dengan cara
menanyakan langsung ke Teknisi Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan.
1.7 Waktu Dan Tempat Observasi Lapangan

1.7.1 Waktu Observasi Lapangan

Observasi Lapangan dilakukan selama 1 hari yaitu pada tanggal 18 Mei


2023 mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB.
1.7.2 Tempat Observasi Lapangan

Observasi lapangan generator ini dilaksanakan di Rumah Sakit Ginjal


Rasyida Medan yang beralamat di Jl. Mayjen D.I Panjaitan No.144, Sei
Sikambing D, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20111.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Genset (Generator Set)
Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang
berfungsi menghasilkan daya listrik, disebut sebagai generator set dengan
pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu
engine dan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik. Engine
dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan
bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan kumparan atau gulungan
tembaga yang terdiri dari stator (kumparan statis) dan rotor (kumparan berputar).

Genset dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis mesin penggeraknya, yaitu


mesin diesel dan mesin non-diesel/bensin. Mesin diesel menggunakan bahan bakar
solar, sementara mesin non-diesel menggunakan bahan bakar bensin premium.
Pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum 10.000 VA atau 10
kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset
berkapasitas > 10 kVA. Mesin diesel menghasilkan tenaga yang lebih besar
dibandingkan dengan mesin non-diesel, karena cara kerja pembakaran diesel yang
lebih sederhana tanpa menggunakan busi. Selain itu, mesin diesel juga lebih hemat
dalam pemeliharaan, lebih responsif, dan memiliki kekuatan yang lebih besar.
Selain itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah

6
daripada bensin (gasoline). Pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada
kapasitas tegangan yang dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya
tegangan yang dibentuk dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang
tidak berarus, atau berarus Nol atau sering kita kenal sebagai Arde atau Ground.
Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga
phase menghasilkan tiga kali kapasitas genset 1 phase.
2.2 Bagian-bagian Pada Genset (Generator Set)
Pengoperasian instalasi GenSet memerlukan sistem pendukung agar dapat
berfungsi dengan baik dan terhindar dari gangguan. Secara umum, sistem
pendukung tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian.
1. Sistem Pelumasan
2. Sistem Bahan Bakar
3. Sistem Pendingin
2.2.1 Sistem Pelumasan

Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan


untuk membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-
tabung silinder diberi minyak pelumas.
Cara kerja Sistem Pelumasan
Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2
dan disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah
terlebih dahulu melewati sistem pendingin dan saringan minyak
pelumas. Dari saluran-saluran pembagi ini, minyak pelumas tersebut
disalurkan sampai pada tempat kedudukan bearing-bearing dari poros
engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang lain memberi
minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang
menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin.
Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung
besar (bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung-tabung
silinder. minyak pelumas yang mengalir ke tempat pelumasan
kemudian kembali ke dalam bak minyak lagi melalui saluran kemudian

7
dihisap oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu
seterusnya.

1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. Engetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian

8
2.2.2 Sistem Bahan Bakar
Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan
bahan bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik
mati atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1
ditekankan sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh
saringan-bahan bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang
terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan
bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan bagian-
bagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan proses pengkabutan).Di
dalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah dalam
keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan
bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot
bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan
pompa penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa
pengembalian bahan bakar.

1. Pompa penyemperot bahan bakar


2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar

9
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.
2.2.3 Sistem Pendinginan
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang
diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian
lagi tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan
pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang
membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala
silinder didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan
minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian
disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap
oleh bahan pendingin. Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan
tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbo charger tersebut kemudian
didinginkan oleh air didalam pendingin udara (intercooler), Pendinginan
sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan dengan sirkuit).
a. Cara Kerja Sistem Pendingin
Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin
yarg memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler)
3. Dari situ air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali
kepada pompa-pompa 1 dan 2 di dalam radiator terjadi pemindahan
panas dari air pendingin ke udara yang melewati celah-celah radiator
oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan suhu
dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air
pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali
kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu
yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka
air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara
otomatis.

10
1. Pompa air untuk pendingin mesin
2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8. Kipas.
b. Susunan Kontruksi pada Generator

1. Stator
2. Rotor
3. Exciter Rotor
4. Exciter Stator
5. N.D.E. Bracke
6. Cover N.D.E

11
7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E
8. Bearing N.D.E
9. Bearing Circlip N.D.E
10. Engine Adaptor
11. Bracket
12. Coupling Disc
13. Coupling Bolt
14. Foot
15. Frame Cover Bottom
16. Frame Cover Top
17. Air Inlert Cover
18. Terminal Box Lid
19. Endpanel D.E
20. Endpanel N.D.E
21. AVR
22. Side Panel
23. AVR Mounting Bracket
24. Main Rectifier Assembly – Forward
25. Main Rectifier Assembly – Reverse
26. Varistor
27. Dioda Forward Polarity
28. Dioda Reverse Polarity
29. Lifting Lug D.E
30. Lifting Lug N.D.E
31. Frame to Endbracket Adaptor Ring
32. Main Terminal Panel
33. Terminal Link
34. Edging Strip
35. Fan
36. Foot Mounting Spacer
37. Cap Screw

12
38. AVR Access Cover
39. AVR Anti Vibration Mounting Assembly
40. Auxiliary Terminal Assembly
Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitan
tempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub akan
menimbulkan medanmagnet berputar. Generator itu disebut dengan generator
berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar berikut. Keuntungan generator kutub
dalam bahwa untuk mengambil arus tidak dibutuhkan cincin geser dan sikat arang.
Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya GGL itu tidak berputar. Generator sinkron
sangat cocok untuk mesin-mesin dengan tegangan tinggi dan arus yang besar.
Secara umum kutub magnet generator sinkron dibedakan atas:
1. Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol (salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah
kutub yang banyak. Diameter rotornya besar dan berporos pendek.
2. Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (non salient
pole). Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm
atau 3000 rpm), dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari
seluruh permukaan rotor dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat.
Yang 1/3 bagian lagi merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi
sebagai inti kutub

13
2.3 Mesin Yang Digunakan Pada Genset
Mesin Genset menggunakan berbagai macam mesin diataranya:
a. Mesin Bensin
Umumnya Genset yang menggunakan mesin bensin memiliki kapasitas
daya yang tendah. Dan biasanya dibatasi menghasilkan daya maksimal
hingga 10 kw/10.000 Watt. Biasanya menggunakan mesin 1 silinder segaris
dengan 1 busi dan memiliki bentuk yang portable sehingga bisa di bawa
kemana mana.
b. Mesin Diesel
Mesin diesel sebagai mesin pembangkit listrik sangat umum di jumpai
dimana-mana. Aplikasi mesin diesel yang digunakan sebagai mesin genset
memiliki rentan daya yang luas. Mulai dari kapasitas output 5kw/5,000 Watt
hingga 2 MW/2,000,000 Watt. Mesin diesel yang digunakan sebagai mesin
pembangkit semacam ini memiliki beragam spesifikasi teknis dan
pengembangan jumlah silindernya muali dari 2 silinder hingga 16 silinder.
c. Mesin Gas
Sesuai namanya, mesin gas menggunakan bahan bakar gas sebagai
sumber daya konsumsinya. Mesin gas merupakan hasil pemikiran manusia
modern yang menyadari bahwa ketersediaan bahan bakar minyak bumi di
seluruh dunia sudah semakin menipis. Sehingga untuk itu diperlukan
alternatif pengganti bahan bakar, yaitu GAS. Gas yang digunakan merupakan
hasil olahan dari gas bumi. Baik yang diolah menjadi LPG (Liquid Petroleum
Gas), maupun CNG (Compressed Natural Gas). Genset dengan mesin gas
sudah banyak diaplikasikan baik sebagai genset rumah tangga yang
menggunakan bahan bakar LPG sehingga mudah didapat. Maupun genset
untuk industri yang menggunakan CNG. Untuk bisa mendapatkan fasilitas
CNG, pengguna harus membangun sebuah infrastruktur pipa gas yang
mendistribusikan gas tersebut sebagai sumber bahan bakarnya. Investasinya
tidak murah. Namun untuk pemakaian jangka panjang diatas 10 tahun,
alternatif ini perlu dipertimbangkan.

14
d. Mesin Turbin
Tentunya menggunakan tenaga angin untuk memutar mesin sekarang
kita paham kenapa di belanda banyak di temukan kincir angin. Kincir angin
yang banyak itu masing masing digunakan untuk memutar mesin. Hasil
putarannya disalurkan ke sebuah turbin yang enghasilkan putaran untuk
generator. Ujung-Ujungnya generator tersebut kembali menghasilkan listrik.
Begitu juga demikian turbin yang lainnya.
2.4 Cara kerja Mesin Genset

Genset (Generating Set Supply) bekerja 10 detik ketika listrik padam, 10 detik
sesudahnya tenaga listrik diswitch ke genset, saat itu lampu bisa nyala kembali.
Cara kerja generator genset yang memberikan supply listrik setelah 20 detik ini
ditopang oleh AVR (Automatic Voltage Regulator). Di dalam AVR, ada Mutual
Reactor (MT) yaitu semacam trafo jenis CT (Current Transformer) yang
menghasilkan arus listrik berdasarkan besaran arus beban yang melaluinya (secara
rangkaian seri). Arus listrik yang dihasilkan ini digunakan untuk memperkuat
medan magnet pada belitan rotor. Sehingga untuk beban yang besar, arus yang
dihasilkan juga besar (rumus: V=IxR, dimana Vp/Vs=Ip/Vp dan P=IxV). Namun
untuk menjaga kestabilan AVR tidak hanya dengan AVR saja, genset juga
dilengkapi System Governor untuk menjaga kestabilan RPM (Rotation Power
Momentum)nya sehingga bisa dihasilkan frekuensi putaran yang stabil pada saat
ada atau tidak ada beban, hal ini bisa dilakukan dengan mengatur supply BBM.
Pengenalan sistem genset
• Stand by type: 1-2 jam/hari
• Prime : 8-12 jam/hari
• Continues : 24 jam/hari max 70 %
• Balancing antar genset phase yang di izinkan untuk semua genset 10%
2.5 Mesin Diesel Generator Set
Suatu mesin diesel generator set terdiri dari:
1. Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel (dalam
bahasa inggris disebut diesel engine)
2. Generator

15
3. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)
4. Baterai dan Battery Charger
5. Panel ACOS (Automatic Change Over Switch)
6. Pengaman untuk Peralatan
7. Perlengkapan Instalasi Tenaga
Selain itu komponen pendukung lain ganset adalah PKG (Panel Kontrol
Genset) dalam PKG ini ada berbagai komponen penting diantaranya :
a. Sensing yaitu MCB 3 phasa yang terdiri dari 3 buah MCB1 phasa,
fungsinya untuk mengetes/ uji coba seolah-olah tidak ada arus PLN atau
sumber lain yang menyuplai ke beban, denga cara menurunkan 3 MCB
itu secara bersamaan.
b. Indikator RST yaitu lampu untuk mengetahui apabila genset
mengeluarkan arus R, S, T, maka lampu indikasi akan menyala semua,
bila ada yang mati kemungkinan lampu putus atau genset mengalami
kerusakan.
c. Ampere, Voltage, Frekuensi, Cos Q Meter untuk mengukur penggunaan
sesuai dengan nama (misal: ampere meter untuk mengetahui empere
yang digunakan), biasanya PKG dahulu alat ukur tersebut terpisah dan
bersistem analog akan tetapi untuk sekarang sudah terpasang jadi satu
dan berbentuk digital
d. Selektor Switch Manual Auto Geno digunakan untuk menyalakan
genset secara otomatis atau manual.
e. Selektor Switch Manual Auto Breaker Untuk menyalakan Breaker
secara manual atau otomatis.
f. Selektor Switch Sinkron untuk memilih generator yang akan disingkron
(disamakan tegangan, frekuensi antar genset)
g. Selektor Switch Frekuensi alat ini terhubung dengan gouvenor yang
fungsinya menambah/ mengurangi kecepatan rotasi genset sehingga
frekuensi tercapai (antara 50-51).

16
2.6 Sistem Pengaman Genset

Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir
gangguan agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi pada mesin generator ada dua
macam yaitu :
a. Pengaman alarm
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang
tidak normal dalam operasi mesin generator dan agar operator segera
bertindak.
b. Pengaman trip
Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan
kerusakan karena ada sistem yang berfungsi tidak normal maka mesin akan
stop secara otomatis.Jenis pengaman trip antara lain :
1. Putaran lebih (over speed) adalah suatu keadaan dimana mesin
mengalami peningkatan kecepatan putaran dari batas normal
2. Temperatur air pendingin tinggi
3. Tekanan minyak pelumas rendah
4. Emergency stop
5. Reverse power
c. Pentanahan (grounding)
1. Pentanahan sistem, pentanahan untuk suatu titik pada
penghantararus dari sistem. Pada umumnya titik tersebut adalah
titik netral dari suatu mesin, transformator, atau untuk rangkaian
listrik tertentu.
2. Pentanahan peralatan sistem, pentanahan untuk suatu bagian yang
tidak membawa arus dari sistem, misalnya : Semua logam seperti
saluran tempat kabel, kerangka mesin, batang pemegang sakelar,
penutup kotak sakelar.
d. Relay
1. Relay arus lebih Thermal Over Load Relay (TOLR) digunakan
untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor dari

17
kerusakan akibat beban lebih atau terjadinya hubungan singkat
antar hantaran yang menuju jaring atau antar fasa.
2. Relay tegangan lebih bekerja bila tegangan yang dihasilkan
generator melebihi batas nominalnya.
3. Relay diferensial bekerja atas dasar perbandingan tegangan atau
perbandingan arus, yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator
dengan arus yang mengalir pada hantaran yang menuju jaring-
jaring.
4. Relay daya balik berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif
yang masuk ke arah generator.

18
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Mesin Diesel

Mesin diesel adalah jenis mesin pembakaran dalam, yang menghasilkan


energi panas untuk menggerakkan porosnya. Dalam konteks pembangkit listrik,
mesin diesel seringkali digunakan dalam konfigurasi di mana mesin diesel
terhubung langsung dengan generator melalui poros yang sama (poros mesin diesel
dan poros generator dikopel).
Berikut nameplate dari Genset Diesel 350 KVA di Rumah Sakit Khusus
Ginjal Rasyida :

Pemakaian genset diesel pada rumah sakit memiliki beberapa keuntungan


yang signifikan:
1. Keandalan: Mesin diesel memiliki reputasi yang baik dalam hal
keandalan. Mereka dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama tanpa
mengalami gangguan, sehingga menjadikannya pilihan yang baik untuk
menjaga pasokan listrik yang stabil di rumah sakit. Dalam situasi
darurat seperti pemadaman listrik, genset diesel dapat segera diaktifkan
untuk memastikan kelangsungan operasional peralatan medis yang
penting.
2. Daya Tahan: Mesin diesel dirancang untuk menangani beban berat dan
pengoperasian yang terus-menerus. Mereka dapat bekerja dalam
kondisi yang sulit, termasuk suhu ekstrem dan lingkungan yang keras.
Daya tahan ini penting dalam menjaga ketersediaan listrik yang
konsisten di rumah sakit tanpa risiko kegagalan sistem.

19
3. Efisiensi: Mesin diesel umumnya lebih efisien dalam mengonversi
bahan bakar menjadi energi dibandingkan dengan jenis mesin lainnya.
Ini berarti bahwa genset diesel dapat menghasilkan daya yang lebih
besar dengan jumlah bahan bakar yang lebih sedikit. Efisiensi ini
membantu mengurangi biaya operasional rumah sakit dalam jangka
panjang.
4. Bahan Bakar Tersedia: Bahan bakar diesel relatif mudah ditemukan dan
tersedia di banyak daerah. Hal ini memudahkan pengadaan bahan bakar
untuk operasional genset diesel di rumah sakit. Selain itu, diesel
memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan dengan bahan
bakar lainnya seperti bensin, sehingga lebih cocok dalam konteks
kedaruratan.
5. Kemampuan Memulai yang Baik: Mesin diesel memiliki kemampuan
memulai yang baik, bahkan dalam kondisi suhu rendah. Ini penting
untuk menjaga agar sistem listrik rumah sakit dapat dihidupkan dengan
cepat dan efisien saat dibutuhkan.
Pemakaian genset diesel pada rumah sakit memiliki beberapa kerugian
potensial yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
1. Polusi Udara: Genset diesel menghasilkan emisi gas buang yang
mengandung partikel-partikel berbahaya seperti nitrogen dioksida
(NO2) dan partikulat halus (PM2.5). Polusi udara ini dapat berdampak
negatif pada kualitas udara di sekitar rumah sakit dan menyebabkan
masalah kesehatan bagi pasien, pengunjung, dan staf.
2. Bising: Mesin genset diesel biasanya menghasilkan tingkat kebisingan
yang tinggi saat beroperasi. Ini dapat mengganggu pasien yang sedang
beristirahat atau menjalani pemulihan, serta staf medis yang perlu
berkonsentrasi dalam memberikan perawatan.
3. Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil: Genset diesel menggunakan
bahan bakar fosil, yaitu diesel, yang merupakan sumber energi non-
terbarukan. Ketergantungan pada bahan bakar fosil ini tidak ramah
lingkungan dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.

20
4. Biaya Operasional: Pemakaian genset diesel membutuhkan biaya
operasional yang cukup tinggi, termasuk biaya pembelian bahan bakar,
pemeliharaan rutin, dan penggantian suku cadang. Hal ini dapat
membebani anggaran rumah sakit dan mengurangi sumber daya yang
dapat dialokasikan untuk perawatan medis.

3.2 Suplay Listrik Rumah Sakit

Sumber daya Listrik yang digunakan di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan
adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya Listrik Normal
Sampai dengan saat ini, Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan
menggunakan sumber daya listrik dari PLN. Sumber daya listrik normal pada
rumah sakit biasanya berasal dari jaringan listrik umum yang disediakan oleh
penyedia layanan listrik setempat. Rumah sakit terhubung ke jaringan listrik
melalui saluran distribusi khusus dan penerimaan daya listrik pada
transformator khusus rumah sakit.
2. Sumber Daya Listrik Genset
Rumah Sakit Ginjal Rasyida menggunakan suplai listrik dari Genset.
Genset dioperasikan jika suplai dari PLN melalui gangguan. Suplai listrik
dengan menggunakan genset pada rumah sakit dapat menjadi sumber daya
cadangan yang penting dalam situasi darurat atau saat terjadi gangguan
pasokan listrik dari jaringan utama.

3.3 Pemeliharaan Generator

Observasi penggunaan genset di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan antara


lain sebagai berikut :
1. Durasi Kerja/Stock BBM
Pada Rumah Sakit Rasyida Medan generator tenaga diesel sesuai
dengan jadwal pemeliharaan mesin dieselnya dinyalakan setidaknya sekali
atau dua kali dalam seminggu. Pelaksanaan ini dilakukan untuk memelihara

21
mesin untuk membantu memperpanjang umur mesin diesel. Ketika mesin
diesel dingin, suhu metal komponen mesin juga rendah. Saat mesin
dipanaskan sebelum operasi, metal menjadi lebih ekspansi dan mengurangi
risiko keausan dan kejutan termal yang dapat merusak komponen mesin.
Pemanasan awal yang baik juga membantu melumasi komponen mesin
dengan lebih baik, memastikan pelumasan yang optimal saat mesin
beroperasi. Dengan melakukan pemanasan pada mesin diesel juga dapat
mengetaui apakah mesin dapat bekerja dengan semestinya, supaya ketika
generator diperlukan dalam keadaan tertentu, mesin dapat berjalan dengan
maksimal.
Pada Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan menggunakan generator 350
KVA yang menggunakan bahan bakar diesel sebagi sumber energinya.
Generator diesel dirancang khusus untuk menggunakan bahan bakar diesel,
yang memiliki karakteristik khusus yang memungkinkannya terbakar secara
efisien dalam mesin diesel. Bahan bakar diesel memiliki kepadatan energi
yang tinggi dan sifat pengapian yang lebih rendah daripada bahan bakar
lainnya, seperti bensin.
Generator yang menggunakan tenaga diesel pada Rumah Sakit Ginjal
Rasyida menggunakan sebanyak 0,257 L/kWh, yang dimana setiap 1KWh
yang terpakai dapat dipenuhi dengan 0,257 liter Bahan Bakar Minyak (BBM)
jenis Diesel.
2. Beban Puncak Pemakaian Generator Set Diesel
Beban maksimum harian tertinggi pada bulan Januari 2023. Besarnya
daya yang terjadi pada hari tersebut sebesar 48,42 kW dan konsumsi bahan
bakar genset selama 1 jam pada beban puncak harian adalah menghabiskan
bahan bakar sebanyak 10,845 liter/ jam.
3. Kapasitas
Kapasitas pada generator tenaga diesel mengacu pada kemampuan
generator untuk menghasilkan daya listrik. Kapasitas ini diukur dalam unit
kilowatt (kW) atau kilovolt-ampere (kVA) dan menentukan jumlah daya
listrik yang dapat dihasilkan oleh generator.

22
Pada generator bertenaga diesel yang digunakan Rumah Sakit Ginjal
Rasyida Medan memiliki kapasitas yang terpasang sebesar 350 kVA yang
setara dengan 280 kWh, daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh
generator tersebut. Kapasitas terpasang penting dalam perencanaan dan
penggunaan generator diesel, karena menentukan sejauh mana generator
dapat menyediakan daya listrik untuk memenuhi kebutuhan sistem atau beban
tertentu. Misalnya, jika generator diesel memiliki kapasitas terpasang
280 kW, artinya generator tersebut dapat menghasilkan maksimum 280
kilowatt listrik pada tingkat daya yang dinyatakan.
Selanjutnya adalah kapasitas mampu netto/gross, pada generator
Rumah Sakit Rasyida memiliki kepasitas mampu netto 101 kW dan kapasitas
mampu gross sebesar 101 kW. Kapasitas mampu gross mengacu pada total
daya listrik yang dihasilkan oleh generator diesel dalam kondisi ideal, tanpa
memperhitungkan kerugian dan efisiensi dalam pengoperasian. Ini mencakup
daya yang dihasilkan oleh mesin diesel dan daya yang dikonversi menjadi
listrik oleh generator. Kapasitas mampu netto mengacu pada daya listrik yang
benar-benar tersedia untuk digunakan oleh beban listrik setelah
memperhitungkan kerugian dan efisiensi dalam sistem generator. Ini
mencakup daya yang tersedia setelah memperhitungkan kerugian dalam
transmisi listrik internal di dalam generator, kerugian dari generator ke beban,
dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi efisiensi konversi energi.
4. Sertifikat Generator
Dalam pemilihan generator, generator juga harus memiliki sertifikat
yang menyatakan generator tersebut layak untuk digunakan. Generator yang
digunakan pada Rumah Sakit Rasyida Medan sudah memiliki sertifikat dari
PT. Andalan Mutu Energi yang merupakan Lembaga Inspeksi Teknik
Ketenagalistrikan yang dinyatakan layak pakai sebgai sumber energi
cadangan.
5. Kompetensi Petugas
Petugas yang bertanggung jawab atas penggunaan generator harus
memiliki kompetensi yang memadai untuk memastikan operasi yang aman

23
dan efisien. Berikut adalah beberapa kompetensi yang diharapkan dari
petugas penggunaan generator:
a. Pengetahuan tentang Generator: Petugas harus memiliki
pemahaman yang baik tentang prinsip kerja generator,
komponen-komponennya, dan cara mengoperasikannya dengan
benar. Mereka harus memahami bagaimana generator
menghasilkan listrik, bagaimana menjalankan dan menghentikan
mesin, serta mengerti tentang sistem kontrol dan proteksi
generator.
b. Keselamatan dan Kesehatan: Petugas harus memiliki pemahaman
tentang langkah-langkah keamanan yang harus diambil saat
menggunakan generator. Mereka harus terlatih dalam
penggunaan peralatan pelindung diri, mengetahui tanda bahaya
dan cara menghindarinya, serta memahami prosedur darurat
dalam situasi yang memerlukan evakuasi atau pemadaman
mendadak.
c. Pemeliharaan dan Perawatan: Petugas harus terampil dalam
melakukan pemeliharaan rutin dan perawatan pada generator.
Mereka harus memahami tugas-tugas pemeliharaan yang perlu
dilakukan, seperti pemeriksaan visual, penggantian oli,
pembersihan filter udara, dan pengujian sistem proteksi. Mereka
juga harus dapat mengenali tanda-tanda masalah atau kegagalan
pada generator dan mengambil tindakan yang tepat.
d. Troubleshooting: Petugas harus memiliki kemampuan dalam
melakukan pemecahan masalah dasar pada generator. Mereka
harus dapat mengidentifikasi penyebab masalah, memeriksa
komponen yang mungkin bermasalah, dan mengambil langkah-
langkah perbaikan yang sesuai. Jika masalah yang lebih kompleks
terjadi, petugas harus dapat bekerja sama dengan teknisi yang
lebih terlatih.

24
e. Pemantauan dan Pengendalian: Petugas harus mampu memantau
dan mengendalikan operasi generator dengan baik. Mereka harus
dapat memantau parameter kritis seperti suhu, tekanan, dan
voltase, serta merespons perubahan yang mungkin terjadi.
Petugas juga harus memiliki pemahaman tentang sistem kontrol
generator dan dapat mengoperasikan switch dan perangkat
pengendalian dengan benar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada Rumah Sakit Ginjal
Rasyida Medan, Teknisi yang dijumpai memiliki kompetensi yang
harusnya dimiliki seorang petugas yang bertanggung jawab atas
kelistrikan terutama dalam pengoperasian generator. Teknisi Rumah
Sakit Ginjal Rasyida Medan dengan sangat lihai mengoperasikan dan
dapat menjelaskan cara kerja dari generator berbahan bakar diesel
dengan baik, serta merawat generator dan menjaga kebersihan area
generator serta tetap menjaga kelembapan area generator.
6. APD
Ketika petugas bekerja dengan generator, terutama saat melakukan
tugas perawatan atau pemeliharaan, penting untuk menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) yang sesuai untuk menjaga keamanan dan kesehatan
mereka. Teknisi Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan melakukan Alat
Pelindung Diri (APD) saat melakukan pemeliharaan pada generator. Rumah
sakit menyediakan APD dengan sangat lengkap mulai dari helm, kacamata
pelindung, baju pelindung, sepatu safety, dan lain sebagainya.

25
Pemeliharaan Genset di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan. Setiap
komponen pada generator yang dipakai di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan
diganti setiap 6 bulan sekali, dan tergantung jenis komponen penyusunnya karena
setiap komponen penyusun memiliki umur dari setiap pemakaiannya. Beberapa
indicator dan jenis pemeriksaan yang perlu diperhatin dalam tahap pemeliharaan
adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin dilakukan secara berkala untuk memeriksa kondisi
umum generator, termasuk bagian-bagian mesin, sistem bahan bakar, sistem
pendingin, sistem pelumasan, sistem pembangkit listrik, dan sistem kontrol.
Pemeriksaan ini melibatkan pengecekan visual, pemeriksaan suhu,
pengukuran tekanan, dan pemantauan berbagai parameter operasional.
b. Ganti Oli Mesin
Ganti oli pada generator diesel adalah proses penggantian atau
penggantian minyak pelumas yang digunakan dalam mesin diesel generator.
Minyak pelumas atau oli pada generator diesel berfungsi untuk melumasi
komponen mesin, mengurangi gesekan, mendinginkan suhu operasi, dan
menjaga kebersihan mesin. Dari data yang didapat, generator yang bekerja di

26
Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan oli pada generator diganti setiap
penggunaan atau pengoperasiannya setiap 100 jam sekali atau setip 6 bulan
sekali, pergantian oli dilakukan pada kriteria yang pertama kali menyentuh
jadwal, misalnya apabila generator bekerja mencapai waktu 100 jam maka
tidak perlu menunggu waktu 6 bulan kedepannya, namun apabila waktu
mencapai 6 bulan maka tidak perlu menunggu waktu kerja generator yaitu
100 jam pemakaian, dan generator yang digunakan oleh Rumah Sakit Ginjal
Rasyida Medan memerlukan sebanyak 36 L setiap penggantian oli. Rumah
Sakit Ginjal Rasyida Medan mengganti oli secara rutin sehingga generator
dapat dikatakan layak digunakan.
c. Ganti Filter Oli
Ganti filter oli pada generator diesel adalah proses mengganti atau
mengganti filter oli yang digunakan dalam sistem pelumasan mesin diesel
generator. Filter oli bertanggung jawab untuk menyaring kotoran, partikel,
dan kontaminan lainnya dari oli pelumas mesin sehingga menjaga kebersihan
dan kualitas oli yang digunakan dalam mesin. Filter oli yang kotor atau
tersumbat dapat menghambat aliran oli yang lancar, menyebabkan penurunan
kinerja mesin, dan merusak komponen mesin secara bertahap.
Dari data yang didapat, generator yang bekerja di Rumah Sakit Ginjal
Rasyida Medan filter oli diganti setiap penggunaan atau pengoperasiannya
menyentuh 1500 rpm atau setiap 6 bulan sekali, yang artinya setiap generator
menyentuh sebanyak 1500 putaran filter oli sudah layak untuk diganti, dan
apabila filter oli sudah memenuhi masanya yaitu 6 bulan, maka filter oli juga
sudah dapat diganti. Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan mengganti filter oli
secara rutin sehingga generator dapat digunakan layak digunakan.
d. Ganti Filter Udara
Ganti filter udara pada generator diesel adalah proses menggantikan
atau mengganti filter udara yang ada di sistem pembakaran udara mesin
generator diesel. Filter udara memiliki peran penting dalam menjaga kualitas
udara yang masuk ke mesin, mencegah partikel atau kotoran masuk ke dalam
ruang bakar, dan menjaga kinerja optimal mesin.

27
Dari data yang didapat, generator yang bekerja di Rumah Sakit Ginjal
Rasyida Medan filter udara diganti beriringan dengan penggantian oli pada
generator, dan filter udara juga layak dipakai apabila suhu generator berada
pada 32°C, karena filter udara memiliki batas kerja terhadap suhu yang
dihasilkan oleh generator. Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan mengganti
filter udara secara rutin sehingga generator dapat digunakan layak digunakan.
e. Ganti Filter Solar
Ganti filter solar pada generator diesel adalah proses mengganti atau
mengganti filter bahan bakar (solar) yang digunakan dalam sistem bahan
bakar generator diesel. Filter solar memiliki peran penting dalam menjaga
kualitas bahan bakar dan menjaga kinerja optimal mesin diesel.
Filter solar bertugas menyaring partikel-partikel padat yang terdapat
dalam bahan bakar solar sebelum mencapai mesin diesel. Filter ini membantu
menjaga kebersihan bahan bakar dan mencegah partikel-partikel yang tidak
diinginkan, seperti kotoran, kerak, dan kotoran lainnya, agar tidak mencemari
sistem bahan bakar dan komponen mesin. Umumnya, filter solar
direkomendasikan untuk diganti setiap 500 jam hingga 1000 jam operasi atau
setiap 6 hingga 12 bulan
f. Ganti Oli Perseneling
Ganti oli perseneling pada generator diesel mengacu pada proses
mengganti oli pada sistem perseneling atau transmisi yang terdapat dalam
generator diesel. Meskipun generator diesel umumnya tidak memiliki
transmisi yang kompleks seperti kendaraan, beberapa generator diesel yang
lebih besar dan kompleks dapat dilengkapi dengan sistem perseneling atau
kopling yang digunakan untuk menghubungkan mesin dengan generator.
Proses ganti oli perseneling pada generator diesel melibatkan
penggantian oli yang digunakan dalam sistem perseneling. Oli perseneling
memiliki peran penting dalam melumasi, melindungi, dan mendinginkan
komponen perseneling agar tetap berfungsi dengan baik. Oli yang digunakan
dalam sistem perseneling biasanya lebih kental daripada oli mesin yang
digunakan dalam generator diesel.

28
g. Uji Beban dan Uji Fungsi
Uji beban periodik dan uji fungsi dilakukan untuk memastikan
generator diesel dapat beroperasi dengan baik saat diberi beban penuh. Uji
beban melibatkan pengujian generator dalam kondisi beban maksimum untuk
memastikan bahwa generator mampu menghasilkan daya yang diperlukan.
Uji fungsi melibatkan pengujian berbagai fitur dan sistem kontrol untuk
memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
h. Pemeliharaan Terhadap Baterai
Pemeliharaan baterai pada generator diesel sangat penting untuk
memastikan bahwa baterai tetap dalam kondisi yang baik dan siap digunakan
saat diperlukan. Pengecekan rutin terhadap baterai dilakukan untuk
memastikan bahwa tidak ada kerusakan fisik seperti korosi, retak, atau
kebocoran. Periksa juga koneksi kabel baterai dan pastikan mereka terpasang
dengan baik dan tidak ada tanda-tanda oksidasi atau karat.
Selanjutnya adalah melakukan uji kapasitas baterai secara berkala
untuk mengevaluasi kesehatan baterai dan memastikan bahwa baterai masih
mampu menyediakan daya yang cukup. Hal ini dapat dilakukan
menggunakan alat pengujian baterai yang sesuai. Dan pada generator yang
ada pada Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan, berada dalam keadaan prima.
i. Pembersihan dan Pengecekan Sistem Pendingin
Sistem pendingin pada generator diesel perlu dibersihkan secara teratur
untuk memastikan aliran udara yang baik dan mencegah penumpukan kotoran
atau debu yang dapat mengganggu kinerja pendinginan. Juga, perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap sistem pendingin, termasuk radiator, kipas, dan
termostat, untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sistem pendingin yang ada
pada generator 350 kVA yang ada di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan
bekerja dengan baik, dan dalam keadaan yang bersih dan tidak terdapat debu
yang menyumbat sistem pendingin dari generator tersebut.

29
j. Air Radiator
Ganti air radiator pada generator diesel merujuk pada proses mengganti
atau mengisi ulang air pendingin dalam sistem radiator generator diesel.
Radiator pada generator diesel berfungsi untuk menghilangkan panas yang
dihasilkan oleh mesin agar suhu mesin tetap dalam kisaran yang aman. Dari
yang diamati, air radiator pada generator berada pada keadaan full, dan teknisi
memiliki tanggung jawab dalam menjaga keadaan jumlah air radiator tetap
dalam keadaan terisi, air radiator pada generator tidak boleh dalam keadaan
batas terendah maupun dalamn keadaan kosong, karena dapat mempengaruhi
suhu yang dihasilkan oleh generator dan dapat mempengaruhi keadaan mesin
generator.
Berikut adalah standart operasional prosedur dalam pengoperasian genset:
1. Periksa secara umum keadaan mesin : Baut-baut, belting dan baterai
2. Periksa oli, solar, dan air radiator pastikan dalam keadaan cukup
3. Tekan tombol switch pada posisi start
4. Hidupkan mesin, dan biarkan mesin hidup pada putaran rendah kurang
lebih 2 menit
5. Posisikan switch voltage dan ampere pada panel listrik posisi manual
6. Posisikan MCB pada genset ke arah ON
7. Naikkan putaran mesindengan menarik handle gas kearah kiri hingga
voltage pada panel 380 Volt, mesin genset siap untuk diberi beban
8. Selama beroperasi perhatikan keadaan mesin dan tegangannya
9. Setelah selesai, posisikan MCB pada genset kearah OFF dan genset
sudah dapat dimatikan secara perlahan-lahan
10. Bersihkan mesin dan ruangan genset
Pada Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan terdapat beberapa Unit Perawatan
yang membutuhkan aliran listrik yang tidak boleh terputus sedikitpun karena
beberapa alasan antara lain untuk mem-back up alat yang vital dalam kelangsungan
proses perawatan (misal: Ventilator, Syringe Pump, IABP), Mesin Alat Kesehatan
dengan Daya besar (misal: Alat Radiologi dan Kamar Operasi).

30
3.4 Faktor Penting Pada Genset dan Komponen Bantu
Faktor Penting harus di cek pada setiap generator diataranya :
1. Oli (pelumas) : apakah sudah waktunya diganti atau belum.
2. Bahan akar : Untuk kebanyakan bahan bakar genset di Indonesia.adalah
solar,selain itu genset ada yang menggunakan bensin,dan gas.
3. Air Radiator: Untuk hasil pendinginan yang sempurna dicampur
dengan coolant.
4. Air Aki :usahakan tidak kering, untuk pengisian pertama kali air yang
digunakan berbeda dengan pengisian berikutnya.
5. Tegangan Aki : Biasanya satu aki bertegangan 12 volt, bila tegangan aki
kurang dari 10 volt dipastikan genset akan tersendat (tidak sempurna)
dalam running (menyala).
6. Selenoid : kenapa selenoid karena ini merupakan salah satu komponen
penting pada saat genset runing (dalam hal ini selenoid diumpamakan
sebagai gas pada mobil).

31
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Mesin diesel adalah jenis mesin pembakaran dalam, yang menghasilkan
energi panas untuk menggerakkan porosnya. Dalam konteks
pembangkit listrik, mesin diesel seringkali digunakan dalam
konfigurasi di mana mesin diesel terhubung langsung dengan generator
melalui poros yang sama (poros mesin diesel dan poros generator
dikopel).
2. Sumber daya Listrik yang digunakan di Rumah Sakit Ginjal Rasyida
Medan adalah sebagai berikut:
a. Sumber Daya Listrik Normal
Sampai dengan saat ini, Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan
menggunakan sumber daya listrik dari PLN. Sumber daya listrik
normal pada rumah sakit biasanya berasal dari jaringan listrik
umum yang disediakan oleh penyedia layanan listrik setempat.
Rumah sakit terhubung ke jaringan listrik melalui saluran
distribusi khusus dan penerimaan daya listrik pada transformator
khusus rumah sakit.
b. Sumber Daya Listrik Genset
Rumah Sakit Ginjal Rasyida menggunakan suplai listrik dari
Genset. Genset dioperasikan jika suplai dari PLN melalui
gangguan. Suplai listrik dengan menggunakan genset pada rumah
sakit dapat menjadi sumber daya cadangan yang penting dalam
situasi darurat atau saat terjadi gangguan pasokan listrik dari
jaringan utama.

32
3. Pemeliharaan Genset di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan. Beberapa
indicator dan jenis pemeriksaan yang perlu diperhatin dalam tahap
pemeliharaan adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Rutin
b. Ganti Oli Mesin
c. Ganti Filter Oli
d. Ganti Filter Udara
e. Ganti Filter Solar
f. Ganti Oli Perseneling
g. Uji Beban dan Uji Fungsi
h. Pemeliharaan Terhadap Baterai
i. Pembersihan dan Pengecekan Sistem Pendingin
j. Air Radiator
4.2 Saran
Setelah mengetahui cara pemeliharaan dari generator berbahan bakar diesel,
kiranya perawatan terhadap genetor dapat ditingkatkan lagi. Hal ini bertujuan untuk
tetap menjaga keawetan dari generator tersebut.

33
LAMPIRAN
Foto Pengamatan Spesifikasi Mesin Generator Set :

Foto Bersama dengan Teknisi Bagian Kelistrikan.

Sertifikat Operasi PLTD

34
Foto Generator Set

Foto Name Plate Generator Set

35

Anda mungkin juga menyukai