Oleh :
PROGRAM STUDI
ELEKTRO FAKULTAS
TENIK UNIVERSITAS
JEMBER
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perencanaan Penerangan jalan umum”. Dalam makalah ini membahas
tentang kebijakan lingkungan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas kurang dan
lebihnya dalam makalah ini, saya mohon maaf. Serta untuk kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan untuk memperlengkap isi makalah yang saya
buat.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 18
DAFTAR PUSTAKA iv
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB
II PEMBAHASAN
1. Pendahuluan
ndaraan dapat melihat dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu
b. jalan arteri
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi
secara berdaya guna.
[Undang-Undang RI No. 38 Tahun
2004] c.
jalan kolektor
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi
dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah
jalan masuk dibatasi. [Undang-Undang RI No. 38 Tahun
2004] d. jalan lokal
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi.
[Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2004]
e. jalur
bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu
lintas. f. kawasan perkotaan
kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, serta kegiatan
ekonomi.
[Penjelasan Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2004]
g. Lajur
bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang
memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain
sepeda motor.
4. Ketentuan - ketentuan
4.1. Fungsi penerangan jalan
jalan
Dalam penempatan lampu penerangan jalan harus dipertimbangkan
terhadap tanaman jalan akan ditanam maupun yang telah ada, sehingga perlu
adanya pemangkasan pohon dengan batasan seperti pada Gambar 8 dan Tabel 11.
Tabel 11 Tinggi pemangkasan pohon terhadap sudut di bawah cahaya lampu