Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan ke-4

Pertemuan: LEMBARAN KERJA 3 SKS :3


IV MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN Kode :
Hari/ Tanggal: Waktu : ...
Rabu/03-02-2021
Materi: Hakikat Organisasi dan kode etik profesi kependidikan
Judul/Tema Pembahasan: Konsep Dasar organisasi dan kode etik Profesi Kependidikan

Topik Pembahasan: “Organisasi dan Kode Etik profesi kependidikan”

Inti sari pembahasan


1. Konsep Dasar Organisasi Profesi
2. Konsep Dasar Kode Etik
3. Tujuan Kode Etik
4. Kode Etik Guru Di Indonesia
Pertanyaan yang diajukan:
1. Deskripsikan pengertian organisasi profesi pendidikan
2. Deskripsikan pengertian kode etik organisasi profesi dibidang pendidikan
3. Jelaskan tujuan kode etik profesi pendidikan
4. Berikan contoh penerapan setiap kode etik guru di Indonesia

Jawaban:
1. Organisasi Profesi Kependidikan adalah suatu kelompok yang berprofesi sama sebagai tenaga kependidikan
bersatu dalam satu payung demi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dalam tempat yang mereka
tempati.
2. Pengertian Kode Etik Profesi Keguruan
a. Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
Pasal 28 Undang-undang ini dengan jelas menyatakan bahwa “Pegawai Negeri Sipil mempunyai Kode Etik
sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan”. Dalam penjelasan Undang-
undang tersebut dinyatakan bahwa dengan adanya Kode Etik ini, pegawai negeri sipil sebagai aparatur negara, abdi
negara dan abdi masayarakat mempunyai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugasnya dalam pergaulan hidup sehari-hari. Selanjutnya dalam Kode Etik Pegawai Negeri Sipil itu digariskan pula
prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai negeri. Dari uraian ini dapat kita
simpulkan bahwa kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan didalam melaksanakan tugas
dan dalam hidup sehari-hari.
b. Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode
Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guna warga PGRI dalam melaksanakan
panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru. Dari pendapat Ketua Umum PGRI ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia terdapat dua unsur pokok, yakni: (1) sebagai landasan moral, (2) sebagai
pedoman tingkah laku.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut
berisi petunjuk-petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan-
larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak
saja dalam menjalankan tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada
umumnya dalam pergaulannya sehari-hari didalam masayarakat.

3. Tujuan Kode Etik Profesi Keguruan


Pada dasarnya tujuan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi
profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:
a. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masayarakat,, agar mereka jangan
sampai memandang rendah terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karenanya, setiap kode etik suatu profesi
akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkkan nama baik
profesi terhadap dunia luar. Dari segi ini, kode etik juga seringkali disebut kode kehormatan.
b. Untuk menjaga dan memeliharan kesejahteraan para anggotanya
Yang dimaksud kesejahteraan disini meliputi kesejahteraan lahir (atau material) dan kesejahteraan batin (spriritual
atau mental). Dalam hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat larangan-larangan
kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya.
MIsalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorarium anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga siapa-siapa yang mengadakan tariff dibawah minimum akan dianggap tercela dan merugikan rekan-rekan
seprofesii. Dalam hal kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk
kepada para anggotanya untuk melaksanakan profesinya.
Kode etik juga sering mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan untuk membatasi tingkah laku yang tdak
pantas atau tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi dengan rekan sesame anggota profesi.
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Tujuan lain kode etik juga berkaitan dengan meningkatkan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi para
anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdiannya dalam melaksanakan
tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentun yang perlu dilakukan para anggota profesi
dalam menjaalankan tugasnya.
d. Untuk meningkatkan mutu profesi
Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma ddan anjuran agar para anggota profesi
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
e. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk secara aktif
berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi.
Dari uraian diatas dapat ditrik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi menyusun kode etik adalah untuk
menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, mengingkatkan
pengabdian anggota profesi dan meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi.

4.1. Multi peran dan tugas guru dalam proses pembelajaran.Guru memiliki peranan penting dalam proses
pembelajaran yaitu salahsatunya menciptakan situasi interaksi pergaulan sosial dengan masyarakatyang kondusif.
Disamping itu guru mempunyai multi peran dalam proses pembelajaran yang diselenggrakan dengan tugas yang
bervariasi meliputimanager, pemandu, koordinator, komunikator, fasilitator, dan motivator.Guru sebagai
konservator (pemelihara) bertugas untuk memelihara systemnilai yang bersumber dari norma. Disisi lain guru
sebagai transmitor yang bertugas untuk meneruskan system nilai kepada peserta didik. Meskipunguru sebagai
juga sebagai tranformator (penerjemah), dimana guru berupaya,menerjemahkan system nilai melalui penjelmaan
pribadi dan prilakunya.Tugas guru sebagai manager proses pembelajaran dituntut untuk mengelola proses
operasional pembelajaran mulai dari mempersiapkan,mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi
proses pembelajaran.Disinilah guru sebagai organisator yang mengorganisir dalammenyelengaraan seluruh
kegiatan siswa.

2.Penerapan kode etik dalam melaksanakan tugasnyaGuru berbakti dan harus memilki dedikasi dalam
membentuk manusiaIndonesia yang berjiwa Pancasila dan melaksanakan pembimbingan kepada peserta didik
sehingga mereka memiliki bakat, minat dan kemampuan dalammeraih cita-cita mereka. Disisi lain guru berupaya
menciptakan suasanasekolah yang sebaikbaiknya untuk menghasilkan proses pembelajaran yangoptimal.
Disamping itu guru memelihara hubungan baik dengan orang tuadan masyarakat sekitar untuk membina
keberlangsunga pendidikan dimasyarakat sehingga mutu pendidikan lebih meningkat.

3. Penerapan kode etik guru Galam masyarakat


Guru memiliki peranan yang cukup berpengaruh di lingkungan masyarakatuntuk memberikan bimbingan dan
pengajaran dalam mewujudkanmasyarakat yang adil, makmur dan sejahtera serta berjiwa Pancasila. Tujuanini
adalah mewujudkan manusia seutuhnya dan berpegang teguh padakejujuran profesional serta memelihara
hubungan baik dengan orang tuadengan masyarakat sekitar untuk membina peran serta tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan

Simpulan materi:
“sebagai profesi, guru memiliki organisasi profesi pendidikan yang diselenggarakan berdasarkan landasan aturan
dan peraturan serta dengan kode etik yang harus dijunjung tinggi dan dijalankan dengan komitmen dan tanggung
jawab yang tinggi”
Nama/Kelompok : Jekki Manullang Nilai :
NIM : 5203131028
Prodi/ Fakultas : Pendidikan teknik elektro Paraf Dosen:
Kelas : Reguler/ Ekstensi

Anda mungkin juga menyukai