Anda di halaman 1dari 116

Napsiah Halim (014-11-037)

Tugas Belajar Dari Rumah Sakit Angkatan Darat Mataram


Nusa Tenggara Barat (NTB)
2011-2015
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr LOEKMONO HADI KUDUS
TERHITUNG MULAI TANGGAL,
31 AGUSTUS 2015 SAMPAI DENGAN 24 Oktober 2015

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan


Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Program Pendidikan Diploma Tiga (D-III) Teknik Elektro Medik
Pada Akademi Teknik Elektro Medik Semarang

Oleh :
NAPSIAH HALIM
NIM : 014-11-037

AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK (ATEM) SEMARANG


2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Oleh :

Napsiah Halim
NIM : 014-11-037

Kudus , …………… 2015

Pembimbing Pembimbing
ATEM Semarang : RSUD dr Loekmono Hadi Kudus :

i Sulistio , ST.,MT. Riati Hangayomi, S.Si


Penata Muda 1
NIP.19801116 200501 2 009

Mengetahui
Kepala Instalasi Pemeliharaan Prasana, Sarana dan Sanitasi
RSUD dr Loekmono Hadi Kudus;
Jaka Setya Budi Sentosa, SKM
Penata Tk I
NIP. 19630615 198903 1 016
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Pada hari ini, Kamis tanggal …………………. telah dilaksanakan ujian Laporan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) oleh Tim penguji Akademi Teknik Elektro
Medik Ssemarang, kepada mahasiswa tersebut di bawah ini :

Nama : Napsiah Halim


NIM : 014-11-037

Telah dinyatakan berhasil dipertahankan di hadapan Tim penguji dan dinyatakan


LULUS sebagai bagian persyaratan yang diperlukan didalam pelaksanaan PKL
pada Akademi Teknik Elektro Medik Semarang.

Tim Penguji :

Penguji I : …………………………….. (............................)

Penguji II : ……………………………... (............................)

Dibuat di :
Pada Tanggal :

ABSTRAK
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu program wajib
dalam kurikulum Akademi Teknik Elektromedik Semarang, yang harus
dilaksanakan dan diselesaikan oleh mahasiswa-mahasiswi semester VI.
Lokasi pelaksanaan PKL adalah di Rumah Sakit Umum Daerah
Luekmono Hadi Kudus sesuai Memorandum Of Understanding (MOU), terhitung
mulai tanggal 31Agustus 2015 sampai dengan tanggal 24 Oktober 2015.
Laporan ini menggambarkan tentang sejarah, organisasi, struktur
organisasi, pelayanan, perawatan dan pemeliharaan Prasarana, sarana dan
sanitasi, Rumah Sakit Umum Daerah dr Loekmono Hadi Kudus.
Laporan membahas secara khusus tiga peralatan medik yaitu Fetal
Doppler, Sterilisator dan phototerapy, sebagai kompetensi dasar profesi
elektromedik.
Esu ()adalah
Ventilator adalah
Peralatan Electromedik di Rumah Sakit atau unit layanan kesehatan
lainnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pemeriksaan,
mendiagnosa, perawatan dan lain-lain pada pasian yang membutuhkan. Agar
peralatan tersebut tetap dalam kondisi laik pakai, harus mempunyai teknisi yang
profesional dan berkompeten dalam proses maintenance.

Kata Kunci : Elektromedik, Perbaikan,Esu ( )dan Ventilator2015).


KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa mencurahkan rahmatnya sehingga penulis dapat melaksanakan dan
menyelesaikan dengan baik program Praktek Kerja Lapangan dan laporan
kegiatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Loekmono Hadi Kudus.
Penyusunan laporan ini dibuat berdasarkan hasil kegiatan selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada unit IPS-S (Instalasi Pemeliharaan
Prasarana, Sarana dan Sanitasi) secara umum dan secara khusus pada
peralatan elektromedik di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dr Loekmono
Hadi Kudus, terhitung sejak tanggal 31 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 24
Oktober 2015
Selama melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan ini penulis telah
mendapat banyak bimbingan tehnis dalam kegiatan harian sampai pada proses
penyelesaian laporan ini, untuk itu penulis dengan segala ketulusan hati
menyampaikan ungkapan rasa terima kasih atas segala dukungan materil, moril
dan spiritual kepada :
1. Alloh SWT dan Junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW.
2. Isteri, Anak-anakku, orang tua dan semua keluarga tercinta,
3. dr Mahmud yunus SpB selaku Komandan detasemen Kesehatan Wilayah
Mataram
4. dr. I Gusti Ngurah Kartika Sp Anest, selaku Kepala Rumah Sakit angkatan
darat TK IV Mataram
5. Ibu Respati Wulandari, M.Kes. selaku Direktur ATEM Semarang,
6. Bapak Patrisius akusi Olla, ST,MT., selaku Pembimbing Akademik ATEM
Semarang,
7. Bapak Ari Sulistio, ST.MT., selaku Pembimbing (supervisi) PKL ATEM
Semarang
8. Segenap staff Karyawan-Karyawati ATEM Semarang
9. Dr. Abdul Aziz Ahyar, M.Kes., selaku Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
Kudus.
10. Bapak Jaka Setya Budi Sentosa SKM., selaku Kepala Bagian IPS-S RSUD dr
LOEKMONO HADI KUDUS.
11. Ibu Riati Hangayomi Ssi., selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan dan
Koordinator Teknisi Elektromedik RSUD Loekmono Hadi Kudus,
12. Bapak Nurprapto, Amd.TEM., selaku teknisi Elektromedik RSUD Loekmono
Hadi Kudus,
13. Segenap crew teknisi profesional IPS-S RSUD dr LOEKMONO HADI
KUDUS
14. Segenap Staff Karyawan-Karyawati RSUD dr LOEKMONO HADI KUDUS
15. Teman sejawat dan seperjuangan ATEM Semarang
16. Segenap adek-adek tingkat ATEM Semarang, tetap semangat,
17. Kepada semua pihak yang penulis tidak sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari dalam melaksanakan kegiatan dan menyelesaikan


laporan PKL ini terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan sehingga isi laporan
ini masih jauh dari yang diharapkan, untuk itu penulis dengan rendah hati
menerima kritikan dan saran, yang bersifat membangun demi penyempurnaan
laporan kedepan, dan semoga laporan ini dapat berguna bagi setiap pembaca.

Kudus, ………… 2015.

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i


ABSTRAK ..........................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .......................................................................iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................v
DAFTAR ISI .........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................1

1.1 Latar Belakang ......................................................................1


1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................2
1.3 Batasan Masalah ....................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................3

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT .......................................4

2.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah dr Loekmono Hadi


Kudus ………………………………………………............4
2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr
Loekmono Hadi Kudus ………………………………….....8
2.3 Tata Kerja ...............................................................................9
2.4 Bidang Pelayanan .................................................................11
2.5 Bidang Perawatan ................................................................13
2.6 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ........................14
2.7 Lokasi Rumah Sakit .............................................................19
2.8 Visi, Misi Rumah Sakit ........................................................20

BAB III PERBAIKAN FASILITAS PERALATAN DAN


PERBENDAHARAAN ALAT-ALAT MEDIS ...........................21

3.1 Perbaikan Peralatan Medis ..................................................21


3.2 Perbendaharaan Alat-Alat Medis .........................................43

BAB IV PEMBAHASAN ALAT ................................................................44

4.1 Short Wave Diathermy (SWD) ............................................44


4.2 Electrocardiograph (ECG) ...................................................53
4.3 Defibrilator ...........................................................................70

BAB V PENUTUP .....................................................................................84

5.1 Kesimpulan ..........................................................................84


5.2 Saran .....................................................................................85

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................87

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi Rsud dr Loekmono Hadi Kudus …………


Lampiran 2 Struktur organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Sanitasi
Rsud dr Loekmono Hadi Kudus...........................................

Lampiran 3 Uraian Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Rsud dr Loekmono Hadi


Kudus ……………………………………………….......

Lampiran 4 Inventaris Alat Medik Rsud dr Loekmono Hadi Kudus Tahun


2015……………...

Lampiran 5 Prosedur Tetap Mekanisme Perbaikan dan Pemeliharaan


Peralatan.......................................................................................

Lampiran 6 Gambar Petal Doppler, Phototerapy dan Sterilisator..................

Lampiran 7 Daftar Hadir Praktek Kerja kerja Lapangan di Rsud dr Loekmono


hadi Kudus

Lampiran 8 Kartu inventaris ruangan Rsud dr Loekmono hadi Kudus….

Lampiran 9 Permintaan Pengadaan / Perbaikan sarana rumah sakit daerah dr


Loekmono Hadi Kudus

Lampiran 10 Data kerja Pemeliharaan

DAFTAR TABEL
HALAMAN

Tabel 1, Jumlah alat di setiap ruangan ..................................................................43

Tabel 2, Trouble Shooting ECG ............................................................................68

Tabel 3, Letak Lokasi Elektroda Defibrilator .......................................................70

Tabel 4, Tahanan charge .......................................................................................71

Tabel 5, Uraian Kegiatan PKL ..............................................................................89

Tabel 6, Inventaris Alat Medis RSUD dr Loekmono Hadi Kudus …...................96

Tabel 7, Dafftar Hadir Kegiatan PKL .................................................................119


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akademi Teknik Elektromedik Semarang adalah sebuah lembaga
pendidikan swasta Diploma Tiga (D3) Yayasan Bina Bangsa, dibawah
Binaan Kemendikbud dan pengawasan Direktorat Pendidikan Tinggi
(DIKTI) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VI Semarang
Wilayah Jawa Tengah sejak tahun 2013, sebelumnya dibawah binaan
Kemenkes dan pengawasan Dinas Kesehatan Prpopinsi Jawah Tengah. dan
telah mengalami berberapa kali perubahan nama dari Atem Kesdam IV
Diponegoro, ke Yayasan Bhakti Wirahusada dan sekarang bernama
Yayasan Bina Bangsa Semarang diharapkan mampu mendidik,
menanamkan nilai kepribadian yang berkarakter dan meluluskan para
mahasiswa-mahasiswi calon teknisi yang profesional dan berkompeten di
dunia kerja khususnya bidang elektromedik baik di Rumah Sakit ataupun di
perusahaan yang bergerak pada alat-alat kesehatan. Berdasarkan hal
tersebut maka Akademi Teknik Elektromedik Bina Bangsa Semarang
dituntut untuk melaksanakan kurikulum program antara lain kegiatan
Praktek Kerja Lapangan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa-
mahasiswi semester VI dengan bobot 5 SKS, sebagai salah satu syarat
dalam mengikuti ujian akhir program (UAP).
Program kegitan PKL ini di laksanakan di Rumah Sakit Umum
Daerah dr LOEKMONO HADI Kudus, dalam pelaksanaan PKL ini penulis
membuat laporan hasil kegiatan dan membahas tiga peralatan medis dari
Prinsip Dasar, Blok diagram, Spesifikasi, Cara pengoperasian, Perawatan,
Pemeliharaan dan Perbaikan ringan. Ketiga alat yang penulis bahas dalam
laporan ini yaitu :
1. Phototerapi/Bluelight
2.
3.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini
terbagi dua, yaitu ;

1.2.1 Tujuan Umum :


1. Memahami pekerjaan bidang teknik di Rumah Sakit,
2. Mengetahui dan mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh
selama masa proses kegiatan perkuliahan di Kampus.

1.2.2 Tujuan Khusus :


1. Mengerti dan memahami sistim manajemen IPS Rumah Sakit,
2. Memahami pekerjaan bidang teknik elektromedik di Rumah
Sakit,
3. Belajar menangani perbaikan dan teknik pemeliharaan
peralatan medis,
4. Mengenal dan memahami alat-alat medis Rumah Sakit.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penulisan laporan ini yaitu pengertian,
fungsi, data spesifikasi, blok diagram, cara kerja, pengoperasian,
perawatan, dan perbaikan alat yang dibahas.
Batasan masalah di atas dimaksudkan agar penulis dapat memahami
lebih rinci baik secara teori maupun praktek secara langsung pada
peralatan medik dilapangan.

1.4 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan dalam penulisan laporan ini maka dibuatlah
sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan
penulisan, pembatasan masalah dan sistematika penulisan

BAB II GAMBARAN RUMAH SAKIT


Menguraikan sejarah berdirinya Rumah Sakit dan stuktur
organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr Loekmono Hadi
Kudus.

BAB III PERBAIKAN FASILITAS PERALATAN DAN


PERBENDAHARAAN ALAT-ALAT MEDIS
Menguraikan prosedur dalam pemeliharaan sarana
peralatan medik yang ada di Rumah Sakit.

BAB IV PEMBAHASAN ALAT ELEKTROMEDIK


Menguraikan nama alat, pengertian, fungsi, data
spesifikasi, pemeliharaan, analisa kerusakan, perbaikan.

BAB V PENUTUP
Memuat suatu kesimpulan dan saran.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS
2.1. Profil RSUD Kudus
2.1.1. Sejarah dan Kedudukan RSUD Kudus
Rumah Sakit Umum Kudus didirikan tahun 1928 oleh
Pemerintah Hindia Belanda, dan Direktur pertama adalah dr. C.Van
Proosdy. Pada tahun 1942, Jepang masuk dan menguasai Hindia
Belanda, sehingga Rumah Sakit Umum Kudus juga dikuasai Jepang.
Pada tahun 1945 Jepang kalah perang dan Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya, dengan demikian Rumah Sakit
Umum berada di bawah kekuasaan pemerintahan Indonesia. Selama
pemerintahan Jepang, Rumah Sakit Umum Kudus dipimpin oleh dr. Lie
Gik Djing, dr.R.SW.Roroem dan dr. Tjia, kemudian setelah Jepang
pergi, pada tahun 1946 Rumah Sakit Umum Kudus dipimpin oleh
dr. Loekmonohadi.

Rumah Sakit Umum Kudus juga digunakan untuk tempat kuliah


dan praktek oleh Perguruan Tinggi Kedokteran (PTK), sehingga Rumah
Sakit Umum Kudus selain melaksanakan pelayanan kesehatan juga
sebagai tempat pendidikan Dokter, bidan dan perawat.

Pada tahun 1983, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Daerah


Tingkat II Kudus tanggal 9 September 1983 Nomor 061/433/1983
tentang susunan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit
Umum menetapkan bahwa Rumah Sakit Umum Kudus merupakan
Rumah Sakit kelas C yaitu Rumah Sakit Umum yang melaksanakan
pelayanan kesehatan paling sedikit 4 (empat) cabang spesialisasi yaitu :
Penyakit Dalam, Bedah, Kebidanan dan Penyakit Kandungan serta
Kesehatan Anak.

Pada tahun 1991, berdasarkan Keppres Nomor


38/Keppres.SK/VIII/1991 tanggal 26 Agustus 1991 tentang Unit
Swadana dan tata cara pengelolaan keuangan Rumah Sakit Umum
Kudus. Hal ini dimaksudkan agar Rumah Sakit Umum Kudus dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Sehubungan
dengan hal tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Kudus nomor 17 Tahun 1992 tentang
Penetapan Rumah Sakit Umum Kabupaten Daerah Kudus menjadi
Rumah Sakit Unit Swadana Daerah dimana Rumah Sakit berwenang
untuk mengelola dan menggunakan penerimaan fungsionalnya secara
langsung.

Pada tahun 1993, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala


Daerah Tingkat II Kudus Nomor 1884/306/1993 tentang uji coba
Rumah Sakit Umum Kabupaten Dati II Kudus sebagai Unit Swadana
dan tata cara pengelolaan keuangannya.

Pada tahun 1994, keluar Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri


Nomor 22/Mendagri/SK/III/1994 tanggal 22 Maret 1994 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah.

Pada tahun 1995, dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan


Nomor 1997/Menkes/SK/I/1995 tanggal 30 Januari 1995 tentang
peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus dari Rumah Sakit Umum kelas C
menjadi Rumah Sakit Umum kelas B Non Pendidikan.

Pada tahun 1996, keluar Keputusan Bupati KDH Tingkat II


Kudus No.445/526/1996 tanggal 6 Pebruari 1996 tentang Penetapan
Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dati II Kudus dari Kelas
C menjadi Kelas B Non Pendidikan.

Pada tahun 1997, keluar Perda Kabupaten Dati II Kudus No.3


Tahun 1997 tanggal 5 Pebruari 1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Uumum Daerah Kabupaten Dati II Kudus.

Perda tahun 2001, keluar Keppres No.20 tahun 2001 tentang


Pedoman Kelembagaan dan Pengelola Rumah Sakit Daerah dan pada
tahun 2002 keluar Keputusan Mendagri No. 1 tahun 2002 tanggal
24 Januari 2002 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Daerah.

Pada tahun 2002, keluar Perda Kabupaten Kudus No. 4 tahun


2002 tanggal 8 Juli 2002 tentang Organisasi Tata Kerja Badan Rumah
Sakit Daerah Kabupaten Kudus.

Pada tahun 2003, keluar Keputusan Bupati Kudus No. 5 tahun


2003 tanggal 25 Januari 2003 tentang Uraian Tugas Badan Rumah
Sakit Daerah Kabupaten Kudus.

Pada tahun 2008 keluar Perda Kabupaten Kudus No. 15 tahun


2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Organisasi Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelayanan
Perijinan Terpadu Kabupaten Kudus.Rsud dr. Loekmono Hadi
merupakan rumah sakit yang diselenggarakan oleh Pemkab. RS
mendapatkan ijin dari Gubenur Jawa tengah dengan no surat ijin
NOMOR 445/64 TAHUN 2013. Terakhir RS dipimpin oleh dr.
ABDUL AZIZ ACHYAR, M. Kes. Rumah Sakit RSUD dr. Loekmono
Hadi merupakan Rumah Sakit dengan Kelas B

Adapun periode kepemimpinan atau Direktur Rumah Sakit


Umum Kudus sejak berdiri r sekarang :

1. Periode tahun 1928 – 1942 : dr. C.Van Proosdy


2. Periode tahun 1942 – 1943: dr. Lie Gik Djing
3. Periode tahun 1943 – 1945: dr. R.SW. Roroem
4. Periode tahun 1945 – 1946 : dr. Tjia
5. Periode tahun 1946 – 1948 : dr. Loekmonohadi
6. Periode tahun 1948 – 1949 : dr. Soenandar
7. Periode tahun 1949 – 1953 : dr. R. Soetardi
8. Periode tahun 1953 – 1956 : dr. M. Soenaryo
9. Periode tahun 1956 – 1959 : dr. Met Otto Beiser
10. Periode tahun 1959 – 1963 : dr. Ny. Go Ing Djwan
11. Periode tahun 1963 – 1971 : dr. H. Marzuki
12. Periode tahun 1971 – 1978 : dr. H. Moch Islam Nawawi
13. Periode tahun 1978 – 1988 : dr. R. Wirjono Emawan
14. Periode tahun 1988 – 2000 : dr. Istiyana
15. Periode tahun 2000 – 2003 : dr. Budi Santosa
16. Periode tahun 2003 – 2009 : dr. Handaningrum, M.Kes
17. Periode tahun 2009 – 2013 : drg. Syakib Arsalan,M.Kes
18. Periode tahun 2013-Sekarang : dr. Abdul Aziz Achyar, M.Kes.

Berdasarkan keputusan perundang – undangan pemerintah


tersebut, pada intinya Rumah Sakit Umum Daerah Kudus adalah unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Direktur yang
secara teknis bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat
II,dan Rumah sakit umum daerah dr Loemonohadi Kudus mempunyai
visi dan Misi sebagai tatanan dalam program pelayanan rumah sakit.

Visi-Misi Rumah sakit Umum Daerah dr Loekmono hadi kudus

Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang


berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar, rujukan dan penunjang.
Sebagai organisasi dalam bidang jasa pelayanan yang bersifat not for
profit dan sekaligus merupakan lembaga sosio economic, artinya rumah sakit
selain memperhatikan faktor keuangan di sisi lain tetap dituntut untuk
memperhatikan pelayanan yang berfungsi sosial. Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kudus sebagai Rumah Sakit Pemerintah tipe B Non pendidikan yang
berada di Kabupaten Kudus harus dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan baik. Untuk melaksanakan hal tersebut maka Rumah Sakit
haruslah mempunyai kedudukan, tugas pokok dan fungsi organisasi yang jelas.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus nomor 15 tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor
Pelayanan Perizinan terpadu Kabupaten Kudus, Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kudus merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang Pelayanan
kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.

Visi

Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat

Misi

1. Memberikan pelayanan kesehatan secara tepat waktu dan akurat


2. Melakukan pelayanan berkeadilan
3. Meningkatkan mutu pelayanan
4. Mengukur tingkat kepuasan pelayanan
5. Meningkatkan dan menyediakan sumber daya secara berkelanjutan

Nilai-Nilai Dasar

1. Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah menyadari bahwa pelayanan yang


diberikan adalah hasil karya sebagai tim kerja dengan mengutamakan
kepentingan pelanggan;
2. Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah melayani dengan ikhlas dan senang
hati untuk kesembuhan dan keselamatan pelanggan;
3. Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah memberikan pelayanan dengan
optimal, profesional dan saling mendukung secara profesional;
4. Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah dalam melayani pelanggan tidak
membedakan suku, agama, pangkat, jabatan dan status serta kepartaian
politik tertentu dan selalu menjaga nama baik institusi.
Untuk melaksanakan semua misi tersebut di atas, perlu adanya kerjasama dari
semua pihak.

2.1.2. Fungsi RSUD Kudus


a. Penyelenggaraan pelayanan medis.
b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis.
c. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
d. Penyelenggaraan pelayanan pendidikan.
e. Penyelenggaraan penelitian dan pengamatan.
2.1.3. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kudus
I. Direktur
Membawahi :
II. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi :
A. Bagian Tata Usaha, membawahi :
1. Sub Bagian Kepegawaian.
2. Sub Bagian Pelayanan, Informasi dan Publikasi.
3. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
B. Bagian Keuangan, membawahi :
1. Sub Bagian Penyusunan Anggaran, Akuntasi dan Verifikasi.
2. Sub Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana.
3. Sub Bagian Perencanaan, Penelitian dan pengembangan,
Evaluasi dan Pelaporan.

III. Wakil Direktur Pelayanan, membawahi :


A. Bidang Pelayanan, membawahi :
1. Seksi Pelayanan Rawat Jalan.
2. Seksi Pelayanan Rawat Inap.
B. Bidang Keperawatan, membawahi :
1. Seksi Keperawatan Rawat Inap.
2. Seksi Keperawatan Rawat Jalan.
C. Bidang Penunjang, membawahi :
1. Seksi Penunjang Medik.
2. Seksi Penunjang Non Medik.
IV. Kelompok Jabatan Fungsional.
Untuk gambar Struktur Organisasi RSUD Kudus terdapat
pada lampiran.

2.2. Organisasi Instalasi Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana Rumah Sakit


(IPSRS) di RSUD Kudus
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit adalah suatu unit
fungsional untuk melaksanakan kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
menjamin agar fasilitas yang menunjang pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit yaitu sarana, prasarana dan peralatan selalu berada dalam layak pakai.

Untuk Struktur Organisasi Instalasi Pemeliharaan dan Perbaikan


Sarana Rumah Sakit Kudus terdapat pada lampiran.

2.2.1. Penyediaan
a. Penyediaan air bersih yang memenuhi standart atau kriteria untuk
dapat di jadikan air minum.
b. Penyediaan air panas dan uap untuk kegiatan sterilisasi.
c. Penyediaan gas teknis dan gas medis.
d. Penyediaan tenaga listrik.
e. Penyediaan udara sejuk.
f. Penyediaan telekomunikasi.
g. Penyediaan jasa teknis.
2.2.2. Pengolahan
Pengelolaan peralatan sterilisasi.

2.2.3. Pemeliharaan dan Perbaikan


a. Bangunan yaitu gedung perawatan, kantor, poliklinik, instalasi dan
rumah dinas atau sarana.
b. Instalasi air bersih, air panas dan uap.
c. Instalasi listrik.
d. Instalasi teknik dan gas medik.
e. Peralatan listrik dan optik.
f. Peralatan elektronik dan elektromedik.
g. Peralatan radiasi dan laboratorium.
2.2.4. Pelatihan
a. Operator peralatan listrik dan elektromedik.
b. Paramedis dalam menjaga keselamatan kerja peralatan bagi petugas
atau operator, penderita dan pekerja lain.
c. Pemeliharaan berkala bagi operator dalam menjaga peralatan siap
pakai.
d. Teknisi selaku pelaksana pemeliharaan dan perbaikan sarana,
prasarana dan peralatan.
e. Pengukuran dan kalibrasi peralatan.
2.3. Kegiatan Instalasi Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana Rumah Sakit
di RSUD Kudus
2.3.1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan Instalasi Pemeliharaan dan
Perbaikan Sarana Rumah Sakit tahunan, bulanan, mingguan, dan
harian.
b. Menyusun petunjuk teknis operasional dari pemakaian sarana dan
perlatan.
c. Menyusun peraturan kelayakan operasional sarana dan peralatan
yang menunjang kesehatan.
2.3.2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji ciba sarana, prasarana dan
peralatan baik yang baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan :
1) Pola dasar pemeliharaan
a) Pemeliharaan pencegahan (preventif) ialah pemeliharaan
yang dilakukan pada selang waktu tertentu, dimaksudkan
untuk mengurangi kemungkinan kerusakan atau bagian -
bagiannya tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
Contoh :
(1) Pemeliharaan harian
(2) Pemeliharaan Mingguan
(3) Pemeliharaan Bulanan
(4) Pemeliharaan umum
b) Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan
untuk memperbaiki suatu bagian atau seluruhnya, termasuk
penyetelan penggantian bagian yang telah rusak untuk
memenuhi kondisi yang dapat diterima.
Contoh :
(1) Perbaikan ringan
(2) Perbaikan besar (over hoult)
2) Pelaksanaan pemeliharaan
a) Pemeliharaan dilaksanakan oleh Instalasi Pemeliharaan dan
Perbaikan Sarana Rumah Sakit, sepanjang memiliki
fasilitas kerja, tenaga yang mampu dan peralatan kerja yang
tersedia denagn cukup serta sesuai dengan norma
keselamatan kerja yang berlaku.
b) Pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak ke III yaitu
dengan cara :
(1) Perbaikan isidentil terhadap peralatan tanpa terikat
waktu.
(2) Kontrak service
Yaitu peralatan dipelihara atau diperbaiki dalam jangka
waktu yang ditentukan misalnya jangka waktu 3 (tiga)
bulan, 6 (enam) bulan atau 1 (satu) tahun, jenis kegiatan
disesuaikan dengan ketentuan pabrik.
c) Melakukan pekerjaan teknis dalam tindakan medis, yaitu :
(1) Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis.
(2) Melakukan pelayanan – pelayanan teknis dalam tim
medis.
(3) Melakukan tindakan hukum dalam keadaan darurat
terhadap peralatan dan penunjangnya.
d) Melakukan telaah teknis terhadap sarana, prasarana dan
peralatan, yaitu :
(1) Dalam rangka pengadaan.
(2) Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
(3) Dalam rangka pengukuran dan kalibrasi.
(4) Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan.
e) Menyusun laporan teknis mengenai sarana dan peralatan,
yaitu:
(1) Menyusun laporan data keadaan dan inventarisasi.
(2) Menyusun laporan kegiatan.
f) Melakukan pengelolaan, yaitu :
(1) Melakukan pengelolaan teknis pengamanan lingkungan.
(2) Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 24 jam.
(3) Bertugas dalam tim pengadaan, pembanding harga,
penerimaan barang maupun pengujian teknis.
3) Pengawasan
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan,
pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan sarana, prasarana
maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.
4) Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi maupun petugas
teknis sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan
berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga
ahli untuk menjabarkan perkembangan dan system peralatan
yang lama atau yang akan datang.
2.4. Mekanisme Kerja Perbaikan dan Pemeliharaan Peralatan
a. Surat Order dari ruangan ditunjukkan kepada kepala Instalasi
Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana Rumah Sakit.
b. Secara Administrasi diproses oleh sub instansi administrasi untuk
diteruskan ke masing-masing sub instansi, diantaranya :
1. Sub instansi sarana
2. Sub instansi Prasarana
3. Sub instansi peralatan
c. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dibengkel ruangan setempat dengan
prosedur, sebagai berikut :
1. Proses I : Untuk kegiatan yang dilaksanakan di bengkel ruangan
tanpa membutuhkan suku cadang.
2. Proses II : Untuk kegiatan yang dapat dilaksanakan di bengkel
ruangan namun membutuhkan suku cadang. Suku cadang
dimintakan ke gudang pemeliharaan dan perbaikan sarana rumah
sakit. Peralatan yang telah selesai diperbaiki dikembalikan ke
ruangan yang bersangkutan.
3. Proses III : Kegiatan\ yang tidak dapat dilakukan oleh Instalasi
Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana Rumah Sakit karena
keterbatasan keterampilan, alat kerja atau suku cadang khusus, maka
kepala Instalasi Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana Rumah Sakit
membuat perencanaan untuk perbaikan yang nanti dilaksanakan oleh
pihak ketiga.
BAB III

METODOLOGI PRAKTEK

3.1 METODE OBSERVASI


Metode ini penulis lakukan dengan cara mengamati dan menganalisa
secara langsung kenyataan yang ada di lapangan dan kemudian diolah dalam
bentuk laporan tertulis. Adapun hasil dari pengamatan ini penulis tuangkan
dalam bentuk inventarisasi peralatan yang meliputi nama alat, spesifikasi dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan alat tersebut.
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kudus, rumah sakit mempunyai peralatan medis baik elomedik maupun
elimedik yang digunakan dalam operasional. Terdapat banyak alat kesehatan
yang digunakan untuk proses pendiagnosaan, perawatan, rehabilitasi, dan
terapi di Rumah Sakit Umum Daerah Kudus.
Inventarisasi alat-alat kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Kudus, antara lain sebagai berikut:
3.1.1 Ruang Laboratorium
a. Mikroskop
1) Data Spesifikasi
a) Merk : Olympus
b) Tipe : CX21
c) Voltage : 220– 240VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Daya : 10 VA
f) Produk : Tokyo, Japan
2) Fungsi Alat
Mikroskope adalah alat yang berfungsi untuk memperbesar dan
meneliti atau menganalisa bibit penyakit pada suatu jaringan yang
tidak terlihat oleh mata biasa.
b. Sterilisator Kering
1) Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Memmert
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 –60 Hz
2) Fungsi Alat
Sterilisator kering adalah alat yang digunakan untuk
mensterilkanl instrumen, glass ware dengan sistem pemanasan
elektrik.

c. Centrifuge
1) Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Hettich
b) Tipe : EBA 20
c) Voltage : 208 – 240VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 65 VA
f) Arus : 10 Amp
g) Ukuran : 216 x 231 x 292 mm
h) Berat : 4 kg
i) Kecepatan : 8000 rpm
2) Fungsi Alat
Centrifuge adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan partikel-
partikel atau cairan menurut berat jenisnya dengan menggunakan
gaya centrifugal. Biasannya digunakan dalam pemeriksaan urin
atau darah.

d. Centrifuge
1) Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Gemmy
b) Tipe : PLC-03
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Daya : 120 VA
f) Ukuran : 27 x 27 x 25cm
g) Berat : 7,4 kg
h) Kecepatan : 4500 rpm
2) Fungsi Alat
Centrifuge adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan partikel-
partikel atau cairan menurut berat jenisnya dengan menggunakan
gaya centrifugal. Biasannya digunakan dalam pemeriksaan urin
atau darah.

e. Hematologi Analyzer
1) Data Spesifikasi
a) Merk : Horiba ABX
b) Type : Micros 60 OT
c) Voltage : 100 – 240VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Mode : CBC Mode dan 5 Diff Mode
f) Display : 16 Line LCD screen
g) Suhu operasi : 15 – 32 ° C
2) Fungsi alat
Digunakan untuk menganalisa (Glucose, Cholesterol,
Trigliserides, uric acid, dll) spesifik protein ( Globulin).Fotometer
adalah alat untuk membaca sinar yang diserap atau yang
diteruskan apabila sinar tersebut dilewatkan terhadap larutan
berisi zat yang akan diperiksa yang sudah dijadikan berwarna.

f. Blood bank
1) Data Spesifikasi
a) Merk : Sanyo
b) Voltage : 220 – 240 VAC
c) Frekuensi : 50 Hz
2) Fungsi Alat
Suatu alat medis yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
darah dalam suhu tertentu.

g. Blood Bank
1) Data Spesifikasi
a) Merk : Kirsch
b) Voltage : 220 – 240 VAC
c) Frekuensi : 50 / 60 Hz
2) Fungsi Alat
Suatu alat medis yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
darah dalam suhu tertentu.

h. Urinotest
1) Data Spesifikasi
a) Merk : Cortez
b) Type :–
c) Voltage : 110 – 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2) Fungsi Alat
Urinotest adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
pemeriksaan unsur-unsur yang terkandung di dalam urin.

i. Kimia Klinik
1) Data Spesifikasi
a) Merk : ABX Diagnostic
b) Type : Mira Plus
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50-60 Hz
e) Suhu operasi : 15-32 ° C
2) Fungsi Alat
Digunakan untuk menganalisa kadar kimia dalam tubih pasien
melalui sempel yang di ambil dari tubuh pasien.
j. Rotator
1) Data Spesifikasi
a) Merk : Orbital Shaker
b) Type : -
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 Hz
e) Kecepatan : 250 rpm
f) Produk : Taiwan
2) Fungsi Alat
Digunakan untuk menganalisa kadar kimia dalam tubih pasien
melalui sempel yang di ambil dari tubuh pasien.

k. Electrolyte Analyzer
1) Data Spesifikasi
a) Merk : Caretium
b) Type : X1 – 921 F
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
2) Fungsi Alat
Digunakan untuk menganalisa kadar kimia dalam tubih pasien
melalui sempel yang di ambil dari tubuh pasien.

3.1.2 Ruang ICU


a. Ventilator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Vela
b) Tipe : VIASYS,16532-10
c) Voltage : 100 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) SN : BA T04234
f) O2 gas init : 40 – 85 Psi
2. Fungsi Alat
Ventilator adalah alat bantu pernafasan untuk mengontrol,
membantu atau mengambil alih fungsi paru pasien.
b. Ventilator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Hamilton Medical
b) Tipe : Raphael Color
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Produk : Swiss
2. Fungsi Alat
Ventilator adalah alat bantu pernafasan untuk mengontrol,
membantu atau mengambil alih fungsi paru pasien.
c. Baby Incubator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : GEA
b) Tipe : YP – 90 AB
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Power Input : 6000 VA
f) Air mode control : 25 º - 37 º C
g) Air set temperature: 32 º C
h) Berat : 78 Kg
i) Produk : RRC
2. Fungsi alat
Baby Incubator adalah alat yang digunakan untuk merawat bayi
premature dengan berat badan rendah dalam temperature dan
kelembaban yang stabil.
d. Patient Monitor
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Datascope
b) Tipe : Passport-2
c) Voltage : 100 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Daya : 75 Watt
2. Fungsi Alat
Patient monitor adalah alat yang digunakan untuk memonitor sign
pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
temperatur, bentuk pulsa jantung secara terus menerus.
e. Patien Monitor
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : DS - 7100
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : USA
2. Fungsi Alat
Patient monitor adalah alat yang digunakan untuk memonitor sign
pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
temperatur, bentuk pulsa jantung secara terus menerus.
f. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Terumo
b) Tipe : TE – 331
c) Voltage : 240 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.
g. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : B.Braun Melsungen AG
b) Tipe : 8713030
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Power : 8 VA
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk mengatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.
h. Infuse Pump
1. Data spesifikasi Alat
a) Merk : B Braun
b) Tipe : Infusemat
c) Voltage : 200 / 230 /240 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Power : 12 VA
2. Fungsi Alat
Infuse Pump adalah alat yang digunakan untuk mengatur jumlah
cairan infus yang dimasukkan kedalam sirkulasi aliran darah
pasien secara langsung melalui vena.
i. Infuse Pump
1. Data spesifikasi Alat
a) Merk : Atom
b) Tipe : TB – 112
c) Voltage : 100 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Power : 300 VA
2. Fungsi Alat
Infuse Pump adalah alat yang digunakan untuk mengatur jumlah
cairan infus yang dimasukkan kedalam sirkulasi aliran darah
pasien secara langsung melalui vena.
j. Pulse Oxymetri
1. Data spesifikasi Alat
a) Merk : Nonin
b) Tipe : 8600
c) Voltage : 8 VDC
d) Daya : 150 mA
e) SN : 104010483
2. Fungsi Alat
Pulse oxymetri adalah alat medis yang berfungsi untuk mengukur
konsentrasi oksigen dalam darah.
k. Dicubitus Bed
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Dharma
b) Tipe : Dhemb 200
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 Hz
e) Daya : 10 W
2. Fungsi Alat
Dicubitus Bed adalah alat yang digunakan sebagai tempat tidur
pasien yang lumpuh dengan prinsip sirkulasi udara bergantian
sehingga mengurangi kelembaban pada kulit pasien.
l. Blood Warmer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Animec
b) Tipe : AM-25-5A
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60Hz
e) Daya : 60 VA
f) Diameter selang : 4,1 – 5 mm
2. Fungsi Alat
Blood warmer adalah alat medis yang berfungsi untuk
memanaskan darah yang akan di transfusikan ke dalam tubuh
pasien.
m. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Mer : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.
n. UV Sterilisator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Alba
b) Tipe :-
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 Hz
e) Daya :2A
2. Fungsi Alat
UV sterilisator adalah alat medis yang berfungsi untuk
mensterilkan ruangan dengan memanfaatkan sinar UV.
o. UV Sterilisator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Hospital Furniture
b) Tipe : Gris
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 Hz
2. Fungsi Alat
UV sterilisator adalah alat medis yang berfungsi untuk
mensterilkan ruangan dengan memanfaatkan sinar UV.
p. UV Sterilisator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Hospital Supply
b) Tipe : Grasslin
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 Hz
2. Fungsi Alat
UV sterilisator adalah alat medis yang berfungsi untuk
mensterilkan ruangan dengan memanfaatkan sinar UV.
q. ECG ( Elektro Cardio Graph )
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda M – E
b) Tipe : Cardisuny 501 B-1
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 10 VA
f) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
r. ECG ( Elektro Cardio Graph )
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : Cardimax FX 7120
c) Voltage : 220V/110V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) Daya : 10 VA
f) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
s. ECG ( Elektro Cardio Graph )
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Mortara
b) Tipe : Eli 250
c) Voltage : 100 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) Lead : 12 Lead
f) Display : LCD VGA
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
t. Blood Gas Analyzer ( BGA )
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Nova
b) Tipe : Phox
c) Voltage : 240 V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
2. Fungsi Alat
Blood Gas Analyzer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
menganalisa kadar gas dalam darah.
u. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Thomas
b) Tipe : Medi – Pump
c) Model : 113
d) Voltage : 230 VAC
e) Frekuensi : 50 -60 Hz
f) Arus : 1,25 A
g) Produk : USA
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
v. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Yamato Giken
b) Tipe : YGS 810
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
w. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Blue Cross
b) Tipe :-
c) Voltage : 220-240 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
x. Defibrilator / DC Shock
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Lifepak 20
b) Tipe : Medtronic
c) Voltage : 100 – 240 V
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 120VA
2. Fungsi Alat
Defibrilator alalah alat yang digunakan untuk resusitasi jantung
pada saat jantung pasien mengalami fibrilasi, dengan memberikan
energi kejut listrik untuk mengaktifkan kembali aktifitas jantung.
y. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Comfort 2000
b) Tipe : KU-400
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50/ 60 Hz
e) Daya : 60 VA
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.

3.1.3 Ruang IGD


a. Defibrilator / DC Shock
1. Data Spesifikasi Alat
a. Merk : Huntleigh
b. Tipe : Life Pulse 2000
c. Voltage : 240 V
d. Frekuensi : 50/60 Hz
e. Daya : 165 VA
2. Fungsi Alat
Defibrilator alalah alat yang digunakan untuk resusitasi jantung
pada saat jantung pasien mengalami fibrilasi, dengan memberikan
energi kejut listrik untuk mengaktifkan kembali aktifitas jantung.
b. ECG
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Mortara
b) Tipe : Eli 230
c) Voltage : 220V/110V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) Daya : 10 VA
f) Produksi : Itali
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
c. Ventilator Portable
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Para PAC
b) Tipe : 200 D
c) Voltage : 220V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) O2 : 280 kPa
2. Fungsi Alat
Ventilator portable adalah alat bantu pernafasan untuk
mengontrol, membantu atau mengambil alih fungsi paru pasien
yang dapat dibawa.
d. Oxygen Consentrator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Nama Alat : Oxygen Consentrat
b) Merk : SeQua
c) Tegangan : AC 220/240 Volt
d) Frekuensi : 50 Hz
e) Daya : 24 A
2. Fungsi Alat
Oxygen consentrator adalah alat medis yang berfungsi untuk
menyaring udara yang berada di alam sehingga akan di dapatkan
oksigen murni.
e. WSD
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Shin Ei
b) Tipe : Constant 2000
c) Voltage : 220 V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
2. Fungsi Alat
WSD adalah alat medis yang berfungsi untuk menghisap cairan
yang tidak berguna bagi tubuh pasien dengan daya hisap yang
kecil.
f. Lampu Tindakan
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : IBS
b) Tipe : MR 12
c) Voltage : 220 / 240 VAC
d) Frekuensi : 50 Hz
2. Fungsi Alat
Lampu Tindakan adalah alat yang digunakan untuk menyinari
objek saat dilakukan operasi.
g. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.
3.1.4 IBS (Instalasi Bedah Sentral)
a. Patien Monitor
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : Datascope
c) Voltage : 220 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : USA
2. Fungsi Alat
Patient monitor adalah alat yang digunakan untuk memonitor sign
pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
temperatur, bentuk pulsa jantung secara terus menerus.
b. Patien Monitor
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Nihon Kohden
b) Tipe : BSM – 2301K
c) Voltage : 100 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Power Input : 70 VA
f) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Patient monitor adalah alat yang digunakan untuk memonitor sign
pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
temperatur, bentuk pulsa jantung secara terus menerus.
c. Anaestesi Mesin
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Acoma
b) Tipe : D-5F
c) Voltage : 100 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Power : 7 VA
2. Fungsi Alat
Anaestesi Mesin merupakan alat medis yang berfungsi untuk
memberikan pembiusan kepada pasien dengan mengalirkan gas
anaestesia untuk menunjang tindakan pembedahan.
d. Anaestesi Mesin
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Acoma
b) Tipe : Vigor 21 dx
c) Voltage : 220 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Anaestesi Mesin merupakan alat medis yang berfungsi untuk
memberikan pembiusan kepada pasien dengan mengalirkan gas
anaestesia untuk menunjang tindakan pembedahan.
e. Anaestesi Mesin
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Dragger
b) Tipe : Fabius Plus
c) Voltage : 100 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 70 VA
2. Fungsi Alat
Anaestesi Mesin merupakan alat medis yang berfungsi untuk
memberikan pembiusan kepada pasien dengan mengalirkan gas
anaestesia untuk menunjang tindakan pembedahan.
f. ESU (Electro Surgery Unit)
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : GEA
b) Tipe : Boctan 2200
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 650 VA
f) Produk : Korea
2. Fungsi Alat
Suatu alat medis yang menghasilkan frekuensi tinggi untuk
melakukan pembedahan dengan keuntungan dapat meminimalkan
pendarahan dan meningkatkan sterilitas jaringan.
g. ESU (Electro Surgery Unit)
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Acoma
b) Tipe : Acutor SR-11
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Suatu alat medis yang menghasilkan frekuensi tinggi untuk
melakukan pembedahan dengan keuntungan dapat meminimalkan
pendarahan dan meningkatkan sterilitas jaringan.
h. ESU (Electro Surgery Unit)
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Aesculap
b) Tipe : Microspeed
c) Voltage : 100 – 230 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Frekuensi max : ± 400 Hz
2. Fungsi Alat
Suatu alat medis yang menghasilkan frekuensi tinggi untuk
melakukan pembedahan dengan keuntungan dapat meminimalkan
pendarahan dan meningkatkan sterilitas jaringan.
i. Defibrilator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : FC-1760
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 170 VA
f) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Defibrilator alalah alat yang digunakan untuk resusitasi jantung
pada saat jantung pasien mengalami fibrilasi, dengan memberikan
energi kejut listrik untuk mengaktifkan kembali aktifitas jantung.
j. Endoskopi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Pentax
b) Tipe : EPK 1000
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Suatu alat medis yang berfungsi untuk melihat bagian dalam
tubuh pasien dengan cara memanfaatkan serat optic yang
dimasukkan melalui oral atau rectum dan ditampilkan pada layar
monitor.
k. Endoskopi Reprosesor
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk :-
b) Tipe : 5002 VX
c) Voltage : 220 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Berfungsi untuk mencuci selang pada endoskopi.
l. Lampu Operasi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Skylux
b) Tipe : Universal
c) Voltage : 220 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya lampu : 24 V / 50 W
2. Fungsi Alat
Lampu yang digunakan untuk menyinari obyek saat operasi.
m. UV Sterilisator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : My Life
b) Tipe : Muv 60
c) Voltage : 250 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
UV sterilisator adalah alat medis yang berfungsi untuk
mensterilkan runangan dengan memanfaatkan sinar UV.
n. Mikroskop Operasi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Zeiss
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Suatu mikroskop yang digunakan untuk memperbesar obyek
saatdilakukan operasi.
o. Mikroskop Operasi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Nidec
b) Tipe : OMX 90
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Suatu mikroskop yang digunakan untuk memperbesar obyek saat
dilakukan operasi.
p. Meja Operasi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk :-
b) Tipe : CHS-5LH
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Meja yang digunakan sebagai tempat tidur pasien pada saat
dilakukan operasi.
q. C- Arm
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Hitachi
b) Tipe : DHF 105 CX
c) Voltage : 220-240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Suatu alat yang tergolong dalam alat radiologi diagnostic yang
berfungsi untuk melihat bagian dalam tubuh menggunakan sinar
X.
r. Pulse Oxymetri
1. Data spesifikasi Alat
a) Merk : Nonin
b) Tipe : 8600
c) Voltage : 8 VDC
d) Daya : 150 mA
2. Fungsi Alat
Pulse oxymetri adalah alat medis yang berfungsi untuk mengukur
konsentrasi oksigen dalam darah.

3.1.5 Ruang Rehabilitasi Medis


a. Parafin Bath
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Parapack
b) Tipe : NS 501
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 Hz
e) Produk : Japan
2. Fungsi Alat
Parafin bath merupakan alat medis yang berfungsi dalam terapi
pasien yang memanfaatkan lilin (paraffin) yang telah di lelehkan.
b. SWD
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Eletronica Pagani
b) Tipe : dx 500
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Power : 1500 VA
f) Produk : Italy
2. Fungsi Alat
Alat yang digunakan untuk terapi dengan menggunakan
gelombang frekuensi tinggi untuk memanaskan jaringan dan
pembuluh darah agar peredaran darah menjadi lancar.
c. Sholder Wheel
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Magneciser
b) Tipe :-
c) Produk : Taiwan
2. Fungsi Alat
Shoder Wheel merupakan alat terapi yang berfungsi untuk terapi
kekuatan lengan pasien.
d. Lampu Infrared
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Phillips
b) Tipe : HP 3616
c) Voltage : 220/230 atau 240/250 VAC
d) Frekuensi : 50 –60 Hz
e) Temperatur max : 40 C
f) Daya : 150 W
g) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Lampu infrared adalah alat medis yang di gunakan untuk terapi
pasien dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh
gelombang infra merah.
e. Traksi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Enraf Nonius
b) Tipe : Eltrac 471
c) Voltage : 220/230 atau 240/250 VAC
d) Frekuensi : 50 –60 Hz
e) Daya : 150 W
f) Produk : Belanda
2. Fungsi Alat
Alat medis yang digunaka untuk terapi tulang dengan cara
menarik atau meluruskan tulang ke bentuk semulanya.
f. Ultrasound Terapi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : CPM
b) Tipe :-
c) Voltage : 220/230 atau 240/250 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Suatu alat terapi yang berfungsi untuk menguraikan jaringan –
jaringan yang lengket akibat pembengkakan.

3.1.6 Ruang Elektromedik


a. EEG
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Biomed
b) Tipe :-
c) Voltage : 220/240 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Berfungsi dalam pemeriksaan stimulus syaraf – syaraf otak.

b. EMG
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Biomed
b) Tipe :–
c) Voltage : 220/240 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Berfungsi dalam pemeriksaan stimulus syaraf-syaraf otot pasien.

3.1.7 Ruang Radiologi


a. X-Ray Mobile Unit
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Hitachi
b) Type : Sirius 1E30 HP
c) KV : 130 KV
d) mA : 250 mA
e) Voltage : 220 VAC
f) Frekuensi : 50/60 Hz
g) Phase : 1 phase
2. Fungsi alat
X-ray mobile adalah alat yangdigunakan untuk mendiagnosa
bagian dalam tubuh pasien dengan memanfaatkan sinar – X.

b. X-Ray Mobile Unit


1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Toshiba
b) Type : IME 100L
c) KV : 125 KV
d) mA : 300 mA
e) Voltage : 220 VAC
f) Frekuensi : 50/60 Hz
g) Phase : 1 phase
2. Fungsi alat
X-ray mobile adalah alat yangdigunakan untuk mendiagnosa
bagian dalam tubuh pasien dengan memanfaatkan sinar – X.
c. Fluoroscopy
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Trophy
b) Type : N 500 F
c) KV : 120 KV
d) mA : 500 mA
e) Voltage : 220 VAC
f) Frekuensi : 50/60 Hz
g) Phase : 3 phase
2. Fungsi alat
Sebuah pencitraan dimana hasil sebuah gambar yang ditangkap
oleh screen fluorescent untuk digunakan sebagai bahan diagnose
pasien.
d. Fluoroscopy
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Toshiba
b) Type : WIN MIND DFX-1050 X/E2
c) KV : 150 KV
d) mA : 630 mA
e) Voltage : 220 VAC
f) Frekuensi : 50/60 Hz
g) Phase : 3 phase
2. Fungsi alat
Sebuah pencitraan dimana hasil sebuah gambar yang ditangkap
oleh screen fluorescent untuk digunakan sebagai bahan diagnose
pasien.
e. APF (Automatic Processing Film)
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Trimex
b) Type :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50/60 Hz

2. Fungsi alat
Digunakan dalam pencucian film rontgen yang bekerja secara
otomatis.
f. APF (Automatic Processing Film)
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Okamoto
b) Type :X3
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50/60 Hz
2. Fungsi alat
Digunakan dalam pencucian film rontgen yang bekerja secara
otomatis.
g. Sterilisator
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Gimma
b) Type : Gimmete 28
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50/60 Hz
2. Fungsi alat
Digunakan untuk mensterilkan peralatan medis.
h. CT Scan
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Hitachi
b) Type : Multi Slice Whole Body
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) Phase : 3 phase
2. Fungsi alat
Sebuah alat pencitraan yang berfungsi untuk mendiagnosa tubuh
pasian bagian dalam dengan memanfaatkan sinar X dengan teknik
tomografi yang berbentuk irisan.
i. Computed Radiografi
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Kodak
b) Type :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50/60 Hz
2. Fungsi alat
Sebuah computer yang berfungsi untuk melihat hasil pencitraan
dari pesawat radiografi.
j. USG 4 Dimensi
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : GE
b) Type : Volusion 730 RO
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50/60 Hz
2. Fungsi alat
Digunakan untuk mendeteksi bagian dalam tubuh pasien dengan
memanfaatkan efek ultrasound.
k. Panoramic ( Dental X ray)
1. Data spesifikasi alat
a) Merk : Kodak
b) Type :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50/60 Hz
2. Fungsi alat
Sebuah alat pencitraan yang memanfaatkan sinar X untuk
mendiagnosa pada gigi pasien.
l. Lampu Tindakan
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Appolon
b) Tipe : Phoenix
c) Voltage : 200 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Lampu Tindakan adalah alat yang digunakan untuk menyinari
objek saat dilakukan operasi.
m. Lampu Tindakan
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Hanalux
b) Tipe :-
c) Voltage : 200 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Lampu Tindakan adalah alat yang digunakan untuk menyinari
objek saat dilakukan operasi.
n. Iluminator ( Film Viewer)
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Lokal
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Suatu lampu yang berfungsi untuk melihat film hasil rontgen.

3.1.8 Poli Mata


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman

2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.
b. Tomometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Canon
b) Tipe : TX-F
c) Voltage : 100 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : Japan
2. Fungsi Alat
Tomografi adalah alat medis yang berfungsi untuk memeriksa
tekanan bola mata pada pasien.
c. Lampu Tindakan
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : GEA
b) Tipe :
c) Voltage : 200 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Lampu Tindakan adalah alat yang digunakan untuk menyinari
objek saat dilakukan operasi.
d. Slit Lamp
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Magnon
b) Tipe : SL–450
c) Voltage : 220 VAC
d) Daya : 40 VA
e) Frekuensi : 50 – 60 Hz
f) Produk : Jepang

2. Fungsi Alat
Suatu peralatan medis yang digunakan dalam pemerikasaan bola
mata pasien.
e. Lensocopy
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Inami
b) Tipe :-
c) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Berfungsi untuk mengukur lensa optik.
f. Chart Projector
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Shin Nippon
b) Tipe : CP-30
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Chart projector adalah suatu alat medis yang digunakan untuk
menampilkan berbagai ukuran huruf dan angka dalam
pemeriksaan mata pasien.

3.1.9 Poli THT


a. ENT
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Medicindo
b) Tipe : ENT treatment unit
c) Voltage : 220 VAC
d) Dimensi : 60 x 350 x 800 mm
e) Model : MD-303
f) Produk : Indonesia
2. Fungsi Alat
Suatu alat yang terdiri dari berbagai kumpulan peralatan THT.
b. Audiometri
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Interacoustics
b) Tipe : B-E Speech Audiometer
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Produk : Denmark
2. Fungsi Alat
Audiometri adalah suatu alat yang menghasilkan berbagai jenis
suara dengan intensitas kuat lemahnya suara yang bermacam-
macam yang berfungsi dalam pemeriksaan daya dengar pasien.
c. Thympani
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Interacoustics
b) Tipe : AT 235
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz
e) Produk : Denmark
2. Fungsi Alat
Thymphani adalah suatu alat yang menghasilkan berbagai jenis
suara dengan intensitas kuat lemahnya suara yang bermacam-
macam yang berfungsi dalam pemeriksaan daya dengar pasien.

3.1.10 Poli Gigi


a. Dental unit
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Anthos
b) Tipe : ECO
c) Voltage : 200 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 400 W
2. Fungsi Alat
Dental unit merupakan alat medis yang disunakan dalam
pemeriksaan maupun perawatan gigi pasien.
b. Dental unit
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Clesta
b) Tipe : Takara Belmont
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) SN : FB D06020
2. Fungsi Alat
Dental unit merupakan alat medis yang disunakan dalam
pemeriksaan maupun perawatan gigi pasien.

3.1.11 Poli Paru


a. Spirometri
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Chest
b) Tipe : Chestgraph HI - 101
c) Voltage : 220 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 11 VA
f) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Spirometri adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur tekanan paru-paru pasien.

3.1.12 Poli Bedah


a. ECG (Electro Cardio Graph)
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda
b) Tipe : Cardisunny 561-B
c) Voltage : 200 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Lead : 12 Lead
f) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
b. Lampu Tindakan
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Lokal
b) Tipe :-
c) Voltage : 200 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Lampu Tindakan adalah alat yang digunakan untuk menyinari
objek saat dilakukan operasi.

3.1.13 Poli Obgyn


a. Fetal Doppler
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Elitech
b) Tipe : Sonotrax B
c) Voltage : 2.6 – 3.6 VDC

2. Fungsi Alat
Fetal Doppler berfungsi untuk mngetahui jumlah detak jantung
janin per menit.

b. Sterilisator Kering
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Memmert
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 –60 Hz
2. Fungsi Alat
Sterilisator kering adalah alat yang digunakan untuk
mensterilkanl instrumen, glass ware dengan sistem pemanasan
elektrik.
3. Lampu Tindakan
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Appolon
b) Tipe : Phoenix
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Lampu Tindakan adalah alat yang digunakan untuk menyinari
objek saat dilakukan operasi.
4. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

5. Bed Ginekologi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Acare
b) Tipe : HCB – 04LY
c) Voltage : 200 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Digunakan sebagai tempat tidur bagi pasien saat dilakukan
pemeriksaan.

3.1.14 Poli Umum


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

b. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : One Med
b) Tipe :-
c) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Berfungsi untuk mengukur suhu pasien.

3.1.15 Poli Anak


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

b. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : One Med
b) Tipe :-
c) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Berfungsi untuk mengukur suhu pasien.

3.1.16 Ruang Bougenvile 1


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Garmany
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.
b. Electro Cardio Grap
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Nihon Kohden
b) Tipe : Cardiofax
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Lead : 12 Lead

2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
c. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Millicon
b) Tipe :-
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya :-
f) Produk :-
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.

d. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Terumo
b) Tipe : TE – 331
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.
e. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Minic DC
b) Tipe :-
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Power Input : 85VA
f) Produk :-
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
f. Infant Incubator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : GEA
b) Tipe : YP – 90 A
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Power Input : 6800 VA
f) Air mode control : 25 º - 37 º C
g) Air set temperature : 32 º C
h) Produk : RRC
2. Fungsi alat
Baby Incubator adalah alat yang digunakan untuk merawat bayi
premature dengan berat badan rendah dalam temperature dan
kelembaban yang stabil.
g. Infant Incubator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Atom
b) Tipe : V 85
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Temperatur mode : Automatis dan Servo
f) Air mode control : 34 º - 37 º C (servo control)
g) Air set temperature : 32 º C
h) Berat : 78 Kg
2. Fungsi alat
Baby Incubator adalah alat yang digunakan untuk merawat bayi
premature dengan berat badan rendah dalam temperature dan
kelembaban yang stabil.
h. Infant Incubator
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Atom
b) Tipe : V 21006
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Temperatur mode : Automatis dan Servo
f) Air mode control : 34 º - 37 º C (servo control)
g) Air set temperature : 32 º C
2. Fungsi alat
Baby Incubator adalah alat yang digunakan untuk merawat bayi
premature dengan berat badan rendah dalam temperature dan
kelembaban yang stabil.
i. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Onemed
b) Tipe :-
c) Skala : 350 – 420 C
d) Poduk : Cina
2. Fungsi Alat
Termometer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh pasien.
j. Fototerapi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : GEA
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Produk : China
2. Fungsi alat
Fototerapi (Blue Light) adalah suatu alat medis yang digunakan
untuk terapi bayi yang kelebihan kadar bilirubin dalam darah agar
kadar bilirubinnya normal.

3.1.17 Ruang Bougenvile 2


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.
b. ECG ( Elektro Cardio Graph )
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : Cardimax FX 7120
c) Voltage : 220V/110V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) Lead : 12 Lead
f) Produk : USA
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
c. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Devillibs
b) Tipe : Pulmo Aide
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 140 W
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.
d. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Onemed
b) Tipe :-
c) Skala : 350 – 420 C
d) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Termometer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh pasien.
e. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Atom
b) Tipe : TE 331
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.

f. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Lokal
b) Tipe :-
c) Voltage : 220-240 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Arus : 1,25 A
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.

3.1.18 Ruang Bougenvile 3


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

b. Timbangan Bayi
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : GEA
b) Tipe :-
c) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Timbangan bayi yaitu suatu alat kesehatan yang berfungsi untuk
mengukur berat badan bayi.

c. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Onemed
b) Tipe :-
c) Skala : 350 – 420 C
d) Produk : Cina

2. Fungsi Alat
Termometer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh pasien.
d. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Devillibs
b) Tipe : Pulmo Aide
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 140 W
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.
e. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Atom
b) Tipe : 1235
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.
f. Infuse Pump
1. Data spesifikasi Alat
a) Merk : Atom
b) Tipe : P-600
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 / 60 Hz

2. Fungsi Alat
Infuse Pump adalah alat yang digunakan untuk mengatur jumlah
cairan infus yang dimasukkan kedalam sirkulasi aliran darah
pasien secara langsung melalui vena.
g. Lampu Tindakan
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Appolon
b) Tipe :-
c) Voltage : 200 - 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
2. Fungsi Alat
Lampu Tindakan adalah alat yang digunakan untuk menyinari
objek saat dilakukan operasi.
h. Iluminator ( Film Viewer)
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Lokal
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Suatu lampu yang berfungsi untuk melihat film hasil rontgen.

3.1.19 Ruang Cempaka 1


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

b. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Onemed
b) Tipe :-
c) Skala : 350 – 420 C
d) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Termometer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh pasien.
c. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Devillibs
b) Tipe : Pulmo Aide
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 140 W
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.
d. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Terumo
b) Tipe : TE 331
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.

e. ECG
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Mortara
b) Tipe : Eli 230
c) Voltage : 220V/110V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) Daya : 10 VA
f) Produk : Itali
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.

3.1.20 Ruang Cempaka 2


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

b. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Onemed
b) Tipe :-
c) Skala : 350 – 420 C
d) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Termometer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh pasien.

c. ECG ( Elektro Cardio Graph )


1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : Cardimax FX 7120
c) Voltage : 220V/110V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) Lead : 12 Lead
f) Produk : USA
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
d. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Devillibs
b) Tipe : Pulmo Mate
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 140 W
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.
e. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Atom
b) Tipe : TE 331
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz

2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.
f. Iluminator ( Film Viewer)
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Lokal
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Suatu lampu yang berfungsi untuk melihat film hasil rontgen.
g. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Thomas
b) Tipe : Medi – Pump
c) Model : 113
d) Voltage : 230 VAC
e) Frekuensi : 50 -60 Hz
f) Arus : 1,25 A
g) Produk : USA
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.

3.1.21 Ruang Cempaka 3


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

b. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Onemed
b) Tipe :-
c) Skala : 350 – 420 C
d) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Termometer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh pasien.

c. ECG ( Elektro Cardio Graph )


1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : Cardisuny 501 B-1
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Lead : 12 Lead
f) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.
d. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Devillibs
b) Tipe : Pulmo Mate
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 140 W
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.
e. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Thomas
b) Tipe : Medi – Pump
c) Model : 113
d) Voltage : 230 VAC
e) Frekuensi : 50 -60 Hz
f) Arus : 1,25 A
g) Produk : USA
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
f. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Yamamoto
b) Tipe : Genki
c) Voltage : 230 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.

3.1.22 Ruang Dahlia 1


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

b. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Onemed
b) Tipe :-
c) Skala : 350 – 420 C
d) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Termometer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh pasien.

c. ECG ( Elektro Cardio Graph )


1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : Cardisuny 501 B-1
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Lead : 12 Lead
f) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.

d. ECG (Electro Cardio Graph)


1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Mortara
b) Tipe : Eli 230
c) Voltage : 220V/110V
d) Frekuensi : 50/60 Hz
e) Daya : 10 VA
f) Produk : Itali
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.

e. Lampu Infrared
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Phillips
b) Tipe : HP 3616
c) Voltage : 220/230 atau 240/250 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Temperatur max : 40 C
f) Daya : 150 W
g) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Lampu infrared adalah alat medis yang di gunakan untuk terapi
pasien dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh
gelombang infra merah.

f. Iluminator ( Film Viewer)


1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Lokal
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Suatu lampu yang berfungsi untuk melihat film hasil rontgen.

g. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Millicon
b) Tipe : Pulmo Mate
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : 140 W
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.
h. Pulse Oxymetri
1. Data spesifikasi Alat
a) Merk : Nonim
b) Tipe : 8600
c) Voltage : 8 VDC
d) Daya : 150 mA
2. Fungsi Alat
Pulse oxymetri adalah alat medis yang berfungsi untuk mengukur
konsentrasi oksigen dalam darah

i. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Thomas
b) Tipe : Medi – Pump
c) Model : 113
d) Voltage : 230 VAC
e) Frekuensi : 50 -60 Hz
f) Arus : 1,25 A
g) Produk : USA
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.

j. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Terumo
b) Tipe : TE – 331
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.

3.1.23 Ruang Dahlia 2


a. Tensimeter
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Riester
b) Tipe : NOVA Presameter
c) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah.

b. Termometer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Onemed
b) Tipe :-
c) Skala : 350 – 420 C
d) Produk : Cina
2. Fungsi Alat
Termometer adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh pasien.

c. ECG ( Elektro Cardio Graph )


1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Fukuda Denshi
b) Tipe : Cardisuny 501 B-1
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Lead : 12 Lead
f) Produksi : Jepang
2. Fungsi Alat
ECG adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi signal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
sehingga bisa di diagnosa kelainan pada jantung.

d. Lampu Infrared
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Phillips
b) Tipe : HP 3616
c) Voltage : 220/230 atau 240/250 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Temperatur max : 40 C
f) Daya : 150 W
g) Produk : Jerman
2. Fungsi Alat
Lampu infrared adalah alat medis yang di gunakan untuk terapi
pasien dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh
gelombang infra merah.

e. Iluminator ( Film Viewer)


1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Lokal
b) Tipe :-
c) Voltage : 220 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
2. Fungsi Alat
Suatu lampu yang berfungsi untuk melihat film hasil rontgen.
f. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Saiter Air Plus
b) Tipe : 8352
c) Voltage : 100 – 120 / 200 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 – 60 Hz
e) Daya : -
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.
g. Pulse Oxymetri
1. Data spesifikasi Alat
a) Merk : Nonin
b) Tipe : 8600
c) Voltage : 8 VDC
d) Daya : 150 mA
2. Fungsi Alat
Pulse oxymetri adalah alat medis yang berfungsi untuk mengukur
konsentrasi oksigen dalam darah
h. Suction Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Thomas
b) Tipe : Medi – Pump
c) Model : 113
d) Voltage : 230 VAC
e) Frekuensi : 50 -60 Hz
f) Arus : 1,25 A
g) Produk : USA
2. Fungsi Alat
Suction Pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
i. Syringe Pump
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk : Terumo
b) Tipe : TE – 331
c) Voltage : 220 – 240 VAC
d) Frekuensi : 50 -60 Hz
e) Produk : Jepang
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.
j. Nebulizer
1. Data Spesifikasi Alat
a) Merk :Milincon – S
b) Tipe :MMN – 30
c) Voltage : 220 V
d) Frekuwensi : 50 -60 Hz
e) Arus : 0,23 A
2. Fungsi Alat
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk teraphy pasien
dengan gangguan pernafasan yaitu mengubah obat menjadi
bentuk gas saat diberikan kepasien melalui saluran pernafasan.
k. Syringe Pump
1. Data Spisifikasi Alat
a) Merk :Atom
b) Tipe :S -1235
c) Voltage :220 -240 V
d) Frekuwensi :50 Hz
e) Produk :Japan
2. Fungsi Alat
Syringe Pump adalah alat yang digunakan untuk menatur jumlah
injeksi atau obat dalam syringe yang akan diberikan kepada
pasien.
l. Infus Pump
1. Data Spisifikasi Alat
a) Merk :Terumo
b) Tipe :TE - 112
c) Voltage :220 -240 V
d) Frekuensi :50 - 60 Hz
e) Produk :Japan
2. Fungsi Alat
Infus Pump adalah alat yang digunakan untuk mengatur jumlah
cairanInfuse yang dimasukan kedalam sirkulasi aliran darah
pasien secara langsung melalui vena.

3.2 Perbaikan Alat Kesehatan


3.2.1 Sphygmomanometer Air Raksa
a. Data Spesifikasi Alat
1) Nama alat : Tensimeter Air Raksa
2) Merk : Riester
3) Tipe : NOVA - Presameter
4) Fungsi : Mengukur tekanan darah pada manusia
b. Gejala Kerusakan
Tidak stabil dalam pengukuran(terlalu tinggi atau terlalu rendah).
c. Analisa Kerusakan
1) Gelas kaca kotor.
2) Bulb bocor.
3) Manset bocor.
4) Papan pengukur tidak bisa berdiri.
5) Air raksa tumpah.
d. Langkah Perbaikan
1) Tutup air raksa agar air raksa tidak tumpah dalam masa
perbaikan.
2) Ambil gelas kaca dan bersihkan gelas kaca.
3) Kembalikan gelas kaca ke tempat semula.
4) Cek kerja tensi, Jika manset atau bulb bocor ganti yang masih
bagus.
5) Cek tempat dudukan papan pengukur pada bagian bawah.
6) Sesuaikan bentuk plat dengan bagian bawah papan pengukur agar
sesuai dan pas.
7) Kencangkan baut pada papan pengukur.
8) Lakukan kalibrasi tensi dengan vacuum pressure meter.
9) Jika terjadi lebih atau kurang air raksa maka tambah atau kurangi
air raksa.
10) Lakukan pengujian.
3.2.2 Sphygmomanometer Jarum
a. Data Spesifikasi Alat
1) Nama Alat : Sphygmomanometer Jarum
2) Merk :─
3) Fungsi : Digunakan untuk mengukur tekanan darah.
b. Gejala Kerusakan
Posisi jarum tidak pada angka nol.
c. Langkah Perbaikan
1) Melepaskan selang yang menghubungkan antara manset dengan
menometer tensi.
2) Mengedjust mur pada bagian bawah manometer dengan
menggunakan tang atau kunci, dan untuk mengatur posisi jarum
pada angka nol.
3) Memasang kembali semua bagian – bagiannya dan pastikan
bekerja dengan baik.
3.2.3 Termometer
a. Data Spesifikasi Alat
1) Merk : GEA
2) Tipe :-
3) Skala : 350 – 420 C
4) Produk : Cina
5) Fungsi Alat : Termometer adalah suatu alat medis yang
berfungsi untuk mengukur suhu tubuh pasien.
b. Gejala Kerusakan : Alat mati total.
c. Analisa : Baterai habis.
d. Langkah Perbaikan
1) Buka tutup baterai kemudia ganti baterai yang baru.
2) Pasang kembali tutup baterai dan lakukan pengujian.
3.2.4 Electro Cardiograph (ECG)
a. Data spesifikasi alat
1) Merk / Type : Cardiosuny 501D
2) Tegangan : 220V
3) Frekuensi : 50/60 Hz
4) Lead : 12 Lead
5) Fungsi : ECG merupakan alat medis yang
digunakan untuk mengukur dan mencatat potensial listrik yang
timbul karena adanya aktifitas jantung yaitu pada saat otot
jantung berkontraksi.
b. Gejala kerusakan
Gambar grafik ECG kriting
c. Analisa
1) Elektroda ECG kotor
2) Terjadi kerusakan pada kabel ECG
3) Sistem grounding yang kurang sempurna
d. Langkah perbaikan
1) Membersihkan kerak kotoran pada electroda ECG.
2) Memeriksa kabel elektroda ECG masih terhubung dengan baik
atau tidak menggunakan multimeter.
3) Mencoba mengoperasikan ECG menggunakan baterai.
4) Mencoba menggunakan ECG menggunakan phantom ECG ( hasil
gambar grafik ecg baik ).
5) Kesimpulan gambar grafik ECG kriting karena system grounding
pada ruangan yang kurang baik.
3.2.5 Suction ENT
a. Data Spesifikasi Alat
1) Nama Alat : Suction Pump
2) Merk : Thomas
3) Tipe : Medi – Pump
4) Tegangan : AC 220/230 Volt 1,25 Ampere
5) Fungsi : Menghisap cairan yang tidak berguna pada
tubuh manusia.
b. Gejala Kerusakan
Kemampuan menghisap berkurang.

c. Analisa Kerusakan
1) Filter kotor.
2) Oli habis dan kotor.
3) Sirip aus.
d. Langkah Perbaikan
1) Cek filter.
2) Lepaskanchasing alat.
3) Cek kondisi oli, kotor dan berkurang.
4) Bongkar penutup oli dan penutup sirip, sirip mengalami keausan.
5) Ganti sirip dengan yang baru.
6) Pasang kembali penutup oli dan penutup sirip menggunakan lem
seal.
7) Isi oli sampai level maximum.
8) Lakukan uji fungsi alat.
3.2.6 Lampu Operasi
a. Data Spesifikasi Alat
1) Nama Alat : Lampu Operasi
2) Merk : Chong Wae
3) Tipe :-
4) Tegangan : AC 220/230 Volt
5) Lampu : Halogen 24 V / 50 W
6) Fungsi : Menyinari obyek saat dilakukannya
operasi.
b. Gejala Kerusakan
Salah satu lampu halogen mati.

c. Analisa kerusakan
Salah satu lampu halogen putus.
d. Langkah Perbaikan
1) Mencoba menyalakan lampu operasi tersebut.
2) Setelah menyala ditandai lampu mana yang mati.
3) Lampu di matikan kemudian buka tutup lampu menggunakan
obeng.
4) Lepaskan lampu yang telah mati dan ganti dengan lampu yang
baru sesuai voltase serta daya lampu.
5) Tutup kembali tutup lampu.
6) Nyalakan kembali lampu operasi dan hasilnya semua lampu dapat
kembali menyala semua.
3.2.7 Dental Unit
a. Data Spesifikasi Alat
1) Nama Alat : Dental Unit
2) Merk : Gnatus
3) Tegangan : 220 VAC
4) Fungsi : Untuk pemeriksaan dan perawatan gigi.
b. Gejala Kerusakan
Handpiece panas.
c. Langkah Perbaikan
1) Cek air keluar atau tidak pada handpiece.
2) Cek selang.

3.3 Perawatan Alat Kesehatan


3.3.1 Suction Pump

Langkah perawatan suction pump ini antara lain sebagai berikut :

a) Bersihkan tabung dari sisa – sisa cairan.


b) Bersihkan filter dari kotoran – kotoran yang menyumbat.
c) Bersihkan klep / membran dari kotoran.
d) Bersihkan semua selang dan selang buang dari kotoran.
e) Cek kerja motor / hisapan.

3.3.2 ECG ( Electrocardiograph )


Adapun perawatan ECG yang harus dilakukan yaitu :

a) Bersihkan semua lead dan elektroda dari sisa gell ECG.


b) Cek kerja sinyal ECG ( kalibrasi ).
c) Apabila grafik sinyal ECG sudah menunjukan 1 mV(critical
damping) berarti ECG sidah siap digunakan.
d) Apabila tombol 1 mV tidak menunjukan critical damping maka ECG
harus dikalibrasi.
e) Atur pengaturan damping, sensitivity serta pengaturan lebar stilus
sampai sinyal ECG menunjukkan sinyal kotak 1 mV.
f) Alat siap digunakan.

3.3.3 Flow meter dan Humadifier


Adapun perawatan flow meter dan humadifier yang harus dilakukan
yaitu :
a) Lepas flow meter danhumidifier yang masih tertempel pada outlet
oksigen central
b) Pisahkan botol humadifier dengan flowmeter.
c) Bersihkan lumut yang ada pada botol humidifier menggunakan
deterjen sampai bersih.
d) Setelah itu bersihkan dan keringkan.
e) Isi humidifier menggunakan aquades. Kemudian pasangkan lagi
dengan flowmeter dan hubungkan kembali dengan outlet oksigen.
f) Humadifier siap digunakan kembali.

3.3.4 Sphygmomanometer Air Raksa


Langkah perawatan sphygmomanometer adalah :

a)Bersihkan chasing tensimeter.


b) Keluarkan air raksa dari tabung air raksa untuk dibersihkan dengan
alkohol dan kain kasa.
c)Bersihkan juga tabung dan kaca tensimeter.
d) Masukkan kembali air raksa kedalam tabung air raksa yang sudah
dibersihkan.
e) Atur bagian selang, manset dan bulb yang benar dan dan tidak
terlipat.
f)Tutup kran tabung air raksa dan tutup tensimeter kembali.
BAB IV
PEMBAHASAN ALAT

4.1 ESU ( Electro Surgery Unit )


4.1.1 Teori Dasar
Fungsi Elektro Surgery Unit (ESU) adalah sebagai alat bantu pada
saat di lakukan pembedahan dengan memanfaatkan arus listrik frekuensi
tinggi pada jaringan tubuh tertentu dengan menggunakan elektroda sebagai
medianya. Ketika arus listrik mengalir melalui jaringan biologis, maka akan
terjadi efek-efek sebagai berikut :
a) Efek Panas (Thermal)
Arus listrik yang akan dialirkan melalui jaringan biologis akan
menimbulkan panas. Besar panas yang timbul tergantung pada tahanan
spesifik dari jaringan, besarnya arus dan lamanya arus mengalir.
b) Efek Stimulasi (Faradik)
Sel-sel jaringan yang sensitif seperti sel syaraf dan sel otot akan dirangsang
(distimulasi) oleh arus listrik sehingga akan terjadi kontraksi jaringan.
c) Efek Elektrolitik
Arus listrik mengakibatkan pergerakan ion-ion didalam jaringan
biologis. Dengan arus searah ion-ion bermuatan positif akan bergerak ke
kutub negatif (katoda), dan ion-ion bermuatan negatif ke kutub positif
(anoda). Kemudian terjadi peningkatan konsentrasi yang berakibat bahaya
elektrolitik pada jaringan.
Pada penggunaan Elektrosurgery Unit, dipakai arus listrik frekuensi
tinggi yang berguna untuk memaksimalkan efek panas (termal) dan
meredam terjadinya efek faradik dan efek elektrolitik, oleh karena itu
dipergunakan frekuensi diatas 300 KHz.
Arus frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi
pada saat tombol elektroda aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus
listrik frekuensi tinggi mengalir dari elektroda aktif ke jaringan tubuh dan
tersalur menuju elektroda netral. Maksud dari penggunaan arus listrik
didalam pembedahan adalah untuk mengurangi pendarahan karena darah
pada jaringan yang terpotong dapat dengan segera membeku, serta
mengurangi kontaminasi bakteri.
Prinsip yang mendasar dari kerja ESU adalah memberikan sejumlah
arus frekuensi tinggi ke tubuh pasien melalui elektroda, dimana frekuensi
arus tinggi ini di lakukan oleh rangkaian generator atau oscilator frekuensi
tinggi sekitar 700Khz.

Pengertian Istilah-Istilah
a) Blend / Cutting adalah pemotongan pada jaringan tubuh.
b) Contact Coagulation adalah elektroda aktif yang bersentuhan dengan
jaringan tubuh.
c) Spray Coagulating (Fulguration) adalah coagulasi untuk permukaan
yang luas, elektroda aktif tidak menyentuh jaringan tubuh.
d) Monopolar adalah kegiatan pembedahan dengan menggunakan elektroda
netral dan elektroda aktif, sehingga proses pemanasan terjadi hanya pada
satu sisi dari elektroda.
e) Bipolar adalah kegiatan pembedahan tanpa menggunakan elektroda
netral, elektroda berupa pinset, sehingga proses pemanasan terjadi pada
kedua sisi dari elektroda.
f) Elektroda netral adalah elektroda yang berpenampang luas berfungsi
untuk menampung arus frekuensi tinggi dari elektroda aktif. Istilah lain
adalah dispersif elektroda, passive elektroda, plate elektroda, indeffernt
elektroda.
g) Nessy Elektroda / disposable patient plate adalah elektroda netral yang
dipergunakan sekali pakai untuk menjamin sterilisasi.
h) Foot Switch adalah kaki untuk mengaktifkan elektroda aktif yang terdiri
dari single foot switch dan double foot switch.
i) Hand Switch adalah saklar tangan untuk mengaktifkan elektroda aktif
yang terdiri dari single hard switch dan double hand switch.
4.1.2 Gambar Alat ESU (Elektro Surgery Unit)

Gambar 4.1 ESU (Electro Surgery Unit)

4.1.3 Spesifikasi Alat ESU (Elektro Surgery Unit)


a. Nama : Elektro Surgery Unit (ESU)
b. Merk : ERBE
c. Model : VIO 350 D
d. Produk : Jepang
e. Tegangan : 220 VAC 50 / 60 Hz

4.1.4 Bagian – Bagian Alat


1. Unit

Gmbar 4.2 Bagian-bagian ESU (Electro Surgery Unit)


Keterangan :

1) Power : Saklar tombol ON/OFF.


2) AUTO CUT : Auto. kontrol tegangan, Effect 3, keterbatasan daya 150
watt Aktivasi dengan kunci kuning atau pedal kuning
3) COAG AUTO 1 : Lembut koagulasi, keterbatasan daya 60 watt
Aktivasi dengan kunci biru
4) AUTO COAG 2: Paksa koagulasi, keterbatasan daya 60 watt
Aktivasi dengan kunci biru atau pedal biru
5) AUTO BIPOLAR: keterbatasan daya 40 watt Aktivasi dengan pedal putih,
Auto Stop off
6) The ERBOTOM ICC 350 : dilengkapi dengan 11 lokasi memori untuk
penyimpanan berbagai pengaturan dasar. Dengan cara ini, pengaturan
yang diperlukan untuk setiap aplikasi operasi frekuensi tinggi dapat
dikurangi untuk minimum.
7) Menghubungkan socket untuk elektroda netral : Untuk pemotongan
monopolar dan / atau koagulasi, elektroda netral yang cocok harus
digunakan yang harus keduanya dihubungkan ke unit serta diterapkan
dengan hati-hati.
8) Menghubungkan socket untuk 1 bidang fungsi AUTO CUT dan AUTO
COAG: Elektroda menangani dengan finger switches dapat dioperasikan
dari socket penghubung ini. ini menghubungkan soket hanya dapat
diaktifkan melalui fingerswitch tersebut.
9) Menghubungkan socket untuk 2 bidang fungsi AUTO CUT dan AUTO
COAG : Menangani elektroda atau instrumen koagulasi monopolar lain
dengan atau tanpa fingerswitches dapat dioperasikan dari socket
penghubung ini. Juga instrumen monopolar lainnya dengan atau tanpa
switch, seperti endoskopi kaku atau fleksibel untuk operasi endoskopi,
dapat dihubungkan ke menghubungkan soket ini. Pastikan sini bahwa jenis
konektor cocok. Socket menghubungkan Ini baik dapat diaktifkan melalui
fingerswitch atau pedal dari footswitch
10) Menghubungkan socket untuk bidang fungsi AUTO BIPOLAR :
Instrumen bipolar untuk koagulasi atau pemotongan dapat dihubungkan ke
soket yang menghubungkan ini.Modus koagulasi dapat diaktifkan melalui
pedal atau Auto Start. Dalam modus koagulasi, yang Fungsi Auto Stop
juga tersedia.
11) bidang Keselamatan Unit bedah frekuensi tinggi dari seri ICC ERBOTOM
:dilengkapi dengan berbagai keamanan perangkat untuk melindungi pasien
dan pengguna

1. Netral Elektroda/Elektroda Pasif


Elektroda pasif terbuat dari bahan konduktor yang memiliki luas
permukaan besar. Hal ini bertujuan agar arus listrik yang mengalir tidak
terpusat pada satu titik yang dapat menimbulkan rasa panas pada kulit
yang dapat menyebabkan bahaya pada pasien. Hal ini biasanya dicapai
dengan melekatkan elektroda yang besar ke kulit pasien jauh dari lokasi
pembedahan. Luas elektroda yang besar dan kontak impedance yang kecil
mengurangi kepadatan arus ke tingkat dimana pemanasan jaringan men
jadi minimal. Maka dari itu, komponen ini dibuat dari bahan yang fleksibel,
sehingga mudah digunakan menurut objek yang akan dibedah. Elektroda
ini terbagi menjadi dua yaitu yang dapat digunakan berulang-ulang dan
hanya sekali pakai (disposible). Kegagalan elektroda dan luka pasien
terjadi paling banyak karena disebabkan eleh aplikasi yang tidak tepat,
pencabutan elektroda, dan kerusakan elektroda
Gambar 4.3 (a) Elektroda pasif sekali pakai (disposable)

(b)Elektroda pasif yang dipakai berulang-ulang

2. Foot Switch
Arus frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi pada saat
tombol elektroda aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus listrik
frekuensi tinggi mengalir dari elektroda aktif ke jaringan tubuh dan tersalur
menuju elektroda netral.

a. Gambar 4.4 Foot switch b. Gambar 4.5 Foot switch Bipolar


Monopolar

3. Electro cautter/Elektroda aktif


Elektroda aktif terbuat dari bahan yang bersifat konduktor dengan bentuk
fisik mempunyai permukaan yang sempit. Hal ini bertujuan agar arus listrik
frekuensi tinggi akan lebih terpusat hingga panas yang dicapai pada tubuh
merupakan panas yang maksimum. Jenis elektroda aktif yang digunakan pada
proses pembedahan dibedakan menurut fungsinya antara lain :
a. Elektroda jarum (Needle Electrode)
Elektroda ini sesuai dengan namanya berbentuk jaring dengan luas
permukaan yang sangat sempit, dan digunakan pada pembedahan jaringan
tubuh yang kecil

Gambar 4.6 elektroda jarum

b. Elektroda pisau (Knife Electrode)


Elektroda aktif ini berbentuk pipih seperti pisau dan digunakan pada proses
pemotongan/cutting

Gambar 4.7 elektroda pisau

c. Elektroda lingkar pita (Band Loop Electrode)


Elektroda aktif yang berbentuk lingkaran yang digunakan untuk mengambil
bagian yang menonjol pad bagian kulit. Adapun elektroda lingkar pita seperti
pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 elektroda lingkar pita

d. Elektroda bola ( Ball Electrode )


Elektroda aktif yang bentuknya menyerupai bola. Pada penggunaannya,
elektroda bola digunakan untuk penggumpalan darah atau coagulasi, dapat
juga untuk pembakaran jaringan kulit yang tidak dikehendaki atau fulgurasi
dengan cara memberikan cara memberikan jarak antara elektroda terhadap
permukaan kulit yang akan diterapi. Untuk lebih memahami bentuk elektroda
bola dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 elektroda bola

4.1.5 Blok Diagram ESU

Gambar 4.10 Blok Diagram ESU

4.1.6 Keterangan dan Cara Kerja Blok Diagram


Keterangan blok diagram :
a. Power Supply
Power supply berfungsi untuk memberikan catu daya pada seluruh
rangkaian pada pesawat.
b. HF Generator
Unit ini berfungsi sebagai pembangkit frekuensi tinggi yaitu
frekuensi diatas 300 KHz.
c. HF Filter
Unit ini berfungsi untuk menyaring dan melewatkan frekuensi tinggi
yang hanya digunakan untuk pembedahan.
d. Control
Unit ini berfungsi untuk mengendalikan frekuensi tinggi yang akan
dikeluarkan untuk supply pada probe.
e. Output
Unit ini digunakan untuk mengeluarkan frekwensi tinggi yang
berhubungan secara langsung dengan objek yang akan di bedah
f. Patient
Patient merupakan objek yang dilakukan pembedahan .

Cara Kerja Blok Diagram :


Power Supply adalah ranngkaian pembangkit arus searah yang
terdiri dari saklar penghubung (ON/OFF switch) ,serta penyearah yang
menyalurkan tegangan listrik ke rangkaian power supply masuk ke blok
pembangkit HF, terjadi proses pembangkitan frekuensi tinggi melalui
oscillator kemudian filter menyaring frekuensi tinggi yang di hasilkan
oscillator ke rangkaian power supply, dan dikontrol untuk mengatur
frekuensi tinggi yang dikeluarkan untuk supply ke rangkaian output yang
dialirkan ke pasien melalui elektroda aktif menuju elektroda pasif

4.1.7 Pengoprasian Alat ESU


Cara pengoprasian ESU :
a. ESU Sebelum menghidupkan bersihkan ESU dan bagian-bagian
dari debu dan kotoran lainnya. Pastikan bahwa tidak ada barang
apapun diatas ESU terutama cairan.
b. Pastikan bahwa semua accecories dalam kondisi baik dan telah
terpasang dengan baik.
c. Masukan kabel power ESU ke stop kontak listrik di dinding.
Pastikan kabel power telah tertancap dengan mantap di stop
kontak, apabila stop kontak tidak arde, hubungkan ESU dengan
arde tambahan.
d. Pastikan Patien plate terpasang dengan benar termasuk kabel dan
jack (conector) harus selalu dalam keadaan baik dan bersih serta
patien plate harus tepat menempel pada bagian tubuh patient pada
lengan atau paha patient yang paling dekat dengan bagian yang
akan dibedah.
e. Daya hantar listrik (conductivitas elektrik) dari bagian tubuh yang
dipasang patient plate sebaiknya ditingkatkan.
f. Hidupkan ESU dengan menekan saklar hijau pada front panel.
g. Atur dosis / daya yang diinginkan dengan menekan tombol
up/down, baik untuk cutting maupun coagulation. Lakukan juga
pemilihan efek yang diinginkan untuk cutting dan mode yang
diinginkan untuk coagulation bila memang dibutuhkan.
h. ESU Siap untuk digunakan setelah netral elektroda terpasang ke
pasien dengan baik.
i. Rapikan kembali ESU beserta semua accecories.

4.1.8 Aspek Pengamanan


Aspek pengamanan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
ESU pengamanan listrik dan pengamanan luka bakar.
1. Pengamanan Listrik
a) Arus Lebih.
b) Frekuensi Rendah.
c) Elektroda Netral.
d) Arus Bocor (Leakage Current).
e) Kodefikasi Warna dan Simbol (IEC Standart).
f) Pengamanan terhadap luka bakar pada bagian yang tidak
diinginkan.
2. Ada tiga penyebab luka bakar yaitu :
a) Luka bakar Endogenous
Luka bakar endogenous pada permukaan antara elektroda netral dan
jaringan pasien dapat terjadi karena penggunaan elektroda netral
yang terlalu kecil dibandingkan dengan pemakaian daya frekwensi
tinggi yang digunakan atau karena elektroda netral tidak terpasang
secara sempurna atau hanya sebagian kecil elektroda netral yang
menempel.
b) Luka bakar Endigenous
Luka bakar ini karena ada sebagian tubuh pasien yang menyentuh
konduktif area lain. Sebagai catatan selama pembedahan dengan
menggunakan ESU pasien harus terisolasi terhadap seluruh barang
konduktif, bahan isolasi yang elektrik yang kering dan tebal
ditempatkan diantara pasien dan meja operasi.
c) Luka bakar Exogenous
Disebabkan dari panas yang ditimbulkan oleh bahan yang mudah
terbakar.

4.1.9 Trouble Shooting


1. Keluhan :
a) Alat ESU mati total
b) Alat tidak bisa membakar
c) Alat hidup, elektroda tidak panas

2. Analisa Awal :

a) Tidak ada tegangan sumber yang masuk pada rangkaian


power supply
b) Tidak ada tegangan sumber yg masuk ke alat
3. Pengecekan Kerusakan :

a) cek power supply


b) cek hand sweat pastikan hand sweat tidak kotor dengan
darah
c) cek sambungan socket untuk electroda

4. Analisa kerusakan :

a) ESU tidak mendapat sumber tegangan karena power


supply tidak berfungsi
b) Hand sweat kotor
c) Sambungan socket ke electroda tidak terpasang dengan
benar

5. Penanganan kerusakan :

a) Mengganti rangakaian power supply


b) Ganti dengan hand sweat yang baru
c) perbaiki sambungan socket untuk electroda dengan
benar

6. Hasil perbaikan :
Setelah di ganti dengan rangkaian power supply,
memperbaiki socket untuk electroda, dan mengganti hand sweat
yang baru , alat ESU dapat di fungsikan kembali sebagaimana
mestinya
Ventilator

BAB V
PENUTUP

Syukur alhamdullillah penulis haturkan kehadirat alloh SWT,Dengan


segala keterbatasan yang ada, penulis mampu menyelesaikan laporan Praktik
Kerja Laporan ini dengan baik.Dengan segala sarana dan prasaran yang
ada,penulis mencoba menyusun laporan ini dengan baik..
Selama mengikuti PKL, banyak yang telah penulis peroleh baik secara
teori maupun praktek yang tidak penulis dapatkan di bangku kuliah. Dengan
pelaksanaan PKL ini,telah membuka wawasan penulis mengenai sejauh mana
peran, tugas dan tanggung jawab sebagai taknisi elektromedik.

5.1 Kesimpulan
Dari pengalaman serta penjelasan yang didapat dalam mengikuti PKL
selama kurang kebih 2 bulan ini penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Rumah Sakit Umum Daerah dr LOEMONO HADI ” Kudus
merupakan rumah sakit Umum Daerah yang sudah terakriditasi “B”
yang sedang berkembang menuju kondisi rumah sakit yang lebih baik,
dengan bertambahnya peralatan medis kebutuhan akan tenaga
elektromedik juga diperlukan sehingga dengan bertambahnya peralatan
medis maka semakin banyak pula hal yang dapat dipelajari peserta
PKL.
2. PKL merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan berguna bagi
mahasiswa untuk menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan yang
mungkin tidak didapat di bangku perkuliahan, sehingga sangat
bermanfaat kelak di dunia kerja.
3. Dalam pelaksanaan PKL mahasiswa belajar bagaimana bersosialisasi
dengan karyawan dan staff sehingga akan siap dalam menghadapi
dunia kerja yang akan dihadapi.
4. Dalam pemeliharaan alat kesehatan bukan hanya dituntut kemampuan
berimfropisasi perbaikan tapi juga pembuatan laporan.
5. Mahasiswa tidak bisa perbaikan lebih dalam karena keterbatasan
peralatan yang belum memadahi.
6. Inventaris alat berfungsi sebagai penunjang bagi pengguna dalam
proses pelayanan kesehatan, dan juga sebagai pendataan peralatan-
peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit, yang berfungsi sebagai data
bilamana ada alat-alat yang hilang atau tidak ada, maka akan mudah
dicari.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan penulis berdasarkan hasil
Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah LOEKMONO
HADI ” Kudus selama kurang lebih 2 bulan, sebagai berikut:
1. Adanya keaktifan bagi penulis IPS untuk melakukan pemeliharaan
seperti yang telah di jadwalkan sebelumnya, sehingga akan
menciptakan hasil yang baik dalam upaya menjaga fungsi dari
peralatan medik dan non medik.
2. Untuk mahasiswa peserta PKL selalu bekerja dibawah koordinasi
instruktur sehingga meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan.
3. Petugas IPS selalu aktif menjalankan program yang telah dibuat seperti
jadwal pemeliharaan alat sehingga alat selalu siap untuk digunakan.
Adanya sosialisasi yang dilakukan kampus tentang alat yang baru di
dunia kerja sehingga mahasiswa yang praktek agar cepat memahami
dan mengerti.

4. Harapan ke depan dalam penulisan pembahasan alat-alat ini dapat


disempurnakan oleh adik tingkat dengan melengkapi literatur yang
belum lengkap.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat
beermanfaat bagi pihak Rumah Sakit, Institusi dan seluruh rekan-rekan Akademi
Tenik Elektro Medik.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.RSUD Loekmono Hadi Kudus.

http://amedevice.blogspot.com/2010/06/infusion-pump.html

http://imageshack.us/photo/my-images/710/syiringepump.jpg/

Operating Manual Book, ESU

Buku manual Service Infus Pump TE-112

Buku Manual Service Syiringe Pump TE-331

Anda mungkin juga menyukai