Anda di halaman 1dari 19

TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN

PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA

Disusun oleh :
MOH. IRFAN

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

DAFTAR ISI

Daftar isi.............................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN ........................................................

1.1......................................................................... Latar
Belakang Masalah.............................................
1.2......................................................................... Tujuan
dan Manfaat Penulisan......................................

BAB 2

PEMBAHASAN MASALAH ..........................................

I. PENGERTIAN SYSTEM PENGAPIAN.......................


II. FUNGSI SYTEM PENGAPIAN
III.NAMA KOMPONEN DAN FUNGSINYA...

IV.MERAWAT SISTEM PENGAPIAN

V.JENIS GANGGUAN SISTEM PENGAPIAN

BAB 3

1. PENUTUP ..........................................................
2. KESIMPULAN..

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

3. SARAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Industri pertambangan minyak dan gas bumi (migas) merupakan sektor
industri yang memberikan peranan cukup besar bagi perekonomian negara
mulai dari peningkatan ekspor, peningkatan aktivitas ekonomi, sampai pada
meningkatkan pendapatan negara maupun pendapatan daerah. Hal tersebut
terbukti dari adanya fakta bahwa sektor energi dan sumber daya mineral
menyumbang sekitar 20-30% dari total pemasukan negara. Selain
memberikan peranan besar bagi perekonomian negara, industri
pertambangan migas juga memegang peranan penting dalam pemenuhan
kebutuhan energi di Indonesia. Sebagian besar kebutuhan energi untuk
transportasi, listrik, industri, bahkan kegiatan rumah tangga di Indonesia
berasal dari sumber daya migas. Oleh karena itu, sektor industri
pertambangan migas memiliki peranan yang sangat penting bagi Indonesia

Ada istilah "Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati", penulis tertarik untuk mengadopsi
istilah baru "Lebih Baik Mencegah Resiko Daripada Menanggung Rugi". Mengapa? Ini
mengingat begitu banyak resiko yang berpotensi mengancam stabilitas produksi Migas saat ini
maupun dikemudian hari. Untuk itu pemaksimalan potensi Migas juga dapat tercipta dengan
memperkuat sektor keselamatan dan keamanan kerja pada sektor Hulu. Acuan dasar terlihat jelas
pada UU No.1 tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja; Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
hingga Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan
dan keselamatan kerja sektor kesehatan.

Berbagai resiko seakan siap menjadi penghalang serta berpotensi menurunkan


kuantitas dan kualitas pada sektor Hulu Migas.

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

1.2.Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
Memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Awal pembelajaran mengenai pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja didalam
dunia kerja.

Pembelajaran bagi penulis dalam menuangkan gagasan atau ilmu yang dikuasi
dalam bentuk tulisan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi pekerja atau teknisi sangat diperlukan ketika sedang
bekerja. Namun tidak hanya untuk subyek pekerja (manusia) saja, tetapi K3 juga penting untuk
obyek (material) yaitu benda-benda yang dikenai pekerjaan, alat-alat serta lingkungan tempat
bekerja. Oleh karena itu sangat diperlukan kepedulian manusia sebagai personil yang bisa
berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja.

Sesuai dengan tujuannya, maka K3 mempunyai tujuan sebagai berikut:


1. Melindungi tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan untuk memperoleh keselamatan dan
kesehatan serta kesejahteraan hidup.
2. Menjamin tenaga kerja dalam meningkatkan produktifitas
3. Menjamin dan melindungi tenaga kerja dan lingkungannya

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

4. Menjamin sumber-sumber produksi dan perlatan yang digunakan


5. Mencegah dan atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja dan
lingkungannya
6. Mengurangi resiko kebakaran
7. Mencegah dan mengurangi kerugian yang diderita oleh semua pihak
8. Memberi perlindungan hukum dan moral bagi tenaga kerja dan manajemen perusahaan
9. Memberi pertolongan dini bagi pekerja bila terjadi kecelakaan

2.2. Proses Rekrutmen

1. Online Register
2. Tes Online Bahasa Inggris
3. Psikotes
4. Interview User
5. Medical Check Up
6. Pengumuman Kelulusan

2.3. Peraturan Di Perusahaan Tentang Kesehatan

1. Baterai (Accumulator)
Berfungsi untuk menyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12 volt) untuk
ignition coil.

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

2. Kunci Kontak
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit
primer

3. Ignition Coil
Berfungsi untuk menaikan tegangan yang diberikan oleh baterai menjadi tegangan
tinggi yang diperlukan untuk pengapian.

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

(
4. Distributor
Fungsi distributor membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi
sesuai dengan urutan pengapian (FO)

Bagian-bagian distributor
Cam (nok) berfungsi untuk membuka breaker point (platina) pada sudut
crankshaft (poros engkol) yang tepat pada masing-masing selinder.
Breaker point (platina) berfungsi untuk memutuskan arus listrik yang mengalir
melalui kumparan primer dari ignition coil untuk menghasilkan arus tegangan tinggi
pada kumparan sekunder dengan cara induksi magnet listrik (eletromagnetic
induction).
Capasitor/kondensor berfungsi untuk menyerap bunga api yang terjadi antara
breaker point (pada platina) pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikan
tegangan coil sekunder.
Centrifugal Gavernor Advancer berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai
putaran mesin.
Vacum Advancer berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan
beban mesin (vacun intake manifold).
Rotor berfungsi untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan
oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.
Distributor Cap berfungsi untuk membagi-bagikan arus listrik tegangan tinggi dari
rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing-masing selinder.

5. Kabel Tegangan Tinggi (High Tension Core)


Berfungsi untuk mengalirkan arus tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.

Gambar 6 Kabel tegangan tinggi


(usa.gasgoo.com)
6. Busi
Berfungsi untuk mengeluarkan listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api
melalui elektrodanya.

Gambar 7 busi
(vespamaker.blogspot.com)
7. Transistor
Berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus primer

Gambar 8 Tansistor
(www.upload.gen.tr)

2.4.Cara Kerja Sistem Pengapian

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Rangkaian sistem pengapian

Rangkaian sistem pengapian dengan transistor


Ketika Ignition swith dihubungkan arus mengalir dari batre ke ignition coil (melalui
lilitan primer) terus mengalir ke platina kemudian ke masa. Ketika platina terbuka
arus akan kembali menuju ignition coil dan sebagian diserap oleh kapasitor pada
saat inilah terjadi induktansi diri yang menyebabkan tegangan naik dari 12 V
menjadi 10 kV. Kemudian arus ini diteruskan ke distributor dan dibagi-bagikan ke
setiap busi sesuai dengan firing order (urutan pengapian).
2.5.Gangguan, Penyebab dan perbaikan pada sistem pengapian
Gangguan Penyebab Perbaikan
Mesin tidak berputar Kurang tegangan pada batre
Saklar pengapian rusak
Ada kabel yang putus
Sambungan batre longgar Diganti atau diisi kembali
Ganti dengan yang baru menurut keperluan
Kencangkan sambungan yang longgar
Mesin berputar tapi tidak mau hidup Platina terbakar atau berlobang
Terminal-terminal pada distributor rusak
Kabel tegangan tinggi basah
Kebocoran pada kondensor

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Koil rusak
Tahanan primer tidak tepat Ganti dengan yang baru menurut keperluan

Mesin sukar di start Api busi lemah


Sambunga sirkuit terbuka atau konsleting dengan masa
Busi kotor
Setelan platina tidak tepat
Kabel busi pecah atau rusak
Batre lemah atau rusak
Koil rusak Ganti dengan yang baru menurut keperluan
Bersihkan busi yang kotor
Stel celah platina dengan tepat
Mesin sukar di start saat panas Api bocor antara kabel dan busi Ganti dengan
yang baru menurut keperluan
Mesin sukar di start saat dingin Batre lemah atau rusak dan ada bagian dari
komponen sistem penganpian yang bekerja kurang sempurna Ganti dengan yang
baru menurut keperluan

Mesin dapat di start tapi mati lagi Busi kotor


Setelan platina tidak tepat
Platina kotor
Peurunan tegangan pada kawat tahanan primer atau kondensator balasttidak
memenuhi syarat-syarat pabrik Ganti dengan yang baru menurut keperluan
Bersihkan busi yang kotor
Stel celah platina dengan tepat
Pengapian tidak rata pada setiap tingkat kecepatan Ada salah satu busi atau lebih
yang rusak
Platina kotor
Tahan kondensator distributor, kondensator output dan isolasi bocor berlebihan
Koil rusak
Isolasi, kawat putus
Terminal-terminal longgar atau berkarat Ganti dengan yang baru menurut
keperluan
Bersihkan busi yang kotor
Stel celah platina dengan tepat
Pengapian tidak rata pada saat stasioner Setelan platina tidak tepat
Bos poros kotor, aus atau hangus
Koil rusak Ganti dengan yang baru menurut keperluan
Stel celah platina dengan tepat
Pengapian tidak rata pada kecepatan tinggi Busi kotor atu stelan platinanya
kurang tepat Bersihkan busi yang kotor
Mesin berjalan kurang sempurna Stelan timing terlalu lambat
Ujung pemutus distributor rusak
Busi kotor
Koil dan kondensator tidak bekerja semestinya Ganti dengan yang baru menurut
keperluan

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Stel timing dengan tepat


Boros bensin Ujung pemutus distributor kotor
Setelan platina tidak tepat
Stelan timing kurang tepat Ganti dengan yang baru menurut keperluan
Stel timing dengan tepat
Stel celah platina dengan tepat
Akselerasi kurang Stelan timing terlalu lambat
Stelan gap pada busi tidak tepat
Platina kotor Stel timing dengan tepat
Stel gap pada busi
Bersihkan platina

2.6.Pemeliharaan
2.6.1. Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Pengapian
Komponen-komponen pengapian otomotif itu komplek dan seringkali rapuh,
karenanya selalu berhati-hati pada waktu melakukan prosedur servis. Gagal dalam
menjalankan pedoman servis dapat mengakibatkan kerusakan system yang sangat
merugikan.
Beberapa macam servis mengharuskan system pengapian energi tinggi dan system
pengisian bahan bakar tidak diaktifkan.
Amati prosedur yang dianjurkan berikut.
Penanganan yang tidak tepat dapat mengakibatkan:
Kecelakaan atau kematian
Kebakaran kendaraan
Kerusakan engine
Kerusakan komponen elektronik.

2.6.2 Pencegahan
Bila kendaraan mempunyai sistem bahan bakar elektronik komputernya mempunyai
memori yang memuat informasi diagnosa dalam bentuk kode. Melepaskan
hubungan terminal baterai dapat menghapus kode tsb. Bila system bahan bakar
rusak, pastikan kerusakannya dengan menggunakan kode sebelum melepaskan
baterai mobil.
Memori dapat disusun kembali setelah beberapa urutan menghidupkan mobill.
Pelepasan baterai dapat mempengaruhi jam, radio dan memori.
2.6.3 Pemeriksaan Pendahuluan Sistem Pengapian
Untuk setiap kesalahan pengapian pemeriksaan visual pendahuluan harus dilakukan
dahulu sebelum melakukan prosedur diagnosa kerusakan yang lebih luas.
Periksalah semua pemasangan kawat listrik bila terbakar, isolasinya rusak atau
terminal-terminalnya longgar.
Periksalah kabel bertegangan tinggi bila terbakar atau isolasinya rusak dan
terminal-terminalnya berkarat.
Periksalah koil pengapian bila rusak atau olinya bocor.
Periksalah distributornya bila sekrup-sekrupnya, kontak-kontaknya longgar,

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

generator sinyal rusak atau porosnya aus.


Periksalah tutup distributor dan rotor bila retak, korosi atau elektroda-
elektrodanya terbakar.
Periksalah busi bila isolasinya rusak atau ada tanda-tanda korslet.
2.6.4.Alat ukur sistem pengapian
2.6.4.1.Multimeter Digital
Multimeter digital disarankan oleh pabrik pembuat komponen dan kendaraan untuk
digunakan pada rangkaian dan peralatan elektronik. Volt, amper dan ohmmeter
digunakan untuk menguji kondisi rangkaian, nilai dan keterpakaian komponen.
Fungsi multimeter digital lainnya seperti pemeriksa dioda dan frekuensi meter
dapat digunakan untuk mendiagnosa system pengapian dan keterpakaian
komponen.
Fungsi frekuensi mampu mengukur:
Ketersediaan output generator sinyal.
Frekuensi output generator sinyal dibandingkan dengan variable lain yang sudah
diketahui seperti putaran mesin.
Input dan output dari unit pengendali system pengapian elektronik.
Fungsi penguji dioda dapat digunakan untuk memeriksa keterpakaian:
Dioda pelindung Kejutan Listrik pada system.
Dioda operasi system.
Keterpakaian transistor daya.
Kontinuitas rangkaian.
2.6.4.2. Dwell Meter
Pengertian sudut dwell mengacu pada sudut permutaran distributor selama kontak
point tertutup. Sudut dwell harus diatur dengan benar sesuai spesifikasi pabrik,
kalau tidak kerja system akan terganggu. Jika sudut dwell terlalu kecil (celah kontak
point terlalu besar) koil pengapian mungkin tidak mendapat cukup waktu untuk
membangkitkan medan magnit, yang akan menghasilkan tegangan sekunder yang
lemah. Jika sudut dwell terlalu besar ( celah kontak point terlalu kecil ) tegangan
induksi primeir akan melompat diantara celah kontak point, bukannya mengisi
kapasitor, collapsenya medan magnet pada coil menjadi lambat yang akan
mengakibatkan tegangan scunder menjadi rendah.
Keausan poros distributor atau mekanisme advancer dapat diidentifikasi dengan
cara menaikkan putaran mesin atau memberikan kevacuuman yang berbeda pada
unit vacuum dan mencatat variasi sudut dwell yang terbaca. Distributor yang
memiliki perbedaan lebih dari 20 perlu diperbaiki.

Pengoperasian Dwell Meter


Sambungan meter listrik biasanya ke terminal negatif coil pengapian dan massa.
Skala arus harus dipilih sesuai jenis dan jumlah silinder. Hidupkan engine dan
perhatikan pembacaan meter. Bila diperlukan stel celah kontak point. Periksa
kembali pembacaan dwell meter.
Catatan:
Selalu ikuti petunjuk penggunaan bila menggunakan dwell meter dimana
sambungan setiap meter dapat berbeda pada berbagai engine.
Sudut dwell pada system pengapian elektronik sudah tertentu dan tidak dapat

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

distel.
2.6.4.3 Timing Light
Timing light digunakan untuk memeriksa dan menyetel saat pengapian sesuai
dengan sudut putar poros engkol dimana secara langsung berhubungan dengan
posisi piston Begitu saat pengapian disetel, selanjutnya akan dikendalikan oleh
system pengatur pegapian mekanik, vacuum atau elektronik. Timing light yang
digunakan bersamaan dengan meter pengatur pengapian memastikan system
pemajuan pengapian bekerja sesuai dengan spesifikasi pabrik.
2.6.5.Pengetesan Komponen Sistem Pengapian
2.6.5.1. Pengetesan Coil Pengapian
Pengecekan Lilitan Primer
Pemeriksaan resistensi harus dilakukan utnuk mengetes lilitan primeir. Untuk
mengetes lilitan primeir, baca ohm meter dengan menggunakan AVO METER,
hubungkan pada kedua terminal primeir, dan bacaannya secara akurat dicatat
Bacaan tersebut harus cocok dengan spesifikasi pabrik.
Contoh:
Koil 12V 2,5 sampai 3 Ohm
Koil Ballast 1,5 sampai 2 Ohm
Koil Hei 0,8 sampai 1 Ohm.

Bacaan yang benar akan menunjukkan bahwa baik rangkaian dan faktanya tidak
ada yang korslet.
Coil Lilitan Sekunder
Untuk mengetes lilitan sekunder maka test resistansi harus dilakukan pada lilitan
sekunder. Ohmmeter (Diatur pada salah satu rentang yang tinggi) dihubungkan
diantara outlet tegangan tinggi dan salah satu dari terminal primer. Pabrik
menentukan rentang resistansi dimana nilai sekundernya berada pengaturan umum
dari nilai-nilai tersebut berada diantara 9.000 dan 12.000 ohm.

Bacaan yang benar pada rentang yang telah ditetapkan akan menunjukkan baik
rangkaian yang lengkap dengan hubungan yang baik pada lilitan primer, maupun
lilitan-lilitan tidak korslet bersamaan.
Pengecekan Massa Isolasi
Untuk mengecek kesalahan pemassaan satu seri test lamp (lampu pengetes)
dihubungkan diantara satu dari terminal primer dan wadah logam coil. Lampunya
tidak boleh menyala. Bila menyala, coilnya rusak dan harus diganti.

Pengujian Output
Test out put scunder harus juga diterapkan pada coil menghubungkannya pada
mesin pengetes yang dapat menghasilkan arus yang terganggu. Dengan
menghubungkan outlet tegangan tinggi koil ke celah percikan bunga api yang
berubah-ubah, ukuran maksimum percikan bunga api (atau enerji yang tersedia)
yang dapat diproduksi, dapat diukur. Hal tersebut harus dibandingkan dengan coil
yang baru, lebih kurang 13 mm.

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Catatan: Pengujian ini harus dilakukan pada temperatur kerja koil.


Catatan penting: Alat uji coil pengapian berdaya tinggi.
Alat uji output coil pengapian tidak boleh digunakan untuk menguji coil pengapian
yang berenerji tinggi yang dirancang untuk system pengapian elektronik
2.6.5.2. Pengetesan Kondensor Pengapian
Ada tiga pengetesan yang harus dilakukan terhadap kondensor.
Kebocoran, untuk memastikan arus tidak bocor melalui bahan penyekat dielektrik.
Kapasitas, untuk memeriksa keadaan plat untuk memastikan kondensor
mempunyai kapasitas untuk menyimpan semua enerji listrik.
Resistansi seri, untuk memeriksa sambungan kabel kondensor ke plat.

Alat ukur condensor otomotif harus digunakan sesuai dengan kondisi aslinya,
menyediakan tegangan dan siklus pengisian yang mensimulasikan kerjanya pada
engine
2.6.5.3. Pengetesan Kontak Point
Kontak point pengapian memerlukan perawatan yang tinggi dan penting dalam
system pengapian, jika ada keragu-raguan pada kontak point segeralah ganti
a. Periksa permukaan kontak point, warna abu-abu menujukkan pemakaian normal,
permukaan yang berwarna biru tua terbakar menunjukka salah satu dari:
celah terlalu kecil.
Kondensor rusak
Lilitan koil rusak.
b. Pemeriksaan lainnya
Kekuatan pegas.
Kabel listrik dan sambungan.
Celah kontak point.
Keausan poros cam distriburtor.
2.6.5.4. Pengetesan Ballast Resistor
Ballast resistor diperiksa dengan menggunakan ohmmeter, dua kali yaitu saat
engine masih dingin dan pada temperatur kerja.

Gunakan spesifikasi pabrik saat menguji keterpakaian ballast resistor.


2.6.5.5.Pengetesan Kabel Tegangan Tinggi dan Tutup Distributor
Resistansi kabel tegangan tinggi dan tutup distributor diperiksa dengan
menggunakan ohmmeter.

Rentang nilai resistansi kabel tegangan tinggi biasanya berkisar antara 10 25 K


ohm, tergantung panjangnya.
Kabel yang diidentifikasi mempunyai resitansi tinggi harus dilepas dari distributor.
Terminalnya harus dilepas, periksa dan uji kembali jika terdapat permasalahan
karat. Tutup distributor harus diperiksa secara visual untuk mengetahui keretakan,
terminal yang berkarat atau rusak.
2.6.5.6. Pengetesan Kapasitor
Penguji kapasitor harus digunakan untuk menentukan:
Kapasitas kapasitor
Resistansi atau kebocoran insulator

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Resistansi seri
Hubungan singkat atau ke massa
Hubungan singkat internal rangkaian.
Untuk mengecek kapasitor dengan pengujian:
Hubungkan salah satu kabel alat uji ke kabel kapasitor
Hubungkan ujung lainnya ke badan kapasitor.
Hidupkan alat uji.
Putar tombol penguji ke arah capacity
Perhatikan pembacaan alat ukur dan bandingkan dengan spesififkasi pabrik.
Putar tombol penguji ke arah leakage.
Perhatikan pembacaan alat ukur. Penunjukan jarum harus di luar garis merah.
Putar tombol penguji ke arah series resistance.
Perhatikan pembacaan alat ukur. Penunjukan jarum harus di dalam garis merah.
Catatan:
Hubungan singkat ke massa atau hubungan singkat di dalam rangkaian akan
terdeteksi dengan salah satu pengujian ini. Kapasitor dapat diuji dengan
menggunakan alat uji osiloskop.

2.6.5.7. Pengetesan Pembangkit PulsaUntuk mengetest pembangkit pulsa pada


distributor pengapian elektronik
Gunakan ohmmeter dan aturlah pada rentang terrendah.
Masukkan setiap kabel ke kabel tegangan tinggi dari pembangkit pulsa.
Periksa pembacaan meter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik

GambarModul Pengendali Pengapian Elektronik Karena tidak ada cara yang umum
dalam pemeriksaan kotak pemicu, disarankan mengikuti petunjuk yang dijelaskan
oleh pabrik. Instrumen pengujian yang digunakan adalah:
Ohmmeter.
Voltmeter.
Pada beberapa kasus, baterai kering 1,5 V.

2.4 MERAWAT SISTEM PENGAPIAN

Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran
di dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal
dan pemakaian bahan bakar yang hemat. Agar kinerja sistem pengapian selalu dalam kondisi
baik maka sistem ini perlu dirawat dengan baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara
membersihkan, melumasi dan menyetel komponen atau mesin.

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Sistem Pengapian
Komponen sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina, ujung rotor dan terminal pada
tutup distributor. Bagian tersebut diatas perlu diperiksa dan dibersihkan kotorannya
menggunakan amplas.
Bagian sistem pengapian yang perlu diberi pelumas adalah Nok dan Rubbing block, Poros Nok
dan Centrifugal Advancer.
Penyetelan sistem pengapian meliputi penyetelan celah busi, celah platina atau besar sudut dwell,
dan penyetelan saat pengapian.

Bagi pemilik kendaraan perawatan dapat dilakukan sendiri dengan alat yang terdapat pada
kelengkapan kendaraan, alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:

Bahan : Grease (pelumas); amplas.

Alat : Kunci busi; kunci ring nomor 10, 12, 19; obeng (+); obeng (-); feeler gauge; lampu
12 volt dengan dua kabel; multimeter.

Selain alat diatas pada bengkel yang baik menggunakan beberapa alat, diantaranya:

Spark plug cleaner and tester, merupakan alat untuk membersihkan dan memeriksa busi.

Spark plug gauge, untuk mengukur dan menyetel celah busi.

Tune up tester, untuk mengukur putaran dan sudut dweel.

Timing tester, untuk mengetahui saat pengapian.

Condensor tester, berfungsi untuk memeriksa kapasitas kondensor.

Langkah kerja dalam merawat sistem pengapian adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa secara visual kelainan pada komponen dan rangkaian sistem pengapian.

2. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah busi.

3. Memeriksa dan membersihkan kabel tegangan tinggi.

4. Memeriksa, membersihkan rotor dan tutup distributor.

5. Memeriksa nok, centrifugal advancer dan vacum advancer.

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

6. Memeriksa koil pengapian.

7. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah platina atau menyetel sudut dwell.

JENIS-JENIS GANGGUAN PADA SISTEM PENGAPIAN

Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran
di dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal
dan pemakaian bahan bakar yang hemat.
Gangguan sistem pengapian konvensional pada motor bensin paling sering terjadi dibandingkan
sistem lain.
Berikut akan diuraikan mengenai gejala dari gangguan pada sistem pengapian konvensional
beserta dengan kemungkinan penyebab dan cara mengatasi gangguan yang terjadi pada sistem
pengapian konvensional.

KEMUNGKINAN
No. GEJALA CARA MENGATASI
PENYEBAB
1 Mesin tidak dapat hidup (tidak Busi mati atau deposit
Ganti busi atau bersihkan.
ada percikan api di busi) berlebihan.
Kabel tegangan tinggi bocor Ganti kabel tegangan
berlebihan. tinggi.
Rotor tidak terpasang. Pasang rotor.
Urutan pengapian tidak benar. Perbaiki urutan pengapian.
Platina terganjal kotoran Bersihkan kotorannya.
Platina menutup terus atau Setel celah platina atau
membuka terus. sudut dwell
Koil mati Ganti koil
Kondensor mati Ganti kondensator
Pasang konektor kabel
Konektor kabel lepas
yang lepas
Kabel putus Ganti atau perbaiki kabel
yang putus

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Kontak rusak Ganti kontak


Deposit (penumpukan kerak)
Bersihkan atau ganti busi.
dibusi berlebihan.
Ganti kabel tegangan
Kabel tegangan tinggi bocor.
tinggi.
Bersihkan terminal ditutup
Tutup distributor kotor.
distributor.
Karbon ditutup distributor Pasang karbon atau ganti
hilang. tutup distributor.
Tutup distributor retak. Ganti tutup distributor.
Mesin sulit hidup (percikan Urutan pengapian tidak benar. Perbaiki urutan pengapian.
2
api dibusi kecil)
Bersihkan kontak atau
Kontak platina kotor.
ganti.
Setelan celah platina tidak Setel celah platina atau
tepat. sudut dwell.
Saat pengapian tidak tepat. Saat setel pengapian
Koil rusak. Ganti koil.
Kondensor rusak. Ganti kondensor.
Bersihkan terminal
Konektor kabel kotor.
konektor kabel.
Bersihkan busi atau ganti
Busi kotor.
busi
3 Terjadi ledakan di knalpot Bersihkan platina atau
Platina kotor.
ganti.
Saat pengapian terlalu mundur. Stel saat pengapian.
KEMUNGKINAN
No. GEJALA CARA MENGATASI
PENYEBAB
Terjadi ledakan di knalpot Kerja vacum advancer kurang Perbaiki mekanisme vacum
4
saat pedal gas dilepas sempurna. advancer.
Terjadi ledakan di knalpot Kerja centrifugal advancer Perbaiki mekanisme centrifugal
5
saat pedal gas ditekan kurang sempurna. advancer.
Pemakaian busi yang tidak Ganti busi dengan tingkat panas
6 Busi cepat kotor
tepat yang tepat.
Platina kotor. Bersihkan atau ganti platina.
Saat pengapian tidak tepat. Stel saat pengapian.

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Pemakaian tingkat busi yang Ganti busi dengan tingkat panas


7 Elektroda busi meleleh
terlalu panas. busi yang lebih dingin.
Posisi Platina Hasil Pengukuran Keterangan
12 volt Baik
Platina hubung singkat
Membuka
0 volt Kabel platina hubung singkat
Tidak ada arus ke koil pengapian
0 volt Baik
Menutup Kontak platina terganjal kotoran
12 volt
Kabel ke platina putus

BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Sistem pengapian merupakan sistem yang sangat penting dalam dunia otomotif
sehingga mempelajarinya merupakan keharusan. Beberpa hal yang harus diketahui
dari sistem pengapian diantaranya:

System kelistrikan ototmotif


TUGAS SYSTEM KELISTRIKAN
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal

Alamat:Jalan Dewi Sartika No. 71 Pesurungan Kidul Tegal

Nama komponen sistem pengapian


Fungsi komponen sistem pengapian
Cara kerja sistem pengapian
Gangguan-gangguan yang terjadi dalam sistem pengapian, penyebab serta
perbaikannya
Pemeliharaan sistem pengapian
3.2.Saran
Pelajarilah sistem pengapian lebih dalam karena sistem ini perkembangannya
sangat pesat di bandingkan dengan sistem yang lain pada kendaraan.

System kelistrikan ototmotif

Anda mungkin juga menyukai