Anda di halaman 1dari 6

JAKARTA.

Produksi minyak mentah di Indonesia memang tidak mencapai target, namun,


rasio keberhasilan pengeboran sumur-sumur di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data dari
Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), rasio pengeboran sepanjang tahun
2009 mencapai 50%. Jumlah tersebut lebih tinggi dari rasio pengeboran di dunia yang rata-
rata hanya mencapai 20% hingga 30%.
Sepanjang tahun 2009, telah dilakukan pemboran sumur eksplorasi sebanyak 73 sumur.
Hingga November 2009, terdapat 50 sumur yang sudah selesai ditest dengan penemuan
sebanyak 33 sumur yang ada cadangannya. Sedangkan untuk sumur eksploitasi Januari ?
November 2009 telah dilakukan pemboran sumur eksploitasi sebanyak 969 sumur. Realisasi
pemboran ini lebih tinggi 16.7% dibandingkan realisasi tahun 2008 yang hanya sebanyak 831
sumur.
"Target rasio pengeboran pada tahun ini mudah-mudahan bisa meningkat ketimbang tahun
lalu," ujar Amir Hamzah, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Sekuriti dan Perwakilan
kepada KONTAN, Selasa (05/12).
Meningkatnya rasio pengeboran tersebut menurut Amir karena banyaknya permasalahan-
permasalahan yang selama ini menghambat akan diselesaikan. Selain itu juga, mulai
meningkatnya pemberdayaan terhadap perusahaan-perusahaan nasional bidang pemboran
yang siap pakai. Sehingga, sebagian peralatan yang diperlukan tidak harus mencari ke luar
negeri.
Meski begitu, Amir belum berani menentukan berapa besar target rasio. Ia hanya mengatakan
akan fokus untuk menyelesaikan beberapa permasalahan eksternal, seperti perijinan,
pertanahan, ataupun perlengkapan. "Kita juga melakukan pengendalian insentif," terang dia.
Rig pengeboran

Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke
dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit
mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas
laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai
dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi
dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena
itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi
sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan
pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.
Rig pengeboran dapat berukuran:
Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineral
Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa
lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata
bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang
terpotong" selama sumur dibor.
Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau
pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru
yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan
kilometer dari pinggir pantai.

Underbalanced Drilling
Underbalanced drilling (UbD) adalah metode drilling dengan menggunakan mud weight yang
SGnya lebih kecil daripada tekanan formasi. Adapun fungsinya adalah untuk mencegah atau
mengurangi infiltrasi mud ke formasi yang dapat merusak formasi atau pembentukan skin
pada formasi.
Underbalanced Drilling pada dasarnya mengebor sumur dengan menggunakan fluida, dimana
densitasnya menghasilkan tekanan hidrostatis di dalam sumur yg lebih kecil daripada tekanan
di formasi. Tujuan utamanya adalah meminimalkan skin atau formation damage, sehingga
diharapkan produksi hidrokarbon akan lebih baik. Fluida yg umum digunakan bisa yang
incompressible (air) atau yang compressible (angin, foam, aerated diesel, dsb). Aplikasi
umumnya adalah re-entry drilling di reservoir yg mempunyai karakter:
1. Sensitif, mudah damage.
2. Depleted
3. Highly fractured

Conventional Drilling

Underbalanced Drilling
Tekanan formasi harus bisa diketahui seakurat mungkin sehingga fluida pengeboran dapat
diprogram untuk mencegah kick dan juga mencegah loss circulation. densitas lumpur harus
pas berada di celah antara tekanan formasi dan tekanan fracture. Pemboran underbalanced
merupakan metoda pemboran dimana tekanan hidrodinamik dasar sumur didesain agar lebih
kecil dibandingkan tekanan formasi.
Pada kondisi itu fluida reservoir masuk ke sumur dan ikut tersirkulasi ke permukaan. Ini tentu
saja akan mempengaruhi sifat fisik fluida di annulus. Sifat fisik fluida di sumur pada
pemboran underbalanced tidaklah mudah untuk ditentukan. Ini dikarenakan sifat fisik fluida
dipengaruhi oleh tekanan hidrodinamik dan komposisi fluida, sementara tekanan
hidrodinamik juga bergantung pada sifat fisik fluida. Selain itu komposisi fluida di annulus
juga bergantung pada laju influks yang juga bergantung pada tekanan. Jadi kesemuanya itu
saling berhubungan dan saling mempengaruhi sehingga membuat penentuan parameter
transportasi cutting menjadi rumit. Untuk memecahkan masalah ini kemudian dilakukan
filterasi antara tekanan, laju alir influks dan sifat fisik influks sampai didapat harga yang
sesuai.
Pada studi ini, pemodelan aliran underbalanced digunakan fluida foam, emulsi, oil base mud
dan aerated mud sebagai fluida pemboran dengan tiga macam fluida influks, yaitu minyak,
air dan gas. Kombinasi dari tipe fluida pemboran dan influks membuahkan hasil perhitungan
parameter transportasi cutting dan tekanan yang bervariasi. Pada tugas akhir ini dilakukan
penentuan tekanan hidrodinamik pada operasi horizontal coiled tubing underbalanced
drilling, sifat fisik fluida campuran, dan parameter transportasi cuttingnya. Selain itu
dilakukan juga penentuan pengaruh beberapa faktor seperti ukuran coiled tubing, ukuran
lubang, jenis fluida pemboran, dan Jenis influks terhadap pengangkatan cutting.
Salah satu contoh di daerah jatibarang, Berdasarkan data-data geologi dan reservoir, dapat
disimpulkan bahwa tekanan formasi dilapisan Vulkanik Jatibarang telah mengalami penuruan
gradien tekanan yang mana telah berada dibawah gradien tekanan abnormal. Dalam
melakukan pemboran dengan air saja sudah akan menghasilkan tekanan hidridinamik diatas
tekanan formasi, inilah penyebab hilangnya sirkulasi saat pemboran berlangsung. Salah satu
cara untuk mengatasi permasalahan tersebut menggunakan pemboran underbalanced, dengan
prinsip kerja yaitu tekanan kolom hidrodinamik lebih kecil Dibandingkan tekanan formasi.
Untuk mengatasi hilang sirkulasi yang terjadi pada pemboran menembus lapisan Vulkanik
yang mengandung rekahan-rekahan alam dipergunakanlah gas untuk menurunkan berat dari
sistim fluida pemboran. Dilakukan dengan cara menginjeksikan gas kedalam fluida dasar
(fresh water). Pemboran underbalanced menggunakan fluida dengan sistim dua fasa (air dan
gas) atau dikenal dengan gasfield system. Anallisa yang dilakukan terhadap sistim fluida
pemboran ini untuk mengetahui keberhasilan dalam sistim pengangkatan terhadap cutting
yang dipengaruhi oleh beberapa parameter yang berhubungan erat dengan tekanan dan
temperatur dan supaya memperoleh laju Pemboran yang sangat baik.
Hasil analisa pengangkatan cutting pada pemboran underbalanced berguna untuk
mengindentifikasi baik atau tidaknya pengangkatan cutting dan juga untuk merencanakan
operasi pengangkatan cutting pada masa yang akan datang, supaya dapat memperoleh laju
alir fluida yang optimal.
System Konstruksi Pondasi Rig

Rig adalah peralatan yang mesti kita temukan pada setiap perusahaan oil & gas (Kontraktor
production sharing), alat ini di gunakan untuk melakukan pengeboran guna memperoleh
minyak dan gas, dimana titik pengeboran ini selanjutnya disebut well. Gas dan minyak yang
diproduksi dari well ini selanjutnya disalurkan pada pabrik untuk dikelola lebih
lanjut.Konstruksi Rig, Berupa space frame yang terbuat dari baja dilengkapi dengan tower
yang meyerupai menara yang berfusi sebagai fasilitas untuk memasang tubing atau casing
saat pengeboran. tower ini bertumpu pada platform dengan elevasi tertentu dimana diatas
platform ini terdapat banyak fasilitas termasuk tempat peristirahatan, karena pada platform ini
proses pengeboran dilakukan serta dimonitor.
Platform ini bertumpu pada bantalan baja yang disebut dengan subbase structure yang terbuat
dari plat-plat baja, sub base structure ini lah yang berfunsi mentransfer beban ke pondasi atau
tanah. Struktur dari sub base ini dirancang kaku sehingga mampu menyalurkan semua beban
diatasnya.Total load saat opersai dari konstrusi rig berkisar 100 ton, mengingat konstruksinya
yang cukup berat maka pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Disisi lain,
Rig merupakan konstruksi yang bersifat portable dimana setelah melakukan pengeboran
disatu lokasi maka rig akan dipindah kelokasi lain untuk melakukan pengeboran berikutnya.
Karena sifatnya yang portable ini maka connection antara kepala pile sebagai pondasi
terhadap sub base structure sebagai pile cap atau poor menjadi spesial.
Apa yang spesial?, design connection dari kepala pile terhadap sub base structure selaku pile
cap dirancang sebagai roll dimana reaction loadnya hanya berupa vertical reaction. Pile hanya
dirancang menahan beban vertikal.Lho, trus gimana dengan gaya horisontal akibat angin atau
gempa? mengingat bobot mati dari structure yang mencapai 1000 ton lebih maka, dari hasil
analisis struktur diperoleh bahwa tidak ada beban tarik pada pile akibat haya horisontal akibat
angin pada struktur Rig. Analisis struktur dilakukan menggunakan bantuan sofware Staad pro
2004.
Dalam satu kesempatan beberapa bulan berlalu, ada mahasiswa magang sekaligus tugas akhir
dari Universitas Brawijaya Malang, melakukan study untuk membandingkan serta
menemukan engineering jugment untuk penggantian tiang pancang baja yang selama ini
digunakan pada perusahaan tempat saya bekerja dengan PC spun pile, dengan pertimbangn
yang diperhatikan adalah :
1. Kemudahan pekerjaan : tiang pancang baja lebih mudah dilaksanakan dari tiang pancang
beton.
2. Cost : cost yang dikeluarkan lebih hemat jika menggunakan tiang pancang beton dari pada
tiang pancang baja.

Kinds of Well and Rig in Petroleum


Dalam dunia perminyakan, macam-macam sumur terbagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Sumur Eksplorasi (Wildcat) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan
keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru.
2.Sumur Konfirmasi (Confirmation Well), merupakan sumur yang digunakan untuk
memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan dilakukan
pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi.
3.Sumur Pengembangan (Development Well) merupakan sumur yang dibor pada suatu
lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil hidrokarbon
secara maksimal di lapangan yang telah ada.
Dalam hal sumur perminyakan, juga dikenal adanya beberapa istilah mengenai sumur itu
sendiri, yaitu:
1.Sumur Produksi, merupakan sumur yang mampu menghasilkan minyak bumi, gasbumi,
maupun keduanya. Dan memiliki aliran fluida dari bawah ke atas.
2.Sumur Injeksi, merupakan sumur yang digunakan untuk menginjeksi fluida tertentu ke
dalam formasi dan memiliki aliran fluida dari atas ke bawah.
3.Sumur Vertikal, merupakan sumur yang lurus dan memanjang secara vertikal.
4.Sumur Berarah (Deviated Well, Directional Well), merupakan sumur yang secara geometri
tidak memiliki bentuk yang lurus vertikal, melainkan dapat berbentuk S, J, maupun L.
5.Sumur Horizontal, merupakan sumur yang memiliki bagian yang berarah horizontal, dan
merupakan bagian dari sumur berarah.
Dalam pembuatan sumur dalam dunia perminyakan tidak dapat dilepaskan dari alat yang
dinamakan dengan Rig. Rig itu sendiri merupakan serangkaian peralatan khusus yang
digunakan untuk membor suatu sumur atau pengakses sumur. Rig itu dicirikan dengan
adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan
pipa-pipa tubular pada sumur.
Pengertian Rig sebenarnya alat atau sarana untuk melakukan pengeboran. Ada beberapa type
rig. Yang utama adalah Rig darat dan Rig laut. Rig darat cuma ada 1 macam saja, sedangkan
Rig Laut ada 6 macam, salah satunya rig yang berada di perairan dangkal (submersible rig).
Kehidupan disini bisa sangat menyenangkan dan bisa juga sangat membosankan, tergantung
masing-masing individu membawa diri. Karena kehidupan di tempat ini jauh dari peradaban
manusia, biasanya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti televisi, audia-video,
gymnast, ect. Bahkan di Rig mewah ada kolam renang dan saunanya. Tergantung para
operator yang sanggup menyewa rig-rig seperti itu.
Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:
1. Rig Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig
besar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana
seperti Well Service atau Work Over. Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk
operasi pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang
secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan
pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau,
dapat menggunakan heliportable.

2.Rig Laut (Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti
laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.
Dari Rig Laut (Offshore Rig) sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan
kedalaman air yaitu:
1.Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter.
Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan
dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara
mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan setelah
rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap didasar laut.
2. Tender Barge, merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun
dipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.
3.Jack Up Rig, rig jenis ini menggunakan platform yang dapat mengapung dengan
menggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan,
sehingga untuk pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut.
Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk
seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan
badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran
menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter. Rig ini terdiri
dari barge yang ditopang oleh beberapa kaki baja. Rig ini terapung atau digusung ke lokasi.
Pada lokasi yang telah ditentukan. Crew rig akan mengoperasikan kaki-kaki baja rig ini turun
hingga menyentuh dasar laut. Setalah kaki-kaki baja tersebut mantap menjejakkan ke dasar
laut, kemudian barge akan dinaikkan hingga beberapa meter diatas permukaan air laut.
4.Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada
umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut
tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan Rig Jack Up maupun Tender Barge.
5.Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut semis ini merupakan model rig yang
mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini
dapat didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap diatas
permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang berada
disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan
komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas
air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau
permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada
lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750
meter.
6.Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal laut,
sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800
meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon Pool).
Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini
dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga
sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan. Rig ini juga jenis rig terapung.
Rig ini seperti kapal-kapal kebanyakan, cuma sudah dimodifikasi beberapa bagiannya
sehingga berfungsi sebagai rig. Di tengah kapal, biasanya didirikan menara dan di bagian
bawahnya terbuka ke laut (moon pool). Drill ship adalah rig mobile yang paling sering
digunakan untuk pengeboran sumur-sumur explorasi yang jauh dari daratan.

Platform minyak

Platform minyak adalah sebuah struktur besar yang digunakan sebagai tempat pekerja dan
mesin yang dibutuhkan untuk mengebor dan memproduksi minyak dan gas alam di laut.
Tergantung keadaan, platform dapat menempel ke dasar alut, terdiri dari sebuah pulau buatan,
atau mengambang. Biasanya, platform minyak terletak di continental shelf namun dengan
berkembangnya teknologi, pengeboran dan produksi di perairan yang dalam dapat dilakukan
dan juga menguntungkan. Platform umumnya memiliki sekitar 30 "wellhead" yang terletak di
platform dan pengeboran terarah mengijinkan persediaan diakses di kedalaman berbeda dan
posisi yang jauh sampai 5 mil (8 kilometer) dari platform. Banyak platform juga memiliki
wellhead yang jauh disambung oleh hubungan umbilical, ini dapat berupa sumur tunggal atau
pusat "manifold" untuk banyak sumur.
link:http://images.google.co.id/imgres?
imgurl=http://badaruddin.files.wordpress.com/2007/08/oilfield-pictures-
052.jpg&imgrefurl=http://badaruddin.wordpress.com/2007/07/10/konstruksi-pondasi-
rig/&usg=__jXZVLc1aJ56r8vOGLGTBYku0nAg=&h=480&w=593&sz=30&hl=id&start=4
&um=1&tbnid=PZzp9JEg64mvwM:&tbnh=109&tbnw=135&prev=/images%3Fq
%3Dpengeboran%2Bminyak%26hl%3Did%26sa%3DN%26um%3D1
link: http://images.google.co.id/imgres?
imgurl=http://www.airdrilling.com/images/underbalanced-
drilling.jpg&imgrefurl=http://duniamigas.wordpress.com/2008/08/05/underbalanced-drilling-
2/&usg=__tgU8-
JrlMbufIgb9utQwmi6wLK4=&h=315&w=420&sz=139&hl=id&start=22&tbnid=BokAjUFY
1EuSFM:&tbnh=94&tbnw=125&prev=/images%3Fq%3Dpemboran%2Bdi%2Bindonesia
%26gbv%3D2%26ndsp%3D21%26hl%3Did%26sa%3DN%26start%3D21
Artikel ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
link;http://www.noni-ames.pl/id/wiki/Rig_pengeboran.html

Anda mungkin juga menyukai