Anda di halaman 1dari 2

Sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Selain bernilai
pahala, memberikan sedekah juga memiliki beberapa keutamaan bagi mereka yang
mengamalkannya. Bahkan meskipun hanya bersedekah sedikit saja, namun sangat berharga
di sisi Allah SWT.

Setiap kaum muslimin hendaknya senantiasa bersedekah karena di dalam harta yang
diperolehnya tersebut terselip hak dari orang lain yang membutuhkan. Itulah penyebabnya
banyak orang yang berlomba-lomba untuk bersedekah setiap waktu.

Meskipun rajin bersedekah setiap waktunya. Namun, tidak semua sedekah itu bernilai afdol
atau utama. Lalu kapankah waktu utama untuk bersedekah? Berikut ini penjelasan Rasulullah
SAW mengenai aktivitas bersedekah yang paling utama.

Seseorang bertanya kepada Nabi shollallahu alaih wa sallam: Wahai Rasulullah, sedekah
apakah yang paling afdhol? Beliau menjawab: Kau bersedekah ketika kau masih dalam
keadaan sehat lagi loba, kau sangat ingin menjadi kaya, dan khawatir miskin. Jangan kau
tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan :Untuk si fulan sekian,
dan untuk si fulan sekian. Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris). (HR
Bukhari)

Dari hadist di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sedekah yang paling utama itu ada
empat, antara lain:

1. Dalam Keadaan Sehat Lagi Loba


Waktu sedekah paling utama yaitu ketika orang tersebut dalam keadaan sehat lagi loba yakni
sangat berambisi mengejar keuntungan duniawi. Hal ini bisa diartikan ia masih muda dan
masa depan hidupnya dihiasi dengan beraneka ambisi dan perencanaan untuk menjadi
seseorang yang sukses dalam karir dan bisnisnya.

Biasanya dalam mencapai keinginan tersebut, orang-orang ini akan merasa sangat sulit dan
malas mengeluarkan hartanya untuk bersedekah. Hal tersebut dikarenakan semua harta yang
miliki ia pusatkan dan curahkan untuk modal mencapai kesuksesan yang diinginkannya
tersebut.

Akan ada banyak alasan yang terucap jika disuruh bersedekah dalam waktu ini. Salah satu
dalihnya adalah untuk berinvestasi. Itulah penyebab mengapa mereka menunda-nunda niat
bersedekah dengan harta yang dimiliki. Maka bersedekah dalam waktu ini menjadi waktu
yang paling utama untuk dilakukan agar menghindarkan mereka dari sifat kikir.

2. Dalam Keadaan Sangat ingin Menjadi Kaya


Waktu utama kedua untuk bersedekah adalah ketika dalam keadaan sangat ingin menjadi
kaya. Rasulullah SAW seolah ingin menggambarkan bahwa orang yang dalam keadaan tidak
ingin menjadi kaya berarti bersedekahnya kurang bernilai dibandingkan orang yang dalam
keadaan berambisi menjadi kaya.

Orang yang sedang berambisi menjadi kaya lalu ia bersedekah maka ia merupakan tipe orang
yang tidak ingin menikmati kekayaan untuk dirinya sendiri namun juga berbagi dengan orang
lain yang membutuhkan. Ia juga akan terhindar dari sifat tamak seperti halnya Qarun.
Qarun merupakan tokoh kaya yang hidup pada zaman dahulu yang merasa bahwa harta yang
diperoleh berasal dari keringat dan kerja kerasnya sendiri tanpa pernah mengaitkannya
dengan Allah SWT. Firman Allah yang artinya:

Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku".
(QS Al-Qshshash ayat 78)

Maka, ketika seseorang ingin menjadi kaya, dan ia rajin bersedekah maka ia akan lebih
merasa ketenangan dalam dirinya karena senantiasa mengingat Allah dan mengamalkan
perintah-Nya untuk membantu sesama.

3. Keadaan Sangat Khawatir Menjadi Miskin


Waktu yang ketiga yaitu saat si pemberi sedekah berada dalam kondisi sangat khawatir
menjadi miskin. Namun, bagi kaum beriman walaupun perasaan yang demikian
menghinggapinya ia tidak pernah ragu untuk bersedekah. Hal ini menjadi wujud bahwa orang
tersebut senantiasa bertawakal kepada Allah dalam keadaan apapun.

Ia menyadari bahwa jika Allah menghendaki maka ia bisa saja jadi miskin atau kaya dalam
sekejab. Orang yang seperti ini sudah menjadikan sedekah sebagai salah satu karakter penting
di dalam keseluruhan sifat dirinya. Persis gambarannya seperti orang bertaqwa di dalam Al-
Quran:

... yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit. (QS Ali Imran ayat 133-134)

4. Tidak dalam Keadaan Menjelang Kematian


Waktu utama terakhir untuk bersedekah adalah tidak dalam keadaan menjelang kematian.
Rasulullah SAW sangat mewanti-wanti umatnya jangan sampai baru ingin bersedekah ketika
ajal sudah dekat. Karena hal yang demikian ini bukan lagi dikatakan sedekah melainkan harta
waris.

Selain itu, melakukan sedekah saat ajal sudah dekat berarti bahwa ia dalam keadaan sudah
dipaksa oleh keadaan dirinya yang sudah tidak punya pilihan lain. Itulah sebabnya Rasulullah
lebih menghargai orang yang masih muda dan sehat untuk bersedekah dari pada orang yang
sudah tua dan menjelang ajal baru berpikir untuk bersedekah.

Demikianlah ulasan mengenai empat waktu yang paling utama untuk bersedekah. Setelah
mengetahui hal ini, ada baiknya sebagai kaum muslimin kita melaksanakan amalan tersebut
agar Allah senantiasa memberikan perlindungan dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Anda mungkin juga menyukai