Anda di halaman 1dari 1

MATERI 11 : Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja

Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja

Hakekat hidup dan kerja, rahmat Allah terhadap orang yang rajin bekerja, akhlak dalam
bekerja, keharusan professionalisme dalam bekerja.
1. Hakekat hidup dan kerja
Dalam diri manusia terdapat apa yang disebut dengan nafs sebagai potensi yang membawa
kepada kehidupan. Dalam pandangan Al-Quran , nafs diciptakan Allah dalam keadaan
sempurna untuk berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan
keburukan. Allah swt. Katakana dalam surat al-Syams ayat 7-8Demi Nafs serta
penyempurnaan ciptaanny, Allah mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketaqwaan . Allah
mengilhamkan, berarti memberi potensi agar manusia melalui nafs dapat menangkap mana
baik dan buruk, serta dapat mendorongnya untuk melakukan kebaikan dan
keburukan.Meskipun nafs berpotensi positif dan negative , namun diperoleh pula isyaratka
bahwa pada hakekatnya potensi positif manusia lebih kuat dari pada potensi negetifnya.
Hanya saja daya Tarik keburukan lebih kuat dari daya tarik kebaikan. Untuk itu manusia
dituntut agar memelihara kesucian nafsnya. Firman Allah dalam surat al-Syams ayay 9-
10.sungguh beruntunglah orang-orang yang menyucikannya dan merugilah orang-orang
yangMengotorinyaKecendrungan nafs lebih kuat untuk kebaikan dipahami dari isyarat ayat,
misalnya terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 286 Allah tidak membebani seseorang
,tertapi sesuai dengan kesanggupan nya. Nafs memperoleh ganjaran dari apa yang
diusahakannya, dan memperoleh siksa dari apa yang diusahakannyaSelain nafs, dalam diri
manusia juga terdapat qalb yang sering diterjemahkan hati. Seperti dikemukakan di atas,
bahwa nafs ada dalam diri manusia, qalb pun demikian , hanya saja qalb yang merupakan
wadah dipahami dalam arti alat, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Araf ayat 179
mereka mempunyai qalb, tetapi tidak digunakan untuk memahami. Selain kata qalb,dalam
al-quran juga terdapat kata fuad, seperti dalam firman-Nya dalam surat al-Nahl Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu maka Dia
membirimu (alat) pendengaran, (alat) penglihatan serta hati, agar kamu bersyukur
(mempergunakannya memperoleh pengetahuan)Kemudian manusia juga memiliki ruh,
sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Isra ayat 85 Dan mereka bertanya kepadamu
tentang ruh, katakanlah Ruh adalah urusan Tuhanku, kamu tidak diberi ilmu kecuali
sedikitAda yang berpendapat, bahwa ruh itu sama dengan nyawa, tetapi apa bedanya
manusia dengan orang utan, monyet dan binatang yang lain ?. Dalam surat al-muminun
dijelaskan bawa dengan ditiupkannya ruh, maka menjadilah makhluk ini khalq akhar
(makhluk yang unik) , yang berbeda dengan makhluk lain. Karena manusia memiliki ruh lah
ia mudah menerima wahyu dari Allah swt. Mempelajari wahyu dikatakan santapan rohani,
bukan santapan nyawa. Manusia berpotensi mendapatkan hidayah Karena mempunyai
roh.Selain memiliki nafs, qalb, dan ruh manusia juga memiliki aql. Kata aql dalam al-
quran menggunakan bentuk kata kerja masa kini dan lampau. Dari segi bahasa, kata ini
dapat diartikan tali pengikat, penghalang.

Anda mungkin juga menyukai