Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/278412651

Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS

Article · January 2012

CITATION READS
1 1,927

3 authors, including:

Wakhyu Dwiono Noptin Harpawi


Universitas Muhammadiyah Purwokerto Politeknik Caltex Riau
24 PUBLICATIONS   20 CITATIONS    5 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The influences of multiple sample rate in P&O Algorithm in solar battery charger performance View project

Wireless power transfer View project

All content following this page was uploaded by Wakhyu Dwiono on 17 June 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Elektronika Industri Vol. 5, Desember 2012, 40-49 40

Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS


Adi Putra Harahap1, Wakhyu Dwiono2, Noptin Harpawi3
1,2
Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau
3
Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau
Email: Email: unitedarmy14@yahoo.com

Abstrak
Catu daya utama yang diperoleh dari jaringan listrik PLN (Perusahaan Listrik Negara), tidak
selamanya tersedia setiap saat, bisa saja terjadi pemadaman sewaktu-waktu, yang dikarenakan adanya
pemeliharaan jaringan ataupun adanya gangguan. Terputusnya aliran listrik ini akan sangat
mengganggu kegiatan-kegiatan yang bersifat penting. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dapat
digunakan genset sebagai sumber listrik cadangan. Secara umum, pengoperasian genset memerlukan
prosedur yang tidak selalu dapat dipahami oleh setiap orang, hanya operator sajalah yang memiliki
kemampuan tersebut. Untuk mempermudah pengoperasian ini, maka dibuatlah alat ATS (Automatic
Transfer Switch) dan AMF (Automatic Main Failure) yang akan menghidupkan genset ketika sumber
listrik utama padam serta mematikan genset ketika sumber utama kembali menyala. Sistem ini
menggunakan fasilitas SMS pada jaringan GSM, untuk mengkonfirmasi penyalaan genset serta status
genset (kapasitas bahan bakar yang tersedia dan kondisi baterai). Pengiriman SMS dan pengaturan
pensaklaran dilakukan oleh rangkaian mikrokontroler ATMega 8535. Dari hasil pengujian menggunakan
jaringan GSM Telkomsel, diperlukan waktu 5 detik untuk mengirimkan SMS konfirmasi, sedangkan waktu
penyambungan beban adalah 60 detik setelah genset menyala. Sistem juga akan mengirim informasi
pemakaian arus ke user setelah genset dinyalakan. Tanggapan sistem ini sangat dipengaruhi oleh kondisi
jaringan GSM yang dipakai.

Kata kunci: ATS, AMF, Genset

Abstract
The main power that is supplied by the PLN (State Electricity Company) power grid, do not always
available at any time. It could have been switched off at any time, due to maintenance or network
disturbance. This condition will disturb many important activities. To anticipate this, the electric
generator can be used as a backup power source. Usually, to operate the generator requires some
procedure that can’t always be understood by everyone, only the operator has such capabilities. To
facilitate this operation, it was made a tool named ATS (Automatic Transfer Switch) and AMF (Automatic
Main Failure) that will turn on the generator when the main power source being switched off and will
turn off the generator when the main source being switched on. The system uses the SMS facility on GSM
networks, to confirm the ignition generator and generator status (capacity of available fuel and battery
condition). Sending SMS and switching control are done by ATMega 8535 microcontroller circuit. From
the test results using Telkomsel GSM network, it takes 5 seconds to send a confirmation SMS, while the
load connecting time was 60 seconds after the generator turns on. The system will also send information
to the user' s about current usage after the generator is turned on. The response system is highly affected
by the GSM network being used.

Keywords: ATS, AMS Generator set

1 Pendahuluan
Dengan perkembangan teknologi, manusia menjadi semakin tergantung dengan energi
listrik. Hampir semua kegiatan manusia modern adalah melibatkan penggunaan energi listrik.
Mulai dari aktivitas rumah tangga, hingga kegiatan industri adalah menggantungkan pada energi
listrik. Dengan kondisi seperti ini maka, pemenuhan energi listrik secara berkesinambungan
adalah menjadi suatu keharusan. Energi listrik yang dipakai di negara Indonesia sebagian besar
dipasok dari jaringan PLN. Pasokan energi dari PLN ini tidak bersifat kontinyu untuk
selamanya. Ada saatnya pasokan listrik dari PLN terputus karena adanya perawatan jaringan
Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS 41

atau adanya gangguan dalam jaringan. Dengan terputusnya pasokan energi listrik ini, akan
mengakibatkan sebagian besar aktifitas masyarakat menjadi terhenti, jika aktifitas tersebut
adalah aktifitas produksi atau hal yang penting lainnya, maka akan menimbulkan banyak
kerugian. Oleh karenanya, sangat diperlukan adanya sumber listrik cadangan, seperti
genset.Untuk menyalakan genset diperlukan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur
pengoperasian. Tidak semua orang memahami prosedur tersebut, oleh karenanya diperlukan
sistem pengalihan sumber dari PLN ke Genset yang dapat bekerja secara otomatis, baik ketika
terjadi pemadaman listrik ataupun ketika listrik kembali menyala.
Penelitian tentang sistem pengalih sumber listrik otomatis telah dilakukan oleh beberapa
peneliti sebelumnya. Mikrokontroler [2,1] dan PLC [4] telah dipilih untuk digunakan sebagai
pengendali sistem secara keseluruhan. Chandra [1], menggunakan mikrokontroler AT89S52
untuk mengendalikan dan memonitor genset melalui SMS Gateway. Sms diterima dan dikirim
menggunakan perangkat telepon genggam. Setiap kejadian direkam ke dalam sistem basis data
menggunakan PC. UPS juga digunakan dalam Purbhadi [3] sebagai sumber tenaga cadangan
energi untuk menyalakan genset. Kondisi listrik padam diamati menggunakan kontaktor-
kontaktor. Ketika terjadi pemadaman listrik utama, maka kontaktor yang dirangkai sedemikian
rupa dapat menyambungkan motor untuk starting genset. Ketika genset sudah menyala, maka
beban dipindahkan dari UPS ke genset. Ketika listrik utama menyala kembali maka kontaktor-
kontaktor akan bekerja mengembalikan sambungan beban ke listrik utama dan genset
dimatikan.
Berbeda dengan Chandra[1] dan Purbhadi[3], Shiba[4] telah membuat sistem ATS dan
AMF dengan memanfaatkan PLC sebagai pengendali utama. Tegangan listrik dari PLN di
deteksi dengan detektor tegangan, yang berguna untuk memberikan informasi kondisi pasokan
listrik dari PLN. Ketika terdeteksi pemadaman listrik PLN, maka PLC akan segera menyalakan
genset. Frekuensi genset diindera menggunakan sensor frekuensi. Ketika frekuensi listrik
keluaran genset mencapai 50 Hz, maka PLC akan menyalurkan energi listrik genset ke beban
melalui kontaktor. Genset akan dimatikan lagi ketika listrik dari PLN kembali menyala. Shiba
[4] juga telah melengkapi sistem yang telah dibuat dengan sensor level bahan bakar, oli mesin
serta temperatur genset. Informasi dari sensor-sensor ini digunakan selama pengoperasian
genset.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan sistem ATS dan AMF yang dilengkapi dengan
sistem konfirmasi melalui SMS, yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Rangkaian kendali menggunakan mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengendali utama, SMS
dikirimkan dan diterima melalui card SIM300C. SMS ini digunakan untuk proses konfirmasi
penyalaan genset serta informasi status dari genset.

1.1 Generator
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik
melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime
mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Genset merupakan
suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.. Genset dapat digunakan
sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan
pemakai).

1.2 Relay
Relay adalah sebuah saklar magnetic yang biasanya menggunakan medan magnet
dan sebuah kumparan untuk membuka atau menutup satu atau beberapa kontak saklar pada saat
relay dialiri arus listrik. Pada dasarnya relay terdiri dari sebuah lilitan kawat yang terlilit pada
suatu inti besi dari besi lunak berubah menjadi magnet yang menarik atau menolak suatu pegas
sehingga kontak pun menutup atau membuka. Relay mempunyai anak kontak yaitu NO
(Normally open) dan NC (Normally Close. Cara kerja komponen ini dimulai pada saat
mengalirnya arus listrik melalui koil, yang kemudian membuat medan magnet di sekitarnya dan
Adi Putra Harahap, Wakhyu Dwiono, Noptin Harpawi 42

merubah posisi saklar sehingga dapat digunakan untuk mengalirkan arus listrik yang lebih
besar.

Gambar 1 Relay

1.3 Kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang jika dialiri arus listrik akan timbul
medan magnet pada inti besinya. Medan magnet ini, nantinya akan berguna untuk menarik atau
menolak kontak. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak bantu digunakan untuk rangkaian
kontrol.
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti besi
yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan kontak utama
dan kontak bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak
bantunya akan bergerak dari posisi normal kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-
kontaknya akan tetap pada posisi operasinya.

Gambar 2 Kontaktor

1.4 Sensor Arus ACS721


ACS712 adalah Hall Effect current sensor. Hall effect allegro ACS712 merupakan
sensor yang presisi sebagai sensor arus AC ataupun DC yang telah diterapkan dalam dunia
industri, otomotif, komersil dan sistem-sistem komunikasi. Pada umumnya aplikasi sensor ini
adalah untuk mengontrol motor, deteksi beban listrik, switched-mode power supplies dan
proteksi beban berlebih.

Ketepatan yang tinggi dalam pembacaan arus ini dikarenakan ACS712 menggunakan
rangkaian low-offset linear Hall dengan satu lintasan yang terbuat dari tembaga. Sensor ini
bekerja ketika ada arus yang mengalir melalui kabel tembaga dalam lingkungan medan magnet
yang kemudian oleh integrated Hall IC akan diubah menjadi tegangan yang proporsional.
Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS 43

Gambar 3 Konfigurasi Pin ACS712

Beberapa fitur penting dari sensor arus ACS712 adalah:

1. Jalur sinyal analog yang rendah noise


2. Waktu naik keluaran 5 mikrodetik dalam menanggapi langkah masukan aktif
3. Bandwith 50 kHz
4. Total error keluaran 1,5% pada TA = 25°, dan 4% pada -40° C sampai 85° C
5. Resistansi internal 1.2 m .
2 Perancangan Sistem
Secara garis besar, blok diagram sistem diperlihatkan dalam Gambar 4, sedangkan
flowchart sistem adalah diperlihatkan pada Gambar 5.

Gambar 4 Blok Diagram Perancangan


Rangkaian ATS terdiri dari rangkaian mikrokontroler ATMega8535, rangkaian switch
pengalih sumber listrik, rangkaian starting genset, rangkaian sensor arus dan tegangan, sensor
bahan bakar serta card SIM300C.
Adi Putra Harahap, Wakhyu Dwiono, Noptin Harpawi 44

Gambar 5 Flowchart sistem.

2.1 Rangkaian Pengalih Sumber Listrik

Gambar 6 Gambar Rangkaian pengalih sumber listrik


Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS 45

Rangkaian diatas memiliki fungsi sebagai pengalih sumber listrik PLN dan genset.
Rangkaian ini menggunakan dua buah kontaktor yang memiliki fungsi interlock sehingga pada
saat salah satu kontaktor aktif maka kontaktor yang lain akan terkunci sehingga tidak akan dapat
menyala.

2.2 Rangkaian Starting Genset

Gambar 7 Rangkaian Starting Genset


Rangkaian ini berfungsi untuk melakukan starting genset pada saat terjadi pemadaman
pada sumber listrik utama. Ketika terjadi pemadaman listrik utama, sistem akan mengirimkan
SMS ke user apakah akan menyalakan genset atau tidak. Jika ada SMS konfirmasi penyalaan
genset maka rangkaian ini akan menyalakan genset. Jika SMS yang diterima adalah konfirmasi
untuk tidak menyalakan genset, maka gensetpun tidak akan dinyalakan. Namun jika user tidak
mengirimkan SMS balasan dalam waktu tertentu yang telah ditetapkan, maka sistem akan
menyalakan genset secara otomatis.

2.3 Rangkaian Sensor Arus


Rangkaian ini berguna untuk mengubah data arus menjadi tegangan dengan
perbandingan kenaikan arus dan kenaikan tegangan adalah linear. Output dari ACS712
menyesuaikan dengan jenis arus inputnya baik AC maupun DC. Karena yang diukur adalah arus
AC, maka sebelum tegangan output masuk kedalam ADC, output harus disearahkan terlebih
dahulu.

Gambar 8 Rangkaian Sensor Arus

2.4 Rangkaian Sensor tegangan


Rangkaian sensor tegangan dibuat dengan menserikan dua buah resistor yang nilai
nilainya telah diperhitungkan agar output yang didapat sesuai dengan kebutuhan. Fungsi dari
Adi Putra Harahap, Wakhyu Dwiono, Noptin Harpawi 46

dari sensor tegangan disini adalah untuk mengetahui kualitas dari baterai genset, apakah masih
layak atau tidak untuk digunakan.

Gambar 9 Rangkaian sensor tegangan

2.5 Rangkaian Sensor Bahan Bakar


Sensor bahan bakar berfungsi untuk mengetahui kapasitas bahan bakar dari genset.
Rangkaian ini dibuat menggunakan pelampung bahan bakar pada sepeda motor, dimana
pelampung tersebut dihubungkan dengan sebuah variabel resistor. Dengan menggunakan Op-
Amp, variabel resistor tersebut dipasang sebagai Rf, dengan demikian perubahan nilai Rf akan
mempengaruhi nilai penguatan dari Op-Amp. Output Op-Amp ini akan dimasukkan ke ADC
pada mikrokontroler.

Gambar 10 Gambar sensor bahan bakar

3 Pengujian dan Analisa


Pengujian dilakukan untuk mendapatkan data, dan membandingkan apakah output dari
alat yang dibuat sesuai dengan yang telah direncanakan.

3.1 Pengujian Sensor Arus


Dari rangkaian sensor arus ACS 712 didapatkan output tegangan DC dengan ripple
yang kecil, sehingga bisa dikatakan output tegangan adalah DC, dengan perbandingan 100mV /
Ampere. Data pembacaan arus akan semakin baik ketika arus yang diukur adalah berukuran
besar (dalam orde amper).
Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS 47

Gambar 11 Pengukuran arus menggunakan alat ukur dan rangkaian pada sistem

Tabel 1 Hasil pengukuran arus menggunakan sensor arus

Jumlah Beban Alat Ukur Sensor Arus % error


(A) (A)
1x300W 1,54 1,56 1,29%
2x300W 3,1 3,3 6,45%
3x300W 4,57 4,56 0,21%

3.2 Pengujian Sensor Tegangan


Dari output sensor tegangan yang sudah di kalkulasi menggunakan mikrokontroller
maka pembacaan tegangan pada baterai sesuai dengan yang diharapkan dengan % error yang
sangat kecil, Pengujian dilakukan dengan tiga kondisi yaitu pada saat baterai penuh, setengah,
dan kosong( harus segera di isi ulang). Output pada sensor tegangan ditampilkan dalam
persen(%).

Gambar 12 Gambar hasil pengukuran tegangan baterai pada saat penuh menggunakan alat ukur
dan program

3.3 Pengujian Sensor Bahan Bakar


Dari output sensor bahan bakar yang telah dihitung menggunakan mikrokontroler maka
output yang diperoleh adalah sesuai dengan yang diharapkan dengan % error yang kecil.
Pengujian sensor bahan bakar dilakukan dalam beberapa level kapasitas, seperti terlihat dalam
Tabel 2.
Adi Putra Harahap, Wakhyu Dwiono, Noptin Harpawi 48

Gambar 13 Gambar hasil pengukuran level bahan bakar pada saat kosong menggunakan program

Tabel 2 Pengukuran kapasitas tangki bahan bakar

Kapasitas(L) Rf( ) Vout(teori) Vout(Prak) %Error


2 500 5,1V 5V 1,9%
3 452 4,62V 4,6V 0,43%
4 395 4,05V 4,04V 0,24%
5 348 3,58V 3,5V 2,23%
6 312 3,22V 3,15V 2,1%

3.4 Pengujian Rangkaian pengalih Sumber listrik


Pengujian rangkaian ini adalah untuk mengetahui apakah pada saat genset telah
menyala apakah sumber listrik dapat dialihkan dari PLN ke Genset. Dari hasil pengujian
didapatkan bahwa rangkaian ini dapat bekerja dengan baik ketika pengalihan sumber listrik
akan dilakukan.

Gambar 14 Gambar pada saat kontaktor genset closed dan kontaktor PLN open

3.5 Pengujian Rangkaian Starting Genset


Pengujian rangkaian ini adalah untuk melihat apakah pada saat PLN padam dan user
mengirim perintah untuk mengalihkan sumber listrik genset dapat dinyalakan tanpa campur
tangan manusia. Dari hasil pengujian diketahui genset akan dapat dihidupkan apabila posisi
“choke” berada ditengah, tetapi dalam keadaan seperti ini bahan bakar genset akan cepat habis
sehingga posisi “choke” harus dikembalikan keposisi “run” dengan bantuan tangan manusia.

4 Kesimpulan
Dari hasil pengujian sistem yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS 49

1. Waktu yang diperlukan untuk mengirim SMS adalah 5 detik, sedangkan waktu untuk
menyambungkan keluaran genset ke beban adalah 60 detik.
2. Catatan waktu ini berubah-ubah tergantung kondisi jaringan GSM.
3. Posisi “choke” harus berada ditengah pada saat starting genset dilakukan.
5 Daftar Pustaka

[1] Chandara Purnama Darmawan, A. R., Realisasi dan Perancangan Perangkat Kontrol
Sistem Catu Daya di SMKN 2 Kendal dengan sms gateway berbasis mikrokontroler,
dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, pp.F9-F14, 2008.
[2] Yulianto, K., Rangkaian Pengalih Daya Otomatis Dari PLN Ke Genset Berbasis
Mikrokontroler AT89S51, Tugas Akhir, Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta, 2008.
[3] Purbhadi, I. A., Khoiri, M., Rancang Bangun Simulasi Otomasi Catu Daya Darurat
tanpa Terputus, dalam Seminar Nasional V SDM Teknologi Nuklir, pp.277-284, 2009.
[4] Shiha, M. N., Rancang Bangun Sistem Automatic Transfer Switch (ATS) dan Automatic
Main Failure (AMF) PLN – Genset Berbasis PLC Dilengkapi dengan Monitoring,Tugas
Akhir, D4 Elektro Industri, PENS-ITS, Surabaya, 2011.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai