MAKALAH
“Sistem pengapian konvesional dan elektrik”
Dosen Pengampu:
Rifdarmon S.pd,M.Pd.T
Disusun Oleh:
Ketua kelompok :
Anggota kelompok :
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL DAN
ELEKTRONIK”, salah satu sistem yang sangat penting pada proses kerja sebuah
mesin.Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang fungsi, komponen, cara kerja
sistem pengapian konvensional. Dalam penyusunanmakalah ini, tentunya kami
mendapatkan bimbingan,arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
dalam-dalamnya kamisampaikan kepada : Rifdarmon S.pd,M.Pd,T selaku dosen mata kuliah
“LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF”
Dan juga kepada rekan-rekan mahasiwa satu kelompok yang telah banyak memberikan
masukan untuk penulisan makalah ini.Demikian makalah ini kami buat semoga dapat
bermanfaat.
Penyusun,
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I ..................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................2
BAB Il .................................................................................................................3
PEMBAHASAN ...................................................................................................3
2.1 Sejarah Sistem Pengapian..............................................................................4
2.2 Konsep Sistem Pengapian..............................................................................4
2.3 Jenis-jenis Sistem Pengapian..........................................................................4
2.4 Nama Bagian/Komponen SistemPengapian………………………………………………..7
2.5.Fungsi Dari Setiap Komponen Pengapian…………………………………………………….8
BAB III .................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 KONSEP SISTEM PENGAPIAN
Pada motor bensin, loncatan bunga api pada busi diperlukan untuk menyalakan
campuran udara-bahan bakar yang telah dikompresikan oleh torak di dalam silinder
Sedangkan pada motor diesel udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi
sehingga menjadi sangat panas, dan bila bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder,
akan terbakar secara serentak.
Karena pada motor bensin proses pembakaran dimulai oleh loncatan api tegangan
tinggi yang dihasilkanı oleh busi, beberapa metode diperlukan untuk menghasilkan
arus tegangan tinggi yang diperlukan.
Gambar 1 R
Pengapian konvensional adalah cikal bakal sistem yang lebih canggih
yang dikendalikan oleh elektronik. Perlu disebutkan pada tahap ini bahwa
operasi dasar dari sebagian besar sistem pengapian sangat mirip. Satu belitan
koil dinyalakan dan dimatikan sehingga menyebabkan tegangan tinggi
diinduksikan pada belitan kedua. Sistem pengapian koil terdiri dari berbagai
komponen dan sub-rakitan, desain dan konstruksi yang sebenarnya tergantung
terutama pada mesin yang akan digunakan sistem tersebut.
4
Gambar 2
5
2. Sistem pengapian transistor(Elektronik)
Gambar 3.
Pengapian elektronik sekarang dipasang pada hampir semua kendaraan
pengapian busi. Hal ini karena sistem mekanis konvensional memiliki beberapa
kelemahan utama.Masalah mekanis dengan pemutus kontak,yang tidak kalah
pentingnya adalah masa pakai yang terbatas. Aliran arus pada sirkuit primer
dibatasi hingga sekitar 4 A atau kerusakan akan terjadi pada kontak - atau
setidaknya masa pakai akan sangat berkurang.Undang-undang mensyaratkan
batas emisi yang Campuran yang lebih lemah membutuhkan lebih banyak
energi dari percikan api untuk memastikan penyalaan yang sukses, bahkan
pada putaran mesin yang sangat tinggi.
Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan transistor daya untuk
menjalankan fungsi pengalihan dan generator pulsa untuk memberikan sinyal
waktu. Bentuk pengapian elektronik yang sangat awal menggunakan pemutus
kontak yang ada sebagai penyedia sinyal. Ini merupakan langkah ke arah yang
benar, tetapi tidak mengatasi semua keterbatasan mekanis, seperti pemantulan
kontak dan selip waktu. Sebagian besar (semua?) sistem saat ini menggunakan
energi yang konstan, memastikan pengapian berkinerja tinggi bahkan pada
putaran mesin yang tinggi. Gambar 8.6 menunjukkan rangkaian sistem
pengapian elektronik standar.Sistem pengapian elektronik dibaggi menjadi 2
tipe yaitu:
Tipe semi-transistor
Tipe full-transistor
6
2.4 NAMA BAGIAN/KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
1. Battery
2. Kunci kontak
3. Fuse
4. Ignition koil
5. Vacuum advancer
6. Breaker point (Platina)
7. Distributor cup
8. Kabel tegangan tinggi
9. Busi
10. Rotor
11. Centrifugal
12. Condensor/kapasitor
13. Cam(nok)
14. ECU
7
2.5 FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN PENGAPIAN
1. Batrai
Berfungsi menyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12 v) untuk ignition coil
2. Kunci kontak
Berfungsi untuk memutus dan menghubungkan sumber arus dari battery ke komponen-
komponen pada kendaraan.
3. Fuse
Berfungsi untuk memutus aliran arus listrik pada sistem kelistrikan mobil. Pemutusan aliran
arus listrik tersebut terjadi apabila aliran arus listrik yang mengalir melebihi kapasitas yang
sudah ditentukan
4. Ignition Coil
Berfungsi menaikan tegangan yang diterima dari batrai menjadi tegangan tinggi yang
diperlukan untuk pengapian.
5. Vacuum advancer
Berfungsi untuk mengatur waktu pengapian berdasarkan perubahan beban mesin.
6. breaker point Platina
Berfunsi memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil
untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan
(cara) induksi magnet listrik (electromagnetic induction)
10.Condensor/kapasitor
Berfungsi menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point (pada
platina)pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikan tegangan coil sekunder
13. Cam(nok)
Berfungsi membuka breaker point (platina) pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat
untuk masing-masing selinder.
8
14. ECU
mengendalikan aktuator untuk menggantikan sistem mekanis.
15. Vakum Advancer
Berfungsi memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (Vakum Intake
manifold)
Mengubah pengaturan waktu tergantung pada beban mesin. Pada sistem konvensional, kemajuan
vakum adalah yang paling penting selama kondisi pelayaran.
9
BAB III
KESIMPULAN
Dengan mempelajari fungsi, komponen – komponen, dan cara kerja sistem pengapian
konvensional pada kendaraan, kita dapat mengetahui betapa pentingnya sistem pengapian
pada suatu mesin kendaraan. Dan dengan mengetahui fungsi dari setiap komponen
pengapian tersebut kiata dapat memprediksi apa kerusakan yang terjadi pada suatu mesin
kendaraan, dan juga kita dapat mengetahui cara merawat sistem pengapian konvensional.
sistem pengapian adalah komponen kunci dalam mesin kendaraan yang bertanggung
jawab untuk mengatur waktu pengapian dan memicu percikan api yang diperlukan untuk
pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar mesin. Terdapat dua jenis sistem
pengapian utama, yaitu konvensional dan elektronik, dengan masing-masing memiliki
karakteristik dan keunggulan sendiri. Sistem pengapian konvensional menggunakan
komponen mekanis, sementara sistem pengapian elektronik mengandalkan teknologi
elektronik untuk pengaturan waktu yang lebih akurat dan kinerja yang lebih baik.
Fungsi utama sistem pengapian meliputi pengendalian waktu pengapian, manajemen
bahan bakar, pengendalian emisi, dan pencegahan detonasi. Selain itu, beberapa sistem
pengapian elektronik juga terlibat dalam pengendalian transmisi dan sistem keamanan
kendaraan.
Sistem pengapian elektronik, dengan bantuan Electronic Control Unit (ECU),
memanfaatkan berbagai sensor untuk mengumpulkan data kondisi mesin dan membuat
keputusan yang cepat dan tepat untuk mengatur waktu pengapian. Hal ini membantu
meningkatkan efisiensi mesin, kinerja, dan emisi kendaraan.
Kemajuan dalam teknologi terus mendorong perkembangan sistem pengapian,
menjadikannya lebih canggih dan adaptif terhadap berbagai kondisi berkendara. Sistem ini
merupakan contoh penting dari bagaimana teknologi elektronik telah mengubah dan
memperbaiki kinerja mesin kendaraan, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi bahan
bakar, lingkungan, dan kenyamanan pengemudi.
10
Daftar pustaka
denton
11
SOAL PILIHAN GANDA
5. Generator pulsa induktif dalam distributor pengapian TIDAK akan menghasilkan tegangan
output ketika…
a) Berlari
b) Engkol
c) Berhenti
d) Komponen rusak
6. Dengan kunci kontak dinyalakan, generator pulsa efek Hall dalam distributor pengapian akan
menghasilkan tegangan output ketika:
a) mesin sedang berjalan
b) mesin sedang berputar
c) Chip aula terlindung
d) Chip hall tidak terlindung
7. Teknisi A mengatakan bahwa pembentuk pulsa digunakan untuk membentuk output AC dari
generator pulsa ke pola gelombang persegi. Teknisi B mengatakan pemicu Schmitt
digunakan untuk membentuk output AC dari generator pulsa ke pola gelombang persegi.
Siapa yang benar?
a) A hanya
b) B saja
c) Baik A dan B
d) Baik A maupun B
8. Berikut apa yang terjadi apabila tidak ada Pecikan api pada busi adalah
9. Berikut pemicu mesin susah hidup (recikan api dibusi kecil) adalah...
a. Kondensor mati
b. Koil mati
c. Platina buka terus
d. Contact platina kotor
10. Kendaraan yang dilengkapi dengan sistem yang dikenal sebagai 'Limp Home' berarti jika
terjadi kerusakan:
a) dan Anda berada di dalam ambulans, inilah yang harus Anda lakukan jika ambulans
tersebut mogok...
b) sistem manajemen mesin beralih ke silinder mesin yang cukup untuk membuat Anda
terus melaju
c) pengemudi tidak akan menyadarinya dan kendaraan akan terus berjalan seperti biasa
d) sistem manajemen mesin beralih ke nilai yang telah ditetapkan sebelumnya agar
kendaraan tetap dapat dikendarai
13. Perubahan tekanan pada sensor MAP dikonversi dalam banyak kasus ke a:
a. keluaran tegangan variabel
b. keluaran arus variabel
c. pembacaan kondisi stabil
d. pembacaan bentuk gelombang yang stabil
1.D
2.B
3.C
4.D
5.D
6.C
7.D
8.C
9.A
10.A
11.A
12.A
13.D
14.B
15.D
1. sistem pengapian adalah untuk memasok percikan api di dalam silinder, di dekatakhir
langkah kompresi, untuk menyalakan muatan uap bahan bakar udara yang terkompresi
2. cikal bakal sistem yang lebih canggih yangdikendalikan oleh elektronik. Perlu disebutkan
pada tahap ini bahwa operasi dasar dari sebagian besar sistem pengapian sangat mirip.
3. Berfunsi memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil untuk
menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan (cara) induksi
magnet listrik (electromagnetic induction)
4. Berfungsi menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point (pada
platina)pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikan tegangan coil sekunder