Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PAPARAN MEDAN LISTRIK TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans)

THE EFFECT OF GIVING ELECTRICITY FIELD TO LAND SPINACH (Ipomoea


reptans) GROWTH

Benedictus Praha Ghupta, Peter Adisasmita, Stephanus Primayuda


Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Atas Kanisius
Jalan Menteng Raya Nomor 64, Jakarta Pusat

Diterima Tanggal Disetujui Tanggal

Abstract
Technological advances in human civilization creates possibilities for us to produce things that can help our daily
lives. Every structure we built has positive as well as negative effects for us and our environment. Transmission tower is
one of man-made structures that allow us to use the electricity, however the effect to the environment is still unknown.
Electric field radiation from a transmission tower is enormous, and of course it has an effect on their surroundings. We try
to research its effect on the environment, especially plants and their growth by mimicking the electric field radiation from
a transmission tower.

keywords: transmission tower, electricity field, effect, plant, growth

Abstrak
Kemajuan teknologi dalam peradaban manusia memungkinkan kita untuk membangun berbagai hal yang bisa
membantu kehidupan kita sehari-hari. Semua pembangunan yang kita lakukan memiliki efek yang positif dan negatif bagi
kita maupun lingkungan kita. SUTET merupakan salah satu bangunan manusia yang membuat kita bisa menikmati listrik
di berbagai daerah, tetapi efeknya terhadap lingkungan masih belum diketahui. Radiasi medan listrik dari SUTET sangat
besar dan tentunya bisa menimbulkan pengaruh terhadap alam sekitarnya. Dengan mencoba mereplikasi keadaan medan
listrik di sekitar SUTET kita dapat mencari tahu efeknya terhadap alam sekitarnya terutama pada tanaman dan bagaimana
hal tersebut mempengaruhi pertumbuhannya.

kata kunci: SUTET, medan listrik, efek, tanaman, pertumbuhan

A. PENDAHULUAN didukung oleh UNEP, IRPA, dan WHO yang pada


Medan listrik adalah peristiwa kelistrikan tahun 1987 mengeluarkan pernyataan mengenai efek
yang berada di sekitar kita dan tidak kasat mata. Dari biologis yang diakibatkan oleh pajanan listrik
berbagai penelitian yang sudah dilakukan medan frekuensi 50-60 HZ, efek tersebut dapat berupa tidak
listrik memiliki pengaruh negatif terhadap manusia berefek (antara 1-10 mA/m2) hingga menimbulkan
dalam bentuk gangguan kesehatan, contohnya bagi ekstrasistol dan fibrilasi ventricular pada jantung (>
mereka yang tinggal di dekat SUTET (Saluran Udara dari 1000mA/m2) (Ahmad, 2018: 101).
Tegangan Ekstra Tinggi) merasakan gejala seperti Pernyataan dari berbagai institusi tersebut
pusing dan mual. Walau kemungkinan terjadi sudah menyatakan memang benar bahwa paparan
persepsi yang salah atau adanya variabel medan listrik bisa mengganggu kesehatan manusia.
pengganggu pada saat penelitian sehingga mereka Apabila manusia terdampak secara buruk oleh
yang berada di sekitar sutet merasa pusing dan mual. paparan medan listrik tersebut, maka kemungkinan
Namun, pernyataan bahwa paparan medan listrik organisme lain seperti tanaman juga dapat
bisa berpengaruh pada makhluk hidup telah dipengaruhi oleh medan listrik. Hal ini diduga bisa
mempengaruhi kualitas dan pertumbuhan tanaman, Peristiwa ini menjadi alasan penulis ingin
terutama tanaman yang sering dibudidayakan oleh mencari tahu lebih dalam mengenai efek yang
manusia dan ditujukan sebagai bahan makanan. ditimbulkan dari medan listrik bagi pertumbuhan
Salah satu contoh tanaman tersebut adalah tanaman kangkung darat, yang ditulis dalam karya ilmiah
kangkung darat. berjudul “Pengaruh Paparan Medan Listrik terhadap
Kangkung darat adalah tanaman sayur atau Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea
kebun yang biasa dikonsumsi masyarakat. Tanaman reptans)”. Pada percobaan dalam karya ilmiah ini,
yang terkenal kaya akan zat besinya ini merupakan peneliti menggunakan tanaman kangkung darat
tanaman dikotil ini memiliki akar tunggang yang varietas KK12.
cepat menyebar ke segala arah dan bisa menembus Untuk mensimulasikan SUTET atau saluran
tanah hingga kedalaman 50 cm dan memiliki tinggi udara yang menghasilkan medan listrik, peneliti
sekitar 30 cm. Tanaman ini memiliki ciri berdaun menggunakan seng dihubungkan pada aki yang
runcing dengan warna kehijauan dan memiliki bunga dipasang seri dengan kabel yang dirangkai secara
berwarna putih (Swastini, 2015). paralel. Rangkaian ini kemudian dipasang pada pot
yang menjadi tempat penanaman tanaman kangkung
darat, yang kemudian diatur jaraknya untuk
mendapatkan medan magnet yang sesuai dengan
kondisi percobaan. Hal tersebut bisa dicapai
dikarenakan rumus medan listrik itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi
daring, medan adalah ruang yang mengandung
pengaruh gaya . Sementara menurut Ensiklopedia
Britannica, medan adalah daerah yang tiap titiknya
dipengaruhi oleh gaya. Sehingga berarti medan
Tabel 1 Taksonomi Kangkung Darat listrik adalah suatu daerah yang setiap titiknya
memiliki gaya listrik. Medan listrik dapat dinyatakan
Kangkung darat adalah salah satu tanaman dengan persamaan berikut:
yang mudah tumbuh. Pertumbuhan sendiri diartikan
sebagai bertambahnya volume dan massa kering
tumbuhan yang diakibatkan oleh bertambahnya
protoplasma sel karena membesarnya ukuran sel dengan E adalah medan listrik, σ adalah rapat luas
atau bertambahnya sel yang ada pada tumbuhan muatan, ɛ0 adalah permitivitas udara, Q adalah
(Salisbury dan Ross, 1991: 2). Pertumbuhan jumlah muatan, ΔV adalah beda potensial antar pelat
merupakan proses yang bersifat irreversible yang dan d adalah jarak antar pelat.
artinya proses ini tidak dapat kembali ke tahap
sebelumnya.
Karena kemudahannya untuk tumbuh itu,
maka banyak orang yang ingin
membudidayakannya. Membudidayakan tanaman
kangkung darat ini adalah suatu kegiatan yang umum
dilakukan, entah sekadar menuangkan hobi ataupun Gambar 1 Ilustrasi rangkaian listrik untuk membuat
dengan tujuan untuk dikonsumsi. Namun, lahan medan magnet
pekarangan yang tidak cukup luas dan berbagai Medan listrik ini akan mempengaruhi
faktor lain dapat mengganggu proses pertumbuhan tanaman, khususnya dalam proses
pembudidayaannya. Salah satu faktornya adalah fotosintesis. Fotosintesis adalah proses biokimia
medan listrik. Medan listrik ini menjadi faktor yang yang dilakukan oleh tumbuhan dalam mengubah
menarik karena di daerah perkotaan ini banyak sinar matahari menjadi makanan atau energi
terdapat tiang-tiang listrik. (Pertamawati, 2010: 32). Karena tumbuhan adalah
organisme autotrof, maka tanaman memerlukan
proses fotosintesis untuk memperoleh energi. Jika peneliti ingin melihat adanya pengaruh variabel
diuraikan, pada awalnya tanaman membutuhkan bebas yaitu voltase rangkaian dan waktu terhadap
karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Lalu variabel terikat yang terdiri dari tinggi tanaman,
menggunakan klorofil dan cahaya matahari pada warna daun, bentuk daun dan batang, panjang akar,
daun, dihasilkan glukosa (C6H12O6) dan oksigen dan jumlah cabang tanaman kangkung darat. Selain
(O2). Berikut adalah rumus kimia dari proses itu juga terdapat variabel kontrol yaitu air, tanah,
fotosintesis suhu, kelembaban, jumlah benih kangkung.
Penelitian ini juga bisa disebut sebagai penelitian
korelasional, karena peneliti ingin melihat lebih
dalam hubungan antara antara medan listrik dengan
pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomoea
Untuk menghasilkan proses fotosintesis, reptans).
harus ada reaksi gelap dan terang. Reaksi gelap Penelitian dilakukan pada bulan Oktober
(siklus Calvin) terjadi di dalam stroma, sementara 2020 sampai dengan Desember 2020 di rumah salah
reaksi terang (reaksi Hill) terjadi di dalam grana. satu anggota peneliti, yaitu rumah Benedictus Praja
Pertama kali yang terjadi adalah reaksi terang. Pada Ghupta yang berada di Kampung Baru 19 RT 012
reaksi terang klorofil menangkap cahaya matahari RW 07, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo
yang akan digunakan untuk melakukan fotolisis, Gadung, Jakarta Timur. Alat-alat yang disiapkan
yaitu pemecahan molekul air di dalam tumbuhan. Ion untuk percobaan tersebut adalah biji tanaman
H+ akan diikat oleh enzim NADP dalam daun dan kangkung darat, media tanam, pot berbentuk persegi
menjadi NADPH. Elektron yang terlepas karena panjang, seng sepanjang 30x15cm, aki dengan
klorofil juga digunakan untuk mengubah ADP tegangan 12V sebanyak 3 buah, kabel dengan
menjadi ATP (I Wayan, 2017). penjepit buaya, serta voltmeter.
Dalam penelitian yang serupa dan relevan Sebelum percobaan dimulai, biji kangkung
dengan peneliti yaitu yang dibuat oleh Reza Agustin direndam terlebih dahulu dalam air selama 24 jam
dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Efek agar biji tidak memerlukan waktu terlalu lama untuk
Medan Listrik DC Terhadap Dormansi dan perkecambahan. Setelah itu, peneliti menanam biji
Germinasi Benih Semangka (Citrullus lanatus)” tersebut dengan kedalaman sekitar 5 cm di dalam pot
mengatakan bahwa medan listrik akan yang sudah berisikan tanah. Dalam setiap pot,
mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam lama ditanam 10 buah biji dengan jarak kurang lebih 1,5-
waktu pematahan masa dormansi, panjang akar, arah 2 cm antar biji. Kemudian di pot pertama dipasang 2
gerak akar, berat basah, berat kering dan berat kering plat dengan jarak antar plat 10 cm dengan posisi plat
suatu tanaman. Disebutkan pula di dalam penelitian diletakan di tanah. Di pot kedua dipasang 2 plat
ini bahwa pengaruh medan listrik pada tanaman akan dengan jarak antar plat 20 cm dengan posisi plat
berbentuk negatif karena adanya perubahan pola diletakan di bagian luar pot. Tidak lupa, peneliti
transport ion aktif dan pasif sehingga sel tanaman merangkai 3 aki 12V secara seri sehingga total
mengalami kerusakan pada saat pembelokan ke tegangan menjadi 36V.
salah satu kutub. Dasar dari medan listrik adalah Kemudian aki dihubungkan ke masing-
muatan listrik, dimana muatan listrik dapat bernilai masing plat menggunakan kabel dengan penjepit
positif ataupun negatif. Arah gaya dari muatan listrik buaya dengan ilustrasi seperti pada Gambar 1.1.
positif akan menuju ke luar muatan dan arah gaya Kemudian, dengan jangka waktu pengamatan 1
muatan listrik negatif akan menuju ke dalam muatan. bulan, terhitung sejak 7 November 2020 - 5
Medan listrik akan mempengaruhi pertumbuhan Desember 2020, peneliti terus mengamati
tanaman karena terdapat tahap pelepasan dan perkembangan yang terjadi dan di akhir akan dicatat
pengikatan ion pada proses fotosintesis. hasil pengukuran panjang tanaman dan perubahan
bentuk yang lain yang terjadi.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang C. HASIL DAN BAHASAN
peneliti lakukan adalah penelitian eksperimen karena Berikut adalah hasil penelitian,
Panjang Batang Panjang Akar Jumlah Cabang
Nomor
Pelat 20 Pelat 10 Pelat 20 Pelat 10 Pelat 20 Pelat 10
Tanaman Kontrol Kontrol Kontrol
cm cm cm cm cm cm
1 14,1 10,4 11,2 4,5 4,2 4,2 3 3-1 2-1
2 11,1 18,4 13,2 5,5 4,9 4,9 3 3 2
3 15 12,1 16,2 2,9 4,3 4,3 3 3-1 3-1
4 11,3 14,2 11,1 2,2 2,1 2,1 3 3 3-1
5 12,9 13,1 13,1 5,5 4,4 4,4 3 3 3
6 13 12,6 12 2,4 4 4 3 3 3
7 17,7 12,4 Mati 8 2,5 Mati 3 3 Mati
8 10,8 11,5 Mati 6,4 1 Mati 3 3 Mati
9 11,4 10.5 Mati 1,8 3,3 Mati 3 3-2 Mati
10 Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati
Rata-rata 14,1 13,8 12,8 5,46 4,18 3,98 0% 14,81% 18,75%
*Data yang diberi warna kuning adalah data 3 terendah
*Hasil dari jumlah cabang adalah persentase kematian cabang tanaman
Tabel 2 Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat


bahwa tanaman yang mendapatkan perlakuan medan
listrik mendapatkan efek yang negatif daripada
tanaman kontrol.
Panjang Batang
14.5
14
13.5
13
Gambar 2 Hasil: Tanaman Kontrol 12.5
12
Panjang Batang

Kontrol Pelat 20 cm Pelat 10 cm

Grafik 1 Panjang Batang


Panjang batang tanaman tertinggi dimiliki
oleh tanaman kontrol, dengan rata-rata 14,1 cm,
kemudian di posisi kedua tertinggi adalah tanaman
yang diberikan medan listrik di antara pelat 20 cm
dengan rata-rata 13,8 cm, dan yang terakhir adalah
tanaman di antara pelat 10 cm dengan tinggi rata-rata
Gambar 3 Hasil: Tanaman di Antara Pelat 20 cm 12,8 cm.
Panjang Akar
6

0
Panjang Akar

Kontrol Pelat 20 cm Pelat 10 cm

Gambar 4 Hasil: Tanaman di Antara Pelat 10 cm Grafik 2 Panjang Akar


Hal yang sama juga didapat dari hasil
panjang akar. Tanaman kontrol memiliki panjang
akar tertinggi dengan rata-rata 5,46 cm, tanaman di
antara pelat 20 cm dengan rata-rata 4,18 cm, dan
tanaman di antara pelat 10 cm dengan rata-rata 3,98
cm.
Dari data panjang batang dan akar tanaman,
cukup jelas bahwa semakin besar medan listrik yang
digunakan akan memberikan efek negatif pada
tanaman, yaitu dengan ukuran yang lebih kecil
dibanding tanaman kontrol.

Jumlah Cabang

Kontrol Pelat 20 cm Pelat 10 cm

Grafik 3 Jumlah Cabang


Untuk jumlah cabang, dihitung dengan
menggunakan persentase kematian cabang yang
terkena pelat medan. Untuk tanaman kontrol 0%,
tanaman di antara pelat 20 cm 14,81%, dan tanaman
di antara pelat 10 cm 18,75%. Bisa dilihat bahwa
semakin dekat jarak antar pelat, maka kemungkinan
cabang tanaman untuk mati semakin besar.
Dari tabel yang diberikan, dapat dilihat
bahwa dari 10 biji yang peneliti tanam dalam setiap
variabel, ada beberapa tanaman yang mati.
Tanaman-tanaman yang mati tersebut disebabkan
salah satu cabang yang menyentuh pelat medan
listrik sehingga menjadi kering.

Anda mungkin juga menyukai