ABSTRACT
Technological advances in human civilization creates possibilities for us to produce things that can help our daily
lives. Every structure we built has positive as well as negative effects for us and our environment. Transmission tower is
one of man-made structures that allow us to use the electricity, however the effect to the environment is still unknown.
Electric field radiation from a transmission tower is enormous, and of course it has an effect on their surroundings. We try
to research its effect on the environment, especially plants and their growth by mimicking the electric field radiation from
a transmission tower.
ABSTRAK
Kemajuan teknologi dalam peradaban manusia memungkinkan kita untuk membangun berbagai hal yang bisa
membantu kehidupan kita sehari-hari. Semua pembangunan yang kita lakukan memiliki efek yang positif dan negatif bagi
kita maupun lingkungan kita. SUTET merupakan salah satu bangunan manusia yang membuat kita bisa menikmati listrik
di berbagai daerah, tetapi efeknya terhadap lingkungan masih belum diketahui. Radiasi medan listrik dari SUTET sangat
besar dan tentunya bisa menimbulkan pengaruh terhadap alam sekitarnya. Dengan mencoba mereplikasi keadaan medan
listrik di sekitar SUTET kita dapat mencari tahu efeknya terhadap alam sekitarnya, terutama pada tanaman dan bagaimana
hal tersebut mempengaruhi pertumbuhannya.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang
peneliti lakukan adalah penelitian eksperimen karena
peneliti ingin melihat adanya pengaruh variabel
bebas yaitu jarak antar pelat yang mempengaruhi
kuat medan listrik terhadap variabel terikat yang
terdiri dari panjang tanaman dan jumlah cabang. Gambar 2 Foto rangkaian percobaan dengan
Selain itu juga terdapat variabel kontrol yaitu air, menggunakan media tanah
media tanam, suhu, kelembaban, jumlah benih
kangkung. Penelitian ini juga bisa disebut sebagai
penelitian korelasional, karena peneliti ingin melihat
lebih dalam hubungan antara antara medan listrik
dengan pertumbuhan tanaman kangkung darat
(Ipomoea reptans).
Penelitian dilakukan pada bulan November
sampai Desember 2020 dan bulan Januari 2021 di
rumah salah satu anggota peneliti, yaitu rumah
Benedictus Praja Ghupta yang berada di Kampung
Baru 19 RT 012 RW 07, Kelurahan Kayu Putih,
Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Alat-alat
yang disiapkan untuk percobaan tersebut adalah biji Gambar 3 Foto rangkaian percobaan dengan
tanaman kangkung darat, media tanam yaitu tanah menggunakan media kapas
dan kapas, wadah plastik berukuran 15x15cm, pot Sebelum percobaan dimulai, biji kangkung
berbentuk persegi panjang, seng sepanjang direndam terlebih dahulu dalam air selama 24 jam
30x15cm, aki dengan tegangan 12V sebanyak 3 agar biji tidak memerlukan waktu terlalu lama untuk
buah, kabel dengan penjepit buaya, serta voltmeter. perkecambahan. Jumlah biji yang digunakan dalam
setiap perlakuan ditentukan dengan rumus Federer,
yaitu (n-1)(k-1)>15. Di mana n menyatakan jumlah
pengulangan dan k menyatakan perlakuan. Dari
rumus itu, didapat jumlah biji yang harus ditanam
n>8,5. Setelah itu, untuk media yang menggunakan
tanah peneliti menanam biji tersebut dengan
kedalaman sekitar 5 cm di dalam pot yang sudah
berisikan tanah. Sementara untuk media kapas kami
menumpuk satu lapis kapas untuk menutupi alas
kotak plastik. Dalam setiap tempat dan pot, ditanam
10 buah biji dengan jarak kurang lebih 1,5-2 cm antar Gambar 4 Hasil: Tanaman Kontrol (Tanah)
biji. Kemudian di pot pertama dipasang 2 plat
dengan jarak antar plat 10 cm dan di pot kedua
dipasang 2 plat dengan jarak antar plat 20 cm. Tidak
lupa, peneliti merangkai 3 aki 12V secara seri
sehingga total tegangan menjadi 36V. Kami juga
melakukan hal yang sama pada media tanam kapas.
Kemudian aki dihubungkan ke masing-
masing plat menggunakan kabel dengan penjepit
buaya dengan ilustrasi seperti pada gambar 1. Kami
terus mengamati perkembangan yang terjadi dan di
Gambar 5 Hasil: Tanaman di Antara Pelat 20 cm
akhir akan dicatat hasil pengukuran panjang tanaman (Tanah)
dan perubahan bentuk yang lain yang terjadi. Untuk
media tanam tanah, kami meneliti dengan jangka
waktu pengamatan 1 bulan, terhitung sejak 7
November 2020 - 5 Desember 2020. Sementara
untuk media tanam kapas kami meneliti dengan
jangka waktu 1 minggu, terhitung sejak 14 Januari
2021 - 21 Januari 2021.
E. DAFTAR PUSTAKA
Agustin C.D., Reza. 2013. Efek Medan
Listrik DC Terhadap Dormansi dan Germinasi Benih
Semangka (Citrullus lanatus). Jawa Timur:
Universitas Jember.