Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan berbagai aktivitas pembelajaran pada materi Strutur da Fungsi Asam Nukleat, mahasiswa
diharapkan dapat menguasai materi tersebut dengan baik dan dapat menerapkan konsep yang telah
didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Petunjuk:
1. Materi Struktur dan Fungsi Asam Nukleat akan disampaikan melalui aktivitas belajar mandiri, diskusi
kelompok kecil, dan diskusi kelas. Aktivitas belajar tersebut dilakukan melalui perkuliahan daring maupun
luring.
2. LKM Struktur dan Fungsi Asam Nukleat dikerjakan secara individu, didiskusikan dengan kelompok kecil,
dan diskusi kelas.
Pada saat mengerjakan LKM secara individu, tulis hasil jawaban kalian pada bagian “Kerja Mandiri”.
Pada saat mengerjakan LKM dengan kelompok kecil, tulis jawaban hasil kesepakatan kelompok pada
bagian “Diskusi Kelompok Kecil” atau jika jawaban kesepakatan kelompok sama dengan jawaban pada
saat mengerjakan mandiri, maka cukup tulis keterangan jawaban sama atau dengan redaksi
semacamnya.
Pada saat LKM dibahas dalam diskusi kelas dan ada masukan atau jawaban baru, maka masukan atau
jawaban baru ditulis pada bagian “Diskusi Kelas”.
3. Pada saat kerja mandiri, LKM dikerjakan diluar jam perkuliahan. Manfaatkan berbagai referensi yang dapat
dipercayai kebenaran ilmunya.
4. Hasil kerja mandiri didiskusikan dengan kelompok kecil melalui platform Sipejar fitur Forum Diskusi.
5. Diskusi kelas pada pembelajaran daring dilakukan melalui G-meet atau Zoom; sementara pada
pembelajaran luring akan dilakukan secara tatap muka di kelas.
6. Di setiap akhir pembahasan materi, mahasiswa dalam kelompok kecil menentukan/merancang kegiatan
proyek/penelitian atau membuat karya tertentu berdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Perancangan proyek/penelitian/pembuatan karya tertentu didasarkan pada
penguasaan materi yang telah dipelajari.
7. Penilaian LKM dilakukan berdasarkan hasil peer review dengan menggunakan pedoman penskoran pada
Tabel 1
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
3 Asam nukleat merupakan salah satu molekul biokimia yang sejajar dengan karbohidrat,
protein, dan lemak. Temukan persamaan dan perbedaan antara asam nukleat dengan
karbohidrat, protein, dan lemak!
Kerja Mandiri
PERSAMAAN
Dari segi struktur kimianya
Karbohidrat, lemak, dan protein sama-sama terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, kecuali
protein yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen dan juga nitrogen.
PERBEDAAN
Dari segi struktur kimianya
a. Karbohidrat
Karbohidrat tersusun dari monosakarida, diskarida, dan polisakarida
b. Protein
Protein tersusun dari asam amino. Asam amino terbagi atas dua bagian, yakni:
pertama, asam amino essential, yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, seperti:
valin, arginin,metionin, treonin, isoleusin, leusi, fenilalanin, istidin, triptofan, dan lisin.
Yang kedua adalah asam amino non – essential.
c. Lemak
Lemak tersusun dari gliserol dan asam lemak. Asam lemak terbagi dua, yakni asam
lemak jenuh yang dapat disintesa oleh tubuh dan asam lemak tidak jenuh yang tidak
dapat disintesa oleh tubuh.
d. Asam nukleat
Asam nukleat tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri dari monomer
nukleotida,dimana nukleotida ini biasanya tersusun atas gugus fosfat, basa
nitrogen,dan gula pentosa serta kelompok basa purin dan piridin seperti: adenine,
guanine, sitosin, timin dan danurasil.
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
6 Identifikasilah struktur kimia gula pentosa di bawah ini!
(a) (2)
a. Deskripsikan perbedaan struktural 2 gula pentose di atas!
Kerja Mandiri
Gambar (a) merupakan Ribosa, sedangkan gambar (b) merupakan Deoksiribosa
Perbedaan utama antara deoksiribosa dan ribosa adalah terletak pada strukturnya, bahwa
deoksiribosa, gula yang ditemukan dalam DNA, tidak memiliki atom oksigen pada karbon 2
dari cincin gula sedangkan ribosa, gula yang ditemukan dalam RNA, memiliki gugus hidroksil
pada karbon 2 dari cincin gula
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
b. Tentukan jenis asam nukleat yang dibangun oleh gula pentosa di atas!
Kerja Mandiri
Ribosa adalah gula pentosa yang digunakan untuk membangun asam nukleat jenis RNA,
sedangkan Deoksiribosa adalah gula pentosa yang digunakan untuk membangun asam
nukleat jenis DNA
Baik DNA dan RNA dibangun dengan tulang punggung gula, tetapi gula dalam DNA disebut
deoksiribosa, gula dalam RNA hanya disebut ribosa. Perbedaan DNA dan RNA ini terletak
pada gugusnya.
DNA mengandung gula deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung gula ribosa. Satu-satunya
perbedaan antara ribosa dan deoksiribosa adalah ribosa memiliki satu gugus -OH lebih
banyak daripada deoksiribosa, yang memiliki -H terikat pada karbon kedua (2 ') di dalam
cincin
Diskusi Kelas
7 Basa nitrogen penyusun nukleotida terdiri atas purin dan pirimidin. Identifikasilah struktur
umum basa nitrogen di bawah ini!
Diskusi Kelas
Sifat-sifat pirimidin
Pirimidin adalah senyawa organik aromatik heterosiklik dengan rumus kimia C 4H4N2. Ini
memiliki cincin tunggal (disebut cincin pirimidin) dengan atom karbon dan nitrogen bolak-
balik. Massa molar pirimidin adalah 80,088 g / mol dan titik leburnya pada 20-22° C.
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
9 Perhatikan struktur kimia gula pentose pada soal nomor 6 dan struktur kimia nukleotida
pada soal nomor 7. Temukan perbedaan diantara dua struktur kimia dua molekul di atas!
Kerja Mandiri
Gula pentosa: gula pentosa Berdasarkan penyusunnya asam nukleat dibedakan menjadi dua
yaitu deoxyribonucleic acid dna and ribonucleic acid rna. gula pentosa memiliki lima atom
karbon dengan satu gugus fungsi aldehida pada posisi 1 aldopentosa atau keton pada posisi 2
ketopentosa, Rumus kimia gula deoksiribosa adalah c 5 h 10 o 4, perbedaan antar
deoksiribosa dan ribosa terletak pada atom karbon ke 2 dari cincin karbon deoksiribosa
kehilangan 1 atom oksigen.
Nukleotida: Nukleotida adalah senyawa organik yang terdiri dari sebuah nukleosida dan
sebuah gugus fosfat, Nukleotida tersusun dari tiga subunit yaitu sebuah gugus basa
nukleotida, gula pentosa (berupa ribosa atau deoksiribosa), dan setidaknya satu gugus fosfat
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
10 Sebutkan basa nitrogen penyusun asam nukleat! Lengkapi jawaban kalian dengan struktur
kimianya!
Kerja Mandiri
Ada empat basa nitrogen yang merupakan unit pembentuk DNA yaitu adenin (A), guanin (G),
sitosin (C) dan timin (T). Sedangkan pembentuk RNA yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (C)
dan urasil (U). Adenin dan guanin merupakan basa nitrogen jenis purin sedangkan sitosin,
timin dan urasil adalah derivat pirimidin,
Diskusi Kelas
11 Berdasarkan jawaban kalian pada soal no 10, adakah perbedaan basa nitrogen penyusun
DNA dan RNA? Jelaskan!
Kerja Mandiri
Perbedaan DNA dan RNA juga terletak pada jenis basa nitrogen yang dikandungnya. DNA
mengandung 3 basa nitrogen yang antara lain Purin (adenin dan guanin), Pirimidin (sitosin
dan timin), dan gugus fosfat, sementara RNA hanya mengandung 2 basa nitrogen yaitu Purin
(adenin dan guanin) dan Pirimidin (sitosin dan urasil).
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Guanine
Pirimidin
Thymine
Uracil
Cytocine
Kerja Mandiri
Basa Nukleosida Nukleotida Asam nukleat
Purin
Adenine Adenosine Adenylate RNA
Deoksiadenosin Deoksiadenilat DNA
Guanine Guanosin Guanilat RNA
Deoksiguanosin Deoksiguanilat DNA
Pirimidin
Thymine Timidin atau Timidilat DNA
deoksitimidin deoksitimidilat
Uracil Uridin Uridilat RNA
Cytocine Sitidin Sitidilat RNA
Deoksitidin Deoksisitidila DNA
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Mononukleotida DNA tersusun atas gugus fosfat, basa nitrogen DNA guanin yaitu guanylate,
dan gula pentosa DNA dimana terbentuk struktur nukleotida pada komponen ribosanya
mengandung atom hidrogen (H) pada atom C ke 2.
Diskusi Kelas
(a) (b)
Temukan persamaan dan perbedaan dua mononukleotida di atas!
Kerja Mandiri
PERSAMAAN
1. Kedua mononukleotida ini mempunyai asam nukleat RNA ditandai dengan komponen
ribosanya mengandung gugus hidroksia (-OH) pada atom C ke 2 dan keduanya
mempunyai gugus fosfat yang sama.
2. Kedua mononukleotida sama-sama berikatan dengan gugus monofosfat yang terikat
pada karbon 5’ gula pentosa
PERBEDAAN
1. Pada gambar (a) tersusun atas basa nitrogen guanin RNA yaitu guanylate sedangkan
gambar (b) tersusun dari basa nitrogen uracil RNA yaitu uridylate.
2. Pada gambar (a) atom N-9 yang berikatan dengan atom C nomor 1’ dari ribosa,
sedangkan pada gambar (b) atom N-1 yang berikatan dengan atom C nomor 1’ dari ribosa
Diskusi Kelas
16 Sebutkan dan jelaskan jenis ikatan kimia yang mengubungkan antara gula-fosfat dan gula-
basa nitrogen!
Kerja Mandiri
Selain ikatan glikosidik yang menghubungkan gula pentosa dengan basa N, pada asam
nukleat juga terdapat ikatan kovalen melalui gugus fosfat yang menghubungkan gugus
hidroksil (OH) pada posisi 5' gula pentosa dan gugus hidroksil pada posisi 3' dari nukleotida
gula pentosa berikutnya. Ikatan ini disebut ikatan fosfodiester karena secara kimiawi gugus
fosfat berada dalam bentuk diester.
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Katalisasi pembentukan DNA baru oleh DNA polimerase. (A) Proses kimiawi dalam
polimerisasi DNA baru (B) Perubahan bentuk DNA polimerase mengkatalisis proses
pembentukan DNA baru
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Ikatan fosfodiester di RNA yang dibentuk dengan bantuan enzim RNA polimerase
Kemampuan enzimatik dari RNA polimerase dikarenakan memiliki bentuk unik berupa situs
katalitik tempat terjadinya reaksi polimerisasi. Di tempat ini, molekul yang direaksikan
ditempatkan saling berdekatan dan dengan bantuan atom magnesium reaksi pembentukan
ikatan fosfodiester kemudian dapat terjadi. Untuk lebih memahami, perhatikan gambar di
bawah mengenai struktur situs katalitik RNA polimerase:
Situs katalitik RNA polimerase. (a) Organisasi spasial struktur kunci di pusat situs katalitik (b)
gambar skematik interaksi kunci komponen nukleotida, gugus basa, asam amino, serta atom
magnesium dalam reaksi katalisasi pembentukan ikatan fosfodiester oleh RNA polimerase.
Pada proses transkripsi, RNA polimerase berjalan sepanjang DNA dengan proses pelepasan
struktur DNA heliks di depan situs aktif/situs katalitik. Arah transkripsi adalah dari 5′ ke 3′.
Untuk substratnya adalah nukleosida trifosfat yaitu ATP, CTP, UTP, dan GTP.
Gambar diatas merupakan proses transkripsi DNA oleh RNA polimerase. (A) RNA polimerase
(warna biru muda) berjalan sepanjang DNA, membuka struktur heliks DNA. Di saat berjalan,
polymerase menambah nukleotida (bentuk seperti palu) satu demi satu dengan
menggunakan template DNA sebagai panduan. (B) Struktur dari RNA polimerase bakteri yang
ditentukan dengan kristalografi sinar X. Empat subunit (diwakili warna yang berbeda)
membentuk struktur polimerase.
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
c. Berdasarkan jawaban kalian pada soal (a) dan (b), apakah kalian menemukan perbedaan
peristiwa polimerisasi antara DNA dan RNA?
Kerja Mandiri
PERBEDAAN
1. RNA polimerase mengkatalisis pembentukan ikatan ribonukleotida, bukan
deoksiribonukleat.
2. RNA polimerase dapat memulai proses transkripsi DNA tanpa memerlukan primer.
Kemampuan ini diperkirakan dihubungkan dengan proses transkripsi DNA yang kurang
memerlukan proses seakurat replikasi DNA.
3. Tidak seperti DNA, RNA tidak dipakai secara permanen untuk menyimpan informasi
genetik (kecuali virus RNA). RNA polimerase membuat satu kesalahan untuk tiap
104 nukleotida yang disalin menjadi RNA (bandingkan DNA polimerase dengan satu
kesalahan tiap 107 nukleotida yang disalin).
4. Secara struktur juga ternyata sangat berbeda. Walaupun sama-sama mengandung ion
Mg2+ di situs katalitiknya, dari perbandingan kristalografi, bentuk kedua enzim itu tidak
terkait satu sama lainnya
Bentuk DNA Polimerase
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
18 a. Polimerisasi nukleotida selalu dalam arah 5’ 3’ dan tidak pernah sebaliknya. Mengapa
demikian?
Kerja Mandiri
Dalam polimerisasi 5’ → 3’, gugus -OH di ujung 3’ dari DNA yang telah disintesisi dapat
melakukan serangan nukleofilik SN2 pada nukleotida yang masuk. Serangan nukleofilik
dapat terjadi karena posisi β dan γ fosfat dari nukleotida yang masuk memiliki energi yang
besar pada ikatan kimia. Dengan demikian, dapat mempermudah reaksi antara gugus –
OH di ujung 3’ dengan gugus fosfat pada nukleotida yang baru (deoxyribonucleotide
tripopate /dNTP). Pada kondisi pertumbuhan atau elongasi DNA dari arah 5’ → 3’,
nukleotida yang dibuang akan menyisakan gugus –OH pada ujung 3’. Hal itu masih
memungkinkan dNTP yang memiliki gugus trifosfat untuk masuk dan bereaksi sehingga
membentuk ikatan fosfodiester. Alasan utama dari polimerisasi arah 5’ → 3’ adalah
proofreading atau perbaikan DNA hanya akan bekerja dengan baik apabila DNA
polimerasi bekerja dengan arah 5’ → 3’ dan bukan sebaliknya
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
b. Apa yang akan terjadi apabila arah polimerisasi terjadi dalam arah 3’ 5’?
Kerja Mandiri
Apabila polimerasi terjadi dari arah 3’ ke 5’, maka pada saat pemanjangan atau elongasi
DNA, ujung dari 5’ berupa gugus firofosfat. Pada saat terjadi kesalahan, nukleotida yang
salah akan dibuang dan ujungnya berupa gugus monofosfat. Dengan demikian, apabila
tidak ada gugus trifosfat tersebut maka reaksi pembentukan gugus fosfodiester tidak
dapat terbentuk.
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas