Disusun oleh :
ARIF AFRIDHO
NOVIA TRI YOLA
RAMADHAN DWIKI PUTRA
RIA OKTAVIA
PENDAHULUAN
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan
bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan
informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing
sel. Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia
yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang
mengandung informasi genetik.
PEMBAHASAN
(Sumardjo,2006)
• Ikatan gula ribosa dengan basa nitrogen (pada atom karbon nomor 1).
• Ikatan gula ribosa dengan gugus fosfat (pada atom karbon nomor 5).
Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa
N-lah yang memungkinkan terjadinya variasi. Pada kenyataannya memang urutan
(sekuens) basa N pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi
spesifisitasnya. Dengan perkataan lain, identifikasi asam nukleat dilakukan
berdasarkan atas urutan basa N-nya sehingga secara skema kita bisa
menggambarkan suatu molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan
basanya saja.
Nukleotida dan nukleosida
Jika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka
nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu pula,
nukleotidanya akan ada empat macam, yaitu adenosin monofosfat, guanosin
monofosfat, sitidin monofosfat, dan uridin monofosfat. Sementara itu, jika gula
pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya pada DNA, maka (2’-
deoksiribo)nukleosidanya terdiri atas deoksiadenosin, deoksiguanosin,
deoksisitidin, dan deoksitimidin.
b. Basa nitrogennya 7uanine (G), sitosin ©, timin (T) dan 7uanine (A).
d. Prosentasi kandungan bas tidak harus sama, pasangan 8uanine tidak harus
sama dengan urasil, dan sitosin tidak harus sama dengan 8uanine.
Ada tiga jenis RNA yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA)
dan rRNA (ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi
yang berbeda-beda, tetapi ketiganya secara bersama-sama mempunyai
peranan penting dalam sintesis protein.
( Mustofa,2012)
DNA RNA
Nukleosida adalah suatu basa (purin atau pirimidin) yang berikatan dengan gula
pentosa (gula D-ribosaatau2deoksiD-ribosa)
Nukleotida
Nukleotida adalah senyawa mengandung nitrogen yang berperanan penting pada
peranan biologik dan merupakan basa heterosiklik aromatik. Terdiri dari basa purin
atau pirimidin yang dihubungkan oleh glikosidik ke gula pentosa selanjutnya
mengalami esterifikasi pada satu gugus fosfatnya atau lebih. Adalah nukleosida
yang mengalami fosforilasi.
Peran Nukleosida dan Nukleotida yaitu :
a. Sebagai karier metabolisme energi (ATP)
b. Sebagai subtrat untuk sintesis asam nukleat RNA dan DNA
c. Sebagai komponen enzim-enzim (NAD,NADP,FAD) koenzimA
d. Sebagai pengatur alosterik aktivitas enzim
Purin dan pirimidin merupakan inti dari senyawa komponen molekul nukleotida
asam nukleat RNA dan DNA.
Contoh Purin : Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam
urat.
Contoh Pirimidin : Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3
2. Pirimidin
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan
pembentukan yang sama misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat,
koenzim tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya
penambahan gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus
ribosa-P tersebut sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis
pirimidin berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih jauh.
2.5 Tahapan biosintesis purin dan pirimidin
1. Metabolisme purin
Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia, guanin yang
berasal dari guanosin dan hiposantin. Yang berasal dari andenosin melalui
pembentukan santin keduanya dikonversi menjadi asam urat, reaksinya berturut-
turut dikatalisis oleh enzim guanase dan santin oksidase.
2. Masalah klinik metabolisme purin
a. Gout adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam
tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan
melalui ginjal yang menurun atau peningkatan asupan makanan kaya purin
1) Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat. Karna kadar
nya yang tinggi.
2) Gout ditandai dengan :
Serangan berulang dari athritis yang akut, kadang disertai pembentukan
kristal natrium urat yang besar dinamakan tophus deformitas (kerusakan)
sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.
b. Sindrom Lesch-nyhan adalah suatu hiperurisemia over produksi yang sering
disertai litiasis asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak
berfungsinya enzim hipoxantin-guanin fosforibosil transferase yang
merupakan enzim pada penyelamatan pada reaksi purin.
c. Penyakit von gierke adalah defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena
sekunder akibat peningkatan atau pembentukan prekursor PRPP, ribosa 5-
fosfat, disamping it asidosis laktat yang menyertai akan menikan ambang
ginjal untuk urat sehingga terjadi peningkatan total kadar urat dalam tubuh.
3. Metabolisme pirimidin
a. Hasil akhir katabolisme pirimidin: CO2, ammonia, betalanin dan
propionat sangat mudah larut dalam air bila overproduksi dan jarang
didapati kelainan.
b. Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan
nukleotida dan peningkatan ekskresi dari betalanin.
c. Defisiensi folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP.
1. Model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi
sebagai cetakan untuk dua rantai DNA baru. Replikasi ini mempertahankan
molekul dari DNA lama dan membuat molekul DNA baru.
2. Model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru
disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA
lama. Akhirnya dihasilkan dua rantai DNA baru yang masing-masing
mengandung satu rantai cetakan molekul DNA lama dan satu rantai baru hasil
sintesis.
3. Model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan
sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Oleh karena itu, hasil
akhirnya diperoleh rantai DNA lama dan baru yang tersebar pada rantai DNA
lama dan baru. Replikasi ini menghasilkan dua molekul DNA lama dan DNA
baru yang saling berselang-seling pada setiap untai.
Jenis RNA
RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan
RNA non-genetik.
1. RNA genetik
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yaitu sebagai
pembawa keterangan genetik. RNA genetik hanya ditemukan pada makhluk
hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, misalnya virus. Dalam hal ini fungsi
RNA menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi genetik maupun dalam
mengatur aktivitas sel.
2. RNA non-genetik
- sintesis protein
- sintesis RNA
Kadarnya Tidak dipengaruhi sintesis Dipengaruhi sintesis
protein. protein.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin
terdiri dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat
sedangkan pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan
NH3. Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen
yang dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacam-macam antara lain
atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3), atom C (4), atom C (5) dan atom
N (7).
Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan molekul PRPP(5-phospho
ribosil pyro phosphate) dan slanjutnya membentuk senyawa 5-phosphoribosilamin
dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR kemudian GAR membentuk reaksi
formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin amid ribosil
5P sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid-
ribosil-5P akhir dari penutupan cicncin yang k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin
memerlukan bahan pembentuk yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam
aspartat dan FH4, adapun kelainan metabolisme purin yaitu gout, Sindrom Lesch-
nyhan dan Penyakit von gierke. Sedangkan pirimidin mempunyai kelainan
kekurangan enzim. Metabolisme pirimidin larut dalam air.
DAFTAR PUSTAKA
2. Sebutkan dan jelaskan RNA yang berfungsi yang mencari bahan untuk
sintesa protein
Jeroan, seperti hati, ginjal, otak, dan organ dalam lainnya yang biasanya
ditemukan pada berbagai masakan.
Daging, termasuk sapi, domba, dan babi serta konsumsi daging lain
dalam jumlah yang besar.
Ikan teri, sarden, makarel (ikan kembung), haring, dan kerang.
Kuah daging yang lebih kental.
Bir.