Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOKIMIA

ASAM NUKLEAT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia

Semester Genap/Tahun 2023

Dosen Pengampu : Dr. Dini Siswani Mulia, S.Pi,M.Pi

Disusun oleh:

Rahayu Cahaya Wulan (2201070007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia tersusun atas berbagai macam senyawa organik salah satunya adalah apa
yang kita kenal sebagai Asam Nukleat. Asam Nukleat terdapat didalam inti sel, hal ini
mengindikasikan pentingnya Asam Nukleat dalam menopang seluruh proses kehidupan dalam
tubuh. Dalam kenyataannya, memang kode genetik yang tesimpan dalam rantaian DNA
digunakan untuk membuat protein, kapan, dimana dan seberapa banyak.
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting
dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat
sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai
monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa,
dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N). Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang
yang mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868, dilaboratorium
Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada nanah bekas pembalut luka,
kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel
yang masih terikat pada sejumlah protein.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
• Mengetahui pengertian asam nukleat
• Mengetahui penyusun asam nukleat
• Mengetahui pengertian DNA dan fungsinya
• Mengetahui pengertian RNA dan fungsinya

• Mengetahui tentang reaksi fosfodiester


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Asam Nukleat

Penemuan zat yang terbukti sebagai asam deoksiribonukleat (DNA) terjadi tahun 1869
oleh Friedrich Miescher, seorang Fisikawan muda dai Swiss yang bekerja dalam laboratarium
kimia fisiologi Jerman, Felix Hoppe-Seyler. Miescher meneliti sel darah putih dengan asam
hidrolat untuk memperoleh inti untuk studi. Saat inti kemudian ditetesi dengan asam, endapan
yang terbentuk mengandung karbon,hydrogen, oksigen, nitrogen, dan persentase tinggi fosfor.
Miescher menyebut presipitat itu “nuklein” karena berasal dari inti. Kemudian, saat ditemukan
sangat asam, namanya diubah menjadi asam nukleat. Meski dia tidak tahu, Miescher telah
menemukan DNA. Setelah itu, Hoope-Seyler mengisolasi zat serupa dari sel ragi, zat ini
kemudian dikenal sebagai asam ribonukleat (RNA). DNA dan RNA adalah polimer nukleotida,
atau polinukleotida (Ngili, 2013: 289).
Asam nukleat adalah biopolimer atau biomolekul berukuran besar, yang merupakan
senyawa penting untuk segala bentuk kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA), keduanya terbuat dari monomer yang
disebut nukleotida. Nukleotida adalah unit dasar asam nukleat yang terdiri dari gula sederhana,
gugus fosfat, dan basa nitrogen. Masing-masing nukleotida mempunyai tiga komponen, yaitu
gula pentose, gugus fosfat dan basa nitrogen. Jika gulanya deoksiribosa, polimernya adalah
DNA. Jika gulanya ribose, polimernya adalah RNA. Ketika ketiga komponen tersebut
digabungkan, maka akan membentuk nukleotida. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen
yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine
dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin
dan timin.
Gambar. Struktur DNA dan RNA

Sifat Fisika-Kimia Asam Nukleat:

1. Stabilitas asam nukleat


Penentu stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan
(stacking interactions) antara pasangan-pasangan basa.Permukaan basa yang
bersifat hidrofobik menyebabkan molekul-molekul air dikeluarkan dari sela-sela
perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut menjadi kuat.
2. Pengaruh asam
Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, asam nukleat akan mengalami hidrolisis
sempurna menjadi komponen-komponennya. Namun, di dalam asam mineral
yang lebih encer, hanya ikatan glikosidik antara gula dan basa purin saja yang
putus sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik.
3. Pengaruh alkali
Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status
tautomerik basa.
4. Denaturasi Kimia
Denaturasi adalah sebuah proses di mana protein atau asam nukleat kehilangan
struktur tersier dan struktur sekunder dengan penerapan beberapa tekanan
eksternal atau senyawa

Nukleotida adalah satu nukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat. Di dalam molekul
DNA atau RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lain melalui ikatan fosfodiester.
Nukleotida yang mengandung deoksiribosa disebut deoksiribonukleotida, sedangkan yang
mengandung ribosa disebut sebagai ribonukleotida (Ngili, 2013: 293).
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida
terdiri atas pentosa (deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa (deriva purin atau
pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein, asam
fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin (Poedjiadi, 1994: 130).

Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut nukleotida.
Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida membentuk
asam nukleat. Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentosa pada atom
C5(Poedjiadi, 1994: 131).

Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut:


Adenin nukleotida Adenosinmonofosfat
(AMP)
(Asam Adenilat) Atau

Guanin nukleotida Guanosinmonofosfat


(GMP)
(Asam guanilat) Atau

Hipoksantin
nukleotida
Inosinmonofosfat
(Asam inosinat) Atau (IMP)

Urasil nukleotida Uridinmonofosfat


(UMP)
(Asam uridilat) Atau

Sitidinmonofosfat
Sitidin nukleotida Atau
(SMP)

(Asam sitidilat)
Timin nukleotida
Timidinmonofosfat
(Asam timidilat)
Atau (TMP)

Di dalam struktur asam nukleat, pirimidin atau purin berkaitan dengan gula (2-deoksi-D-ribosa
atau D-ribosa) membentuk suatu nukleosida. Nukleosida yang mengandung deoksiribosa disebut
deoksiribonukleosida, dan yang mengandung ribosa disebut ribonukleosida yang membentuk
dari basa purin atau basa pirimidin dengan ribosa :
• Adenin nukleosida atau Adenosin
• Guanin nukleosida Atau Guanosin
• Urasil nukleosida Atau Uridin
• Timin nukleosida Atau Timidin
• Sitosin nukleosida Atau Sitidin
Apabila pentosa yang diikat adalah deoksiribosa, maka nama nukleosida diberi tambahan
deoksi didepannya. Disamping lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada
asam nukleat, ada pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk nukleosida.
Hipoksantin dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA pada
bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitoin. Demikian pula tRNA (transfer RNA)
mengandung derivate metil basa pirimidin misalnya 6-N-dimetiladenin atau 2-N-dimetil guanine
(Poedjiadi, 1994: 130).
Asam nukleat yang berisi deoksiribosa gula disebut asam deoksiribonukleat, atau DNA;
yang mengandung ribosa disebut asam ribonukleat, atau RNA. Asam nukleat juga mengandung
lima jenis basa nitrogen. Nama-nama mereka dasar dan singkatan yang digunakan bagi mereka
yang adenin (A), sitosin (C), guanin (G), timin (T), dan urasil (U).
Asam deoksiribonukleat semuanya mengandung empat pertama basa nitrogen yaitu
Adenin, Sitosin, Guanin, dan Timin. Ribonukleat asam semuanya mengandung tiga pertama (A,
C, G) dan urasil, tapi tidak timin. Molekul DNA dan RNA berbeda satu sama lain, oleh karena
itu, sehubungan dengan gula yang dikandungnya dan berkaitan dengan basa nitrogen yang
dikandungnya. Mereka berbeda dalam dua hal penting lainnya: struktur fisik mereka dan peran
mereka bermain dalam organisme hidup.
Gambar. Basa-basa asam nukleat

Fungsi utama asam nukleat adalah menyimpan dan mentransfer informasi genetik. Untuk
menggunakan informasi genetik untuk mengarahkan sintesis protein baru. Fungsi dari urutan
basa nitrogen dalam tulang punggung DNA menentukan protein yang disintesis.

2.2. Penyusun Asam Nukleat


Gula ribose
Gula pada asam nukleat adalah ribosa. Ribosa (b-D-furanosa) adalah gula pentosa (jumlah
karbon 5. Dalam penulisan diberi tanda prime (') untuk membedakan penomoran pada basa
nitrogen

Perhatikan:
Ikatan gula ribosa dengan basa nitrogen (pada atom karbon nomor 1). Ikatan gula ribosa dengan
gugus fosfat (pada atom karbon nomor 5). Gugus hidroksil pada atom karbon nomor 2.

Basa Nitrogen
Basa nitrogen berikatan dengan ikatan-b pada atom karbon nomor1' dari gula ribosa atau
deoksiribosa. Pirimidin berikatan ke gula ribosa pada atom N-1 dari struktur cincinnya.
Purin berikatan ke gula ribosa pada atom N-9 dari struktur cincinnya.

Basa Pirimidin dan Purin


Perhatikan struktur cincinnya.

Basa pirimidin terdiri dari sitosin, timin dan urasil, sedangkan basa purin tersusun dari
adenine dan guanin.
Nukleosida
Nukleosida merupakan gula ribosa yang berikatan dengan basa nitrogen) ditambah satu
atau lebih gugus fosforil disebut nukleotida.

Ribonukleotida
Gula ribosa yang berikatan dengan basa nitrogen (dalam contoh di samping adalah suatu
pirimidin, urasil dan sitosin) pada atom karbon nomor 1„nya disebut ribonukleosida (dalam
contoh di samping adalah uridin dan sitidin). Ribonukleosida yang terfosforilasi pada atom
karbon nomor 5„nya disebut ribonukleotida (dalam contoh di samping adalah uridilat atau
sitidilat).
Penyampaian ribonukleotida biasanya dalam bentuk singkatan (misalnya) U, atau UMP
(uridin monofosfat).

2.2. Asam nukleat dan Nukleotida


Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai polimer yang disebut
polinukleotida. Seperti yang diindikasikan oleh namanya, setiap polinukleotida terdiri atas
monomer-monomer yang disebut nukleotida (nucleotide). Setiap nukleotida tersusun dari tiga
bagian: basa nitrogen (nitrogenous base), gula berkarbon lima (pentosa), dan gugus fosfat.
Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida (Campbell, dkk. 2008: 93).
Nukleotida adalah satu nukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat. Di dalam molekul
DNA atau RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lain melalui ikatan fosfodiester.
Nukleotida yang mengandung deoksiribosa disebut deoksiribonukleotida, sedangkan yang
mengandung ribosa disebut sebagai ribonukleotida (Ngili, 2013: 293).

Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul
nukleosida terdiri atas pentosa (deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa (deriva purin
atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein,
asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin (Poedjiadi, 1994: 130).

Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut
nukleotida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida
membentuk asam nukleat. Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentosa pada atom
C-5(Poedjiadi, 1994: 131).

Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut:

• Adenin nukleotida (Asam Adenilat) Atau Adenosinmonofosfat (AMP)


• Guanin nukleotida (Asam guanilat) Atau Guanosinmonofosfat (GMP)
• Hipoksantin nukleotida (Asam inosinat) Atau Inosinmonofosfat (IMP)
• Urasil nukleotida (Asam uridilat) Atau Uridinmonofosfat (UMP)
• Sitidin nukleotida (Asam sitidilat) Atau Sitidinmonofosfat (SMP)
• Timin nukleotida (Asam timidilat) Atau Timidinmonofosfat (TMP)
Dalam pembahasan selanjutnya nama nukleotida ditulis dalam bentuk singkatan saja
seperti yang tertera didalam kurung. Apabila pentosanya deoksiribosa, maka ditambah deoksi
dimuka nama nukleotida tersebut. Misalnya deoksiadosin monosfat atau dsingkat dAMP
(Poedjiadi, 1994: 131).
Nukleosida purin memiliki ikatan β-glikosida dari N-9 pada basa ke C-1 pada gula.
Dalam nukleosida pirimidin, ikatan ini yakni dari N-1 pada basa ke C-1 pada gula (Ngili, 2013:
293). Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin
yang membentuknya beberapa nukleosida (Poedjiadi, 1994: 130).
Di dalam struktur asam nukleat, pirimidin atau purin berkaitan dengan gula (2-deoksi-
Dribosa atau D-ribosa) membentuk suatu nukleosida. Nukleosida yang mengandung deoksiribosa
disebut deoksiribonukleosida, dan yang mengandung ribosa disebut ribonukleosidayang
membentuk dari basa purin atau basa pirimidin dengan ribose. Apabila pentosa yang diikat
adalah deoksiribosa, maka nama nukleosida diberi tambahan deoksi didepannya. Disamping lima
jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam nukleat, ada pula beberapa
basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk nukleosida. Hipoksantin dengan ribosa akan
membentuk hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA pada bakteri ternyata mengandung
hidroksimetilsitoin. Demikian pula tRNA (transfer RNA) mengandung derivate metil basa
pirimidin misalnya 6-N-dimetiladenin atau 2-N-dimetil guanine.

2.3 Perbedaan Nukleotida dan Nukleosida

Nukleotida adalah blok bangunan DNA atau RNA, dan terdiri dari Basa nukleotida, gula
lima karbon, dan gugus fosfat.
Nukleosida adalah hasil akhir dari nukleotida pecah, yang mengandung ikatan Basa
nukleotida untuk gula.

2.4 FOSFODIESTER IKATAN

Pada asam nukleat terdapat ikatan kovalen melalui gugus fosfat yang menghubungkan
antara gugus hidroksil (OH) pada posisi 5‟ gula pentosa dan gugus hidroksil pada posisi 3‟ gula
pentosa nukleotida berikutnya. Ikatan ini dinamakan ikatan fosfodiester karena secara kimia
gugus fosfat berada dalam bentuk diester.
Oleh karena ikatan fosfodiester menghubungkan gula pada suatu nukleotida dengan gula
pada nukleotida berikutnya, maka ikatan ini sekaligus menghubungkan kedua nukleotida yang
berurutan tersebut. Dengan demikian, akan terbentuk suatu rantai polinukleotida yang
masingmasing nukleotidanya satu sama lain dihubungkan oleh ikatan fosfodiester.

2.5 Ribosa dan Deoksiribosa


Turunan penting dari ribosa adalah 2'-deoksiribosa, sering hanya disebut deoksiribosa,
yang pada karbon nomor 2„nya OH digantikan oleh H. Deoksiribosa ditemukan di DNA
(deoxyribonucleic acid). Ribosa ditemukan di RNA (ribonucleic acid) dimana penggantian – OH
oleh H di atom C nomor 2 mempengaruhi struktur.

2.6 DNA
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA (bahasa Inggris:
deoxyribonucleic acid), adalah sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi
instruksiinstruksi genetika setiap organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-instruksi genetika
ini berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme dan virus. DNA
merupakan asam nukleat; bersamaan dengan protein dan karbohidrat, asam nukleat adalah
makromolekul esensial bagi seluruh makhluk hidup yang diketahui.
DNA dapat mereplikasi yaitu membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian DNA
berisi sekuens basis tertentu. Setiap basis juga dihubungkan oleh molekul gula dan fosfat. Bila
basis membentuk anak tangga (horizontal), maka molekul gula dan fosfat membentuk bagian
vertikal dari tangga tersebut.
Molekul-molekul DNA di tubuh kita tersusun dalam paket-paket yang disebut kromosom.
Setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom. Satu dari 23 pasang kromosom itu, yang disebut
kromosom seks, berbeda pada pria dan wanita. Wanita memiliki dua kromosom X, laki-laki
memiliki kromosom X dan Y. Setiap organisme memiliki jumlah kromosom yang berbeda.
Misalnya, simpanze memiliki 24 pasang, pisang 11 pasang, dan lalat hanya 4 pasang.
Menurut James Watson dan Francis Crick (1953), struktur dari DNA bukanlah bulat,
lonjong atau segitiga sama kaki. Tetapi DNA itu makromolekul polinukleotida yang tersusun atas
polimer nukleotida yang berulang ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda
(double helix) dan berpilin ke kanan.

STRUKTUR DNA
Gambar diatas menjelaskan bagaimana struktur dari DNA. Setiap nukleotida yang menyusun
DNA terdiri atas :
1. Gula 5 karbon (2 deoksiribosa)
Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin yaitu adenine (A) dan guanine (G) serta golongan
pirimidin yaitu cytosine (C) dan thymine (T).

2. Gugus fosfat
Baik purin atau pirimidin yang berikatan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul yang
dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan precursor elementer untuk
sintesis DNA.
SUSUNAN BASA NITROGEN DNA
Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata. Persentase
keempat basa nitrogen berbeda dari satu spesies dengan spesies lainnya. Akan tetapi, pada setiap
molekul DNA, jumlah adenine (A) selalu sama dengan jumlah Timin (T). Begitu pula dengan
Guanin (G) dan Sitosin (C). Adenine (A) selalu berpasangan dengan Timin (T) dan sitosin (C)
selalu berpasangan dengan guanine (G) melalui ikatan hydrogen. Adenine dan timin membentuk
dua ikatan hydrogen (A=T) sedangkan sitosin dan guanine membentuk 3 ikatan hydrogen (C ≡
T).
Jika kita perhatikan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa Adenin (A) akan selalu
berpasangan dengan Timin (T). Sedangkan Sitosin (C) selalu berpasangan dengan Guanine (G).
Basa-basa nitrogen ini diikat oleh basa komplementer yang membentuk ikatan hydrogen dan
mengikat kedua unsur DNA heliks ganda secara bersamaan.

FUNGSI DNA
1. Sebagai pembawa informasi genetic
DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetic makhluk hidup
seperti ciri dan sifat makhluk hidup. Contohnya yaitu, kita membawa sifat dan cirri khas dari
orang tua kita. Ciri dan Sifat itu dapat berupa warna mata, warna kulit bentuk wajah dsb. Lalu
bagaimana jika kita tidak memiliki cirri dan sifat dari orang tua kita? Lalu bagaimana kalau
kedua orang tua teman-teman berkulit putih sedangkan teman-teman berkulit coklat? Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, DNA tidak hanya membawa sifat dan cirri dari orang tua kita.
DNA juga dapat menurunkan sifat dari generasi sebelum orang tua kita. Contohnya dari kakek,
paman, bibi bahkan kakek buyut kita. Asalkan memiliki hubungan darah ada kemungkinan sifat
itu diturunkan ke generasi selanjutnya.
2. Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
Duplikasi diri atau Replikasi DNA mempunyai peran penting bagi DNA untuk
mewariskan sifat dari satu sel ke sel lainnya.
3. Ekspresi informasi genetic
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu. Proses ini terjadi
melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan protein ini terjadi melalui proses
transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA membentuk rantai polipeptida.
2.7 RNA
RNA (Asam Ribonukleat) adalah rangkaian nukleotida yang saling terikat seperti rantai.
RNA merupakan hasil dari transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer
yang jauh lebih pendek jika dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai
dalam inti sel, Kebanyak dari RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya di ribosom. Struktur
RNA, Gula D-Ribosa Fosfat, Basa Nitrogen
RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida yang basa-basanya biasanya adalaha adenin,
guanin, urasil, dan citosin. RNA berada dalam nukelus maupun sitoplasma sel. Bergam bentuk
dari RNA lebih banyak dari pada DNA. RNA mempunyai berat molekul antara 25.000 sampai
dengan beberapa juta. Umumnya RNA berisi rantai polinukleotida tunggal, tetapi rantai yang
biasa terlipat membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A:U dan G:C.
Molekul RNA memiliki bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA mempunyai bentuk pita
tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang tersusun dari banyak
ribonukleotida. Setiap ribonukleotida tersusun dari gula ribosa, basa nitrogen dan asam fosfat.
Basa dari nitrogen RNA terbagi menjadi dua yaitu basa purin dan basa pirimidin. Basa purin
sama dengan DNA yang tersusun dari adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pada basa
pirimidinnya berbeda dengan DNA yakni tersusun dari sitosin (C) dan urasil (U).
Tulang Panggung RNA tersusun dari deretan ribosa dan fosfat. Ribonuleotida RNA terdapat
secara bebas dalam nukleoplasma dengan bentuk nukleosida trifosfat, misalnya adenosin trifosfat
(ATP), Guanosin Trifosfat (GTP), Sistidin Trifosfat (CTP), dan Uridin Trifosfat (UTP). RNA
disintetis oleh DNA yang berada di inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya.
Adapun jenis RNA antara lain :
 mRNA (RNA Messenger)
Tugas mRNA adalah untuk membawa pesan genetik tentang urutan protein dari genom
DNA ke ribosom dalam sel. Ribosom merupakan organel yang ditemukan mengambang di
sitoplasma atau dalam retikulum endoplasma, ini adalah di mana protein disintesis.

 ncRNA (Non-Coding RNA)

Molekul RNA ini tidak dikodekan oleh DNA ini agak dikodekan oleh RNA
 tmRNA (Transfer-messenger RNA)
Ini adalah molekul RNA transfer yang mengikat asam amino dalam urutan yang pasti
pada mRNA tersebut.
Fungsi utama dari asam ribonukleat (RNA) adalah pembentukan protein dan sintesis. RNA
juga memainkan peran penting dalam ekspresi gen dan katalisis kimia dari kedua pembentukan
ikatan peptida dan molekul RNA lainnya. Dalam kebanyakan kasus, fungsi utama dari RNA
adalah untuk membawa salinan dasar asam deoksiribonukleat suatu organisme (DNA) informasi
ke dalam protein baru pembentuk sel.

RNA sangat penting untuk proses biologis setiap dan semua, karena rumit terlibat dalam
pertumbuhan sel. Setiap organisme hidup memiliki kode genetik unik yang tersimpan dalam
DNA-nya. DNA berisi dasar “peta jalan” untuk bagaimana organisme akan tumbuh dan
berkembang. Fungsi utama RNA adalah menerjemahkan DNA ke dalam struktur protein setiap
sel baru.

Enzim dikenal sebagai RNA Polimerase menuliskan DNA menjadi RNA. DNA dan RNA
keduanya makromolekul dan mirip dalam banyak hal, tapi RNA lebih kecil, tapi memiliki untai
tunggal, dan memiliki fungsi yang sangat berbeda. Jika DNA adalah instruksi manual, RNA
adalah pekerja: fungsi RNA adalah untuk mengambil kode dan menerjemahkannya ke dalam
pertumbuhan yang sebenarnya.

Perbedaan DNA dengan RNA :


Ciri-ciri DNA RNA
Deoksiribosa (molekul gula ini
Molekul gula adalah sama dengan ribosa, namun Ribosa
memiliki tambahan OH)
DNA muncul sebagai Heliks ganda.
RNA tampak seperti benang
Tampaknya seperti tangga bengkok.
spiral dengan basa mencuat
Dalam struktur dengan anak tangga
Penampilan menuju pusat. RNA ini juga
diwakili oleh empat huruf alfabet
terdiri dari gula, fosfat dan
DNA. Spiral ini juga terdiri dari
basa nitrogen.
gula dan fosfat.
Basa A (adenin) • A (adenin)
Nitrogen G (guanin) • G (guanin)
Dan  C (sitorin) • C (sitosin)
 T (timin) • U (urasil)
Pasangan

Ciri-ciri DNA RNA


(A-T) Adenin berpasangan dengan (A-U) Adenin berpasangan dengan
Timin dan (C-G) Sitosin berpasangan Urasil dan (C-G) Sitosin dengan
dengan Guanin Guanin
Replikasi informasi genetikTransfer
Fungsi Membawa informasi genetik
informasi genetik
Nukleus Sel, Sitoplasma dan
Lokasi Nukleus Sel dan Mitokondria
Ribosom
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat
penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam
nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul
nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas
gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N).
Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic
acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya,
perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula
pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula
pentosanya mengalami kehilangan satu atom O pada posisi C nomor 2‟ sehingga
dinamakan gula 2‟-deoksiribosa.
Nukleosida adalah kompleks gula-basa pada basa pirimidin melalui ikatan glikosidik
atau glikosilik. Sedangkan Nukleotida secara umum sebenarnya adalah nukleosida dengan
sebuah atau lebih gugus fosfat.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat
menambahkan pengetahuan mengenai Asam Nukleat dari literatur-literatur yang ada. Selain
itu kita juga dapat mengkomposisikan berbagai macam konsep Asam Nukleat yang ada
untuk membantu kita mahasiswa budidaya kelautan dalam melakukan aktvitas di
laboratorium kelak yang tentunya masih memiliki hubungan dengan bidang kelautan itu
sendiri.
Daftar Pustaka
Alatas, Zubaidah. "Efek pewarisan akibat radiasi pengion." Buletin Alara 8.2 (2014).
Campbell, N.A., dkk. (2008). Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Ngili, Yohanes, 2013. Biokimia Dasar. Bandung : rekayasa sains.
Poedjiadi, Anna.,F.M.Supriyanti. (2005). Dasar-dasar Biokimia. Bandung:UI-Press
Priyani, Nunuk. "Sifat Fisik dan Kimia DNA." Program Studi Biologi dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara (2004).
Jeffrey L Hansen; Alexander M Long; Steve C Schultz (1997). "Structure of the RNA-dependent
RNA polymerase of poliovirus". Structure. 5 (8): 1109–22.
Norman R. Pace and Brian C. Thomas (1999). “Probing RNA Structure, Function, and History
by Comparative Analysis”.The RNA World, Second Edition. Spring Harbor Laboratory
Irfan D. Prijambada. 2011. Asam Nukleat. Bahan Kuliah. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah
Mada
Lehninger A. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid 3. Thenawijaya M, penerjemah; Jakarta: Penerbit
Erlangga, Terjemahan dari: Principle of Biochemistry.

Anda mungkin juga menyukai