Anda di halaman 1dari 4

Pernyataan Masalah

Harapan adalah motivasi untuk mencapai tujuan (Sari, 2014) Harapan merupakan keadaan
individu yang memilii perilaku dan pikiran yang positif mengenai dirinya Mampu menerima
hal baik ataupun buruk dan menanggapinya dengan positif pada kehidupan yang sedang
dijalani sekarang (Ryff, 1989).

Harapan merupakan suatu keinginan, impian dan pengharapan terhadap sesuatu yang baik
akan terjadi. Setiap manusia memiliki harapan-harapan tertentu yang ingin diwujudkan dalam
kehidupannya, harapan itu timbul karena manusia memiliki dorongan-dorongan dari dalam
dirinya. Tanpa pengharapan terhadap diri individu cenderung mendapatkan penerimaan sosial
kurang baik sehingga berpengaruh pada perkembangan kepribadiaanya.Seseorang yang telah
di tetapkan sebagai terpidana, maka mereka harus menjalankan konsekuensi pengurungan di
dalam lembanga pemasyarakatan. di dalam lembaga pemasyarakatan ada beberapa hak yang
di berikan, sebagian warga binaan cenderung mengalami berbagai kondisi ketidak nyamanan
dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan barunya, akibatnya bisa saja warga binaan
mengalami sebagai tekanan, gangguan kecemasan, ketakutan, kegelisahan, stress hingga
putus asa dan hilangnya harapan.

Ketidak mampuan warga binaan dalam mencapai makna hidupnya akan menimbulkan
dampak psikologis yang negatif. Di antara dampak tersebut adalah sulit merasakan
kebahagiaan, merasa hidupnya hampa dan kosong, depresi hingga menuju ketindakan bunuh
diri. Ketidak berhasilan menemukan dan memenuhi makna hidup akan menimbulkan
penghayatan hidup tanpa makna (meaningless), hampa, gersang, merasa tak memiliki tujuan
hidup, merasa hidupnya tak berarti, bosan dan apatis.

Harapan terbesar bagi warga binaan pemasyarakatan adalah bebas. Setelah mereka bebas
mereka pasti mengingikan hidup yang lebih baik lagi. Tapi, karena ketidaksiapan mental
dalam menghadapi masyarakat diluar, maka mereka akan kembali keprilaku atau keperjaan
dulu.Menurut Snyder, harapan adalah kemampuan untuk merencakan jalan keluar dalam
upaya mencapai tujuan walaupun adanya rintangan, dan menjadikan motivasi sebagai suatu
cara dalam mencapai tujuan. Secara umum yang disimpulkan pengertian harapan ialah
keadaan mental positif pada seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya dalam upaya
mencapai tujuan pada masa depan.
Rumah Tahanan adalah tempat pengurungan sementara untuk menyelesaikan masa hukuman
Namun, tugas Rumah Tahanan tidak selesai dengan mengurung saja, akan tetapi Rumah
Tahanan juga memberikan pembinaan dengan tujuan menjadikan mereka masyarakat yang
baik.

Ketika seorang individu memiliki pemahaman tentang harapan maka dapat dikatakan seorang
individu dapat tau harapan dan masa depan (Hurlock, 1978). Akan tetapi subjek memiliki
harapan yang realistis pada masa depan yang ia harapanFakta pada dikehidupan sehari-hari,
harapan berpengaruh pada eks narapidana terorisme Mereka melakukan tindakan teorisme
karena harapan mereka yang merasa tidak sesuai.

Harapan juga menjadi faktor untuk megulangi tindak pidana Jika seorang narapidana
memiliki harapan untuk kehidupan dimasa yang akan datang maka akan mengurangi resiko
melakukan tindak kejahatan lagi (Laily & Nuqul, 2014).

Ketika salah seorang narapidana menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan, ia


berusaha berbuat baik agar dapat kembali pada keluarga dan memiliki impian untuk
melanjutkan pendidikan. Ia juga mempunyai harapan pada masyarakat supaya mereka tidak
menjastifikasi dan menjadi lebih terbuka dengan adanya mantan narapidana (Indrawati,
2017).

Harapan terhadap masa depan dari narapidana dalam masa pembinaan, Harapan dalam berarti
memiliki keyakinan akan kekuatan dalam diri untuk berubah (Olson, 2005). Secara teori
harapan merupakan istilah yang telah banyak didiskripsikan oleh para ahli dalam bidang
psikologi.

Staat memandang harapan merupakan ekspektasi yang berinteraksi dengan pengharapan


untuk mewujudkan kemungkinan dan berpengaruh pada tujuan yang dicapai (J. Lopez, 2009).
Harapan terdefinisikan sebagai kemampuan untuk merencanakan jalan keluar dalam upaya
mencapai tujuan walaupun adanya rintangan, dan menjadikan motivasi sebagai suatu cara
dalam mencapai tujuan (Carr, 2004).

Faktorfaktor harapan dukungan sosial, kepercayaan religius, kontrol diri (Weil, 2000)
Demikian halnya dalam konteks narapidana, yang berada dalam kondisi serta terbatas atau
sengaja dibatasi sebagai hukuman ak ibat perbuatan yang dilakukannya. Kondisi ini
mempengaruhi keyakinan diri narapidana yang bersangkutan dalam menjalani hidup baik
selama berada di lembaga pemasyarakatan maupun setelah bebas. Untuk itu narapidana
memberikan membutuhkan harapan dalam diri mereka.
Berdasarkan pernyataan masalah diatas peneliti tertarik untuk meneliti
terkait“Gambaran Tingkat harapan WBP di LAPAS Kelas II A Kupang”

Kupang, 20 November 2021

Mahasiswa

(Januario Freitas)

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Ns. Maria Yoanita Bina, S.Kep, M.Kep) (Ns. Balbina Antonelda M. Wawo, S.Kep, M.Kep.,Sp. Kep.
Jiwa)
181111018

Menyetujui

Anda mungkin juga menyukai