LARUTAN
Sifat larutan :
tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya
antara partikel solven dan solut tidak bisa dibedakan
komponen yang paling banyak dianggap sebagai
pelarut. Jika larutan berbentuk cair, maka air yang
dianggap sebagai pelarut
komposisi di seluruh bagian adalah sama
Kecepatan melarut zat padat dalam air, tergantung
kepada:
Kelarutan:
banyaknya gram zat maksimal yg dapat larut dalam 1000
gram zat pelarut, pd suhu tertentu.
Dlm sistem pelarutan, ada kemungkinan interaksi :
1. Zat terlarut bereaksi dg pelarut. ---> zat baru
contoh : Oks asam dan Oks basa dalam air -->Asam
SO2 + H2O ------ H2SO4
2. Zat terlarut berinteraksi kuat dg pelarut. Terutama
jika terlarut bersifat ion atau molekul polar dan pelarut juga
bersifat polar, maka terdapat gaya dipol antara pelarut dan
terlarut yg lbh besar dr gaya dipol dipol antara molekul
pelarut. Akhirnya terjadi solvasi yaitu pengurungan zat
terlarut oleh molekul pelarut. Jika pelarutnya air ---
Hidrasi
Contoh : NaCl dalam air
Glukosa dalam air
3. Zat berinteraksi lemah dg pelarut, terutama jika
molekul kedua zat bersifat non polar, terdapat gaya tarik
( gaya London ) yg sangat lemah, shg proses pelarutan lama
di banding Solvasi.kedua zat dapat saling melarutkan dlm
berbagai komposisi ( miscible)
Contoh : Benzena dan CCl4
1. MOLARITAS (M)
menunjukkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter
larutan.
M=n/v
M = molaritas (mol/l)
n = mol
v = volum larutan (L)
2. MOLALITAS (m)
Molalitas disimbolkan dengan huruf m, yaitu suatu besaran
yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram
(1 kg) pelarut. Satuan molalitas adalah molal, yang dirumuskan
oleh persamaan berikut:
Keterangan:
m = molalitas (mol/kg)
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
massa = massa zat terlarut (g)
p = massa zat pelarut (g)
3. NORMALITAS (N) DAN BERAT EKUIVALEN (BE)
adalah banyaknya gram atau berat ekivalen (BE) zat yang
terlarut dalam 1000 mL larutan.
Rumus normalitas:
KET :
N =
massa (g)
BE (g/mol); volum (L)
4. Persentase (%) :
jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan
Pengenceran Larutan:
V1M1 = V2 M2
ELEKTROLIT DIBAGI 2:
• Elektrolit kuat : zat yang dalam air akan terurai
seluruhnya menjadi ion-ion (terionisasi sempurna)
Sifat ASAM:
Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
Bereaksi dengan logam aktif menghasilkan garam dan
gas Hidrogen (H2)
Rasanya masam/asam
Menghantarkan arus listrik
Bereaksi dengan basa menghasilkan air dan senyawa
garam
Sifat BASA :
Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
Terasa licin jika mengenai kulit
Rasanya getir / pahit
Menghantarkan listrik
Bereaksi dengan asam menghasilkan air dan senyawa garam
INDIKATOR ASAM DAN BASA
Indikator Buatan
1. Kertas Lakmus merah dan biru
2. Indikator universal
Indikator Alami
1. Kunyit
2. Kol ungu
3. Kembang Sepatu
PERBEDAAN :
THANK YOU
TUGAS
1. BERILAH CONTOH LARUTAN DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI SERTA TUNJUKAN
PROSES REAKSI YANG TERJADI
2. TULISKAN AYAT-AYAT ALQUR’AN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN LARUTAN
3. APA KAITAN LARUTAN DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
4. APA YANG ANDA DAPATKAN DARI MATERI
INI