Anda di halaman 1dari 48

Pintaka Kusumaningtyas

Gas dalam gas seluruh campuran gas Gas dalam cairan oksigen dalam air Cairan dalam cairan alkohol dalam air Padatan dalam cairan gula dalam air Gas dalam padatan hidrogen dalam paladium Cairan dalam padatan Hg dalam perak Padatan dalam padatan alloys

Larutan adalah campuran homogen (serba sama) antara 2 zat atau lebih.

Larutan = pelarut + zat terlarut


Pelarut : biasanya air, jumlahnya banyak Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit

1.

Minuman teh terdiri dari 80% sukrosa (gula pasir) dan 20% air?

2.

Campuran etil alkohol dan air dengan perbandingan 50 : 50 ?

Dua cairan yang terdiri dari molekul yang sangat mirip bersifat dapat campur, artinya saling melarutkan membentuk suatu campuran homogen. Terdapat kecenderungan zat sejenis melarutkan sejenis :
Senyawa non-polar larut dalam pelarut non-polar. Senyawa polar atau ion larut dalam pelarut polar.

Air mampu melarutkan garam karena gaya ion-dipole sama kuat dengan gaya ion-ion yang ada pada garam sehingga mampu menggantikannya. Minyak tidak dapat larut dalam air karena gaya dipoledipole terinduksi yang lemah tidak dapat menggantikan gaya dipole-dipole (ikatan-H) pada air sehingga minyak tidak dapat menggantikan molekul air

Larutan yang memenuhi sejenis melarutkan sejenis mensyaratkan adanya kesetaraan kekuatan gaya untuk dapat mengatasi gaya dalam zat terlarut dan pelarut

Solvasi = antaraksi molekul-molekul pelarut dengan partikel-partikel zat terlarut untuk membentuk agregat (gugusan).

Larutan Garam Dapur

Perkirakan pelarut yang mana akan melarutkan lebih baik untuk zat terlarut berikut:
1. NaCl dalam metanol (CH3OH) atau dalam

propanol (CH3CH2CH2OH) 2. Etilen glikol (OHCH2CH2OH) dalam heksan (CH3CH2CH2CH2CH2CH3) atau dalam air 3. Dietil eter (CH3CH2OCH2CH3) dalam air atau dalam etanol

Bila 2 cairan tak dapat saling larut, maka dikatakan tak dapat saling campur (immicible).

Larutan Jenuh

Larutan Tak Jenuh


Larutan Lewat Jenuh

Tak Jenuh

Proses Pelarutan

Jenuh

Proses Pengendapan

Lewat Jenuh

Dalam larutan jenuh proses pelarutan dan pengendapan terjadi dalam laju yang sama, sehingga tidak ada perubahan konsentrasi larutan Zat terlarut (tak larut) zat terlarut (terlarut)

Suatu zat yang menyerap kalor (endoterm), cenderung lebih larut pada temperatur yang lebih tinggi. Suatu zat yang membebaskan kalor (eksoterm), cenderung kurang larut pada temperatur yang lebih tinggi.

Dari informasi berikut, perkirakan kelarutan tiap-tiap senyawa akankah naik atau turun dengan meningkatnya suhu ?
1. Hlar NaOH(s) = -44,5 kJ/mol 2. Ketika KNO3 terlarut dalam air, larutan menjadi

semakin dingin 3. CsCl(s) Cs+(aq) + Cl-(aq) Hlar = +17,8 kJ

Kelarutan suatu gas dalam suatu cairan biasanya menurun dengan naiknya temperatur.

Kelarutan suatu gas (Sgas) berbanding lurus dengan tekanan parsial gas (Pgas) yang berada dalam kesetimbangan larutan itu. Sgas = kH x Pgas Dimana kH adalah konstanta Henry dan memiliki nilai tertentu untuk kombinasi gas-pelarut pada T tertentu Satuan Sgas adalah mol/L dan Pgas adalah atm, maka unit kH adalah mol/L . atm

Tekanan parsial gas CO2 didalam botol cola adalah 4 atm pada 25oC. Berapa kelarutan CO2? Konstanta Henry CO2 terlarut dalam air = 3,3 x 10-2 mol/L atm pada 25oC Berapa kelarutan N2 di air pada 25oC dan 1 atm jika udara mengandung 78% N2 (volume)? kH N2 dalam air pada 25oC adalah 7 x 10-4 mol/L atm

Pengangkutan gas CO2 dalam darah

Ketakutan & kegembiraan dapat menyebabkan seseorang bernafas begitu cepat, sehingga CO2 dibuang dari dalam darah lebih cepat daripada yang dapat dipulihkan oleh sel-sel. Kejang atau kehilangan kesadaran dapat terjadi jika kadar H2CO3 dalam darah cukup banyak berubah kondisi ini dapat diredakan dengan membungkus kepala pasien dengan kantung kertas untuk beberapa waktu. Dengan menghirup udara yang sama berkali-kali, tekanan parsial CO2 akan bertambah, sehingga menaikkan kadarnya dalam darah, dan memulihkan persediaan asam karbonat.

Konsentrasi = sejumlah berat atau volume zat terlarut sejumlah tertentu pelarut atau larutan. Macam-macam Konsentrasi :

Persen berat (% b/b) Persen Volume (% v/v) Fraksi mol (X) = jumlah mol zat terlarut dan pelarut Molaritas (M) = jumlah mol zat terlarut dalam

sejumlah volume larutan (mol/L)

Molalitas (m) = jumlah mol zat terlarut dalam 1 Kg

pelarut (mol/Kg) Normalitas (N) = banyaknya ekuivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan (ekiv/L)

Persen berat (% b/b) = sejumlah massa zat terlarut dalam sejumlah massa larutan.

Contoh: Larutan NaCl 5 % 5 % berat NaCl (zat terlarut) dalam 95% pelarut.

Menyatakan konsentrasi larutan dari 2 cairan. Persen volume (% v/v) = sejumlah volume zat terlarut dalam sejumlah volume larutan

Contoh: Suatu anggur mengandung 12% alkohol, dapat diartikan : 12 mL alkohol dalam 100 ml anggur.

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan. Fraksi mol dilambangkan dengan X.

Contoh: Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A dengan 7 mol zat terlarut B. maka: XA = nA / (nA + nB) = 3 / (3 + 7) = 0,3 XB = nB /(nA + nB) = 7 / (3 + 7) = 0,7 * XA + XB = 1

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.

Contoh: Berapakah molaritas 9,8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan ?

Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam kg (1000 gram) pelarut.

Contoh : Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !

Bila NaCl dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif. Ion positif yang dihasilkan dinamakan kation, dan ion negatif yang dihasilkan dinamakan anion. Perhatikan reaksi berikut :

Bila gula dilarutkan dalam air, molekul-molekul gula tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi hanya berubah wujud dari padat menjadi larutan. Larutan gula adalah contoh dari larutan non elektrolit. Perhatikan reaksi berikut:

Perhatikan pengujian sifat elektrolit larutanlarutan berikut :

Tentukan larutan yang bersifat elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit ?

Larutan elektrolit mengandung ionion yang menarik atau melepaskan elektron-elektron. Arus (aliran elektron) memasuki larutan pada katode dan diambil oleh kation (ion positif), sehingga terjadi reduksi pada katode. Elektron meninggalkan larutan pada anoda dan anion (ion positif) melepaskan elektronnya, sehingga terjadi oksidasi pada anoda.

Hanya dapat menghantarkan listrik dalam bentuk larutan

Perhatikan data hasil percobaan berikut ini !

Berdasarkan data tersebut, simpulkan apakah jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B ?

Anda mungkin juga menyukai